4.2 Berita-berita yang terdapat pada surat kabar harian Jawa Pos dan
Kompas periode Januari sampai Desember 2010. 4.2.1 Berita-berita yang terdapat pada surat kabar harian Jawa
Tabel 2 Kategori berita yang berkaitan dengan Pemerintah Kota Surabaya di Surat
Kabar Jawa Pos periode Januari sampai Juni 2010
No. Kategori
F
1. Organisasi
Pemerintah Kota 16
10,32 2.
Partai Politik
38 24,52
3. Penataan
Kota 37
23,87 4.
Transportasi 9
5,81 5.
Perekonomian 10
6,45 6.
Bencana 1
0,65 7.
Kebutuhan Fisik,dan Kenyamanan Lingkungan
8 5,16
8. Kesehatan
Masyarakat 7
4,51 9.
Pendidikan 26
16,77 10.
Ilmu Pengetahuan dan Penemuan
3 1,94
Total 155
100
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel diatas, selama bulan Januari sampai dengan Juni 2010 di
surat kabar Jawa Pos terdapat 155 berita yang berhubungan dengan Pemerintah Kota Surabaya. Dengan hasil frekuensi yang telah ada, hasil tertinggi terdapat pada
kategori Politik dengan jumlah 38 berita dan prosentase 24,52 . Banyaknya berita dari kategori tersebut dikarenakan berita Politik dalam
Pemerintah kota Surabaya sering menjadi sorotan media massa dan sering dimuat pada bagian depan rubrik Metropolis. Berita Politik tersebut meliputi pemilihan
kepala daerah maupun dalam sistem rekruitmen anggota, kebijakan, kinerja, sistem pelayanan birokrasi, program Pemerintah Kota Surabaya dalam menjalankan
Pemerintahan sehingga mampu membuat warga kota Surabaya merasa puas dan nyaman.
Sedangkan untuk urutan yang terendah terdapat pada kategori Bencana, yaitu sebanyak 1 berita atau 0,65. Bencana alam adalah suatu bencana yang diakibatkan
oleh alam dan manusia tidak mampu menolak apa yang dikehendaki oleh Tuhan, sedangkan bencana non alam merupakan bencana yang terjadi akibat campur tangan
manusia sehingga terjadilah bencana seperti banjir yang diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya adalah banyaknya sampah yang menumpuk di sungai-sungai, berdirinya
bangunan yang tidak memiliki saluran pembuangan atau got. Sedikitnya kategori berita tersebut karena pada periode Januari sampai Juni
2010 kota Surabaya jarang terkena bencana alam. Bentuk bencana non alam yang terjadi pada periode tersebut adalah rumah warga yang terletak di sekitar rumah sakit
BDH sering digenangi air ketika musim hujan tiba, ternyata air yang menggenang tersebut merupakan kiriman dari RS BDH. Sebab, rumah sakit tersebut belum di
lengkapi saluran. Rangking kedua pada berita Pemerintah Kota adalah kategori Penataan Kota
dengan 37 berita atau 23,87. Hal ini terjadi karena pada semester pertama tahun 2010, Pemerintah Kota Surabaya sedang gencar menertibkan para PKL dan pasar
tradisional. Penertiban sempat terhenti menjelang Pilkada 2010, namun setelah itu penertiban dilanjutkan kembali. Sejumlah PKL di relokasi ke tempat yang baru,
namun banyak yang menolak dan menyatakan keberatan dengan alasan tempat yang disediakan oleh Pemkot tersebut cukup jauh. Selain itu kategori Penataan Tata Kota
ini juga meliputi penertiban reklame bermasalah oleh Satpol PP, dan penertiban bangunan liar di beberapa tempat seperti perlintasan KA, Relokasi rumah tahanan,dll.
Urutan ketiga adalah kategori Pendidikan sebanyak 26 berita dengan prosentase 16,77. Berita yang termasuk dalam kategori ini adalah seputar
pendidikan baik itu yang menyangkut siswa, pengajar maupun sarana dan prasarana pendidikan umum juga meliputi pelestarian kesenian dan kebudayaan lokal. Dalam
awal semester tahun 2010, Dinas pendidikan telah membuat terobosan baru dalam sistem pendidikan, salah satunya adalah menerapkan sistem online untuk penerimaan
siswa baru yang bisa diakses melalui sms. Organisasi Pemerintah Kota Surabaya menjadi kategori yang menempati
urutan keempat. Jumlahnya ada 16 berita dan prosentasenya 10,32. Kategori ini meliputi kinerja dan struktur organisasi para aparatur Surabaya Pemkot baik yang
sifatnya prosedural maupun yang berkaitan dengan sistem birokrasinya. Misalnya pemeliharaan aset Pemkot yang banyak di klaim pihak lain.
Urutan kelima ditempati oleh kategori Perekonomian. Jumlah beritanya ada 10 dengan prosentase 6,45. Berita yang termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan
yang menyangkut ekonomi yang masih dalam wewenang dan tanggung jawab Pemkot. Yang banyak disoroti dalam kategori ini adalah mengenai pengaturan
fasilitas umum dan usaha dalam meraih penghasilan bagi Pemkot dalam pajak maupun dalam bentuk retribusi.
Urutan Keenam ditempati oleh kategori Transportasi, dimana jumlah beritanya adalah 10 berita dengan prosentase sebanyak 5,81. Pengaturan jalur transportasi
yang dilalui oleh berbagai armada dan pengaturan angkutan umum menjadi perhatian dalam kategori ini. Seperti kita ketahui bahwa jalan-jalan di Surabaya sering kali
didera kemacetan, untuk itu Pemkot melalui Dinas Perhubungannya berusaha untuk memecahkan masalah Tranportasi ini demi kenyamanan pengguna jalan.
Kebutuhan fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat merupakan kategori dengan urutan ketujuh. Jumlahnya ada 8 berita dengan prosentase 5,16.
Berita yang menyangkut kategori ini adalah tentang pengadaan pangan dan air penduduk, pemeliharaan kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup, pengaturan
keamanan, disiplin dan ketertiban masyarakat. Yang paling banyak disoroti dalam kategori ini adalah tentang razia KTP. Dalam waktu dekat pemkot berencana
memberikan pelayanan KTP gratis bagi warganya namun masih saja banyak warga Surabaya yang tidak memiliki KTP.
Kesehatan Masyarakat menempati urutan ke delapan dengan jumlah 7 berita atau 4,51. Berita yang menyangkut kategori ini adalah segala kegiatan pemerintah
kota Surabaya yang menyangkut peningkatan layanan kesehatan terhadap masyarakat. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh Pemkot lewat Dinkes dengan
memberikan fasilitas rawat inap di puskesmas Jagir dan bantuan pengobatan kepada warga miskin.
Sementara itu, ilmu pengetahuan dan penemuan menjadi urutan kesembilan. Jumlah beritanya sebanyak 3 berita atau
1,94.
Berita yang termasuk ke dalam kategori ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan
perindustrian.
4.2..1.1 Partai Politik
Kategori Partai Politik adalah kategori yang menduduki urutan pertama, tabel frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Sub Kategori Berita Mengenai Partai Politik Pemerintah Kota Surabaya n = 38
No Sub Kategori Berita Partai Politik F
a. Partai Politik
38 100 b. Elemen
Masyarakat - -
Total
38 100
Pada Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa kategori Politik memiliki dua sub kategori yaitu kategori Partai Politik dan Elemen masyarakat, namun semua berita
yang termasuk kategori Politik masuk ke dalam sub kategori Partai Politik, sementara sub kategori Elemen Msyarakat kosong. Hal tersebut dikarenakan pada periode
Januari-Juni tidak ada sampel berita yang termasuk dalam sub kategori tersebut. Sebagai contoh berita dari kategori Partai Politik dapat kita lihat pada Jawa
Pos edisi 17 Juni 2010 dibawah ini : Cacak Gugatan Revisi
Sidang perdana gugatan hasil pemilihan wali kota kemarin dilaksanakan di Mahkamah Konstitusi Jakarta. Agendanya adalah
pemeriksaan permohonan yang diajukan Afandi-Adies Kadir Cacak. Tim pengacara Cacak mengatakan, pihaknya meminta MK
membatalkan penetapan Bambang-Risma sebagai pemenang pilwali dikarenakan adanya kecurangan yang sistematis, terstruktur dan masif.
Kecurangan tersebut diantaranya adalah larangan berkhutbah untuk Arif Afandi di Masjid Al-Khittar, Pacar Keling dan pemberian roti
dengan tulisan nama Risma di TPS Tegalsari.
Dari pemberitaan diatas, memberikan wacana bahwa begitu banyak polemik yang terjadi di tengah-tengah pilwali Surabaya 2010. Banyak pihak yang merasa tidak
puas atas kemenangan Risma-Bambang sebagai walikota dan wakil walikota Surabaya. Salah satunya adalah kubu Arif Affandi –Adies Kadir Cacak yang
meminta MK untuk melakukan coblosan ulang. Disini media massa melakukan pengawasan yang merujuk pada aktivitas
media massa dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Dari sinilah publik mengetahui dan kemudian memberikan respon terhadap
peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam pengertian ini, fungsi pengawasan tidak sekedar pemberitaan, akan tetapi mencakup upaya menyingkap ketidakberesan dalam
penyelenggaraan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, fungsi ini memiliki substansi sama dengan fungsi anjing penjaga watchdog. Media
massa merupakan saluran komunikasi politik yang banyak digunakan untuk kepentingan seperti ini. Hal tersebut dikarenakan sifat media massa yang dapat
mengangkut pesan-pesan informasi dan citra secara massif dan menjangkau khalayak atau publik yang jauh, beragam, dan terpencar luas.
Disini pers juga sangat berperan dalam membentuk opini publik, karena pers yang menentukan akan dibawa kemana informasi yang didapatkannya dari lapangan.
Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, tapi harus dikonfrontasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa pemberitaan di
surat kabar senantiasa dituntut untuk mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat obyektifitas berita yang acap kali dikenal dengan istilah
pemberitaan cover both sides, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menentukam kebenaran Siebert, Peterson,
Shramm,1986:100.
Penjelasan diatas sesuai dengan apa yang terdapat pada contoh berita tersebut, karena konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh suatu lembaga atau
perorangan. Dengan hadirnya surat kabar yang memberikan suatu pemberitaan yang cover both sides
dan fairness akan memudahkan masyarakat menganalisa dan menemukan kebenaran atas suatu masalah yang sedang terjadi dan bagaimana asal
mula dari peristiwa tersebut.
4.2.1.2 Sub Kategori Penataan Kota
Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan kedua adalah Penataan Tata Kota, maka tabel frekuensi dari kategori tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Sub kategori berita mengenai Penataan Kota n = 37
No Sub Kategori Penataan Kota
F
a. Perijinan, pendirian bangunan dan infrastruktur
11 29,73
b. Pengaturan periklanan kota,
penertiban PKL dan Bangunan Liar 26 70,27
Total
37 100
Dari tabel 4 diatas sub kategori tentang Penataan Tata Kota terdiri dari 2 sub kategori yaitu Perijinan, pendirian bangunan dan infrastruktur yang memiliki 11 berita
dengan prosentase sebesar 29,73 dan sub kategori Pengaturan periklanan kota,
penertiban PKL dan Bangunan liar yang memiliki 26 berita dan prosentase sebesar 70,27.
Sub kategori yang memiliki prosentase tertinggi adalah Pengaturan periklanan kota, penertiban PKL dan Bangunan Liar yaitu sebanyak 26 berita atau 70,27.
Berbagai bentuk pengaturan yang dilakukan oleh para aparat Pemerintah Kota Surabaya terutama oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang secara
khusus diberikan tugas untuk mengatur dan melakukan penertiban apabila terdapat PKL, reklame atau bangunan liar yang terdapat pada ruas jalan kota Surabaya. Satpol
PP adalah aparat penegak peraturan daerah yang ditetapkan oleh Pemkot. Mereka bertindak berdasarkan undang-undang dan peraturan yang sudah ditetapkan.
