6. Analisis Rasio, yaitu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Gross Profit Analysis, yaitu suatu analisis untuk mengetahui sebab-
sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang
dibudgetkan untuk periode tertentu. 8.
Analisis Break-Even, yaitu suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan
tersebut tidak memderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Selain itu, analisis break-even juga dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian pada tingkat penjualan.
2.2.5.3. Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun
demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok Munawir, 2004 : 68, yaitu :
a. Penggolonagn berdasarkan sumber data
1. Rasio-rasio neraca balance sheet rasio
yaitu rasio-rasio yang disususun dari data yang bersumber atau yang berasal dari neraca. Misalnya current ratio, acid test ratio.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi income statement ratio
Yaitu angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit
margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya. 3.
Rasio-rasio antar laporan intern statement ratio yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca
dan data yang berasal dari laporan laba rugi. Misalnya tingkat perputaran persediaan inventory turnover, tingkat perputaran
piutang account receivable turnover, sales to inventory, sales to fixed assets.
b. Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis
1. Rasio–rasio untuk menilai likuiditas short-term liquidity rations,
misalnya current ratio, acid test ratio, account receivable turnover, inventory turnover dan lain sebagainya.
2. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan solvabilitas capital
structure and long-term solvency rations, missal rasio antara modal sendiri dengan total hutang, rasio antara modal sendiri
dengan hutang jangka panjang, rasio antara Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap dan sebagainya.
3. Return on Investment Rations, missal return on total assets
rentabilitas usaha dan rentabilitas modal sendiri return on equity capital.
4. Rasio untuk menilai hasil operasi operating performance rations,
antara lain gross margin ratio, net profit ratio dan sebagainya. 5.
Rasio-rasio untuk menilai penggunaan aktiva assets utilization rations, yaitu rasio-rasio perimbangan antara penjualan dengan :
kas, persediaan, modal kerja, aktiva tetap, dan aktiva lain-lainnya.
2.2.6. Kesehatan Bank Rasio CAMEL