Ajaran Buddha tidak membedakan kasta

Amatilah Gambar 2.7 dan 2.8 Setelah memperhatikan gambar tersebut, ja- wablah pertanyaan berikut a. Apa tanggapan kamu tentang gambar tersebut? b. Jelaskan mengapa ada orang kaya, ada orang miskin, ada pejabat, ada orang awam? c. Mengapa terjadi perbedaan status sosial?

2. Agama Buddha adalah agama damai dengan ajaran welas asih yang universal.

Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan cinta kasih kepada semua makhluk yang di dalamnya ada manusia, hewan dan lain-lain tanpa kecuali. Seseorang yang telah membuang pikiran kotor untuk menaklukkan orang lain dan makhluk lain akan merasakan kedamaian yang luar biasa. Dijelaskan bahwa seseorang yang menaklukkan ribuan orang dalam peperangan bukanlah penakluk sejati. Tetapi dia yang menaklukkan diri sendiri adalah penakluk gemilang. Sumber cinrai.blogspot.com Gambar 2.9 Buddha Yang Welas Asih 86 Kelas X SMASMK Sumber : paltoday.ps - 600 × 405 - Search by image Gambar 2.10 Peperangan Amatilah Gambar 2.10 Setelah memperhatikan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut a. Apa tanggapan kamu tentang gambar tersebut? b. Jelaskan mengapa ada peperangan dan ada orang yang memiliki welas asih?. c. Bagaimana menganalisis welas asih yang universal?.

3. Dalam Ajaran Buddha, tidak seorangpun diperintahkan untuk percaya.

Buddha tidak pernah memaksa seorangpun untuk mempercayai ajaranNya, semuanya adalah pilihan sendiri. Konsep dasarnya adalah ehipassiko, datang, lihat dan buktikan terhadap kebenaran Dharma. Buddha pernah berkata: ”Jangan percaya apa yang Kukatakan kepadamu, kajilah dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat dan teliti apa yang Kukatakan”.

4. Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung.

Buddha bersabda: ”Jadikanlah dirimu sebagai pelindung bagi dirimu sendiri”, Tidak ada penjelasan sama sekali dari Buddha makhluk adikodrati sebagai pelin- dung kita. Bagi orang yang telah berlatih dan melaksanakan Dharma dengan baik, maka dia telah mencapai perlindungan terbaik. Buddha hanyalah penunjuk jalan, pilihan untuk mengikuti jalanNya atau tidak mengikuti, tergantung pada orang yang bersangkutan.

5. Agama Buddha tanpa kekerasan

Dari awal perkembangan sampai sekarang, kurang lebih 2.600 tahun, perkembangan agama Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan dan pertumpahan darah. Hal demikian tidak lain karena Buddhisme mengakar kuat pada penganutnya. 87 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti