namanya berubah menjadi PT Perusahaan Gas Negara Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian
Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, SH.
Saham perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi
perdagangan “PGAS”.
4.1.4.10 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Perseroan berdiri pada 2 Maret 1981. Perseroan didirikan dengan tujuan mendukung dan melaksanakan kebijakan serta program Pemerintah
dalam mengembangkan pertambangan nasional, khususnya batubara. Perseoran juga mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi
bahan-bahan galian, terutama batubara serta memperdagangkan hasil produksi, baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain. Kegiatan
perseroan lainnya adalah mengoperasikan dermaga dan pelabuhan khusus batubara, mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap serta memberikan
jasa konsultasi dalam bidang industri pertambangan batubara. Sejak 23 Desember 2002, Perseroan menjadi perusahaan publik
dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES dengan kode saham “PTBA”. Pada saat penawaran saham
perdana IPO, Perseroan mengeluarkan waran yang diperdagangkan sejak 30 Juni 2003 hingga 22 Desember 2005. Perseroan memiliki 2 dua unit
pertambangan, yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang dioperasikan dengan sistem
penambangan terbuka open pit mining serta Unit Pertambangan Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat yang dioperasikan dengan sistem tambang
dalam underground mining. Saat ini Perseroan memiliki sumberdaya batubara sekitar 7.498,23
juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 6.066,74 juta ton 80,9 terdapat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sisanya 1.340,63 juta ton 17,9
berada di Cerenti, Riau serta 90,85 juta ton 1,2 terdapat di Ombilin, Sumatera Barat.
4.1.4.11 PT Timah Tbk
PT Timah Tbk mewarisi sejarah panjang usah pertambangan timah di Indonesia yang sudah lebih dari 200 tahun. Sumber daya mineral timah
di Indonesia ditemukan terbesar di daratan dan perairan sekitar pulau- pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun, dan Kundur. Dimasa kolonial,
pertambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah kolonial “Banka Tin Winning Bedrijf BTW, Di Belitung dan Singkep
dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeenschappelijike Mjinbouw Maatschappij GMB dan NV Singkep
Tin Exploitatie Maatschappij NV SITEM. Setelah kemerdekaan R.I, ketiga perusahaan Belanda tersebut
dinasionalisasikan antara tahun 1953 – 1958 menjadi tiga perusahaan