1. Fungsi decoupling: dilakukan oleh perusahaan yang mengadakan
pengelompokkan operasional secara terpisah. Memungkinkan operasi internal dan eksternal mempunyai kebebasan
2. Fungsi economic lot size: penyimpanan persediaan bahan dalam jumlah besar
dengan mempertimbangkan adanya discount pembelian, kapasitas dan kondisi gudang serta keperluan operasi.
3. Fungsi antisipasi: penyimpanan persediaan berfungsi sebagai penyelamat jika
terjadi kelambatan datangnya pesanan atau jika ada permintaan musiman. Jadi fungsi utama persediaan yaitu “menjamin kelancaran mekanisme
pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja performance yang optimal.” Atau
“menyimpan untuk melayani kebutuhan perusahaan akan bahan mentah barang jadi dari waktu ke waktu.”Ariyani, 2008
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persediaan
Dalam pengadaan persediaan bahan baku terdapat faktor yang memiliki pengaruh terhadap persediaan bahan baku dan saling terkait antara yang satu dengan
yang lainnya. Faktor-faktor tersebut menurut Yamit 2003 sebagai berikut: Faktor waktu, menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum
barang jadi sampai kepada konsumen. Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu lead time.
Faktor ketidakpastian waktu datang dari suplier menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan, agar tidak menghambat proses produksi maupun
keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Ketidak pastian waktu datang mengharuskan perusahaan membuat skedul operasi lebih teliti pada setiap level.
Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi,
bahan cacat, dan berbagai kondisi lainnya. Persediaan dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian peramalan maupun akibat lainnya tersebut.
Faktor ekonomis adalah adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan menentukan
jumlah yang paling ekonomis. Persediaan diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis.
2.7 Komponen Biaya yang Terlibat dalam Persediaan
Tanpa memperhatikan bagaimana sifat kebutuhan, waktu tenggang dan lain- lain, umumnya terdapat empat katagori biaya persediaan yang sangat menentukan
jawaba optimal dari masalah persediaan. Biaya yang terlibat dalam system persediaan adalah biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya kehabisan
stock. Katagori biaya tersebut adalah sebagai berikut.
2.7.1 Biaya Pembelian Purchasing Cost
Biaya pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari pihak luar, atau biaya produksi per unit apabila di produksi dalam perusahaan Yamit, 2003.
Menurut Hakim 2003 : 105 biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang yang besarnya tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan
haega satuan barang.
2.7.2 Biaya Pemesanan Ordering Cost
Menurut Baroto 2002 : 55 menyatakan bahwa biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pesanan ke pemasok, yang besarnya
biasanya tidak dipengaruhi oleh biaya jumlah pemesanan. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya ekspedisi, upah, biaya teleponfax, biaya
dokumentasitransaksi, biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, dan biaya lainnya yang tidak tergantung jumlah pesanan.
Menurut Hakim 2003 : 105 biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi biaya untuk
menentukan pemasok supplier, pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya penerimaan dan lain–lain.
2.7.3 Biaya Penyimpanan Holding Cost Carrying Cost
Ariyani 2008 : 57 mengemukakan bahwa, biaya penyimpanan yaitu semua pengeluaran yang timbul akibat penyimpanan barang atau biaya yang diperlukan
untuk mengadakan dan memelihara persediaan. Biaya penyimpanan terdiri dari:
Biaya simpan, misalnya biaya sewa gedung, biaya perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak, dan
ansuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan.
Biaya resiko, misalnya biaya resiko kehilangan, biaya keusangan, biaya asuransi persediaan, biaya susut secara fisik.
Biaya administrasi dan pemindahan yaitu biaya untuk mengadministrasi
persediaan barang yang ada, misalnya biaya penerimaan barang dan
penyimpanannya, biaya memindahkan barang dalam tempat penyimpanan upah buruh dan biaya peralatan handling.
2.7.4 Biaya Kekurangan Persediaan shortage cost
Biaya kekurangan dari luar perusahaan dapat berupa backorder, biaya kehilangan kesempatan penjualan, dan biaya kehilangan kesempatan menerima
keuntungan. Biaya kekurangan dari dalam perusahaan dapat berupa penundaan pengiriman maupun idle kapasitas Hamit, 2003. Biaya kekurangan persediaan dapat
diukur dari : a.
Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi. Biasanya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak dapat memenuhi
permintaan atau dari kerugian akibat terhentinya proses produksi. Kondisi ini diistilahkan sebagai biaya pinelti p atau hukuman kerugian bagi perusahaan
dengan satuaan misalnya : Rpunit. b.
Waktu pemenuhan. Lamanya gudang kosong berarti lamanya proses produksi terhenti atau
lamanya perusahaan tidak mendapatkan keuntungan, sehingga waktu menganggur tersebut dapat diartikan sebagai uang yang hilang. Biaya waktu
pemenuhan diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk memenuhi gudang.
c. Biaya pengadaan darurat.
Supaya konsumen tidak kecewa dapat dilakukan pengadaan darurat yang biasanya menimbulkan biaya yang lebih besar dari pada pengadaan normal.
Kelebihan biaya dibandingkan pengadaan normal ini dapat dijadikan ukuran untuk menenttukan biaya kekurangan persediaan.
Biaya kekurangan persediaan yaitu biaya yang terjadi apabila persediaan tidak tersedia di gudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan
memintanya. Kekurangan persediaan ini akan menimbulkan kerugian karena proses produksi akan terganggu dan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan atau
kehilangan konsumen pelanggan karena kecewa sehingga beralih ke tempat lain, misalnya biaya penjualan dan permintaan yang hilang, biaya yang dikaitkan dengan
proses pemesanan kembali : biaya ekspedisi khusus, penaganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya permintaan dan biaya bahan pengganti Ariyani
: 2008.
2.8 Hubungan Pengendalian Persediaan dengan Perencanaan dan
Pengendaliaan Produksi
Menurut Arif 2008 : 24 agar supaya perencanaan dan pengendalian produksi dan pengendalian persediaan dapat berjalan dengan efektif, keduanya harus berjalan
sama–sama. Perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar an efisien serta sesuai dengan schedule yang
ditetapkan. Sedangkan pengendalian persediaan mengatur besarnya persediaan bahan–bahan yang dapat dijamin lancarnya produksi serta kelangsungan produksi
dengan biaya yang sekecil–kecilnya, seperti apa yang diharapkan dalam perencanaan dan pengendalian produksi.
Jadi, apabila proses produksi dapat berjalan lancar, maka setiap saat barang tersebut harus tersedia dan diusahakan sedapat mungkin modal yang tertanam dalam
persediaan bahan baku dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, sehingga tujuan pengendalian dan perencanaan produksi tepat pada waktunya dan ekonomis
dapat tercapai.
2.9 Hubungan Pengendalian Persediaan Dengan Effisiensi Penggunaan Modal