78
A. RefleksiBPastoralB
Kaum muda merupakan generasi penerus Gereja, Gereja sangat membutuhkan kaum muda untuk meneruskan karya pelayanannya. Dalam usianya yang masih muda
belia, kaum muda memiliki dunianya masing-masing dimana terdapat kecenderungan untuk bebas melakukan apapun yang mereka ingin lakukan. Kaum muda juga mudah
untuk terbawa dalam situasi yang bagi mereka membawa rasa nyaman sehingga dapat membawa mereka pada ketidakteraturan. Namun disamping itu, mereka juga
merupakan warga Gereja yang tentu saja membutuhkan perhatian, pelayanan, dan pengarahan. Lebih dari itu, Gereja memberikan peluang yang cukup banyak bagi
kaum muda untuk dapat ikut serta dan berperan aktif dalam kehidupan menggereja sehingga iman mereka semakin dapat terarahkan.
Dari penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan dalam bab sebelumnya, nampak bahwa masih terdapat sebagian kecil dari kaum muda Katolik yang kurang
memahami tentang peranan lagu rohani Ekaristi dalam meningkatkan pemaknaan akan Ekaristi. Kaum muda lebih cenderung untuk melihat hal-hal yang secara nyata
mereka lihat di sekitar mereka tanpa melihat esensi di dalamnya. Begitupun juga yang terjadi pada pemahaman mereka mengenai lagu rohani Ekaristi. Kesalahpahaman
mereka mengenai lagu rohani Ekaristi juga berimbas pada pemaknaan mereka mengenai perayaan Ekaristi itu sendiri. Seperti yang ditulis dalam Dokumen Tentang
Musik Dalam miturgi, Musicam Sacram art 11, yang menyebutkan bahwa kemeriahan sejati liturgi tidak tergantung semata-mata pada indahnya nyanyian atau bagusnya
79
upacara, melainkan pada makna dan perayaan yang memperhitungkan keterpaduan perayaan liturgis dan pelaksanaan setiap bagian sesuai ciri-ciri khasnya. Perayaan
Ekaristi bukan lagi soal perayaan pribadi yang seolah-olah lebih mementingkan perasaan pribadi, namun Perayaan Ekaristi lebih-lebih merupakan perayaan bersama
umat. Kaum muda membutuhkan sebuah tempat yang dapat memberi peluang untuk
terlibat dalam kehidupan menggereja. Dalam bentuk komunitas atau paguyuban yang ada, kaum muda Katolik dapat memiliki perkembangan iman bersama dengan
teman-teman seusianya, sehingga mereka merasa nyaman dan menyenangkan untuk berkembang. Melalui komunitas kaum muda Katolik, kaum muda belajar untuk
terlibat dalam hidup menggereja seperti berdoa bersama, sharing pengalaman iman, kegiatan sosial dan sebagainya. Disamping itu kaum muda juga membutuhkan sebuah
pendampingan yang mampu memberikan arahan yang tepat dalam menempatkan diri dalam kehidupan menggereja seperti dalam Ekaristi. Pendampingan mengenai liturgi
dirasa tepat untuk diadakan bagi komunitas kaum muda Katolik. Pendampingan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kembali sekaligus memberikan pemahaman yang
mendalam tentang makna Ekaristi. Terutama dalam konteks pelayanan jaman sekarang dimana lagu-lagu rohani berkembang dengan cukup pesat. Bagi kaum muda
Katolik, hal ini semacam memberikan angin segar pada mereka karena hal ini sesuai dengan gaya mereka, sehingga tidak jarang dari kaum muda yang menyalahartikan
tentang peranan lagu rohani khususnya dalam Ekaristi.
