Tekhnik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Uji Reliabilitas dan Validitas

3.5 Tekhnik Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan cara memasukkan data-data yang telah dikumpulkan dalam lembar koding sesuai dengan kategorisasi yang telah ditetapkan. Tekhnik Pengumpulan Data nya sebagai berikut : 1. Mengumpulkan seluruh berita seputar Pemkot dari surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas periode Januari-Juni 2010 2. Memasukkan data-data ke dalam kategori yang sudah ditentukan menurut unit tematik, fisik dan reference dalam lembar koding sesuai kategori yang sudah ditetapkan kemudian dianalisis sesuai dengan metode analisis data serta tujuan penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi yang telah dibuat berdasarkan kategori pada lembar koding kemudian dipersentase dengan jumlah keseluruhan data. Kecenderungan hasil yang tampak diperhatikan secara seksama serta dikaitkan dengan teori dan fenomena lain, juga kenyataan yang ada jika berhubungan dan mendukung hasil penelitian.

3.7 Uji Reliabilitas dan Validitas

Dalam penelitian analisis isi, kategorisasi yang digunakan sebagai alat ukur sangat bersifat subjektif. Untuk mendapatkan validitas dari penelitian ini maka perlu diadakan pengujian terhadap alat ukur. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, maka peneliti sebelumnya melakukan uji reliabilitas. Yang perlu diuji dalam penelitian ini adalah berita-berita seputar Pemkot dalam surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas periode Januari-Juni 2010. Berita tersebut masuk ke dalam kategori yang mana. Kategori yang ditambahkan oleh peneliti adalah Pendidikan dan kategori Ilmu Pengetahuan dan Penemuan. Kategori-kategori tersebut tidak memiliki acuan yang paten sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas adalah merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur kategorisasi dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama Bungin, 2001:59. Cara melakukan uji reliabilitas adalah: 1. Mendokumentasikan terlebih dahulu pada saat pengumpulan data. 2. Masukkan pada lembar koding sesuai dengan kategorisasi yang telah ditentukan. 3. Seorang hakim yang telah dipilih akan melakukan uji reliabilitas terhadap kategori tersebut dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh peneliti, maka akan diketahui berapa jumlah yang disetujui bersama oleh peneliti dan hakim. Reliabel atau tidaknya suatu kategori akan dilakukan dengan menggunakan rumus Ole R.Holsty, yaitu : C.R = 2M N1 +N2 Keterangan : C.R = Coeffisient Reliability M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua orang pengkode peneliti dan hakim N1,N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode peneliti dan hakim Maka Uji reliabilitasnya adalah : 2301 = 602 = 0,99 304+304 608 Hasil yang diperoleh dari penggunaan rumus tersebut selanjutnya disebut dengan Observed Agreement persetujuan yang diperoleh dari peneliti dan hakim. Untuk memperkuat hasil uji reliabilitas dan menyempurnakan rumus yang telah disebutkan diatas, digunakan formula Scott sebagai berikut : Pi = Observed Agreement - Expected Agreement 1 - Expected Agreement Keterangan : Pi = Nilai keterhandalan Observed Agreement = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkode yaitu nilai C.R Expected Agreement = Persetujuan yang diharapkan, yaitu proporsi dari pesan yang Dikuadratkan Kategori Frekuensi Proporsi dari total berita Pengkuadratan 1 + 53 0,1743 0,0304 1 ‐ 2 + 74 0,2434 0,0592 2 ‐ 3 + 57 0,1875 0,0352 3 ‐ 1 0,00328 0,00001076 4 + 13 0,0428 0,00185 4 ‐ 1 0,00328 0,00183 5 + 22 0,0724 0,00524 5 ‐ 6 + 2 0,00658 0,0000433 6 ‐ 7 + 30 0,0987 0,009742 7 ‐ 8 + 13 0,0428 0,001831 8 ‐ 9 + 35 0,1151 0,01324 9 ‐ 10 + 2 0,00658 0,0000433 10 ‐ 1 0,00328 0,00001076 Total 304 1 0,15680 Tabel diatas terdiri dari 10 kategori yang terbagi menjadi + dan - . Tanda + berarti antara pengkode setuju, namun bila - berarti antara pengkode tidak setuju dengan kategori tersebut. Dengan demikian perhitungannya adalah sebagai berikut: Pi = 0,99 – 0,15680 = 0,8332 = 0,99 1 – 0,15680 0,8432 Meskipun belum ada standar reliabilitas yang mutlak namun menurut Wimmer dan Dominick, ambang penerimaan yang sering digunakan adalah 0,75 untuk menggunakan Pi. Jika kesesuaian antara penyusun kode tidak mencapai 0,75 maka kategori operasional mungkin perlu dibuat lebih spesifik lagi Wimmer dan Dominick, 2003:159 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum