Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.511015 tanggal 1 Desember 1955 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 1956, Tambahan Berita Negara No. 7291956.
Anggaran Dasar Bank Niaga telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32, 24, dan 28, masing-masing
tanggal 23 April 2004, 13 Mei 2004 dan 23 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di Jakarta.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Niaga, ruang lingkup kegiatan Bank Niaga adalah melakukan usaha di bidang perbankan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Bank Niaga mulai melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 27 September 2004.
Melalui “Visi Niaga 2007”, Bank Niaga bertekad untuk menjadi sebuah lembaga keuangan terkemuka di segmen jasa ritel. Inisiatif dan
arah baru Bank Niaga ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari keinginan
Bank Niaga untuk menjadi “Lima Besar” lembaga keuangan di Indonesia.
4.1.8. PT. Bank Nusantara Parayangan, Tbk
PT. Bank Nusantara Parayangan, Tbk, yang berdomisili di bandung dahulu bernama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan didirikan
atas dasar akta notaris Komar Andasasmita No. 47 yang dibuat pada tanggal 18 Januari 1972 dan telah mendapatkan persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. YA1119 tertanggal 15 Mei 1974.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham memutuskan untuk mengubah status Bank dari Bank Pasar menjadi
Bank Umum. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank No.2754KEPDIR tanggal 5 Agustus 1994, bank Indonesia telah
menyetujui meningkatkan status Bank menjadi Bank Devisa. Perubahan seluruh anggaran pada dasarnya telah diumumkan
dalam berita republik Indonesia tertanggal 29 Desember 2000 no 104, tambahan No.80492000. Kantor pusat Bank beralamat di Jalan Ir. H.
Juanda No. 95 Bandung.
4.1.9. PT. Bank Permata, Tbk
PT. Bank Permata Tbk merupakan Bank Hasil Penggabungan dari 5 Bank di bawah pengelolaan BPPN, yaitu PT. Bank Bali, PT. Bank
Universal, PT. Bank Prima Express, PT. Bank Artamedia dan PT. Bank Patriot, dimana PT. Bank Bali ditunjuk menjadi Bank Rangka Platform
Bank dan pada tanggal 18 Februari 2002 berganti menjadi Permata Bank, sedangkan keempat bank lainnya menggabungkan diri.
Penggabngan 5 bank ini merupakan implementasi dari Keputusan Pemerintah mengenai Program Restrukturisasi Lanjutan yang
dikeluarkan pada tanggal 22 November 2001 yang bertujuan untuk
membentuk suatu bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat, kondisi keuangan yang sehat dan berdaya saing tinggi dalam
menjalankan fungsi intermediasi dengan jaringan layanan yang lebih luas dan produk yang lebih beragam.
Di tengah kondisi ekonomi yang memburuk Bank Permata memiliki rencana jangka pendek ke depan, antara lain :
- Meningkatkan kualitas pelayanan.
- Mengurangi ketergantungan pada obligasi rekapitulasi.
- Meningkatkan kinerja keuangan dengan meningkatkan jumlah
aktiva produktif. -
Meningkatkan fee based income. -
Mengendalikan pertumbuhan beban operasional. -
Mengupayakan penyajian risk profile. -
Memperkuat struktur permodalan. -
Memperluas jaringan kantor cabang dan ATM secara selektif serta melaksanakan branch standardization.
4.1.10. PT. Bank Swadesi, Tbk