PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Niaga, Tbk

tanggal 16 Maret 1990. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 26276UPSDPBND tanggal 1 Juli 1993, bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM No. S-1793PM1997 tanggal 7 Agustus 1997, bank memperoleh pernyataan efektif untuk menawarkan saham-sahamnya pada masyarakat. PT. Bank Mayapada Tbk berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 12 kantor cabang.

4.1.6. PT. Bank Mega, Tbk

PT. Bank Mega Tbk Bank didirikan dengan nama PT. Bank Kannan berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 47 tanggal 26 November 1969, kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie, Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. JA 581 tanggal 16 Januari 1970 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, Tambahan No. 55. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Imas Fauman, S.H. No. 18 tanggal 5 Juli 2002 antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13831.HT.01.04.TH 2002 tanggal 25 Juli 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 872002 tanggal 29 Oktober 2002 Tambahan No. 9822002L. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090316525154 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 27 September 2002. Bank mulai beroperasi secara koersial sejak tahun 1969 di Surabaya. Pada tahun 1992 nama Bank berubah menjadi PT. Mega Bank dan pada tanggal 17 Januari 2000 berubah menjadi PT. Bank Mega Tbk. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Pada tanggal 2 Agustus 2000, Bank memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai wali amanat dari Badan Pengawas Pasar Modal Departemen Keuangan Republik Indonesia. Bank juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.31KEP.DGS2001 tanggal 31 Januari 2001.

4.1.7. PT. Bank Niaga, Tbk

PT. Bank Niaga Tbk atau Bank Niaga didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90 yang dibuat dihadapan Raden Meester Soewandi tanggal 26 September 1955 dan diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 9 tanggal 4 November 1955 disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.511015 tanggal 1 Desember 1955 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 1956, Tambahan Berita Negara No. 7291956. Anggaran Dasar Bank Niaga telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32, 24, dan 28, masing-masing tanggal 23 April 2004, 13 Mei 2004 dan 23 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di Jakarta. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Niaga, ruang lingkup kegiatan Bank Niaga adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip syariah. Bank Niaga mulai melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 27 September 2004. Melalui “Visi Niaga 2007”, Bank Niaga bertekad untuk menjadi sebuah lembaga keuangan terkemuka di segmen jasa ritel. Inisiatif dan arah baru Bank Niaga ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari keinginan Bank Niaga untuk menjadi “Lima Besar” lembaga keuangan di Indonesia.

4.1.8. PT. Bank Nusantara Parayangan, Tbk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Working Capital Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013

0 20 113

Analisis rasio camel dalam memprediksi kondisi kebangkrutan pada lembaga perbankan yang go public di Indonesia periode 2002-2006

2 8 120

ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 0 10

ANALISIS RASIO CAMEL UNTUK MENILAI KESEHATAN BANK (Studi Empiris pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

Analisis Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

0 1 135

ANALISIS RASIO CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, DAN LIQUIDITY) DALAM MEMPREDIKSI KESEHATAN UNTUK MENILAI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN BANK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANKDENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, LIQUIDITY) PADA BANK-BANK BUMN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2014

0 0 136

ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA BANK UMUM YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, EARNING DAN LIQUIDITY (CAMEL) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

0 0 18