Berita yang penulis jadikan contoh dalam sub kategori ini adalah pada harian Jawa Pos edisi 29 April 2010 yang isinya sebagai berikut:
Relokasi Keputran Sudah Final Polwiltabes Surabaya tidak ingin rencana relokasi pasar
keputran molor lagi. Sesuai dengan keputusan, pedagang maupun PKL diberi waktu enam hari untuk pindah sendiri. Warning berlaku
untuk pedagang grosir maupun PKL. Kendati demikian polisi akan melakukan pendekatan yang persuasif dan humanis kepada pedagang.
Sebab, bagaimana pun mereka dilindungi oleh UU Hak asasi manusia. Banyak pedagang yang menolak direlokasi, alasan mereka bermacam
macam, salah satunya adalah harga sewa untuk stan yang baru sangat mahal. Para pedagang bersedia pindah biaya untuk retribusi pada tiga
bulan pertama bisa digratiskan, hal ini untukmeng-cover tingginya cost yang dikeluarkan pedagang jika pindah ke Pios. Selain pindah ke
Pios, para pedagang tersebut juga dibebaskan memilih pasar-pasar lain yang dikelola PD Pasar Surya.
Dari apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dan Polwiltabes memang bertujuan baik, yaitu agar kota Surabaya terlihat bersih, hijau dan enak dipandang.
Karena selama ini keberadaan PKL di Surabaya menimbulkan ketidak nyamanan bagi pengguna jalan. Seperti halnya PKL di Pasar Keputran, jalan di sepanjang pasar
Keputran sering sekali macet karena penataan stan yang kurang baik dan banyaknya kendaraan pengunjung yang parkir disepanjang jalan raya. Belum timbul bau yang
kurang sedap akibat tumpukan sampah dari sayuran-sayuran yang sudah busuk, hal ini sangat mengganggu pengguna jalan.
Untuk itu diperlukan ketegasan dari pihak Pemkot untuk melakukan penataan terhadap PKL tersebut. Selama ini upaya relokasi selalu terhambat karena penolakan
pedagang. Banyak pedagang yang tidak mau pindah karena tempat yang disediakan pemkot tidak strategis dan jauh, selain itu banyak juga yang mengemukakan bahwa
pemkot tidak memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu ketika akan merelokasi pasar, sehingga pedagang tidak siap dan akhirnya melakukan perlawanan.
Penyajian informasi yang dilakukan pers terhadap kegiatan pemkot guna melakukan penertiban para PKL dengan menggambarkan realitas yang sesungguhnya
terjadi di lapangan akan membantu masyarakat dalam memahami suatu peristiwa. Hal ini sesuai dengan fungsi pers yaitu memberikan informasi Assegaf, 1991 : 11. Selain
itu, Jawa Pos juga memberitakan masalah relokasi pasar Keputran secara Cover Both Sides
dengan memberikan ruang bagi PKL untuk bersuara menyampaikan pendapatnya.
Sub kategori Perijinan, pendirian bangunan dan infrastruktur mempunyai jumlah berita lebih sedikit yaitu 11 berita dengan prosentase 29,73. Sub kategori
berita yang terdapat pada surat kabar Jawa Pos ini umumnya adalah pembangunan bangunan baik itu perijinan, ataupun masalah lainnya yang dilakukan oleh pemkot
maupun pihak lain seperti pihak pengembang atau inventor berupa bangunan infra maupun suprastruktur. Contoh beritanya adalah pada Jawa Pos edisi 27 Maret 2010
yang isi beritanya seperti dibawah ini :
DKP Bangun Tiga Lapangan di Kendung Dinas Kebersihan dan Pertamanan berencana membangun tiga
lapangan olah raga di wilayah Kendung, Benowo. Pembangunan lapangan tersebut masuk dalam proyek pertamanan. Lapangan itu
bakal di fungsikan sebagai pusat olah raga masyarakat. Selain lapangan olah raga, disekitar lapangan juga akan dibangun taman-
taman untuk keindahan. Camat Benowo Edi Purnomo menyatakan bahwa rencana pembangunan taman tersebut pernah di sosialisasikan
kepada warga. Sosialisasi itu perlu dilakukan karena selama ini warga Kendung berkeberatan dengan rencana pembangunan terminal
Kendung sebagai pendukung rumah sakit BDH. Mereka keberatan karena belum mendapat persetujuan untuk mengelola parkir RS BDH.
Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa pemkot terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya, salah satunya adalah rencana pembangunan
lapangan olahraga masyarakat. Dengan pembangunan lapangan olahraga masyarakat tersebut diharapkan masyarakat akan semakin menyadari arti pentingnya menjaga
kesehatan tubuh dengan berolahraga secara teratur.
4.2.1.3 Pendidikan
Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan ketiga adalah Pendidikan, maka tabel frekuensi dari kategori tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 5 Sub Kategori Berita Mengenai Pendidikan n = 26
No Sub Kategori Pendidikan
F
a. Sistem Pendidikan Umum
16 61,54
b. Peningkatan mutu pendidikan dan Pengajaran
10 38,46
Total
26 100
Pada tabel 5 diatas terlihat bahwa sub kategori berita tentang Pendidikan memiliki dua sub kategori yaitu Sistem Pendidikan Umum yang memiliki frekuensi
sebanyak 16 berita dengan prosentase 61,54, sementara kategori yang kedua yaitu Peningkatan mutu pendidikan dan Pengajaran yang memiliki frekuensi sebanyak 10
berita dan prosentase sebesar 38,46. Sub kategori tertinggi adalah tentang Sistem Pendidikan Umum sebanyak 16
berita atau 61,54. Sebagai contoh berita tentang sub kategori Sistem pendidikan umum adalah pada edisi 15 Juni 2010
Surabaya Peringkat 17 se-Jatim Sekolah-sekolah di Surabaya kembali tertinggal oleh sekolah dari
daerah dalam perolehan nilai ujian akhir sekolah berstandar nasional. Dispendik mengumumkan bahwa Surabaya menempati peringkat 17
se-Jatim. Menanggapi hal tersebut, KaDindik merasa kurang puas, karena nilai rata-rata UASBN Surabaya menurun dari 7,91 menjadi
7,3. Hal tersebut dikarenakan tahun ini siswa SD memang menempati ruang belajar yang kurang standar. Salah satunya disebabkan karena
program merger sekolah yang belum tuntas.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa pendidikan di Suabaya sedang menurun. Surabaya yang notabene adalah kota besar yang sedang berkembang adalah
contoh bagi daerah-daerah di sekitar Surabaya. Namun nyatanya nilai UASBN siswa SD di Surabaya jauh tertinggal dari siswa dari daerah, padahal dari segi sarana dan
prasarana Surabaya lebih unggul. Penurunan nilai UASBN tersebut dikarenakan program merger sekolah yang sedang digalakkan Pemkot belum sepenuhnya tuntas.
Hal ini mengganggu sistem belajar mengajar di sekolah sehingga mengakibatkan siswa kurang nyaman dalam menerima pelajaran. Pemkot harus mengkaji lagi
dampak dari program yang dijalankannya tersebut. Disini pers melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Fungsi pengawasan merujuk pada aktifitas media dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Tidak hanya sekedar pemberitaan, tetapi
juga menyingkap ketidakberesan penyelenggaraan pemerintahan. Dari sinilah publik mengetahui lalu memberikan respon.
Sementara itu untuk sub kategori yang kedua yaitu Peningkatan mutu Pendidikan dan Pengajaran memiliki 10 berita dengan prosentase 38,46. Salah satu
berita dalam sub kategori tersebut membahas tentang rencana Pemkot untuk menaikkan dana Bopda. Berita tersebut terdapat pada edisi 26 Juni 2010-11-06
Pemkot Tambah Dana Bopda Pemkot berencana menaikkan anggaran bantuan operasional
pendidikan daerah Bopda. Kenaikkan itu bisa jadi mengacu pada unit cost yang dihitung oleh United States Agency for International
Development Usaid. Kekuatan APBD pemkot dianggap mampu menaikkan anggaran bagi siswa SD hingga SMK se-Surabaya.
Program tersebut terdiri dari tiga macam, pertama, program tersebut berorientasi untuk pendidikan dasar, 2. Fokus kepada kegiatan belajar-
mengajar,3. Fokus terhadap relevansi pendidikan.
Dari berita diatas permemberikan informasi kepada kita bahwa pemkot akan menaikkan anggaran Bopda. Program pertama yang dikembangkan di Surabaya
sangat bermanfaat dalam meneropong kebutuhan pasti jumlah guru, siswa maupun biaya sekolah. Usaid telah menghitung unit cost kebutuhan riil semua biaya
operasional sekolah mulai dari SD sampai SMA. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil bahwa unit cost yang diperlukan siswa SD Rp. 800ribu per tahun,
siswa SMP 1,4 juta per tahun dan siswa SMA 1,9 juta per tahun. Sehingga pemerintah optimis penggratisan biaya sekolah juga bisa dirasakan oleh siswa SMA tahun depan.
Berita demikian dapat meningkatkan citra positif pemerintah Kota.
4.2.1.4 Organisasi Pemerintah Kota
Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan keempat adalah tentang organisasi pemerintah kota, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel 6 Sub Kategori Berita Mengenai Organisasi Pemerintah Kota Surabaya n = 16
No Sub Kategori Berita Mengenai Organisasi
Pemerintah Kota Surabaya F
a. Mutasi dan Promosi aparat Pemkot
- -
b. Kinerja Pemerintahan
8 50 c.
Konflik Internal dengan Badan Eksternal 8
50
Total 16 100
Pada tabel 6 diatas menunjukkan sub tema Organisasi Pemerintah Kota Surabaya memiliki tiga sub kategori berita, yaitu Mutasi dan Promosi aparat Pemkot
dengan jumlah berita kosong, Hal tersebut dikarenakan pada periode Januari-Juni tidak ada sampel berita yang termasuk dalam sub kategori tersebut.
Kinerja Pemerintahan dengan jumlah berita 8 dan prosentase 50, serta Konflik Internal dengan badan eksternal yang juga memiliki 8 berita dengan
prosentase 50. Pada sub kategori Kinerja Pemerintahan, berita lebih banyak mengangkat
mengenai segala bentuk kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot baik itu yang positif maupun negatif seperti penyelewengan jabatan,dll.
Sebagai contoh untuk sub kategori kinerja pemerintahan penulis mengambil contoh berita pada Jawa Pos edisi 27 Januari 2010 seperti dibawah ini
Masih Lemah di Perizinan, Sering terbentur Regulasi Meski sudah on track, sejumlah kelemahan masih tampak di
birokrasi Pemkot Surabaya. Sebagaimana survei mengenai otonomi daerah, Surabaya masih yang paling buncit dalam hal perizinan,
terutama investasi. Walikota Surabaya Bambang DH langsung meminta kepada stafnya untuk membuat skema perizinan yang lebih ringkas,
namun belum ada kepastian soal reformasi perizinan tersebut. Selama ini sudah menjadi rahasia umum bahwa pengurusan masalah perizinan
ini merupakan salah satu objekan utama oknum pegawai pemkot untuk mendapat uang lebih dengan cara yang tak patut.
Dari berita diatas menunjukkan bahwa sistem birokrasi di Surabaya masih kalah jauh dengan daerah-daerah lain. Sistem birokrasi di Surabaya masih
membingungkan masyarakat. Banyaknya mafia perizinan adalah salah satu penyebab birokrasi tersebut menjadi terhambat. Mereka seolah mencari kesempatan dalam
kesempitan yaitu dengan menjadikannya objekan untuk mendapatkan keuntungan.
Hal inilah yang perlu diperbaiki oleh pemkot, karena sistem birokrasi yang seperti ini akan membuat masyarakat semakin bingung dan akhirnya malas untuk mengurus
birokrasi secara legal. Disini pers melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Fungsi pengawasan merujuk pada aktifitas media dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Tidak hanya sekedar pemberitaan, tetapi
juga menyingkap ketidakberesan penyelenggaraan pemerintahan. Dari sinilah publik mengetahui lalu memberikan respon.
Sub kategori yang kedua dalam tema Organisasi Pemerintah Kota Surabaya adalah tentang Konflik internal dengan badan eksternal, sub kategori ini berjumlah 8
berita dengan prosentase 50. Salah satu berita yang akan dijadikan contoh adalah pada koran Jawa Pos edisi 1 Februari 2010 seperti dibawah ini
Dewan-Dinkes Saling Bantah Peresmian Rumah Sakit Bhakti Darma Husada semakin tak jelas.
