Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Analisis Rasio CAMEL X dalam penelitian ini menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan analisis rasio CAMEL ini peneliti dapat memperoleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank. Adapun analisis Rasio CAMEL, yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut ::

1. Capital X

1 Kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasikan, mengukur, mengawasi, mengontrol resiko-resiko yang timbul dan dapat berpengaruh pada besarnya modal bank. Rasio yang digunakan adalah CAR Capital Adequancy Ratio CAR Capital Adequancy Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut: CAR = Re ATMR siko Menurut Tertimbang Aktiva Sendiri Modal x 100 Almilia, 2005: 12 Rasio ini menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank.

2. Assets X

2 Penanaman dana bank dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, yaitu pemberian kredit, kepemilikan surat-surat berharga dan penempatan dana kepada bank lain dalam maupun luar negeri terkecuali penanaman dana kepada bank lain dalam bentuk giro atau penyertaan. Rasio yang digunakan adalah Return On Risked Assets RORA Return On Risked Assets RORA dapat diformulasikan sebagai berikut: RORA = Assets Risked Taxes After Earning x 100 Ketut Alit, 2005: 9 Rasio ini menunjukkan besarnya resiko dan terjadinya kerugian yang mengakibatkan penurunan terhadap usaha bank yang bersangkutan sampai sejauh mana masih dapat ditutupi oleh modal.

3. Management X

3 Merupakan kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol resiko-resiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Rasio yang digunakan adalah Net Profit Margin NPM Net Profit Margin NPM dapat diformulasikan sebagai berikut: NPM = Income Operating Income Net x 100 Ketut Alit, 2005: 11 Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

4. Earning X

4 Merupakan penilaian rentabilitas yang berfungsi untuk menunjukkan kemampuan bank dalam memperoleh tingkat keuntungan. Rasio yang digunakan adalah Return On Assets ROA Return On Assets ROA dapat diformulasikan sebagai berikut ROA = Assets Total Pajak Sebelum Laba x 100 Amilia, 2005 : 14 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil

5. Liquidity X

5 Aspek Likuiditas dimaksudkan adalah untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut dalam membayar kewajiban jangka pendek antar bank. Rasio yang digunakan adalah LDR Loan to Deposit Ratio LDR Loan to Deposit Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut LDR = Ketiga Pihak Dana Total Kredit Total x 100 Almilia, 2005 : 16 Rasio ini digunakan untuk menilai tingkat likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Kesehatan Bank Y Merupakan hasil penilaian bank dari berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Kategori yang digunakan menilai kesehatan bank adalah angka 1 untuk Bank Sehat, angka 2 untuk Bank Cukup Sehat, angka 3 untuk Bank Kurang Sehat, dan angka 4 untuk Bank Tidak Sehat

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Working Capital Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013

0 20 113

Analisis rasio camel dalam memprediksi kondisi kebangkrutan pada lembaga perbankan yang go public di Indonesia periode 2002-2006

2 8 120

ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS RASIO CAMELS (Capital, Assets, Management,Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN (Studi Empiris pada Bank Go Public 2007-2008).

0 0 10

ANALISIS RASIO CAMEL UNTUK MENILAI KESEHATAN BANK (Studi Empiris pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

Analisis Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

0 1 135

ANALISIS RASIO CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, DAN LIQUIDITY) DALAM MEMPREDIKSI KESEHATAN UNTUK MENILAI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN BANK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANKDENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, LIQUIDITY) PADA BANK-BANK BUMN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2014

0 0 136

ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA BANK UMUM YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, EARNING DAN LIQUIDITY (CAMEL) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

0 0 18