d. Power of Publics Kekuatan publik dapat diketahui melalui kekuatan ekonomi dan politik yang
mereka miliki, sekaligus kekuatan tersebut dapat mengukur sejauh mana pengaruhnya. Jadi publik dapat digolongkan berdasarkan kekuatan ekonomi dan
politik yang dimiliki tersebut akan mempengaruhi proses dalam pengambilan keputusan atau kebijaksanaan pemerintah. Kelompok kepentingan yang ada di nilai
berdasrkan jumlah publik, kualifikasi, anggaran dan sumber pemasukan, serta metode yang dipergunakan adalah sejumlah faktor-faktor penentu yang lainnya perlu
diperhitungkan.
2.6 Analisis Isi
Karena kegiatan Public Relations sering terkait dengan pemberitaan atau publisitas media, analisis isi media atau Media Content Analysis MCA menjadi
metode evaluasi yang sangat penting untuk dikuasai para praktisi PR. Melalui MCA kita dapat mengamati bagaimana media massa sebagai representasi khalayak
menyajikan informasi menurut perspektif yang dianutnya. Secara komersial MCA sangat bermanfaat bagi perusahaan, organisasi, instansi pemerintah dan partai politik,
khususnya pihak-pihak yang menerima liputan media yang luas. Menurut pakar PR Jim Macnamara, meningkatnya penggunaan MCA di
perusahaan-perusahaan didorong oleh setidaknya dua peran kunci media, yaitu media sebagai saluran komunikasi yang paling ampuh powerful dan media massa sebagai
database terbesar di dunia.
Menurut Wezer dan Wiener dalam Leon, 2007 analisis isi merupakan suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam.
Sedangkan menurut Krippendorf dalam Leon, 2007 mendefinisikan analisis isi suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi dari data ke konteks. Sedangkan definisi
Kerlinger dalam Leon, 2007 agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, obyektif, dan kuantitatif untuk mengukur variabel.
Dalam definisi Kerlinger ada tiga konsep yang tercakup didalamnya. Pertama, analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisis dipilih menurut
atutan-aturan yang ditetapkan secara implisit, misalnya : cara penentuan sampel. Kedua, analisis isi bersifat obyektif. Ketiga, analisis isi bersifat kuantitatif. Pada
definisi Kerlinger mempunyai kesamaan dengan pengertian analisis isi sebagai suatu tekhnik penelitian yang obyektif, sistematik dan menggambarkan secara kuantitatif
isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Peneliti melakukan analisis isi untuk mengidentifikasi banyaknya berita
seputar Pemerintah Kota Surabaya yang ada pada harian Jawa Pos serta untuk mengetahui sifat pemberitaannya, apakah lebih banyak memuat berita positif, negatif
atau netral seputar Pemerintah Kota. Metode analisis isi ini merupakan tekhnik penelitian yang obyektif, sistematis dan terperinci tentang isi media massa Flournoy
dalam Lenon, 2007. Analisis isi Content Analysis dilaksanakan dengan melakukan kuantifikasi
terhadap sifat-sifat yang terkandung dalam isi media massa. Analisis isi telah sering dipakai dalam mengkaji pesan-pesan media. Karena metode ini pada dasarnya
merupakan sebuah metode untuk menguji secara kuantitatif, keyakinan, kepentingan para editor dan penerbit, kecenderungan pembaca dengan asumsi bahwa bahan-bahan
yang dipublikasikan secara berhasil bagi golongan tertentu, mencerminkan secara akurat kecenderungan golongan yang bersangkutan Fajar,2005. Penelitian analisis
isi, seringkali hanya melihat sampel tayangan yang jumlahnya tidak banyak. Misalnya saat kita akan melakukan penelitian mengenai kekerasan seksual di tayangan televisi,
bisa jadi kita hanya mengambil sampel tayangan prime time dari tiga stasiun televisi terbesar di Indonesia. Padahal masih banyak stasiun televisi yang lain, apalagi jika