DPRD Kota Surabaya justru melimpahkan gagalnya pengoperasian rumah sakit di jalan raya Kedung itu ke Pemkot. Sedangkan Dinas
Kesehatan ngotot jika RS BDH sudah 100 persen siap beroperasi. Gagalnya peresmian diakibatkan oleh rancangan peraturan daerah
yang belum selesai dibahas di DPRD. Karena itu, beberapa pihak lantas menuding dewan yang pantas dianggap sebagai biang kerok RS
BDH batal di Launching.
Dari berita diatas menunjukkan antar lembaga Pemkot sedang terjadi perselisihan internal. Mereka saling bantah tentang peresmian RS BDH yang gagal
dilakukan. Pihak yang satu melimpahkan kesalahan tersebut ke Pemkot sementara pihak yang lain menuding DPRD sebagai biang keroknya. Permasalahan internal
lembaga Pemerintah Kota ini harus segera diselesaikan dengan cara yang damai
karena bisa berpengaruh terhadap citra Pemkot dan dapat membuat kredibilitas pemkot menurun di mata masyarakat.
Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, tapi harus dikonfrontasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa pemberitaan di
surat kabar senantiasa dituntut untuk mengungkapkan kebenaran atau Fairness. Yaitu salah satu syarat obyektifitas berita yang acap kali dikenal dengan istilah pemberitaan
cover both sides, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menentukan kebenaran Siebert, Peterson, Shramm, 1986
:100. Penjelasan diatas sesuai dengan apa yang terdapat pada dua contoh berita
tersebut, karena konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh suatu lembaga atau perorangan. Dengan hadirnya surat kabar yang memberikan suatu
pemberitaan karena terdapat peristiwa pada masyarakat dengan dua sumber yang saling bertentangan akan membuat masyarakat mampu menganalisa tentang apa yang
sesungguhnya terjadi dan bagaimana asal mula dari peristiwa tersebut.
4.2.1.5.Perekonomian
Dalam kategori tema berita yang terdapat pada urutan kelima adalah Perekonomian, maka tabel frekuensi dari tema berita tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 7 Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian n = 10
No Sub Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian
F
a. Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana
serta prasarana perdagangan 8 80
b. Penarikan pajak dan retribusi
- --
c. Peningkatan taraf hidup masyarakat
2 20
Total
10 100
Tabel 7 diatas menunjukkan kategori berita mengenai Perekonomian Kota Surabaya, jumlah berita adalah 10 dengan 3 sub kategori yaitu Perizinan
pembangunan dan pengaturan sarana serta prasarana perdagangan sebanyak 8 berita 80, Peningkatan taraf hidup masyarakat sebanyak 2 berita atau 20.
Sub kategori tertinggi adalah mengenai Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana serta prasarana perdagangan yaitu sebanyak 8 berita atau 80.
Sebagai contoh adalah berita di Jawa Pos edisi 22 Juni 2010 Puing Pasar Turi Laku Rp.3,605 M
Puing bangunan Pasar Turi akhirnya laku. Dalam lelang yang dihelat pemkot kemarin, konstruksi pasar yang pernah terbakar hebat
itu laku Rp. 3,605 miliar. Pemenangnya adalah Abu Hasan, warga Surabaya.Proses lelang tersebut termasuk rangkaian dari rencana
pembangunan kembali Pasar Turi yang ludes terbakar pada Juli 2007. Pembangunan bisa dimulai setelah puing bangunan yang tersisa
terbongkar. Nah, puing-puing yang terdiri atas tembok, besi dan baja itulah yang dilelang oleh pemkot. Namun pedagang tidak setuju lelang
dilakukan sebelum ada perhitungan aset terlebih dahulu.
Pada semester pertama tahun 2010, Pemkot memang tengah memikirkan nasib perekonomian Surabaya, salah satunya adalah mengenai Pasar Turi yang
bangunannya kini tlah menjadi puing-puing. Wali kota Surabaya ingin Pasar Turi segera dibangun, karena akibat dari molornya pembangunan Pasar Turi, Pemerintah
mengalami banyak kerugian padahal Investor yang ingin membangun tempat tersebut sudah ada. Roda perekonomian kota juga ikut tersendat karena transaksi jual beli di
pasar itu sudah lama mandeg. Dari segi estetika, puing-puing Pasar Turi juga tidak sedap dipandang mata. Untuk itu pedagang harus memahamikepentingan-kepentingan
masyarakat luas, bukan hanya memikirkan kepentingan pedagang saja.
Sementara itu untuk sub kategori Peningkatan taraf hidup masyarakat terdapat dua buah berita dengan prosentase sebanyak 20. Berita tersebut berisi seputar upaya
pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, misalnya dengan pemberian bantuan modal, tenaga kerja, dll. Sebagai contoh adalah berita pada Jawa Pos edisi 22
April 2010. Wali Kota Ajak Warga Berlari
Walikota Surabaya Bamban DH mengatakan dalam sebuah dialog bahwa warga Surabaya jangan terlalu bangga dengan sumber daya alamnya. Sebab,
hingga saat ini, belum banyak sumber daya manusia yang mampu mengelola SDA tersebut dengan baik. Akibatnya, tidak sedikit yang dikelola oleh pihak
luar. SDM tersebut sangat terkait erat dengan persoalan pemberdayaan masyarakat. Khususnya bagi warga miskin. Sebab, mereka sering terkena
dampak globalisasi. Pendidikan yang rendah membuat mereka semakin tidak berdaya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Padahal potensi geografis
Surabaya sangat menonjol terutama di bidang perniagaan. Kendati demikian masih ada saja kawasan yang perkembangannya agak tertinggal, contohnya
Surabaya Utara.
Dari berita diatas menginformasikan kepada tentang masalah yang tengah di hadapi Kota Surabaya saat ini, yaitu maslah Sumber Daya Alam SDA. SDA menjadi
sangat penting untuk menjaga aset-aset yang kita punya, percuma saja kita memiliki aset yang berharga namun kita kekurangan skill untuk mengolahnya. Jika hal ini terus
didiamkan maka kita akan kehilangan aset-aset kita yang berharga.
4.2.1.6 Transportasi
Dalam kategori tema berita yang terdapat pada urutan keenam adalah Transportasi, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Sub Tema Berita Mengenai Transportasi n = 9
No Sub Tema Berita Mengenai Transportasi
F
a. Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi
6 66,67
b. Pengaturan dan Perizinan angkutan umum
3 33,33
Total 9 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori Transportasi memiliki 2 sub kategori yaitu, sub kategori Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi sebayak
6 berita dengan prosentase 66,67 dan sub kategori Pengaturan tarif angkutan umum sebanyak 3 berita dengan prosentase 33,33. Berita tertinggi adalah dari sub kategori
Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi sebanyak 6 berita dengan prosentase 66,67. Salah satu contoh beritanya adalah pada Jawa Pos edisi 24 April 2010
sebagai berikut :
Remajakan 399 Angkot, Sosialisasi BBG Pemkot merespons tuntutan warga yang menginginkan Surabaya
menjadi kota ramah lingkungan. Instansi pimpinan Wali Kota Bambang DH itu segera meremajakan 399 angkutan umum alias
angkot di Kota Pahlawan dan menyosialisasikan pengalihan pemakaian bahan bakar bensin ke gas. Peremajaan angkot tersebut
sesuai dengan peraturan daerah Sedangkan pengalihan pemakaian bahan bakar ke gas dilakukan untuk mendukung program Dephub.
Sudah selayaknya Pemerintah melakukan tindakan konkret sebagai dampak dari slogan Green and Clean yang di gembar gemborkan selama ini. Penggantian
bahan bakar bensin ke gas untuk angkutan umum adalah tindakan yang bijaksana karena dengan menggunakan gas dapat mengurangi polusi udara yang terjadi di
Surabaya. Selain itu hal tersebut juga dapat menghemat pemakaian bahan bakar, karena harga per liter bensin adalah Rp. 4500 sedangkan harga gas adalah Rp. 3250
per liter. Para supir angkot tidak perlu kawatir bila ingin mengisi bahan bakar karena Pemkot bekerja sama dengan Indomobil dan Bank Jatim akan menyediakan tempat
pengisian bahan bakar gas di beberapa tempat seperti Brebek Industri, Jogoloyo dan Balongsari. Apabila program ini berhasil dilaksanakan, maka upaya Pemkot untuk
mewujudkan Surabaya yang ramah lingkungan akan segera terwujud. Sub kategori yang kedua adalah tentang Pengaturan dan PerizinanAngkutan
umum sebanyak 3 berita dengan prosentasi 33,33. Sebagai contoh adalah berita pada Jawa Pos edisi 15 Januari 2010 seperti di bawah ini
Parkir RS BDH Jadi Rebutan Pengelolaan parkir makin menjadi lahan bisnis yang
diperebutkan. Misalnya yang terjadi di Rumah Sakit BDH, warga bersikeras mengelolanya, sedangkan Dishub belum memberikan izin.
Dishub tidak bisa seenaknya mengabulkan permintaan warga sebab perlu perwali yang mengatur pola kerja samanya. Pengelolaaan parkir
RS BDH masih harus mengacu pada perda no.12009, artinya yang berhak mengelola adalah kepanjangan tangan dari pemkot. Warga
ngotot mengelola akibat dipicu janji Camat Benowo, Achmad Zaini yang menjanjikan parkir RS BDH dikelola warga.
Pemberitaan diatas sudah cukup cover both sides karena menyajikan informasi dari kedua belah pihak yang sedang bersiteru. Dishub tidak mengizinkan pengelolaan
parkir RS BDH kepada masyarakat karena ada perda yang mengaturnya, sementara itu masyarakat tetap ngotot ingin mengelola parkir tersebut karena mantan Camat
Benowo telah menjanjikan sebelumnya. Agar permasalahan tidak semakin pelik, maka kedua belah pihak yang bersiteru perlu melakukan hearing untuk
menyampaikan pendapat masing-masing agar ditemukan titik tengahnya, salah satunya adalah memikirkan pola kerjasama apabila parkir tersebut jadi dikelola oleh
warga.
4.2.1.7 Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat
Kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat menjadi Kategori yang menempati peringkat ketujuh, maka tabel frekuensinya adalah sebagai
berikut :
Tabel 9 Sub Kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat
No Sub Kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat
F
a. Penyediaan pangan dan air penduduk
1 12,5
b. Pengaturan keamanan, kedisiplinan dan ketertiban 6 75
masyarakat c.
Pemeliharaan kebersihan dan lingkungan hidup 1
12,5
Total
8 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat memiliki 3 sub kategori yaitu Penyediaan pangan dan air
penduduk sebanyak 1 berita dengan prosentase 12,5, Pengaturan keamanan, kedisiplinan dan ketertiban masyarakat sebanyak 6 berita dengan prosentase 75 dan
Pemeliharaan kebersihan dan lingkungan hidup sebanyak 1 berita dengan prosentase 12,5.
Frekuensi berita tertinggi terdapat pada sub kategori Pengaturan keamanan, kedisiplinan dan ketertiban masyarakat sebanyak 6 berita atau 75. Sebagai contoh
adalah berita pada surat kabar Jawa Pos edisi19 Juni 2010 seperti dibawah ini Canangkan Surabaya Bebas Situs Esek-Esek
Dinas Informasi dan Komunikasi Infokom Surabaya mulai menjajaki pola untuk menyetop akses situs porno di Kota Pahlawan.
Dua Internet Service Provider ISP sudah menyatakan kesanggupan untuk mendukung rencana itu. Kepala Dinkominfo, Chalid Buchari
mengatakan tempat duduk warnet harus lebih terbuka, kalaupun ada sekat ukurannya tidak boleh terlalu tinggi. Warnet juga diharapkan
melengkapi diri dengan software untuk mencegah akses situs porno. Pemilik warnet akan dituntut dan izin warnet akan dicabut apabila
ketahuan menyediaka situs porno.
