Ajaran Buddha Kelas 10 SMA Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Guru

Sumber: investigasiberita.blogspot.com Gambar 1.3 Orang mabuk Pada bab ini, kamu akan belajar tentang arti penting agama bagi kehidupan. Kamu diharapkan mampu menganalisis pentingnya agama bagi kehidupan manusia karena dalam kehidupan sebagian manusia memandang agama tidak diperlukan lagi.

B. Peranan Agama

Penanaman Nilai Hari pertama sekolah, sejak malam Tono telah berangan bahwa esok hari pertama sekolah, tentu segala kebutuhan sudah disiapkan beberapa hari sebelumnya. Tono berangkat ke sekolah, berkendaraan angkutan umum dengan riang dan sedikit bercanda dengan beberapa orang kawannya. Tono menikmati perjalanan menuju sekolah yang selama ini diinginkannya. Di tengah perjalanan, Tono melihat seorang pemuda sedang mabuk minuman keras. Tono mengamati dan membicarakan dengan kawan dalam perjalanan. Angkutan umum pun tetap berjalan dengan pelan sambil mencari dan menunggu penumpang. Salah seorang teman Tono, berkata, ”Aduh... hari ini hidupnya masih mabuk minuman keras. Mabuk itu kan merusak kesehatan. Mabuk itu kan melanggar hukum. Mabuk itu kan kehidupan tidak beragama”. Setelah membaca cerita di atas, jawablah soal berikut. 1. Apakah kamu juga termasuk anak yang sedang bersuka cita karena menjadi siswa SMASMK? Jelaskan. 2. Apakah teman Tono yang berkomentar, termasuk teman yang memahami peran agama bagi kehidupan? Jelaskan. 3. Sebutkan upaya yang kamu lakukan untuk memahami peran agama bagi kehidupan. Cerita dan jawaban atas pertanyaan pada Penanaman Nilai, menyangkut peran agama dalam kehidupan. Mengatasi masalah-masalah kehidupan manusia, dirumuskan agama sebagai suatu sistem kepercayaan dan praktik yang dapat diaplikasikan. Agama adalah hubungan praktis yang dirasakan dengan apa yang 51 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dipercayai sebagai makhluk atau wujud yang lebih tinggi daripada manusia. Apakah Kamu mengerti arti kata agama dan peranannya dalam kehidupan manusia? Pada prinsipnya pengertian agama dapat dikaji melalui dua cara, yaitu secara etimologis dan terminologis. Pengertian agama secara etimologis adalah pengkajian agama yang dilakukan melalui tinjauan sejarah dan asal usul bahasa. Sedangkan pengkajian pengertian agama secara terminologis adalah pengkajian agama yang dilakukan dengan cara menyajikan dan menelaah batasandeinisi agama yang dibangundiciptakan oleh para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Menurut Encyclopaedia of Buddhism, kata ”agama” berasal dari agam yang artinya ”datang” atau ”tiba”, maksudnya mendekat, menemui, sumber, doktrin dan pengetahuan tradisional, khususnya dipakai untuk menunjuk kepada kitab suci. Dalam Bahasa Sanskerta dan Bahasa Pali, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi ke, menuju, atau datang, kepada suatu tujuan, yang dalam hal ini yaitu untuk menemukan suatu kebenaran. Penjelasan makna kata ini adalah: 1. Dari kehidupan tanpa arah, tanpa pedoman, datang mencari pegangan hidup yang benar, untuk menuju kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaan yang tertinggi; 2. Dari biasa melakukan perbuatan rendah di masa lalu, beralih menuju hakikat ketuhanan, yaitu melakukan perbuatan benar yang sesuai dengan hakikat ketuhanan tersebut sehingga bisa hidup sejahtera dan bahagia; 3. Dari kehidupan tanpa mengetahui Hukum Kesunyataan Hukum Kebenaran Mutlak, dari kegelapan batin, berusaha menemukan sampai mendapat atau sampai mengetahui dan mengerti suatu hukum kebenaran yang belum diketahui, yaitu hukum kesunyataan yang diajarkan oleh Buddha. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kata agama mempunyai arti tidak kacau. Bila memang dapat diartikan demikian, maka kata agama ini bisa mempunyai makna yaitu menjalankan suatu peraturan kemoralan untuk menghindari kekacauan dalam hidup ini yang tujuannya adalah guna mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Namun demikian mengartikan kata ”agama” dengan cara demikian masih menjadi perdebatan, karena secara etimologis tidak ditemukan suatu kata ”gama” yang berarti ”kacau” meskipun disepakati bahwa ”a” artinya ”tidak” dalam bahasa Sanskerta. Timbulnya agama di dunia ini adalah untuk menghindari terjadinya kekacauan, pandangan hidup yang salah, dan sebagainya, yang terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda; guna mendapatkan suatu kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaan tertinggi. Memang, setiap orang di dunia ini pasti menginginkan adanya kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya. Inilah alasan mengapa orang mau mencari jalan yang benar yang dapat membawa mereka kepada suatu tujuan, yaitu suatu kebahagiaan mutlak terbebas dari semua bentuk penderitaan. Semua agama di dunia ini muncul karena adanya alasan ini. 52 Kelas X SMASMK