Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Penelitian Terdahulu

1. Dian 2009 penelitiannya berjudul” Rasio Camel Sebagai Alat Ukur Tingkat Kesehatan Bank Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan tingkat kesehatan bank go public yang diukur dengan rasio CAMEL antara bank yang sehat dengan bank yang gagal serta untuk mengetahui tingkat ketepatan rasio keuangan CAMEL dalam mengukur tingkat kesehatan perbankan. Analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan. Rasio yang digunakan adalah CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, dan BR. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Berdasarkan output Eigenvalues menunjukkan bahwa besaran Canonical Correlation sebesar 0,713 atau besaran Square Canonical Correlation CR 2 sebesar 0,5084. Jadi dapat disimpulkan bahwa 50,84 variasi antara kelompok perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan kelompok perusahaan yang mengalami financial distress dapat dijelaskan oleh variabel diskriminan CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, dan BR. Nilai Standardized Canonical Discriminant Function menunjukkan bahwa besaran koefisien CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, dan BR menunjukkan pentingnya variabel diskriminator secara relatif dan membentuk fungsi diskriminan. Makin tinggi koefisien yang telah distandardisasi, makin penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya. Variabel ROA merupakan variabel yang paling penting dalam membedakan perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang mengalami financial distress. Hasil structure matrix menunjukkan bahwa loading factor untuk variabel ROA, RORA, NPM, BR, dan CAR berkisar antara +1 dan -1. Makin mendekati 1, maka makin tinggi komunalitas antara variabel diskriminan dan fungsi diskriminan. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel ROA paling mampu membedakan antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dan perusahaan yang mengalami financial distress. Nilai Wilk’s Lambda yang dihasilkan sebesar 0,492 tabel 4.12 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 5 yaitu sebesar 0,007 sig 0,007 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti fungsi diskriminan yang terbentuk telah signifikan. Sehingga hipotesis penelitian “terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap tingkat kesehatan bank go public yang diukur menurut rasio CAMEL antara bank yang sehat dengan bank yang gagal” teruji kebenarannya. 2. Kusumo 2008 penelitiannya berjudul”Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-2007. dengan Pendekatan PBI no. 91PBI2007.” Dalam penelitian ini peneliti hanya menilai kinerja dari aspek keuangan yaitu Capital, Assets, Earning, Liquidity dan Sensitivity Market Risk. Analisis datanya termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rasio keuangan solvability, Rasio Kualitas Aktiva Produksi KAP, Rasio Rentabilitas Earning, Rasio Liquidity dan Rasio capital, assets, management, earning, dan liquidity. Hasil peneltian tersebut adalah 1 Dilihat dari Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM mencerminkan bahwa BSM memiliki modal yang sangat kuat, sehingga jika terjadi kerugian pihak bank dapat menanggung kerugian tersebut dengan modal yang dimilikinya, 2 Dilihat dari rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP ini mencerminkan bahwa BSM belum dapat mengelola aktiva produktif yang dimilikinya dengan baik, 3 Dilihat dari rasio Net Operating Margin NOM ini mencerminkan bahwa BSM merupakan bank syariah yang memiliki tingkat profitabilitas sangat baik. 4 Rasio Short Term Mismatch STM ini mencerminkan bahwa BSM dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tanpa mengganggu kebutuhan likuiditas bagi nasabahnya, 5 Rasio Seneitivitas Terhadap Resiko Pasar MR ini mencerminkan bahwa kemampuan BSM untuk mengkover resiko yang muncul akibat dari perubahan nilai tukar sangat lemah dan penerapan manajemen resiko pasar yang diterapkannya tidak efektif dan tidak konsisten, 6 Dari keseluruhan rasio keuangan selama enam periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan BSM tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industry keuangan. Serta BSM memiliki kemampuan keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan pengendalian resiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industry perbankan. 3. Merkusiwati 2007 penelitiannya berjudul “Evaluasi Pengaruh Camel Terhadap Kinerja Perusahaan. Dalam penelitian ini tujuannya untuk mengetahui 1 Bagaimanakah pengaruh CAMEL tahun 1997 – 2000 terhadap kinerja perusahaan ROA tahun 1998 – 2001, 2 Bagaimanakah pengaruh CAMEL tahun 1997 terhadap kinerja perusahaan ROA tahun 1998 ? 3 Bagaimanakah pengaruh CAMEL tahun 1998 terhadap kinerja perusahaan ROA tahun 1999, 4 Bagaimanakah pengaruh CAMEL tahun 1999 terhadap kinerja perusahaan ROA tahun 2000, dan 5 Bagaimanakah pengaruh CAMEL tahun 2000 terhadap kinerja perusahaan ROA tahun 2001. Analisis yang digunakan adalah analisis rasio Camel, analisis ini dilakukan dengan menggunakan ROA. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat dibuktikan secara empiris bahwa rasio keuangan bermanfaat untuk memprediksi kinerja perusahaan dan memprediksi pertumbuhan laba tahun berikutnya. Proksi kinerja dari penelitian ini diukur dengan besarnya return on asset ROA. Rasio keuangan yang digunakan dalam memprediksi ROA dalam penelitian ini terbatas pada rasio CAMEL saja. Kesimpulan penelitian tersebut adalah Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 1997--2000 berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA tahun 1998—2001, Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 1997 tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA tahun 1998, Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 1998 berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA tahun 1999, Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 1999 berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA tahun 2000 dan Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 2000 tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset ROA tahun 2001. 