Upaya Dinkominfo untuk menyetop peredaran situs esek-esek memang betul. Karena dewasaini perkembangan situs tersebut sudah semakin marak, siapa saja bisa
dengan mudah mengakses, tak terkecuali anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan kemunduran moral bagi anak-anak dibawah umur bila terlalu sering menonton situs
porno. Untuk itu akses terhadap situs tersebut harus dibatasi atau benar-benar ditutup
untuk menghindari beredarnya situs porno. Apalagi belakangan ini tersebar video porno artis di internet, hal tersebut dapat memancing rasa ingin tahu masyarakat untuk
melihat video tersebut. Sub kategori Penyediaan pangan dan air penduduk memiliki 1 buah berita
dengan prosentase sebesar 12,5. Berita tersebut terdapat pada Jawa Pos edisi 20 Mei 2010-10-29
Pemkot Minta Tambahan Raskin Pemkot Surabaya memutar otak untuk mengatasi berkurangnya
jatah beras keluarga miskin raskin di Surabaya tahun ini. Rencananya, wali kota Surabaya Bambang DH mengajukan
kekurangan tersebut kepada pemerintah pusat. Pada tahun 2009 satu kepala keluarga berhak menerima bantuan beras 15 kg per bulan,
namun jatah raskin turun menjadi 13 kg per bulan karena kebijakan pemerintah pusat. Sejatinya pemkot tidak keberatan mengalokasikan
penambahan jatah raskin melalui perubahan anggaran keuangan, namun warga harus menunggu lama.
Dari pemberitaan diatas menginformasikan kepada masyarakat tentang kondisi ketersediaan pangan untuk warga Surabaya. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan
yang sangat penting dan tidak bisa di tunda-tunda pemenuhannya, apalagi masalah perut. Untuk itu pemkot berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan beras, khususnya
bagi warga miskin. Sebab harga beras sekarang tinggi, bantuan tersebut diharapkan bisa menunjang ketahanan pangan warga. Pendistribusian beras ke warga miskin pun
telah ditingkatkan, jangan sampai jatah raskin terlalu lama disimpan di gudang. Begitu bantuan raskin dari pemerintah pusat turun, maka kelurahan melalui RTRW
harus segera mendistribusikannya kepada warga.
Sub kategori yang terakhir adalah mengenai Pemeliharaan kebersihan dan Lingkungan Hidup sebanyak 1 berita dengan frekuensi 12,5. Berita tersebut terdapat
pada Jawa Pos edisi 1 Februari 2010 dengan judul Car Free Day Kertajaya. Car Free Day Kertajaya
Niat Pemkot Surabaya menambah ruas jalan untuk car free day kembali terwujud. Kapolwiltabes menginginkan pemberlakuan Car
Free Day tersebut dijadikan sebagai salah satu sosialisasi UU No.222009 tentang lalu lintas dan Angkutan Jalan. Warga Surabaya
terlihat sangat antusias dalam menikmati hari bebas kendaraan tersebut. Dari orang tua sampai anak-anak semua ikut berpartisipasi.
Namun sayangnya, walaupun sudah ada sosialisasi akan tetapi warga masih belum banyak yang mengetahui bahwa jalan Kertajaya
dijadikan acara bebas kendaraan. Pemkot menginginkan jalan tersebut menjadi sarana bagi warga masyarakat untuk berolahraga di hari
Minggu.
Belakangan ini Pemkot memang meningkatkan perhatiannya pada kebersihan dan pelestarian lingkungan. Setelah program Surabaya Green and Clean
dikumandangkan, sekarang giliran Car Free Day digalakkan dengan tujuan untuk memfasilitasi warga masyarakat dalam berolahraga di hari Minggu. Apalagi acara Car
Free Day tersebut juga dijaga oleh personel TNI dan Polisi demi kelancaran acara tersebut.
4.2.1.8 Kesehatan
Dalam Kategori berita yang terdapat pada urutan kedelapan adalah Kategori Kesehatan Masyarakat, maka tabel frekuensi dari kategori Kesehatan adalah sebagao
berikut :
Tabel 10 Sub Kategori Berita mengenai Kesehatan Masyarakat n = 7
No Sub Kategori Kesehatan Masyarakat F
a. Penanganan Masalah Kesehatan Masyarakat
- -
b. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
7 100
Total 7 100
Dari Tabel diatas kita ketahui bahwa sub kategori Kesehatan Masyarakat memiliki dua sub kategori dengan jumlah berita sebanyak 7 berita, diantaranya adalah
Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan sebanyak 7 berita atau 100 sedangkan sub kategori kedua, yaitu Penanganan Masalah Kesehatan Masyarakat kosong. Hal
tersebut dikarenakan pada periode Januari-Juni tidak ada sampel berita yang termasuk dalam sub kategori tersebut.
Sebagai contoh berita mengenai sub kategori Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan adalah pada edisi 4 Maret 2010.
Lima RS Tetap Menaikkan Tarif Dalam 10 tahun terakhir, tarif rumah sakit pemerintah
khususnya kelas III tak pernah naik. Dengan perkiraan tingkat inflasi, biaya unit dan profit margin sebesar 8 persen per tahun, idealnya tarif
naik hingga 80 persen dalam 10 tahun terakhir. Selain penyesuaian tarif dalam 10 tahun terakhir, kenaikkan tersebut bertujuan untuk
mengurangi ketergantungan lima RS pada pemerintah daerah, misalnya RS Dr. Soetomo. Dengan naiknya tarif kelas III, diharapkan
ketergantungan pada pemerintah daerah berkurang dan anggaran dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa tarif rumah sakit naik 80 persen dalam 10 tahun terakhir ini. Kenaikan tersebut digunakan untuk menutupi kebutuhan
operasional rumah sakit dan mengurangi ketergantungan rumah sakit tersebut pada bantuan pemerintah. Kendati demikian, Pemprov Jatim tetap akan memberikan
bantuan kepada warga miskin melalui Jamkesda dan Jamkesmas. Kenaikkan tarif tersebut diharapkan tetap berlandaskan pada peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun
2005 ayat 9 Poin C tentang Azas Keadilan dan Kepatutan. Prinsipnya, dengan kenaikkan tarif ini jangan sampai berimbas pada makin sulitnya masyarakat kelas
bawah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
4.2.1.9 Ilmu Pengetahuan dan Penemuan
Kategori Ilmu Pengetahuan dan Penemuan menempati urutan kesembilan, maka tabel frekuensinya sebagai berikut :
Tabel 11 Sub kategori berita mengenai Ilmu Pengetahuan dan Penemuan
No Sub kategori berita mengenai Ilmu Pengetahuan dan Penemuan
F
a. Perkembangan Teknologi di bidang ilmu dan Perindustrian
1 33,33
b. Penemuan di
bidang kesehatan, kegiatan ekonomi,
pertahanan dan pencegahan kecelakaan 2 66,67
Total
3 100
Dari tabel frekuensi diatas dapat kita ketahui bahwa kategori berita Ilmu Pengetahuan dan Penemuan memiliki dua sub kategori, yaitu Perkembangan
Teknologi di bidang ilmu dan perindustrian sebanyak 1 berita dengan prosentase 33,,33, dan Pelestarian Kesenian dan Kebudayaan Lokal sebanyak 2 berita dengan
prosentase 66,67. Sub kategori berita Penemuan di bidang kesehatan, kegiatan ekonomi,
pertahanan dan pencegahan kecelakaan memiliki frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 2 berita dengan prosentase sebesar 66,67. Sebagai contoh adalah pada Jawa Pos edisi
13 April 2010. Siapkan Operasi Jantung Endoskopi
Proyek besar akhir bulan ini bakal dihelat oleh RSUD Dr. Soetomo. Rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur itu akan
melakukan tiga operasi istimewa. Yakni, dua operasi jantung dengan invasif minimal serta operasi transplantasi liver. Operasi tersebut
merupakan kerjasama antara tim dokter RS. Dr. Soetomo dan tim dokter dari Tiongkok. Operasi tersebut menggunakan tekhnik video-
assisted thoracoscopy endoscopic surgery
. Operasi jantung dengan invasif minimal itu akan menjadi yang pertama di Indonesia. Dengan
tekhnik ini dokter tidak perlu membuat sayatan besar untuk melakukan operasi jantung. Hanya akan dibuat tiga lubang pada dada
pasien untuk memasukkan alat operasi dan kamera sebagai pengganti “mata” dokter.
Dari berita diatas kita dapat mengetahui bahwa ada kemajuan dalam bidang kedokteran yaitu penggunaan tekhnik video-assisted thoracoscopy endoscopic
surgery untuk melakukan operasi jantung. Dengan demikian, doktertidak perlu
membuat sayatan besar pada dada pasien, cukup dengan membuat tiga lubang kecil di dada untuk memasukkan alat dan kamera sebagai pengganti “mata” dokter. Dengan
diterapkannya tekhnik ini untuk yang pertama kali, maka sebuah terobosan baru di bidang kedokteran telah ditemukan.
Sub kategori kedua adalah mengenai Perkembangan Teknologi di bidang Ilmu dan Perindustrian sebanyak 1 berita dengan prosentase sebesar 33,33. Berita
tersebut terdapat pada Jawa Pos edisi 24 April 2010. Agar Kampung Melek IT
Surabaya semakin mengukuhkan diri sebagai kota dengan slogan cyber city. Penguatan di bidang TI dilakukan dengan
meluncurkan program e-RTRW. Tujuan utamanya, kampung- kampung di Surabaya semakin melek TI terutama terkait dengan
dunia internet. Program tersebut merupakan bentuk kerjasama Pemkot dengan PT.Telkom. Program tersebut diawali dengan membangun
pusat informasi elektronik di pemkot. Dengan adanya tempat itu, masyarakat dapat mengakses informasi apa pun karena ditunjang
berbagai aplikasi dan fasilitas. Selanjutnya Telkom akan melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan e-RTRW kepada personel di 31
Kecamatan.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa kota Surabaya semakin berkembang di segala bidang. Setelah memajukan kota dengan slogan Surabaya
Green and Clean, kini pemkot kembali mengukuhkan slogan cyber city kepada Surabaya. Sebelum program e-RTRW ini terlaksana, pemkot terlebih dahulu
memfasilitasi masyarakat dengan hot spot area atau internet gratis di beberapa taman di Surabaya. Hal tersebut mendapatkan antusiasme yang besar dari warga kota
Surabaya. Dengan adanya trobosan baru di bidang teknologi ini, diharapkan masyarakat dapat mengakses beragam informasi lewat internet. Sehingga semua
kampung akan melek TI.
4.2.1.10 Bencana
Kategori yang menempati urutan kesepuluh adalah kategori Bencana, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel 12 Sub kategori berita mengenai Bencana n = 1
No Sub kategori berita mengenai Bencana F
a. Bencana Alam
- - b.
Bencana Non Alam 1
100
Total
1 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa kategori Bencana memiliki dua sub kategori yaitu sub kategori Bencana Alam dan Bencana Non Alam. Kategori Bencana
alam tidak memiliki jumlah berita karena pada periode Januari sampai Juni tidak ada sampel penelitian yang termasuk dalam sub kategori tersebut. Sementara itu sub
kategori Bencana non alam ada satu buah berita. Berita tersebut ada pada Jawa Pos edisi 13 Februari 2010 sebagai berikut :
Tanpa Saluran Bikin Banjir Permasalahan Rumah Sakit Bhakti Darma Husada terus
bermunculan. Beberapa waktu lalu, rumah sakit di Benowo itu menjadi perhatian karena peresmian yang molor dan lahan parkir yang
jadi rebutan warga. Kali ini sistem pembuangan air rumah sakit tersebut yang bermasalah. Selama musim hujan, rumah sejumlah
warga disekitar rumah sakit sering banjir. Ternyata air yang menggenang itu merupakan kiriman dari RS BDH. Sebab, rumah sakit
tersebut belum dilengkapi saluran.
Dengan kondisi RS BDH yang belum memiliki saluran tersebut dapat merugikan warga yang bermukim di sekitar rumah sakit tersebut, karena selain
digenangi banjir, semur warga juga tercemar. Pihak rumah sakit membenarkan bahwa RS BDH belum memiliki saluran tepi, hal ini dikarenakan lahan tempat rumah sakit
dibangun adalah bekas sawah tadah hujan. Namun pihaknya berjanji akan segera membuat saluran air bersamaan dengan pelebaran jalan. Dari kejadian ini banyak
pihak yang menilai bahwa pemkot kurang detail dalam merencanakan proyek pembangunan, karena hal seperti ini kerap terjadi pada warga di sekitar proyek
pemkot yang lain.
4.2.2 Berita-Berita yang terdapat pada Surat kabar harian Kompas seputar Pemerintah Kota Surabaya edisi Januari-Juni 2010
Tabel 13 Tema-Tema berita yang berkaitan dengan Pemerintah Kota Surabaya di Surat
Kabar Harian Kompas edisi Januari-Juni 2010 n = 149
No. Kategori
F
1. Organisasi
Pemerintah Kota 37
24,83 2.
Partai Politik
36 24,16
3. Penataan
Kota 21
14,09 4.
Transportasi 5
3,36 5.
Perekonomian 12
8,05 6.
Bencana 1
0,67 7.
Kebutuhan Fisik,dan Kenyamanan Lingkungan
22 14,77
8. Kesehatan
Masyarakat 6
4,03 9.
Pendidikan 9
6,04 10.
Ilmu Pengetahuan dan Penemuan
‐
Total 149
100
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 12 diatas, selama bulan Januari sampai dengan Juni 2010 di
Surat kabar Harian Kompas terdapat 149 berita yang berhubungan dengan Pemerintah Kota Surabaya. Dengan hasil frekuensi yang telah ada, hasil tertinggi terdapat pada
kategori Organisasi Pemerintah Kota dan frekuensi yaitu sebanyak 37 berita dengan prosentase sebesar 24,,83 . Banyaknya tema berita dari kedua kategori tersebut
adalah karena tema berita Organisasi Pemerintah Kota Surabaya sering menjadi sorotan media massa seperti bagaimana kinerja para aparat pemerintahan dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat ataupun bagaimana mereka dalam menjalankan fungsi birokrasi sehingga mampu membuat warga kota Surabaya merasa
puas dan nyaman.
Sedangkan pada kategori tertinggi kedua adalah kategori Politik, kategori ini emiliki frekuensi 26 berita dengan prosentase sebesar 24,16. Kategori ini lebih
banyak membahas tentang Pemilihan Kepala Daerah Kota Surabaya. Berita tentang Pilkada tersebut sering menghiasi headline rubrik Jawa Timur. Hal tersebutterjadi
karena surat kabar Kompas ingin memberikan informasi kepadawarga Surabaya mengenai profil dan kegiatan para kandidat yang mendaftar sebagai calon wali Kota
Surabaya agar masyarakat tidak salah pilih. Tak urung dalam pesta demokrasi tersebut sering sekali terjadi perselisihan antar kubu kandidat satu dengan kandidat yang lain.
Sedangkan untuk kategori terendah terdapat pada kategori bencana. Frekuensi nya hanya 1 berita dengan prosentase sebesar 0,67. Bencana alam adalah suatu
bencana yang diakibatkan oleh alam dan manusia tidak mampu untuk menolak apa yang telah dikehendaki oleh Tuhan, sedangkan bencana non alam adalah bencana
yang terjadi akibat campur tangan manusia sehingga terjadilah bencana seperti banjir yang diakibatkan beberapa hal misalnya banyaknya sampah yang menumpuk di
sungai-sungai, banyak berdiri bangunan yang tidak memiliki saluran pembuangan atau got.
Sedikitnya berita tersebut dikarenakan pada periode Januari sampai Juni 2010, Kota Surabaya jarang terkena bencana alam. Bentuk bencana non alam yang terjadi
pada periode tersebut adalah pecahnya pipa pembuangan air di lantai 6 pasar Tambahrejo yang mengakibatkan beberapa tokoterendam air sampai ketinggian lima
centimeter. Rangking ketiga pada berita seputar Pemkot adalah kategori Kebutuhan Fisik
dan Kenyamanan Lingkungan masyarakat. Jumlah berita yang termasuk ke dalam kategori ini ada 22 berita dengan prosentase 14,77. Dalam kategori ini lebih banyak
membahas tentang penyediaan pangan berupa beras dan gula kepada warga miskin di Kota Surabaya. Hal ini terjadi karena harga gula yang tinggi dan pengurangan kuota
dalam bantuan beras dari pemerintah pusat. Urutan keempat ditempati oleh kategori Penataan Kota. Jumlah berita pada
kategori tersebut ada 21 berita dengan prosentase sebesar 14,09. Kategori ini lebih banyak membahas tentang relokasi 11 pasar ke Pasar Induk Osowilangun. Namun
upaya Satpol PP untuk merelokasi pasar mendapat perlawanan keras dari pedagang. Banyak pedagang yang tidak mau pindah ke sana karena lokasinya jauh, tidak
strategis dan mereka harus membayar retribusi lagi. Berbagai cara dilakukan Pemkot untuk memediasi pedagang, salah satunya dengan melakukan hearing, namun
pedagang masih bersikeras tidak mau pindah. Perekonomian merupakan kategori yang menempati urutan kelima pada
pemberitaan seputar Pemkot di surat kabar Kompas ini. Jumlah beritanya ada 13 berita dengan prosentase sebesar 8,72. Kategori ini membahas tentang proyek
pembangunan sarana perdagangan yang bermasalah dan kurangnya komitmen Pemerintah dalam perlindungan pasar tradisional. Selain itu kategori ini juga
membahas tentang adanya tunggakan pajak Jatim yang membengkak dan banyaknya keluhan mengenai tagihan ganda untuk pajak dan retribusi reklame di Surabaya.
Kategori yang menempati urutan keenam adalah kategori Pendidikan dan Seni Budaya. Dalam kategori ini jumlah frekuensinya ada 9 berita dengan prosentase
6,04. Hal yang dibahas dalam kategori Pendidikan dan Seni Budaya ini lebih banyak mengupas tentang ujian akhir nasional dan pendaftaran siswa baru untuk
tingkat SD,SMP dan SMA. Banyak terobosan yang dilakukan Dispendik untuk
mempermudah siswa dan orang tua siswa dalam memilih sekolah bagi anak-anak mereka.
Sementara itu kategori Kesehatan Masyarakat menempati urutan ketujuh. Jumlah beritanya ada 6 berita dengan prosentase sebesar 4,03. Kategori ini lebih
banyak membahas tentang eningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang diupayakan oleh Pemkot seperti pemberian bantuan kesehatan lewat Jamkesmas dan
Jamkesda. Selain itu kategori ini juga membahas tentang tarif rumah sakit yang naik sebanyak 70, hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu rumah sakit tersebut.
Sedangkan yang menempati urutan kedelapan adalah kategori Transportasi sebanyak 5 berita dengan prosentase sebesar 3,36. Dalam kategori ini topik yang
dibahas adalah mengenai pengaturan angkutan umum. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan penyeberangan feri di Ujung-Kamal Suramadu serta Revitalisasi 14
terminal di Surabaya mulai tipe A sampai tipe C. Revitalisasi tersebut bertujuan untuk menambah dan memperbaiki fasilitas yang ada pada terminal tersebut.
Untuk Kategori Ilmu Pengetahuan dan Penemuan tidak memiliki berita karena pada periode Januari sampai Juni surat kabar Kompas tidak membahas permasalahan
yang termasuk dalam kategori tersebut.
4.2.2.1 Organisasi Pemerintah Kota
Dalam tema-tema pemberitaan seputar Pemerintah Kota Surabaya kategori Organisasi Pemerintah Kota menempati posisi pertama, maka tabel frekuensinya
adalah sebagai berikut :
Tabel 14 Sub Kategori berita mengenai Organisasi Pemerintah Kota
No Sub Kategori Berita Mengenai Organisasi
Pemerintah Kota Surabaya F
a. Mutasi dan Promosi aparat Pemkot
3 8,33
b. Kinerja Pemerintahan
15 41,67 c.
Konflik Internal dengan Badan Eksternal 18
50
Total 36 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Ktegori Organisasi Pemerintah Kota memiliki tiga sub kategori diantaranya adalah Mutasi dan Promosi aparat Pemkot
sebanyak 3 berita dengan prosentase 8,33, Kinerja Pemerintahan sebanyak 15 berita dengan prosentase 41,67, dan Konflik Internal dengan Badan Eksternal sebanyak 18
berita dengan prosentase 50. Frekuensi tertinggi dicapai oleh sub kategori Konflik Internal dengan Badan
Eksternal sebanyak 18 berita dengan prosentase sebesar 50. Sub kategori ni lebih banyak membahas tentang konflik yang terjadi antara pemkot dengan PT.SIP aatas
berpindahnya hal pengelolaan kebun bibit ke PT.SIP. Pemkot tidak setuju dengan hal tersebut dikarenakan PT.SIP kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dan
pemkot bersikeras ingin mempertahankan taman flora sebagai ruang terbuka hijau. Sebagai contoh adalah pada berita di harian Kompas edisi 21Juni 2010 sebagai
berikut :
Ancam Pidanakan Eksekutor Kebun Bibit Wali kota Surabaya, Bambang DH siap memidanakan eksekutor
Taman Flora Bratang atau Kebun Bibit jika benar-benar mengeksekusi lahan itu dari Pemerintah Kota Surabaya. Langkah hukum itu
merupakan bagian dari upaya pemkot untuk mempertahankan ruang terbuka hijau di kota Surabaya. Tidak ada masyarakat yang
mendukung berpindahnya hak pengelolaan Kebun Bibit ke tangan PT.SIP tersebut, penolakan tersebut tidak lepas dari kekawatiran
Kebun Bibit akan beralih fungsi.
Dari berita diatas terlihat bahwa Pemkot sangat tidak setuju atas berpindahnya hak pengelolaan Kebun Bibit ke tangan PT.SIP. Pemkot masih meragukan iktikad
baik PT.SIP untuk mempertahankan fungsi lahan tersebut dengan alasan antara lain untuk menguasai. Pemkot sudah bersedia membayar ganti rugi uang sewa yang sudah
dibayar PT.SIP ke Pemkot, namun tawaran tersebut ditolak sehingga memaksa Pemkot dan PT.SIP bersengketa di meja hijau. Namun Pemkot kalah di semua
pengadilan karena tidak mampu meyewa jasa pengacara handal untuk mengurusi sengketa aset.Perlu diketahui, berdasarkan hasil keputusan MA, PT.SIP hanya sebagai
pengelola bukan pemilik lahan, karena lahan tersebut adalah milik pemkot sedangkan PT.SIP berhak mengelolanya karena telah membayar sewa. Berpindahnya
pengelolaan Kebun Bibit ke tangan swasta ini dikawatirkan akan mengalihkan fungsi Kebun Bibit yang selama ini digunakan masyarakat sebagai ruang terbuka hijau dan
sarana rekreasi yang murah dan gratis. Sub Kategori yang kedua adalah tentang Kinerja Pemerintahan yang memiliki
frekuensi sebanyak 15 berita dan prosentase sebesar 41,67. Sub kategori ini membahas tentang banyaknya kecerobohan yang dilakukan oleh aparat pemkot yang
berakibat pada hilangnya aset-aset berharga yang dimiliki oleh Pemkot. Salah satunya adalah pada edisi 10 Mei 2010 sebagai berikut :
Sekolah dan Puskesmas tanpa Sertifikat Pemerintah Kota Surabaya belum memiliki sertifikat ratusan
kantor kelurahan,sekolahh, dan puskesmas di Surabaya. Lahan untuk bangunan-bangunan itu rawan diserobot oleh pihak lain.. Komisi A
DPRD Surabaya sudah berkali-kali mengingatkan akan hal tersebut kepada pemkot. Hakl tersebut tidak lepas dari penguasaan beberapa
aset oleh pihak lain. Menurut sejarah aset tersebut milik pemerintah, namun karena pemkot tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikannya
maka aset itu menjadi milik pihak lain. Kejadian itu mungkin saja bisa terulang karena masih banyak aset pemkot yang belum di sertifikasi
dan beberapa berkas kepemilikan hilang karena tidak tersimpan dengan baik.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa Pemkot kurang memperhatikan kepemilikan aset-asetnya sehingga aset tersebut banyak yang berpindah ke tangan
pihak lain. Bahkan Kantor pemkot dulu pun tidak jelas bukti kepemilikannya, namun sekarang sudah ditemukan dan tersimpan dengan baik. Hilangnya aset pemkot
disebabkan karena banyaknya aset yang belum disertifikasi karena memakan biaya yng cukup besar, sementara aset yang belum disertifikasi jumlahnya banyak. Kalau
hal ini terus dibiarkan ada kemungkinan seluruh aset-aset tersebut akan hilang termasuk kepemilikan puskesmas, sekolah dan bangunan lain milik pemkot. Padahal
bangunan-bangunan tersebut dibangun dari anggaran yang berasal dari masyarakat Surabaya.
