Pengalaman Belajar Strategi dan Model Umum Pembelajaran

kreatif. Indonesia sebenarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan Paikem. Pendekatan ini tampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti sangat cocok dengan pendekatan Paikem. Paikem adalah singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

a. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana sedemikian rupa agar

peserta didik aktif melakukan serta mencari pengetahuan dan pengalamannya sendiri.

b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang

ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik.

c. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan kegiatan

belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong pesertadidik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya.

d. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode pembelajaran

sesuai dengan tujuan, materi dan situasisehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik.

e. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses pembelajaran

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti itu menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Apabila suasana menyenangkan, maka peserta didik akan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, untuk kelas X guru PAB perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kegiatan Pertama: Membaca 1 Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas X. 2 Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat perhatian seperti istilah, pengertian, konsep. 3 Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan. 4 Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Peserta didik dapat diberikan contoh-contoh yang terkait dengan materi yang ada di buku teks siswa sehingga dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks pelajaran atau buku literatur lain yang relevan. 5 Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, skema, peta, dan dokumentasi audiovisual ilm yang relevan. 11 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti