Selain menggunakan cara langsung, laporan aliran kas dapat juga disusun dengan menggunakan cara tidak langsung. Dalam cara ini laporan
aliran kas disusun dalam tiga kelompok seperti diatas, untuk kelompok kas dari kegiatan usaha, bentuknya sama seperti rekonsiliasi di atas, kemudian
didikuti dua kelompok lainnya yang isi dan bentuknya sama seperti contoh yang disusun dengan menggunakan cara langsung. Dengan demikian, cara
langsung untuk menyusun laporan aliran kas dpat menyajikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan cara tidak langsung.
2.2.3. Tujuan Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan
2.2.3.1 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PAPI 2008 : 5. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan,kinerja, perubahan ekuitas,
arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut SAK 2009 : 5. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.Pembahasan mengenai tujuan
laporan keuangan, umumnya menganggap bahwa laporan keuangan dipersiapkan untuk para pemakai yang tidak kenal atau calon pemegang
saham. Jadi tujuan laporan keuangan, umumnya menyajikan informasi mengenai transaksi dan sumber-sumber dari perusahaan yang relevan.
Misalnya data-data yang konkrit, juga kondisi perusahaan yang sebenarnya. Guna bahan pengambilan keputusan ekonomis oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Meskipun banyak konsep tujuan laporan keuangan yang lainnya, namun pada prinsipnya memberikan gambaran yang sama.
Pembahasan mengenai tujuan laporan keuangan, umumnya menganggap bahwa laporan keuangan dipersiapkan untuk para pemakai
yang tidak kenal atau calon pemegang saham. Jadi tujuan laporan keuangan, umumnya menyajikan informasi mengenai transaksi dan sumber-sumber
dari perusahaan yang relevan. Misalnya data-data yang konkrit, juga kondisi perusahaan yang sebenarnya. Guna bahan pengambilan keputusan ekonomis
oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
2.2.3.2. Keterbatasan Laporan Keuangan
Pengambilan keputusan ekonomi tidak dapat semata-mata didasarkan atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Hal ini
disebabkan laporan keuangan memiliki keterbatasan, antara lain PAPI 2008 : 12:
1. Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau.
2. Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak
tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
3. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran. 4. Hanya melaporkan informasi yang material.
5. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos,
maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aset yang paling kecil.
6. Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristi wa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
formalitas. 7. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar-bank.
2.2.3.3. Penyajian Laporan Keuangan