Sub kategori yang terendah dalam kategori Organisasi Pemerintah Kota ini adalah Mutasi dan Promosi Aparat Pemerintah Kota. Jumlah beritanya ada 3 berita
dengan prosentase sebesar 8,33. Sebagai contoh adalah berita yang dimuat di Kompas edisi 18 Maret 2010 dibawah ini :
Kepala Bappeko Segera Diganti Pemerintah Kota Surabaya diharapkan segera menunjuk
pengganti Kepala Bappeko Tri Rismaharini. Risma harus mundur dari jabatannya karena telah mendaftar sebagai calon wali kota Surabaya
dari partai PDIP. Hal ini dikarenakan Bappeko sangat dekat dengan kepentingan publik. Jika Risma tidak mundur dikawatirkan beliau
menggunakan fasilitas dan kewenangannya untuk kegiatan kampanye. Sementara itu Pemkot harus segera menunjuk pengganti bu Risma
karena Bappeko sangat berkaitan dengan kepentingan pubik, siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengambil keputusan terkait
perencanaan pembangunan bila tidak ada Kepala nya.
Dalam kampanye pikada, para kandidat yang terkait dengan pemerintahan memang harus segera mengundurkan diri dari jabatannya. Karena dikawatirkan
mereka akan menggunakan kewenangannya untuk membiayai kampanye mereka dan mencari pendukung. Hal tersebut sangat tidak adil, karena pemilihan calon walikota
yang baru harus berjalan jujur dan adil demi masa depan Surabaya kedepan.
4.2.2.2 Partai Politik
Dalam tema-tema pemberitaan seputar Pemkot Surabaya, kategori Partai Politik menempati urutan kedua, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel 15 Sub Kategori pemberitaan mengenai Partai Politik n = 36
No Sub Kategori Berita Mengenai Partai Politik
F
a. Partai Politik
36 100 b. Elemen
Masyarakat - -
Total
36 100
Dalam tabel diatas dapat kita ketahui banwa Kategori Partai Politik memiliki dua sub kategori, namun sub kategori Elemen Masyarakat tidak memiliki berita. Hal
tersebut dikarenakan pada sampel penelitian tidak ada berita yang termasuk ke dalam sub kategori tersebut. Berita didominasi oleh sub berita tentang Partai Politik yaitu
sebanyak 36 berita dengan prosentase sebesar 100. Pada periode Januari sampai Juni Kota Surabaya memang sedang menghelat gawe besar yaitu pesta demokrasi
untuk memilih calon walikota Surabaya. Momment tersebut dimanfaatkan oleh para kandidat untuk menggalang simpati dan dukungan dari warga Kota Surabaya. Namun
tak urung banyak juga konflik yang terjadi dalam kampanye pilkada tersebut. Sebagai contoh adalah pada edisi 7 Juni 2010 ebagai berikut :
Arif Minta Coblosan Ulang Tim pemenangan pasangan calon walikota dan wakil walikota,
Arif Affandi dan Adies Kadir, menuntut pemungutan suara ulang. Mereka meyakini telah terjadi kecurangan di daerah tertentu. Mereka
mengatakan telah menemukan tujuh pelanggaran pemilihan di enam kecamatan. Pelanggaran contohnya berupa Penolakan PPK untuk
menghitung ulang semua suara tidak sah dan PPK membuka kotak suara diluar jadwal. Selain itu Arif-Adies juga meminta tidak ada
penghitungan di Rungkut, Tegalsari, Pakal, Tenggilis Mejoyo dan Semampir. Hasil rekapitulasi keenam kecamatan tersebut diragukan
validitasnya.
Dalam pesta demokrasi memang selalu saja ada pihak yang merasa tidak puas atas jalannya pemilihan. Tuduhan yang dilayangkan Arif-Adies dipicu karena mereka
melihat adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi di beberapa tempat pemilihan. Dari kejadian itu Polisi dan Pawas harus bersikap proaktif untuk menyelidiki dugaan
pelanggaran tersebut. Karena pemilihan calon walikota dan wakil walikota harus berjalan dengan jujur dan adil dan menyangkut masyarakat luas. Namun terkadang
dugaan pelanggaran tersebut dilayangkan pihak lawan dari kandidat yang menang sebagai upaya untuk membatalkan hasil perhitungan suara. Harusnya mereka merasa
legowo atas hasil yang sudah diumumkan, karena jika terjadi coblosan ulang, maka anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah membengkak.
4.2.2.3 Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat
Dalam tema-tema pemberitaan seputar Pemkot Surabaya kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat menempati urutan ketiga, maka tabel
frekuensinya adalah sebagai berikut : Tabel 16
Sub Kategori berita mengenai Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan masyarakat n = 22
No Sub Kategori Berita Mengenai Kebutuhan Fisik
dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat F
a. Penyediaan pangan dan air penduduk
15 68,18
b. Pengaturan Keamanan, kedisiplinan dan ketertiban
masyarakat - -
c. Pemeliharaan Kebersihan dan Lingkungan Hidup
7 31,82
Total 22 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa kategori Kebutuhan Fisik dan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat memiliki 3 sub kategori, yaitu Penyediaan
pangan dan air penduduk sebanyak 15 berita dengan prosentase 68,18, Pemeliharaan Kebersihan dan Lingkungan Hidup sebanyak 7 berita dengan
prosentase 31,82, sementara itu sub kategori Pengaturan Keamanan, kedisiplinan dan Ketertiban Masyarakat tidak memiiki jumlah berita dikarenakan pada sampel
penelitian tidak ada berita yang termasuk ke dalam sub kategori tersebut. Sub kategori Penyediaan Pangan dan Air Penduduk menempati posisi teratas
dengan jumlah berita sebanyak 15 berita dan prosentase sebesar 68,18. Sub kategori tersebut lebih banyak membahas tentang pengadaan bantuan beras bagi warga miskin.
Sebagai contoh adalah pada edisi 20 Mei 2010 seperti dibawah ini Jatah Beras Berkurang Dua Kilogram
Penerimaan beras untuk warga miskin di Surabaya menerima jatah lebih sedikit. Mulai tahun ini setiap keluarga hanya mendapat
maksimal 13 kg per bulan dari sebelumnya 15 kg. Wali Kota Surabaya, Bambang DH mengatakan pengurangan itu bagian dari
kebijakan pemerintah pusat. Pemerintah Surabaya masih berusaha meminta tambahan kuota. Selain itu, mekanisme pendistribusian di
Surabaya semakin baik. Setiap camat wajib mengawasi langsung pendistribusian jatah beras agar sampai kepada yang benar-benar
berhak.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa jatah beras untuk warga miskin di kota Surabaya berkurang. Pemerintah Surabaya sudah berusaha meminta tambahan
kuota karena jatah tahun lalu yang sebanyak 15 kg per bulan saja masih kurang. Pemerintah juga sudah memperbaiki sistem pendistribusian beras, dengan demikian
bantuan beras tersebut dapat diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkannya. Sebelumnya sistem pendistribusian beras belum sepenuhnya tepat
sasaran, masih ada saja warga yang status sosialnya menengah ke atas yang menerima bantuan beras raskin ini. Padahal itu bukan hak mereka, bantuan beras raskin ini
adalah upaya pemerintah untuk membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
Sub berita tertinggi kedua adalah berita mengenai Pemeliharaan Kebersihan dan Lingkungan Hidup sebanyak 7 berita dengan prosentase sebesar 31,82. Sub
kategori ini membahas tentang upaya pemerintah dalam pemeliharaan kebersihan dan lingkungan Hidup. Sebagaimana kita tahu bahwa Surabaya memiliki slogan Green
and Clean, untuk itu pemerintah terus berupaya untuk membuat kawasan Surabaya menjadi bersih dan nyaman untuk dipandang. Salah satu upaya pemerintah tersebut
dapat kita lihat pada edisi 16 Juni 2010 sebagai berikut : Pemkot Surabaya Pertahankan Benowo
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya, Aditya mengatakan, Surabaya memang sudah mendengar adanya reperda
tentang pengelolaan sampah terpadu. Surabaya diusulkan memiliki tempat pengelolaan bersama dengan kawasan Gresik sementara TPA
Benowo akan segera ditutup. Walaupun Surabaya tidk menolak reperda tersebut namun Pemkot tetap akan mempertahankan TPA
Benowo. Hal tersebut dikarenakan Surabaya telah memperbaiki metode pengelolaan sampah di TPA tersebut.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa Pemerintah sangat memperhatikan soal kebersihan Kota Surabaya. Pembuatan TPA bersama antar tiga wilayah uaitu
Sidoarjo, Surabaya dan Gresik memang dapat menguntungkan karena anggaran pengelolaan sampah dapat ditanggung bersama. Namun demikian Pemkot telah
memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo yaitu dengan menutupi sampah dengan cover soil, membuat cerobong untuk mengalirkan gas dari timbunan
sampah dan membuat saluran air limbah sampah, bahkan TPA Benowo termasuk TPA Mandiri yang dijadikan sebagai percontohan untuk TPA lain. Jadi sangat
disayangkan apabila TPA ini harus ditutup sementara pengelolaannya sudah banyak
mengalami peningkatan. TPA Benowo tetap bisa di gunakan karena TPA bersama yang diusulkan Pemprov belum tentu bisa menampung seluruh sampah yang ada di
Surabaya. Sementara itu sub kategori Pengaturan keamanan, kedisiplinan dan ketertiban
masyarakat tidak memiliki jumlah berita. Hal ini dikarenakan sampel penelitian tidak ada yang termasuk ke dalam kategori ini.
4.2.2.4 Penataan Kota
Kategori yang menempati urutan keempat dalam pemberitaan seputar Pemkot Surabaya adalah kategori Tata Kota, maka tabel frekuensinya sebagai berikut :
Tabel 17 Sub Kategori berita mengenai Tata Kota
No
Sub Kategori berita mengenai Tata Kota
F
a. Perizinan, pendirian bangunan dan infrastruktur
7 33,33
b. Pengaturan periklanan kota, penertiban PKL dan
Bangunan Liar, relokasi pasar,dll 14 66,67
Total
21 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori berita mengenai Tata Kota memiliki 2 sub kategori diantaranya adalah Perizinan, pendirian bangunan dan
infrastruktur sebanyak 7 berita dengan prosentase sebesar 33,33, dan Pengaturan periklanan kota, penertiban PKL ,Bangunan Liar dan relokasi Pasar sebanyak 14
berita dengan prosentase sebesar 66,67.
Sub berita Pengaturan Periklanan kota, Penertiban PKL, Bangunan Liar dan Relokasi Pasar sebanyak 14 berita dengan prosentase sebesar 66,67. Dalam sub
kategori tersebut banyak dibahas mengenai penataan bangunan liar dan relokasi sebelas pasar di Surabaya ke Pasar Induk Osowilangun. Relokasi tersebut berjalan
alot karena para pedagang menolak pindah. Sebagai contoh adalah pada edisi 7 Mei 2010 sebagai berikut :
Polisi Mediasi Pedagang Polisi berusaha memediasi pedagang kaki lima dan koordinator
mereka di Pasar Induk Osowilangun Surabya. Dari mediasi tersebut diharapkan semua pedagang dapat pindah ke PIOS. Belum diketahui
kapan mediasi tersebut menghasilkan keputusan, sebab pedagang dan menejemen PIOS memiliki keberatan sendiri-sendiri. Pedagang
keberatan karena PIOS jauh dan belum terjamin keamanannya. Sementara manajemen PIOS keberatan jika koordinator ikut masuk.
