Audit Kehumasan Public Relations Audit

1. Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam 2. Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat,bahkan dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan. Melibatkan generasi ke generasi. Bahkan program pemerintah cenderung dibayar dengan “harga sosial” yang tinggi. Program-program pemerintah seringkali tidak dapat menghindari perlunya “pengorbanan” sosialmasyarakat. Disinilah perlunya pendekatan khusus untuk melibatkan partisipasi dan emansipasi masyarakat. 3. Program pemerintah selalu mendapat controlling atau pengawasan dari berbagai kalangan, terutama pers, lembaga swadaya masyarakat LSM, dan sebagainya. Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakat mengenai permasalahan-permasalahan mereka sebagai warga masyarakat. Karakteristik itulah yang dapat dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan secara profesional.

2.5.2 Audit Kehumasan Public Relations Audit

Termasuk riset yang banyak dilakukan dalam kegiatan kehumasan Public Relations Research , salah satunya adalah melalui kegiatan audit kehumasan. Kegiatan audit tersebut merupakan suatu studi atau kajian secara tepat untuk mengetahui situasi, kondisi dan posisi public relations Humas yang ditempatkan dalam organisasi, dan termasuk ingin mengkaji bagaimana situasi dan pandangan opini publik, baik eksternal maupun internal terhadap peran dan fungsi PR tersebut di dalam sebuah organisasi. Menurut Baskin, Aronoff Lattimore 1997, dalam bukunya “Public Relations: in profession and Practise Edisi 4th. Madison, WI.Brown Bencmark, pengertian tentang audit PRHumas: Public relations audit is essentially a broad scale study that examines an organization’s internal and external public relations ”. Audit public relations merupakan hal yang sangat penting dalam skala yang luas untuk mengkaji posisi public relations di dalam suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan menurut Carl Byoir Rekan 1997 menyatakan, yang dikutip dari Putra. 2002:24-28, bahwa audit kehumasan : “The public relations audit, as the name implies, involves a comprehensive study of the public relations position of an organization : How it stands in the opinion of various publics”. Audit PR, yang dinyatakan secara tidak langsung dan keterlibatannya dalam kajian posisi public relations secara komprehensif pada suatu organisasi : Bagaimana kaitannya dalam menghadapi berbagai macam opini publik. Batasan pengertian dan tujuan audit public relations yang dikemukakan tersebut di atas yang berkaitan dengan kajan posisi PRhumas dalam struktur organisasi dan opini publik, dan mampu untuk merancang program-program komunikasi yang meliputi ruang lingkup kegiatannya, sebagai berikut : a. Relevant Publics Publik yang relevan atau yang berkaitan dengan suatu organisasi, misalnya dari publik internal, pemegang saham, pimpinan menejemen dan karyawan serta keluarganya. Sedangkan publik eksternal, para pelanggan, konsumen, rekanan, relasi bisnis, media pers, komunitas kelompok sosial, aktivitas kepedulian sosial dan lingkungan hidup, tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah yang mempunyai pengaruh terhadap kepentingan aktivitas, fungsi dan peran suatu organisasi. Audit PR ini, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi khalayak sasaran, dan merancang suatu ranking kelompok publik yang berdasarkan potensi dan pengaruh tertentu terhadap kepentingan lembaga atau dukungan dan opini publik. b. The organization’s standing with publics Untuk memahami pandangan dari berbagai macam publik terhadap sebuah organisasi adalah melalui kajian dari audit komunikasi. Pada umumnya penelitian tentang citra organisasi melalui analisis dari isi pemberitaan media massa atau berbagai saluran komunikasi publik lainnya. Misalnya melalui “survey citra” perusahaan dengan mengacu pada tiga pertanyaan Lerbinger 1998:125 yaitu: 1. Keakraban perusahaan dengan para karyawannya, produk dan menifestasi lainnya yang tampak, 2. Kesukaan dan dikenal oleh publik terhadap organisasi bersangkutan, dan 3. Kepribadian yang dikaitkan dengan sosok pelayanan dan penampilan komunikasi. c. Issues of concern to public Isu yang berkembang menjadi perhatian publik, misalnya masalah-masalah yang menjadi agenda perhatian publik dan dapat diperoleh melalui pemantauan lingkungan untuk mengetahui masalahaisu apa yang menjadi perhatian publik, dan pihak organisasi secara tepat dapat menentukan mana publik yang memiliki agenda yang sama proposan dan mana yang berbeda oposan. Hasil audit tersebut dapat dijadikan langkah penting bagi kebijakan organisasi dalam menentukan program, tema dan tujuan dalam suatu kampanye humas secara tepat sesuai dengan agenda publiknya. d. Power of Publics Kekuatan publik dapat diketahui melalui kekuatan ekonomi dan politik yang mereka miliki, sekaligus kekuatan tersebut dapat mengukur sejauh mana pengaruhnya. Jadi publik dapat digolongkan berdasarkan kekuatan ekonomi dan politik yang dimiliki tersebut akan mempengaruhi proses dalam pengambilan keputusan atau kebijaksanaan pemerintah. Kelompok kepentingan yang ada di nilai berdasrkan jumlah publik, kualifikasi, anggaran dan sumber pemasukan, serta metode yang dipergunakan adalah sejumlah faktor-faktor penentu yang lainnya perlu diperhitungkan.

2.6 Analisis Isi