pertambangan, yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang dioperasikan dengan sistem
penambangan terbuka open pit mining serta Unit Pertambangan Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat yang dioperasikan dengan sistem tambang
dalam underground mining. Saat ini Perseroan memiliki sumberdaya batubara sekitar 7.498,23
juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 6.066,74 juta ton 80,9 terdapat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sisanya 1.340,63 juta ton 17,9
berada di Cerenti, Riau serta 90,85 juta ton 1,2 terdapat di Ombilin, Sumatera Barat.
4.1.4.11 PT Timah Tbk
PT Timah Tbk mewarisi sejarah panjang usah pertambangan timah di Indonesia yang sudah lebih dari 200 tahun. Sumber daya mineral timah
di Indonesia ditemukan terbesar di daratan dan perairan sekitar pulau- pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun, dan Kundur. Dimasa kolonial,
pertambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah kolonial “Banka Tin Winning Bedrijf BTW, Di Belitung dan Singkep
dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeenschappelijike Mjinbouw Maatschappij GMB dan NV Singkep
Tin Exploitatie Maatschappij NV SITEM. Setelah kemerdekaan R.I, ketiga perusahaan Belanda tersebut
dinasionalisasikan antara tahun 1953 – 1958 menjadi tiga perusahaan
negara yang terpisah. Pada tahun 1968, ketiga perusahaan negara tersebut digabung menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara PN
Tambang Timah. PT Timah Tbk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal
Indonesia dan internasional, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan The Londong Stock Exchange pada
tanggal 19 Oktober 1995. Sejak saat itu, 35 saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negri, dan 65 sahamnya masih dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia. Untuk memfasilitasi strategi pertumbuhan melalui diversifikasi
usaha, pada tahun 1998 PT Timah Tbk melakukan reorganisasi kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahaan ke dalam tiga anak
perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah Tbk menjadi induk perusahaan holding company dan memperluas cakupan usahanya
ke bidang pertambangan, industri, keteknikan, dan perdagangan. Saat ini PT Timah Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam
timah terbesar didunia dan sedang dalam proses mengembangkan usahanya diluar penambangan timah dengan tetap berpijak pada
kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Return Saham
Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian return yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan.
Return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga saham pada waktu tertentu dengan harga saham pada periode sebelumnya. Harga
saham yang digunakan merupakan harga penutupan akhir tahun pada periode tahun 2004-2008. Rumus return saham yang digunakan adalah
sebagai berikut : R
t
Tabel 1
=
Return Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI tahun 2005- 2008
No Nama perusahaan
Periode tahun Rata
- rata
2005 2006
2007 2008
1 PT Aneka Tambang Persero Tbk
1,07 1,24
0,44 0,76
0,28 2
PT ATPK Resources Tbk 0,09
0,72 13,47
0,83 3,00
3 PT Bumi Resources Tbk
0,05 0,18
5,67 0,85
1,24 4
PT Central Korporindo International Tbk 5,40
0,31 0,76
1,24 5
PT Citatah Tbk 0,17
0,30 1,49
0,43 0,15
6 PT Energi Mega Persada Tbk
0,25 0,31
1,87 0,94
0,22 7
PT International Nickel Indonesia Tbk 0,07
1,36 2,10
0,98 0,60
8 PT Medco Energi International Tbk
0,63 0,05
0,45 0,64
0,12 9
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk 2,63
0,68 0,32
0,83 0,70
10 PT Tambang Batubara Bukit AsamTbk
0,18 0,96
2,40 0,43
0,78 11
PT Timah Tbk 0,12
1,43 5,49
0,96 1,46
Rata – rata 0,40
0,91 3,01
0,76 0,89
Sumber : Indonesian Capital Market Directory diolah Dari pengamatan tabel 1, dapat diketahui bahwa perusahaan yang
memberikan return saham tertinggi pada tahun 2005 adalah PT
Perusahaan Gas Negara Persero Tbk yaitu 2,63 263, pada tahun 2006 adalah PT Central Korporindo International Tbk yaitu 5,40 540, pada
tahun 2007 adalah PT ATPK Resources Tbk yaitu 13,47 1.347. Pada tahun 2008, semua perusahaan mengalami return yang negatif. Perolehan
return saham terbaik pada tahun 2008 adalah PT Citatah Tbk dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu -0,43 -43.
Sedangkan perusahaan yang memberikan return saham terendah pada tahun 2005 adalah PT Citatah Tbk yaitu -0,17 -17, pada tahun
2006 adalah PT ATPK Resources Tbk yaitu -0,72 -72, pada tahun 2007 adalah PT Aneka Tambang Tbk yaitu -0,44 -44, dan pada tahun
2008 adalah PT International Nickel Indonesia Tbk yaitu -0,98 -98.
4.2.2 ROE Return On Equity
Rasio ini mengukur laba bersih sesudah pajak per rupiah modal sendiri. Return on Equity ROE merupakan tingkat pengembalian yang
diterima oleh pemegang saham atas investasinya dalam suatu badan usaha. Rasio ini mencerminkan apakah investasi yang dilakukan menguntungkan
atau tidak, baik untuk saat ini atau prospeknya di masa depan. Perhitungan ROE didapat dengan rumus sebagai berikut :
ROE =