EkaristiB sebagaiBPerjamuanByangB MempersatukanB UmatB denganBAllah,B UmatBdenganBumatB

14 Dengan wafat-Nya di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya yang total kepada para Murid serta seluruh manusia demi persatuan dengan Allah. Ia mengorbankan diri di kayu salib demi memenuhi karya keselamatan dari Allah bagi umatNya. Ia memiliki jiwa pengorbanan yang sungguh luar biasa dan memiliki kasih yang total terhadap sahabat-sahabat-Nya. Yesus telah memberikan kemenangan sejati dan keselamatan bagi semua orang dengan anugerah cinta kasih yang tanpa batas kepada para murid serta umat-Nya. Oleh karena itu untuk mengenang anugerah-Nya Gereja mengabadikan dan mengenang-Nya dalam Ekaristi suci. Ekaristi menjadi suatu kenangan untuk hidup rohani yang bersumber dari Allah Martasudjita, 2005: 295-296.

b. EkaristiB sebagaiBPerjamuanByangB MempersatukanB UmatB denganBAllah,B UmatBdenganBumatB

Dalam Ekaristi, umat mengenangkan janji Kristus yang diberikan yaitu TubuhNya yang diserahkan demi keselamatan manusia dan DarahNya dicurahkan sebagai jaminan perjanjian baru demi pengampunan dosa semua orang Kirchberger, 1991: 195. Ekaristi menjadi sarana bagi umat kristiani untuk mengadakan perjamuan pengenangan akan misteri Kristus. Ekaristi merupakan suatu perjamuan pengenangan karena umat yang turut membawakan kurban dipersatukan dengan Allah. Menurut Grun 1998: 29 perjamuan adalah pengalaman kebersamaan yang paling mendalam dengan para peserta perjamuan dan sekaligus dengan Allah. Allah mengundang para murid dan juga umat-Nya dalam sebuah 15 perjamuan untuk menjadikan mereka satu keluarga dalam kerajaan-Nya. Perjamuan menjadi tanda bahwa Allah peduli dengan umat-Nya, disamping itu juga memampukan umat untuk menjalin relasi dengan sesamanya. Ekaristi menjadi daya kekuatan bagi umat untuk senantiasa merindukan kesatuan dengan Allah. Oleh karena itu umat yang mengikuti perjamuanperayaan Ekaristi diajak untuk bersatu dengan Allah melalui terang Roh Kudus Koinonia. Koinonia adalah suatu bentuk keterlibatan umat untuk bersatu dengan Allah melalui Ekaristi dan membentuk suatu persaudaraan antar umat beriman dalam terang Roh Kudus. Dalam pemecahan Ekaristi, kita secara nyata ikut serta dalam tubuh Tuhan; maka kita pun diangkat untuk bersama-sama bersatu dengan Dia dan bersatu antara kita LG 7. Hal ini menjadi tempat persatuan antara umat dengan Allah, umat dengan umat yang membentuk suatu Gereja. Allah sendiri selalu hadir di tengah hidup umat dalam setiap perkumpulan yang melibatkan kehadiranNya Martasudjita, 2005: 358. Hal ini dapat kita lihat ketika Tuhan Yesus bersabda “sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku disitu Aku ada ditengah-tengah mereka” Mat 18: 20. Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci. Sacrosanctum Concilium, art 47, mengatakan bahwa Ekaristi sebagai perjamuan Paskah. Hal ini dimengerti dalam keseluruhan perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi menjadi tempat untuk mengenang seluruh karya keselamatan Yesus Kristus yang berakhir dengan wafat dan kebangkitanNya Martasudjita, 2005: 297-298. 16

c. EkaristiBsebagaiBSumberBdanBPuncakBKehidupanBGerejaB