JenisBLaguBRohaniB B 1 LaguBGerejaniB KegiatanBIntiB

96

a. JenisBLaguBRohaniB B 1 LaguBGerejaniB

Menurut Bernardus B. Ujan yang tulisannya dimuat dalam Inspirasil; mentera Sang Membebaskan 2006: 26, menjelaskan bahwa lagu Gerejani atau musik Gereja, dalam bahasa latin musica eccelsiastica adalah istilah yang digunakan oleh para pengikut Kristus atau Gereja ketika persekutuan beriman ini menyadari kekhasannya dalam mengekspresikan iman lewat musiklagu terutama dalam ibadat atau liturgi. Istilah ini mengacu pada tatanan bunyi dengan melodi tertentu tanpa teks atau sesuai dengan bentuk teks yang mengungkapkan baik isi hati umat beriman maupun ajaran dan iman Gereja. Musik ini dapat dihasilkan dengan bantuan alat atau instrument maupun dengan suara vokal penyanyi. Karena mengungkapkan iman yang diajarkan dan dihayati oleh umat beriman maka musik Gereja memiliki kekhasan dibandingkan dengan musik dari umat yang beragama lain meskipun dipengaruhi juga oleh musik agama lain misalnya dari musik orang Yahudi. Musiklagu Gereja pada umumnya adalah salah satu bentuk dari musik religus atau musik rohani. 2 LaguBRohaniB Lagu Rohani atau musik religius musica religiosa adalah musik yang mengungkapkan atau mengandung tema-tema rohani Ujan, 2006: 26-27. Musik atau lagu rohani ini dimiliki umat agama manapun. Bahkan ada tema musik-rohani yang 97 umum diterima oleh umat manapun karena bersifat universal. Baik melodi maupun teksnya mengungkapkan pengalaman rohani yang diterima oleh orang beriman dari berbagai agama. Ketika suatu musiklagu rohani mengungkapkan pengalaman khusus dari umat agama tertentu, maka ia menjadi musiklagu yang khas misalnya lagu rohani khas Yahudi atau khas Hindu dan Budha atau khas Kristen dan Islam. Lagu rohani itu jadi khas Kristiani bila mengungkapkan keyakinan iman akan Kristus Tuhan dan Penyelamat atau akan Tritunggal Mahakudus serta pokok iman lain yang diyakini orang Kristiani. Di dalam lingkup Gereja sendiri, lagu rohani dalam arti sempit berarti segala macam musiklagu yang mengungkapkan pengalaman rohani khas Gereja tetapi tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam perayaan-perayaan liturgis. Ujan, 2006: 26 3 LaguBRohaniBLiturgis Lagu Liturgis atau musik suci musica sacra oleh Gereja Katolik merupakan segala macam musiklagu Gerejani atau musiklagu rohani yang digubah khusus untuk ibadat atau perayaan-perayaan liturgis. Ujan, 2006: 26 Kini istilah yang lebih populer adalah lagu rohani Ekaristi. Lagu rohani liturgis atau lagu rohani Ekaristi dalam arti tertentu mengacu pada semua macam musik yang inspirasinya atau maksud dan tujuan serta cara membawakannya mempunyai hubungan dengan iman Gereja. Tema-tema yang digunakan dalam lagu rohani Ekaristi menunjuk pada salah 98 satu bagian dalam Perayaan Ekaristi. Berikut merupakan hasil pemaparan oleh Bernardinus. B. Ujan 2006: 26-27 tentang ciri-ciri lagu rohani Ekaristi; Lagu rohani Ekaristi dapat dilagukan dengan suara dan bunyi alat-alat musik sebagai pengiring. Baik teks maupun musik dengan melodinya yang secara khas mengekspresikan iman Gereja yang dirayakan dalam liturgi yaitu tentang apa yang dilakukan Allah karya agung Allah yang menyelamatkan dan tanggapan manusia beriman syukur-pujian, sembah-sujud, dan permohonan. Istilah lagu liturgi dipandang Gereja sebagai sebuah bagian utuh dari perayaan liturgi dan bukan sebagai suatu unsur luar yang dicopot dan dimasukkan ke dalam perayaan liturgis seakan-akan suatu barang asing atau hal lain dari liturgi lalu diletakkan di tengah perayaan liturgi. Sebagai bagian utuh dari liturgi, lagu rohani Ekaristi itu merupakan doa dan bukan sekedar suatu ekspresi seni yang jadi bahan tontonan. MusikLagu liturgi itu mesti indah dan memenuhi persyaratan-persyaratan seni musiknyanyian pada umumnya, namun lebih dari itu musiklagu liturgi mengungkapkan doa manusia beriman. Bahkan musik atau nyanyian liturgis sebagai doa mempunyai nilai tinggi. Sebab musik-liturgi menggerakkan seluruh diri manusia yang menyanyi atau yang menggunakan alat-alat musik budi, perasaan-hati, mata, telinga, suara, tangan atau kaki dll. Sekaligus demi harmoni dituntut kurban untuk meninggalkan diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan orang lain, dengan tempat, dengan situasi, dengan maksud-tujuan musiknyanyian liturgis yaitu demi Tuhan dan sesama. Hal ini sesuai 99 dengan hakekat dari liturgi sebagai perayaan bersama yang melibatkan banyak orang demi kepentingan umum kemuliaan Tuhan dan keselamatan manusia, bukan hanya demi diri sendiri.

b. Ciri-ciriBLaguBLiturgisB