Sementara menunggu hasil keputusan tersebut, polisi memblokir pemasik yang akan masuk ke pasar selama tujuh hari sampai
pedagang mau pindah.
Dalam pemberitaan diatas upaya pemkot dan pihak kepolisian dalam menertibkan pedagang dan PKL terkendala sikap pedagang yang tidak mau pindah.
Padahal Pemkot telah menyediakan tempat yang lebih nyaman untuk mereka. Cara mediasi merupakan jalan keluar yang ditempuh agar Pemkot bisa meyakinkan
pedagang untuk segera pindah, namun mereka tetap menolak karena alasan jauh dan keamanannya belum terjamin. Untuk memperbaiki tata kota di Surabaya memang
memerlukan kesadaran semua pihak untuk menciptakan kawasan yang indah dan nyaman untuk dihuni. Kondisi dan letak pasar Keputran memang selama ini banyak
merugikan pengguna jalan. Karena selain menimbulkan macet, aroma tak sedap akibat penumpukan sampah pun sering mengganggu.
Sub berita kedua adalah mengenai Perizinan, Pendirian Bangunan dan Infrastruktur sebanyak 7 berita dengan prosentase sebesar 33,33. Dalam sub
kategori tersebut banyak dibahas tentang upaya pemerintah dalam membangun fasilitas sebagai wadah bagi Masyarakat untuk berekreasi dan bermain. Salah satunya
adalah pembangunan taman kota di Surabaya. Sebagai contoh adalah berita pada edisi 19 April 2010 seperti dibawah ini :
Bangun Sembilan Taman Kota Pemerintah Kota Surabaya selama tahun ini berencana
membangun sembilan taman kota. Keala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan, penambahan
taman kota tersebut untuk mempercantik kota Pahlawan. Proyek tersebut merupakan kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan.
Mereka tidak hanya membiayai bahkan mendesain dan memilih sendiri jenis tanamannya.
Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa Pemerintah sangat memperhatikan Pelestarian Lingkungan. Terbukti dengan rencana di bangunnya sembilan taman kota
yang yaitu Taman Mundu, Taman Teratai, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman Flores, Taman Nambangan, Taman Ronggolawe, dan Taman Ekspresi. Dengan
dibangunnya taman-taman tersebut diharapkan masyarakat Kota Surabaya dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh pemkot itu dengan baik. Karena selain
sebagai paru-paru kota, taman juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi bersama keluarga.
4.2.2.5 Perekonomian
Dalam pemberitaan seputar Pemkot di Surat kabar yang menduduki urutan ke lima adalah kategori Perekonomian, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut
Tabel 18 Sub Kategori berita mengenai Perekonomian
No Sub Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian
F
a. Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana
serta prasarana perdagangan 4 33,33
b. Penarikan pajak dan retribusi
6 50
c. Peningkatan taraf hidup masyarakat
2 16,67
d. Pengaturan tempat hiburan, olah raga dan
pariwisata. - -
Total 12 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori Perekonomian memiliki 4 sub kategori yaitu Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana serta prasarana
perdagangan sebanyak 4 berita dengan prosentase 33,33, Penarikan Pajak dan Retribusi sebanyak 6 berita dengan prosentase 50, Peningkatan taraf hidup
masyarakat sebanyak 2 berita dengan prosentase 15, 16,67. Sub kategori Penarikan pajak dan retribusi memiliki frekuensi terbesar yaitu
sebanyak 6 berita dengan prosentase 46,15. Masalah yang banyak diangkat dalam sub kategori tersebut adalah persoalan retribusi pasar dan tunggakan pajak
pemerintah. Sebagai contoh adalah berita pada edisi 21 Januari 2010 Pedagang Minta Keringanan
Harga sewa maupun harga jual lahan setelah pasar tradisional direnovasi atau disulap dengan konsep pasar modern menjadi lebih
mahal. Hal tersebut membuat pedagang keberatan sehingga
mengajukan keringanan. Dampak lain stan pasar yang jadi malah banyak yang kosong karena tidak laku.
Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk menutupi biaya operasional pasar yang tinggi maka pemerintah menaikkan tagihan retribusi yang
harus dibayar oleh pedagang setiap bulannya. Hal tersebut membuat para pedagang merasa keberatan, apalagi sejak direnovasi menjadi pasar modern, aktifitas pasar
masih sepi, belum banyak pembeli yang datang. Sehingga mengakibatkan pedagang merugi. Kebijakan untuk menaikkan biaya retribusi ini merupakan hasil kesepakatan
antara DPRD dan Bupati karena pemerintah mengalami defisit dalam hal pembiayaan pasar. Untuk itu pemerintah menyarankan apabila ada pedagang yang keberatan harap
menyampaikan surat pemberitahuannnya dan menyampaikan alasannya. Sub kategori tertinggi kedua dalam kategori Perekonomian adalah mengenai
Perizinan Pembangunan dan pengaturan sarana dan prasarana perdagangan sebnyak 4 berita dengan prosentase sebesar 30,77. Berita tersebut salah satunya mengangkat
permasalahan tentang izin yang diberikan oleh Disperindag kepada pasar swalayan diperketat. Berita tersebut ada pada edisi 4 februari 2010 seperti dibawah ini:
Izin Swalayan Diperketat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Disperindag Kota
Surabaya berencana memperketat pemberian izin untuk pasar swalayan mulai 2010. Hal tersebut akan dilakukan dengan penetapan
Peraturan Daerah tentang Tata Cara Izin Usaha Yoko Modern sebagai pengganti Surat Izin Usaha Perdagangan.
Pemberlakuan Perda Tata Cara Izin Usaha Toko Modern merupakan penerapan peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 tahun 2008 yang mewajibkan
Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP diganti. Hal tersebut dikarenakan SIUP sudah
tidak tidak mencakup persyaratan lengkap seperti zoning, hinder ordonantie dan izin mendirikan bangunan. Sebaiknya pengusaha wajib memiliki kegiatan izin tersebut
sebelum mengurus IUTM di Dinas Perdagangan dan Perindustrian. IUTM tersebut bertujuan untuk melindungi pengusaha kecil maupun pasar tradisional. Apalagi,
jumlah pasar swalayan jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu IUTM tersebut juga dapat menekan jumlah pengusaha yang nakal yang belum memiliki
SIUP. Pengusaha pun menghimbau pemerintah untuk mengatur letak pasar tradisional dan pasar modern agar tidak berdampingan. Karena hal tersebut dapat merugikan
pasar tradisional. Sub kategori Peningkatan Taraf hidup masyarakat menempati urutan ketiga
dalam kategori Perekonomian. Frekuensinya sebesar 2 berita dengan prosentase 15,38. Sub kategori tersebut salah satunya adalah memuat berita tentang
Pengangguran yang ada di Kota Surabaya sudah tak teratasi jumlahnya. Berita tersebut ada pada edisi 14 Juni 2010 seperti dibawah ini :
Mayoritas Penganggur Tidak Teratasi Pemerintah Kota Surabaya tidak mampu mengatasi 90
penganggur. Akibatnya, jumlah penganggur di kota ini terus membesar. Setiap tahun pemerintah hanya mengatasi rata-rata 10
persen dari total penganggur. Para penganggur tersebut umumnya dilatih keterampilan dan sebagian dipinjami modal. Pemerintah
diminta untuk membuat terobosan untuk mengatasi jumlah penganggur. Apalagi ada kekawatiran, jumlah penganggur yang masih
belum terdata jauh lebih besar.
Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa masalah besar sedang mengancam Kota Surabaya, yaitu masalah pengangguran. Sebanyak 90 persen
penganggur tidak mampu diatasi pemerintah. Hanya 10 persennya saja yang dibina dengan memberikan modal atau keterampilan. Pemerintah diminta serius menangani
masalah pengangguran ini, apalagi bila mayorita usia penganggur adalah usia produktif. Masa depan Kota Surabaya ada di tangan mereka. Apabila mereka terus-
terusan mengangggur tanpa ada binaan atau bantuan keterampilan dari pemerintah bagaimana dia bisa mencapai kesejahteraan hidup di masa depan. Dan masalah
pengangguran tersebut juga bisa memicu masalah lain, yaitu meningkatnya tindak kriminalitas, premanisme, Tuna susila,dll. Kehidupan yang pas-pasan memaksa
mereka untuk mendapatkan uang secara tidak halal.
4. 2.2.6 Pendidikan
Dalam Pemberitaan seputar pemerintah kota Surabaya di surat kabar Kompas, Kategori Pendidikan dan Seni Budaya menempati peringkat keenam, maka tabel
frkuensinya adalah sebagai berikut : Tabel 19
Sub Kategori berita mengenai Pendidikan dan Seni Budaya
No Sub Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian
F
a. Sistem Pendidikan Umum
5 55,56
b. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengajaran
4 44,44
Total
9 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori Pendidikan dan Seni Budaya memiliki dua sub kategori yaitu Sistem Pendidikan Umum sebanyak 5 berita
atau 55,56., dan sub kategori Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengajaran sebanyak 4 berita atau 44,44.
Sistem Pendidikan Umum merupakan sub kategori dengan frekuensi tertinggi, yaitu 5 berita dengan prosentase sebesar 55,56. Salah satu berita yang termasuk
dalam sub kategori tersebut adalah mengenai banyaknya kecurangan yang terjadi selama ujian nasional berlangsung. Berita tersebut terdapat pada edisi 25 Maret 2010
seperti dibawah ini : Lembar Jawaban Illegal Cocok
Kepala bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Kediri, Heri Siswanto mengatakan, pihaknya mendapati para peserta
ujian nasional sudah mengantongi lembar jawaban illegal sebelum mereka masuk ke ruang kelas. Setelah dicocokkan, ternyata jawaban
tersebut benar dan hal ini sudah berlangsung sejak hari pertama UN. Kemungkinan transaksi jual beli lembar jawaban dilakukan satu hari
sebelum UN berlangsung. Heri mengaku, pihaknya sudah menyelidiki hal tersebut, namun belum berhasil mengungkap pelaku. Selain itu ada
pelanggaran lain yang terjadi ketika UN berlangsung, Dinas Pendidikan Kota Kediri memberhentikan pengawas karena dicurigai
telah berbuat curang.
Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa Dinas Pendidikan telah banyak kecolongan dalam pelaksanaan UN tahun ini. Banyak sekali pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi seperti bocornya jawaban UN dan pengawas UN yang curang. Ini berarti, Dinas Pendidikan kurang memperketat pengawasannya terhadap
pelaksanaan UN. Belum lagi kesalahan kode soal yang dibagikan pengawas kepada siswa. Dengan adanya kesalahan-kesalahan tersebut, Dinas Pendidikan diharapkan
mengkaji ulang sistem pengawasan ujian nasional yang telah dilakukan, karena pada kenyataannya di lapangan masih banyak kecurangan yang terjadi. Bila diteruskan, hal
tersebut bisa merugikan para siswa, karena hasil UN tersebut juga menentukan nasib para siswa di kemudian hari.
Sub kategori kedua adalah tentang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengajaran sebanyak 4 berita atau sebesar 44,44. Salah satu berita yang termasuk ke
dalam sub kategori tersebut membahas tentang upaya pemerintah dalam membantu siswa-siswi yang tidak lulus dalam UN pertama dengan memberikan bimbingan
belajar. Berita tersebut terdapat pada edisi 30 April 2010 seperti dibawah ini: Berikan Bimbingan Belajar
Menjelang ujian nasional ulangan pada 10-14 Mei mendatang, siswa yang gagal dala UN utama mendapatkan bimbingan belajar
khusus untuk pelajaran yang akan diikuti dalam UN ulangan. Bahkan ada sekolah yang bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar.
Para siswa yang mengikuti UN ulangan tersebut dikumpulkan disekolah bersama dengan orang tuanya. Kepala sekolah menjelaskan
tenang hasil UN dan kemungkinan perbaikan melalui UN ulangan. Selain menyutikkan motivasi, Kepala Sekolah juga menjadwalkan
pelajaran tambahan.