80
Secara teologis yang menjadi kekhasan dari lagu Ekaristi adalah baik teks maupun musik serta melodinya, secara khas mengekspresikan iman Gereja yang
dirayakan dalam liturgi yaitu tentang apa yang dilakukan Allah, karya agung Allah yang menyelamatkan dan tanggapan manusia beriman; syukur-pujian, sembah-sujud,
dan permohonan Ujan, 2006: 27. Lagu Ekaristi sudah dipandang Gereja sebagai bagian utuh dari perayaan liturgi dan bukan sebagai suatu unsur lepas yang
dimasukkan dan diletakkan di dalam perayaan liturgi. Sebagai bagian utuh dari liturgi, lagu Ekaristi itu merupakan doa dan bukan sekedar suatu ekspresi seni yang jadi
bahan tontonan. Sebab lagu Ekaristi merupkan sebuah doa yang menggerakkan seluruh diri manusia yang menyanyi baik budi, perasaan-hati, mata, telinga, suara,
tangan maupun kaki. Dengan meninggalkan diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan orang lain, dengan tempat, dengan situasi merupakan maksud dan tujuan
sebuah lagu Ekaristi yaitu demi Tuhan dan sesama. Hal ini akan sesuai dengan hakekat dari liturgi sendiri sebagai perayaan bersama yang melibatkan banyak orang
demi kepentingan umum yakni kemuliaan Tuhan dan keselamatan manusia, bukan hanya demi diri sendiri. Dengan demikian pandangan bahwa orang yang menyanyi
dengan baik sebenarnya berdoa dua kali si bene cantat bis orat adalah benar adanya. Dalam Nota Pastoral KAS 2009 tentang kaum muda art. 58 dijelaskan bahwa
terdapat banyak metode dan aktivitas yang dapat dimanfaatkan untuk pelibatan kaum muda, diantarannya retret, rekoleksi, ceramah, outbound, training, workshop,
pertemuan-pertemuan kelompok doa, pentas seni, teater, diskusi, sharing, dll, semua
81
metode ini dipilih dan diwujudkan dalam aneka aktivitas, yang sesuai dengan kapasitas dan minat kaum muda.
Kegiatan pendampingan yang diusulkan dalam skripsi ini selain dimaksudkan untuk mengenalkan kembali pada kaum muda tentang makna Ekaristi, juga
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mereka tentang peranan lagu rohani Ekaristi sehingga dari keduanya terdapat kesinambungan bahwa lagu rohani Ekaristi
dapat berperan dalam pemaknaan Ekaristi bagi kaum muda. Seperti yang ditulis dalam Dokumen Tentang Musik Dalam miturgi atau Musicam Sacram art 11, yang
menyebutkan bahwa kemeriahan sejati liturgi tidak tergantung semata-mata pada indahnya nyanyian atau bagusnya upacara, melainkan pada makna dan perayaan yang
memperhitungkan keterpaduan perayaan liturgis dan pelaksanaan setiap bagian sesuai ciri-ciri khasnya.
Dalam Nota Pastoral KAS 2009 tentang kaum muda art. 61 diuraikan bahwa; “Melalui proses pendampingan dan kesempatan untuk terlibat, orang muda
dapat menimba pengetahuan yang pada gilirannya akan berguna bagi mereka dan juga Gereja sendiri. Demi pengembangan pemahaman mengenai
seluk-beluk iman kristiani sendiri, perlulah kiranya kepada orang muda ini ditawarkan wacana-wacana, baik yang berkaitan langsung dengan iman
maupun yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial kemasyarakatan, yang dapat digunakan oleh orang muda untuk berbuat lebih nyata sebagai bagian
dari Gereja.” Metode workshop ini dipilih dan diharapkan dapat sejalan dengan gaya,
situasi dan dunia kaum muda saat ini. Akhirnya kegiatan pendampingan bagi komunitas kaum muda Katolik ini,
memang sangat dibutuhkan mengingat dari keperihatinan kaum muda serta kebutuhan
82
mereka akan Ekaristi. Kegiatan pendampingan tersebut hendaknya dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kaum muda untuk dapat meningkatkan pemaknaan mereka
akan Ekaristi melalui peranan lagu rohani Ekaristi.
B. KegiatanBWorkshop “LaguBRohaniBEkaristi”B 1. PemikiranBDasarB