4. Almilia 2005 penelitian mereka berjudul”Analisis Rasio Camelterhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000 – 2002. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana peranan rasio CAMEL dalam memprediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan perioda 2000-2002. Variabel yang diteliti adalah rasio CAMEL sesuai dengan ketentuan bank Indonesia, yaitu CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP terhadap aktiva produktif, pemenuhan PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO serta LDR. Sedangkan untuk analisisnya, yang digunakan adalah analisis rasio camel yang terdiri atas 16 bank sehat, 2 bank yang mengalami kebangkrutan dan 6 bank yang mengalami kesulitan keuangan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP terhadap Aktiva Produktif, Pemenuhan PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR, rasio yang memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank kategori bermasalah dan tidak bermasalah perioda 2000 – 2002 adalah CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM, BOPO. Rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio CAR, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Rasio APB mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio ini, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Rasio NPL mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio ini, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.PPAPAP mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio PPAPAP kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. ROA mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio ROA kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. NIM mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio NIM maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. BOPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. 5. Sawitri 2002 penelitiannya berjudul”Prediksi Tingkat Kesehatan Perusahaan Asuransi Jiwa Termasuk Kemungkinan Kebangkrutannya Dengan Rasio-Rasio Keuangan.” Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan perusahaan asuransi jiwa termasuk kemungkinan kebangkrutannya dengan rasio keuangan. Variabel yang diteliti adalah liabilities to liquid assets, profitability rasio, technical reserve rasio, surplus underwriting rasio, net written premium rasio, expense rasio, investment yield, fixed assets to networth rasio. Sedangkan analisisnya sendiri menggunakan analisis rasio CAMEL. Kesimpulan penelitian tersebut adalah semua kriteria rasio yang dipilih oleh Biro Riset InfoBank masih belum dapat dijadikan estimator atau penentu ukuran kesehatan perusahaan asuransi jiwa karena hanya 44,9 saja ketepatannya, jadi masih banyak variabel lain yang sebenarnya menjadi ukuran kesehatan perusahaan asuransi jiwa. Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan: a. Periode pengamatan hanyalah satu tahun sehingga tidak representatif untuk mengukur kesehatan perusahaan asuransi jiwa. b. Variabel pengukuran kesehatan perusahaan asuransi masih belum memasukkan factor-faktor lain yang mungkin berpengaruh seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga dan lain-lain. 6. Haryati 2001 penelitiannya berjudul “analisis Kebangkrutan Bank.” Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1 Apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja keuangan yang diukur dari rasio cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, terhadap kredit ROA, Efisiensi dan LDR antara bank kelompok kategori A, B, dan C, 2 Apakah rasio keuangan tersebut mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kemungkinan kebangkrutan bank-bank kelompok kategori A, B, dan C. Sedangkan Variabel yang diteliti adalah rasio CAMEL dengan menggunakan ROA, Efisiensi dan LDR. Analisis yang digunakan adalah analisis Z score yang juga disebut sebagai analisis rasio camel, dilakukan dengan cara menggabungkan 3 tiga rasio keuangan. Penggunaan rasio keuangan yang mempunyai perbedaan signifikan dalam model logistic Regression untuk menguji prediksi kebangkrutan bank-bank dalam kelompok kategori bangkrut dan tidak bangkrut. Hasil penelitian tersebut adalah 1 dari empat rasio keuangan yang digunakan ternyata rasio ROA, Efisiensi, dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan di antara bank-bank dalam kelompok kategori A, B, dan C, 2 Rasio Cadangan Penghapusan Kredit terhadap kredit tidak mempunyai peerbedaan bermakna mengingat pengukuran rasio ini untuk menilai kualitas asset dari bank kurang tepat tidak sesuai dengan pengukuran sebagaimana telah ditentukan oleh Bank Indonesia, 3 Mengingat rasio ROA mempunyai perbedaan yang bermakna antara bank-bank kategori A, B, dan C mempunyai pengaruh yang bermakna pula terhadap kebangkrutan, maka meskipun hasil penelitian dari rasio Efisiensi dan LDR tidak mempunyai pengaruh bermakna terhadap kemungkinan kebangkrutan bank.

1.2. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Working Capital Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013

0 20 113

Analisis rasio camel dalam memprediksi kondisi kebangkrutan pada lembaga perbankan yang go public di Indonesia periode 2002-2006

2 8 120

ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 0 10

ANALISIS RASIO CAMEL UNTUK MENILAI KESEHATAN BANK (Studi Empiris pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

Analisis Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

0 1 135

ANALISIS RASIO CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, DAN LIQUIDITY) DALAM MEMPREDIKSI KESEHATAN UNTUK MENILAI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN BANK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANKDENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, LIQUIDITY) PADA BANK-BANK BUMN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2014

0 0 136

ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA BANK UMUM YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, EARNING DAN LIQUIDITY (CAMEL) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

0 0 18