Ujian Nasional tahun ini memang menyisakan banyak siswa yang tidak lulu. Namun para siswa dan orang tua yang anaknya tidak lulus pada UN pertama tidak
usah kawatir. Pemerintah akan mengadakan UN ulangan yang akan diselenggarakan pada 10-14 Mei. Untuk itu setiap sekolah harus benar-benar mempersiapkan siswanya
yang akan mengikuti UN Ulangan sebaik mungkin. Beberapa sekolah di Surabaya memberikan bimbingan belajar pada siswa tersebut setiap hari selama dua jam. Mata
pelajarannya pun bisa mereka pilih sesuai dengan mata pelajaran yang akan mereka ulang. Setiap guru harus memiliki tanggung jawab penuh atas keberhasilan murid
didikannya tersebut, karena masa depan mereka kelak ditentukan lewat hasil yang mereka capai di UN ulangan itu. Selain memberikan soal-soal latihan, para guru juga
membahas materi yang dirasa sulit oleh para siswa. Dengan demikian, para siswa diharapkan lulus 100 dalam UN ulangan nanti.
4.2.2.7 Kesehatan Masyarakat
Dalam pemberitaan seputar Pemerintah Kota Surabaya di surat kabar Kompas, urutan ketujuh ditempati oleh kategori Kesehatan Masyarakat, maka tabel
frekuensinya adalah sebagai berikut : Tabel 20
Sub Kategori berita mengenai Kesehatan Masyarakat
No Sub kategori Berita mengenai Kesehatan
Masyarakat F
a. Peningkatan Kesehatan
Masyarakat 1 16,67
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
5 83,33
Total
6 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada Kategori Kesehatan Masyarakat memiliki dua sub kategori, yaitu Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kesehatan sebanyak 5 berita dengan prosentase sebesar 83,33 dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat sebanyak 1 berita dengan prosentase sebesar 16,67.
Sub kategori Peningkatan Sarana dan prasarana Kesehatan memiliki frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 5 berita dengan prosentase sebesar 83,33. Salah satu berita
dalam sub kategori tersebut membahas tentang Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan pasien melalui Jamkesda dan Jamkesmas. Berita tersebut terdapat dalam
edisi 8 Maret 2010 seperti dibawah ini
Biaya Ditanggung Pemerintah Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan, kenaikan tarif
untuk ongkos pengobatan pasien kelas III di rumah sakit daerah milik pemerintah Provinsi Jatim tidak bisa diindahkan. Namun semua biaya
pengobatan pasien kelas III akan ditanggung pemerintah, baik melalui Jamkesda maupun Jamkesmas. Kenaikan tarif tersebut untuk
menghitung cost-recovery, tapi semua yang kelas III dibayar oleh pemerintah daerah. Tidak bisa dengan tarif lama karena itu prinsip
untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan ke publik.
Kenaikan tarif di beberapa Rumah sakit milik pemprov memang tidak bisa diindahkan lagi. Karena kenaikan tarif tersebut digunakan untuk menutupi biaya
operasional rumah sakit yang cukup besar. Namun pemerintah tidak lepas tangan begitu saja, untuk pasien kelas III biaya pengobatannya akan tetap ditanggung oleh
pemerintah melalui Jamkesmas dan Jamkesda. Kedua program tersebut memang sangat membantu masyarakat miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk
itu masyarakat seharusnya bersikap kooperatif juga, yaitu dengan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Jamkesda dan Jamkesmas, karena bantuan yang
diberikan pemerintah sesuai dengan kuota Jamkesda dan Jamkesmas tersebut. Sub kategori yang kedua adalah mengenai Peningkatan Kesehatan Masyarakat
sebanyak 1 berita dengan prosentase sebesar 16,67. Berita tersebut terdapat pada edisi 14 Juni 2010 seperti dibawah ini :
800 Anak Tertular Setiap Tahun Setiap tahun terdata sekitar 800 anak berusia di bawah 15 tahun
tertular kusta di Jawa Timur. Jumlah pasien kusta baru di Jawa Timur hampir dua kali lipat dari standart rata-rata nasional. Dinas kesehatan
Jatim mengatakan bahwa tingkat penularan kusta di Jatim mencapai 1,81 berbanding 10.000. Sebanyak 12 persen atau sekitar 825 orang diantara
penderita baru ditemukan sudah punya cacat. Hal tersebut menunjukkan mereka terlambat berobat.
Pemerintah harus bergerak cepat dalam menangani penderita kusta. Karena penyakit ini menular dan bisa mengakibatkan cacat permanen apabila tidak segera
berobat. Masa inkubasi bakteri antara dua sampai tiga tahun dan cepat menyebar. Menurut data Dinas Kesehatan, dengan penduduk 38 juta jiwa, setiap tahun rata-rata
muncul 6.878 penderita kusta baru di Jatim. Sekitar 894 diantaranya adalah anak- anak. Pengobatan kusta sepenuhnya gratis di puskesmas terdekat, hanya perlu 12
bulan untuk menghabiskan semua bakterinya. Setelah itu tinggal terapi karena kusta menyerang syaraf tepi dan itu bisa berpengaruh pada koordinasi gerak anggota badan.
Dinas Kesehatan juga menghimbau agar masyarakat tidak menjauhi mereka yang terkena kusta, karena bakteri hanya menular lewat kulit yang terluka saja.
4.2.2.8 Transportasi
Dalam pemberitaan seputar pemerintah Kota Surabaya di surat kabar Kompas, kategori Transportasi menduduki urutan ke delapan, maka tabel frekuensinya sebagai
berikut : Tabel 21
Sub Kategori berita mengenai Transportasi
No Sub kategori Berita mengenai Transportasi
F
a. Perizinan dan Pengaturan jalan transportasi
1 16,67
b. Pengaturan dan perizinan angkutan umum
4 66,67
Total
5 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori Transportasi dalam pemberitaan seputar Pemerintah Kota Surabaya di surat kabar Kompas memiliki 2 sub
kategori diantaranya adalah Perizinan dan pengaturan jalan transportasi sebanyak 1 berita dengan prosentase sebesar 16,67, dan sub kategori Pengaturan dan perizinan
angkutan umum sebanyak 5 berita dengan prosentase sebesar 16,67. Sub kategori tertinggi adalah mengenai pengaturan dan perizinan angkutan
umum sebanyak 5 berita dengan prosentase sebesar 16,67. Salah satu berita yang disinggung dalam sub kategori tersebut adalah tentang naiknya biaya administrasi
kendaraan bermotor seperti yang terdapat dalam edisi 27 Mei 2010 seperti dibawah ini
Biaya Administrasi Kendaraan Naik Pemerintah menaikkan biaya administrasi kepemilikan
kendaraan bermotor mulai 26 Juni 2010. Beberapa jenis layanan yang sebelumnya gratis akan dipungut biaya. Kepala Unit registrasi
dan Identifikasi Kantor bersama Samsat Surabaya Manyar, Ajun Komisaris Sarmudji mengatakan kenaikan biaya itu merupakan
tindak lanjut pemberlakuan perda No.10 tahun 2010 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak. Kenaikan itu awalnya
direncanakan berlaku mulai Juli 2010.
Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa pemerintah akan menaikkan biaya administrasi kendaraan sesuai dengan perda No.10 tahun 2010. Kenaikan
berlaku untuk biaya administrasi layanan kepemilikan kendaraan bermotor. Sementara pajak kendaraan bermotor diatur dengan peraturan lain. Ada kenaikan
biaya untuk STNK, BPKB, BBN. Sementara ada pemberlakuan biaya untuk mutasi kendaraan. Sebelumnya layanan itu sepenuhnya gratis. Sayangnya rencana
pemerintah tersebut tidak didukung oleh anggota DPRD Jatim, Nizar Zahro. Dia mengatakan bahwa kenaikan tersebut akan memberatkan masyarakat karena
bersamaan dengan naiknya tarif dasar listrik dan gas. Pihaknya menghimbau pemerintah untuk menunda kenaikan biaya administrasi kendaraan bermotor tersebut.
Sub kategori kedua adalah mengenai Perizinan danPengaturan Jalan Transportasi, yaitu sebanyak 1 berita dengan prosentase sebesar 16,67. Berita
tersebut terdapat pada edisi 4 Juni 2010 seperti dibawah ini : Pelebaran dan Pendalaman Alur Membahayakan
Gubernur Jawa Timur, Soekawo menolak dengan tegas rencana pemendaman pipa gas PT. Kodeco Energy Co, Ltd. Keberadaan pipa
gas sangat membahayakan arus transportasi kapal, sekaligus mengganggu rencana pendalaman dan pelebaran alur pelayaran barat
Surabaya. Pemindahan pipa Kodeco akan mengakibatkan pasokan energi ke sejumlah pembangkit listrik di Jatim mati, padahal pipa
tersebut menyuplai 120 MMSCFD yang mampu menghidupkan 600 megawatt listrik untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Rencananya, mulai awal tahun 2011, pemprov Jatim bekerja sama dengan PT.Pelindo III akan memperlebar dan memperdalam APBS. Lebar APBS yang kini
hanya 100 meter akan diperlebar menjadi 200 meter dan kedalaman APBS yang hanya berkisar 8,5 meter hingga 9 meter akan diperdalam menjadi 14 meter. Dengan
alur yang sempit, sekarang APBS hanya bisa dilalui satu kapal besar. Jika dulu frekuensi kedatangan kapal bisa mencapai 72.000 per tahun, kini tinggal 31.000 per
tahun. Langkah tersebut masih terkendala keberadaan pipa Kodeco yang melintang di alur. Jika sewaktu-waktu jangkar kapal mengenai pipa tersebut, maka akan
menimbulkan ledakan yang amat dasyat dan membahayakan arus transportasi laut.
4.2.2.9 Bencana
Dalam pemberitaan seputar Pemerintah Kota Surabaya di Surat kabar Kompas, kategori Bencana menempati urutan kesembilan. Maka tabel frekuensinya
sebagai berikut : Tabel 22
Sub Kategori berita mengenai Bencana
No Sub kategori Berita mengenai Bencana
F
a. Bencana Alam
- - b.
Bencana Non Alam 1
100
Total 1 100
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa kategori Bencana memiliki dua sub kategori yaitu Bencana alam dan Bencana Non Alam. Namun pemberitaan didominasi
oleh sub kategori Bencana non Alam sebanyak 1 berita dengan prosentase 100, sementara itu sub kategori Bencana Alam tidak memiliki jumlah berita dikarenakan
dalam sampel penelitian tidak ada berita yang termasuk ke dalam sub kategori tersebut. Berita mengenai Bencana Non alam terdapat dalam edisi 20 Februari 2010
seperti dibawah ini : Direksi Desak Investor Bertanggung Jawab
Direksi Perusahaan Daerah Pasar Surya mendesak investor bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita pedagang kaki
lima di pasar Tambahrejo, Kapas Krampung akibat pecahnya pipa pembuangan air di lantai 6. Meskipun belum dihitung, kerugian
pedagang diperkirakan tidak sampai puluhan juta rupiah. Pasalnya, dari 329 stan di lantai dua, hanya 35 toko yang sudah di huni
pedagang yang menjual antara lain, baju, kue dan sembako.
Genangan air di lantai dua terjadi akibat pipa pembuangan air di lantai 6 pecah karena tidak kuat menampung debit air hujan yang turun. Air yang mengalir deras
kemudian membasahi beberapa lantai di bawahnya. Genangan akhirnya surut setelah beberapa pedagang dan petugas PD Pasar Surya bergotong royong membuang air.
Pipa pembuangan yang rusak pun segera diperbaiki pihak kontraktor. Meski demikian, Komisi C DPRD Kota Surabaya berencana mencurigai adanya
penyimpangan spesifikasi bahan material dalam pembangunan pasar tersebut. Pasar baru dibangun tiga tahun yang lalu tapi sudah banjir. Hal ini perlu diselidiki lebih
lanjut karena mengancam keselamatan pedagang maupun pembeli. Semestinya tanggung jawab juga dibebankan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang
menunjuk kontraktor pengawas pembangunan. Karena selama ini banyak pembangunan tidak berjalan sesuai dengan rencana, akibat lemahnya pengawasan.
4.3 Analisis Isi