kemudian kita juga mempertimbangkan keberadaan stasiun televisi lokal, maka jumlah tiga stasiun televisi tersebut sangatlah kecil, sehingga apakah hasil penelitian
representatif atau tidak menjadi sangat dilematis. Analisis isi menampilkan tiga syarat yaiu obyektifitas, pendekatan sistematis,
dan generalisasi. Analisis harus berlandaskan aturan yang dirumuskan secara eksplisit. Untuk memenuhi syarat sistematis, untuk katagorisasi isi harus
menggunakan kriteria tertentu. Hasil analisis haruslah menyajikan generaisasi artinya temuannya haruslah mempunyai sumbangan teoretik. Dengan kata lain analisis isi
merupakan tekhnik penelitian untuk melukiskan isi komunikasi nyata secara obyektif, sistematik dan kuantitatif. Ada empat tahapan yang dilakukan dalam penelitian
analisis isi yaitu : 1. Pemilihan Satuan Analisis
2. Konstruksi Kategori 3. Penarikan Sampel isi dan
4. Rehabilitas Koding Tujuan analisis isi menurut Dennis Mc Quail dalam Mass Communication
Theory Kriyantono, 2006: hal.229 adalah :
a. Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media b. Membuat pertimbangan antara isi media dengan realitas sosial
c. Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat.
d. Mengetahui fungsi dan efek media e. Mengetahui apakah ada bias media
f. Mengevaluasi media performance.
Prosedur analisis isi : a. Perumusan masalah penelitian
b. Merumuskan tujuan dan kegunaan penelitian c. Kerangka konsep untuk riset deskriptif atau kerangka teori untuk riset eksplanatif.
d. Penyusunan perangkat metodologi. Konsep yang telah disusun di atas, kemudian dijabarkan dengan metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep,
sehingga mudah dalam pengukurannya. Ukuran biasanya dengan istilah kategori yang dibuat berdasarkan unit analisis atau satuan yang akan dianalisis. Misalnya
Kategorisasi berita. e. Penentuan unit analisis, kategorisasi dan uji reliabilitas. Unit analisis adalah sesuatu
yang akan dianalisis. Unit analisis untuk analisis isi adalah teks, pesan atau medianya sendiri.Unit analisis bisa digolongkan dalam :
1. Unit Tematik : satuan perhitungannya adalah per berita atau per topik. Misalnya tema apa saja yang sering muncul dalam setahun. Jenis-jenis iklan apa saja yang
sering muncul dalam setahun. 2. Unit Fisik : Perhitungannya berdasarkan satuan panjang, kolom, inci, waktu dari
pesan yang disampaikan. Misalnya, panjang kolom atau durasi siaran. 3. Unit reference : perhitungannya dilihat pada rangkaian kata atau kalimat yang
memiliki arti sesuai kategori. Misalnya kategori mendukung, netral dan tidak mendukung.
4. Unit Sintaksis : berupa kata atau simbol. Perhitungannya dengan frekuensi kata atau simbol tersebut. Misalnya, beberapa jumlah kata yang mengandung makna
kekerasan dalam sebuah berita? f. Menentukan populasi dan sampel. Untuk analisis isi ada dua dimensi yang
digunakan untuk menentukan populasi, yaitu topik dan periode waktu. Misalnya berita politik selama setahun,sampelnya adalah bagian dari populasi yang akan diriset.
g. Menentukan metode pengumpulan data. Caranya dengan mendokumentasikan isi komunikasi yang akan diriset. Misalnya dengan mengkliping surat kabarmajalah,
merekam publikasi radio dan televisi. Kemudian data di masukkan dalam lembaran koding untuk kemudian dihitung frekuensinya.
h. Menentukan metode analisis. Bisa menggunakan tabel frekuensi, tabel silang atau rumus-rumus statistik tertentu.
i. Analisis dan interpretasi data j. Uji kategorisasi untuk memperoleh keandalan atau reliabilitas.
2.7 Pengukuran Space