xvii
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Gereja
KGK : Ketekismus Gereja Katolik
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II Tentang
Gereja, 21 November 1964 uS
: Musicam Sacram, Dokumen Tentang uusik Dalam Liturgi PO
: Presbyterorum Ordinis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kehidupan Para Imam
PUuR : Pedoman Umum Misale Tomawi
SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang
Liturgi Suci, November 1990
B. Singkatan Lain
Art : Artikel
EKA : Ekaristi Kaum Anak
EKu : Ekaristi Kaum uuda
EKR : Ekaristi Kaum Remaja
KAS : Keuskupan Agung Semarang
KII : Konfrensi Iali Gereja Indonesia
LCD : Liquid Crystal Digital Proyektor
PT : Perguruan Tinggi
SuTA : Sekolah uenengah Tingkat Atas
BABBIB PENDAHULUANB
A. LATARBBELAKANGB
Kaum muda dikenal sebagai kelompok manusia yang hidup antara masa anak-anak dan masa dewasa. A. M. Mangunharjana dalam bukunya
Pendemningen Keum Mude 1986: 11-12, berpendapat bahwa: “Kaum muda adalah para muda-mudi yang berumur 15 sampai 21 tahun.
Kaum muda adalah mereka yang oleh ilmu psikologi disebut edopescent yang mencakup para muda-mudi dalam usia Sekolah Menengah Tingkat
Atas SMTA, serta dalam umur studi di Perguruan Tinggi PT semester I-IV”.
Kaum muda dapat digolongkan sebagai kelompok umur diantara masa kanak- kanak dan dewasa. Dalam masa transisi ini pada umumnya seseorang memasuki
masa sulit, biasanya timbulah krisis dengan masalah-masalah kompleks yang berakibat luas dan menyangkut banyak pihak. Pada pihak yang lain kaum muda
memiliki tanggungjawab melanjutkan pembangunan Bangsa, Negara, Gereja dan keluarga. Dapat dikatakan bahwa arah kehidupan manusia ditentukan oleh
generasi muda yang menggantikan tugas kaum tua. Oleh karena itu usaha mempersiapkan kaum muda untuk mengemban tugas dan tanggungjawabnya
terhadap pembangunan dalam segala seginya adalah tugas banyak pihak, baik pemerintah, Gereja, maupun pihak-pihak lain yang peduli dalam hal
pengembangan kaum muda. Disamping tugas dan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus, kaum
muda juga memiliki ketertarikan yang membantu mereka mencari jati diri mereka
2
untuk menuju kedewasaan. Banyak hal dalam bidang bakat dan minat yang kaum muda sukai seperti bisnis, seni, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Di bidang
seni sendiri, musik memiliki daya tarik yang luar biasa bagi kaum muda. Kaum muda kerap kali dihubung-hubungkan dengan musik sebagai gaya gaya hidup
mereka. Selain musik cukup asyik dinikmati, musik memiliki kaitan dengan pengalaman hidup kaum muda sehari-hari. Musik dapat memunculkan ikatan
personal yang emosional. Demikian juga dengan munculnya lagu-lagu rohani Ekaristi yang ber-
genre pop memberikan perhatian para kaum muda untuk kembali masuk kepada penghayatan imannya lewat Ekaristi. Hal yang sama juga dikatakan oleh E.
Martasudjita dalam bukunya Sekremen-Sekremen Gereje 2003: 277, yang mengatakan bahwa “dengan mengikuti Perayaan Ekaristi, umat beroleh kesatuan
dan kebersamaan dengan Kristus sendiri”. Dalam Ekaristi iman akan Kristus dapat diungkapkan, di mana Gereja merayakan Misteri Paskah Kristus yaitu
sengsara wafat kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga yang membawa manusia pada keselamatan. Namun dalam lingkup umat Katolik sendiri, sering kali kaum
muda dipandang memiliki masalah dengan liturgi. Kaum muda sering dipandang suka semaunya sendiri, senang hura-hura, dan cenderung tidak bisa diatur dalam
hal berliturgi, sementara liturgi sendiri dipandang sebagai sesuatu yang sakral, seolah jauh dari kerinduan para orang muda. Diantara hubungan keduanya seolah
ada perasaan enggan tapi rindu. Namun realitasnya di zaman modern saat ini, melihat kerap kali diadakan EKM Ekaristi Kaum Muda juga Worpd Youth Dey
yang mendatangkan Sri Paus dimana keduanya sangat bercorakkan kaum muda
3
menandakan kerinduan para kaum muda Katolik untuk memaknai perayaan iman Ekaristiliturgi secara mendalam.
Lewat partisipasi aktifnya kaum muda menjadikan Gereja turut berkembang. Kaum muda merupakan kumpulan pribadi dari keluarga-keluarga
yang sering disebut sebagai Gereja kecil. Dalam hal ini sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya gereja dalam arti yang lebih luas yaitu sebuah lembaga yang
mewadahi kebutuhan kaum beriman dalam bentuk ibadat dan liturgi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Kaum muda Katolik tumbuh berkembang melalui
pergaulan mereka setiap hari dalam kenyataan diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan masyarakat.
Begitu pun juga mengenai musik liturgi, suatu perayaan liturgi tidak hanya soal pikiran, tetapi juga menyangkut tata gerak dan seluruh cita-rasa batin yang
terdorong untuk diungkapkan. Hal ini dapat diwujudkan dalam doa, permohonan, pujian, sembah sujud dan semacamnya. Dalam hal inilah musik ditempatkan,
sehingga lagu rohani pun yang pada dasarnya sudah merupakan ungkapan iman juga mendapat bagian dalam liturgi, khususnya pada proses penghayatan dan
pemaknaan Ekaristi oleh kaum muda. Dengan demikian pokok-pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini
terutama yang berhubungan dengan lagu rohani Ekaristi dan makna Ekaristi terutama bagi kaum muda Katolik. Untuk mewujudkan usaha ini, penulis memilih
bentuk pewartaan melalui lagu rohani ekaristi yang sesuai dengan situasi kaum muda saat ini. Untuk itu, judul yang diangkat adalah : “PERANAN LAGU
ROHANI EKARISTI
DALAM MENINGKATKAN
PEMAKNAAN
4
PERAYAAN EKARISTI BAGI KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI ST. ANTONIUS KOTABARU, YOGYAKARTA”. Lagu rohani Ekaristi yang
dimaksudkan dalam skripsi ini merupakan usaha atau cara yang digunakan penulis untuk membantu meningkatkan serta menambah pengetahuan tentang lagu rohani
Ekaristi dan makna Perayaan Ekaristi dan bagi umat beriman Khususnya bagi kaum muda Katolik.
B. RUMUSANBMASALAHB