sehingga dalam melaksanakan tugasnya untuk mengatur perkotaan Surabaya tidak saling tumpang tindih atau saling berseberangan.
3.2 Populasi,Sampel,dan Tekhnik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah berita seputar Pemerintah Kota Surabaya ataupun berita yang berhubungan dengan efek dari kebijakan yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Surabaya yang terdapat dalam Surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas selama periode Januari-Juni 2010. Pada koran Jawa Pos, setiap hari minggu
tidak terdapat halaman “Metropolis”, sehingga dalam kurun waktu 6 bulan tersebut ada 26 hari minggu, sehingga populasi nya adalah : 181 terbitan – 26 terbitan = 155
terbitan. Sedangkan di harian Kompas, harian tersebut tidak terbit pada hari libur dan rubrik “Jawa Timur” tidak terbit di hari minggu, sehingga populasinya adalah : 181
terbitan – 6 hari libur dan 26 hari Minggu = 149 terbitan. Jadi populasi surat kabar Jawa Pos sebanyak 155 terbitan sementara populasi
surat kabar Kompas sebanyak 149 terbitan.
3.2.2 Sampel
Menurut Handayani dan Subiyakto dalam makalah Content Analisis, jika jumlah populasi penelitian cukup besar, maka untuk memudahkan penelitian dapat
mengambil 50,25 atau minimal 10 dari seluruh populasi Subiyakto dan Handayani,1999:21
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 50 dari seluruh jumlah populasi yang berjumlah 155 dan 149 terbitan. Maka dengan demikian jumlah
sampel yang diteliti untuk harian Jawa Pos yaitu sebanyak 155 x 50 = 77,5 dibulatkan menjadi 78 terbitan. Sedangkan jumlah sampel yang diteliti untuk harian
Jawa Pos yaitu 149 x50 = 74,5 dibulatkan menjadi 75 terbitan.
3.2.3 Tekhnik Penarikan Sampel
Tekhnik penarikan sampel dilakukan secara Sistemik Sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dimana unsur pertama dipilih secara acak,
sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Penarikan sampel ini menggunakan rasio atau jarak yang diperoleh dengan
membandingkan atau membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel. Untuk Harian Jawa Pos : 155 terbitan : 78 terbitan= 2 jarak terbit
Kompas : 149 terbitan : 75 terbitan = 2 jarak terbit. Karena populasi besar, maka peneliti hanya mengambil dua berita yang
terletak pada Headline surat kabar atau pada bagian atas rubrik, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prakoso 1999:109 tentang Headline surat kabar.
Selanjutnya penelitian ini dimulai dengan mengambil sampel pada setiap 2x terbitan. Apabila sampel yang diambil adalah tanggal 1, maka sampel berikutnya
adalah tanggal 3,5,dst sampai besarnya sampel yang diperlukan.
3.3 Unit Analisis