Uji Kualitas Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

15.000, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Trias Sentosa Tbk., yaitu sebesar Rp. 10. Return saham untuk semua perusahan mengalami fluktuatif di dalam perkembangannya yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan, sehingga investor lebih selektif dalam menanamkan modalnya untuk mendapatkan keuntungan yang baik pula.

4.3. Uji Kualitas Data

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS Sumarsono, 2004: 40. Tabel 4.3.1. adalah hasil dari pengujian normalitas. Tabel . 4.3.1. Hasil Uji Normalitas Variabel Sig. Keterangan Cash Dividen Y 0.000 Tidak Normal ROI X 1 0.993 Normal EPSX 2 0.000 Tidak Normal Current Ratio X 3 0.013 Tidak Normal DTA X 4 0.972 Normal Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel.4.3.1. hasil uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov terhadap variabel penelitian pada regresi berganda menunjukkan bahwa distribusi data pada variabel Cash Dividend Y tingkat signifikansi yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti distribusi tidak normal, sedangkan distribusi data pada variabel Return On Invesment X1 sebesar 0.993, mengikuti distribusi normal karena signifikan yang dihasilkan lebih besar dari 0.05, Earning Per Share X2 sebesar 0,000 dan Current Ratio X3 sebesar 0,013 lebih kecil dari 0.05 yang berarti distribusi tidak normal, sedangkan distribusi data pada variabe Debt to Total Asset X4 sebesar 0,972, mengikuti distribusi normal karena signifikan yang dihasilkan lebih besar dari 0.05. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menormalkan suatu data adalah uji outlier. Dalam Perbaikan data, peneliti melakukan uji outlier sebanyak 3 kali, dalam uji outlier ke-1 sampel yang semula 40 menjadi 35 dengan mengurangi 5 data yang memiliki Zscore diatas 1,96 dan kurang dari -1,96. Tabel.4.3.2. Hasil Uji Outlier Ke-1 Descriptive Statistics 40 -.29599 5.30707 .0000000 1.00000000 40 -1.50089 2.88943 .0000000 1.00000000 40 -.40122 5.21945 .0000000 1.00000000 40 -.97560 2.94920 .0000000 1.00000000 40 -2.14289 1.57536 .0000000 1.00000000 40 ZscoreY ZscoreX1 ZscoreX2 ZscoreX3 ZscoreX4 Valid N lis twise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel. 4.3.2. di atas, menunjukkan bahwa pada variabel Cash Dividend Y, Return On Invesment ROI X1, Earning Per Share EPS X2, Current Rasio X3 terdapat outlier karena nilai zscore yang dihasilkan melebihi selang ± 1.96. lihat lampiran 6 dan 7 Karena data dalam penelitian belum normal lihat lampiran 8, maka dilakukan uji outlier ke-2 agar data yang dihasilkan dapat berdistribusi normal. Dalam uji outlier ke-2 sampel yang semula 35 menjadi 30 dengan mengurangi 5 data yang memiliki Zscore diatas 1,96 dan kurang dari -1,96. Tabel.4.3.3. Hasil Uji Outlier Ke-2 Descriptive Statistics 35 -.29210 5.06595 .0000000 1.00000000 35 -1.51109 1.90851 .0000000 1.00000000 35 -.47319 4.15064 .0000000 1.00000000 35 -1.25608 2.54723 .0000000 1.00000000 35 -2.22968 1.68762 .0000000 1.00000000 35 ZscoreY ZscoreX1 ZscoreX2 ZscoreX3 ZscoreX4 Valid N lis twise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Lampiran: 9 Berdasarkan tabel. 4.3.3. di atas, menunjukkan bahwa pada variabel Cash Dividend Y, Return On Invesment ROI X1, Earning Per Share EPS X2, Current Rasio X3 terdapat outlier karena nilai zscore yang dihasilkan melebihi selang ± 1.96. lihat lampiran 9 dan 10. Karena data dalam penelitian belum normal lihat lampiran 11 maka dilakukan uji outlier ke-3 agar data yang dihasilkan dapat berdistribusi normal. Dalam uji outlier ke-3 sampel yang semula 30 menjadi 25 dengan mengurangi 5 data yang memiliki Zscore diatas 1,96 dan kurang dari -1,96. Tabel.4.3.4. Hasil Uji Outlier Ke-3 Descriptive Statistics 30 -.83376 3.71848 .0000000 1.00000000 30 -1.44896 1.90244 .0000000 1.00000000 30 -.87799 3.08803 .0000000 1.00000000 30 -1.13020 2.92099 .0000000 1.00000000 30 -1.39423 1.78359 .0000000 1.00000000 30 ZscoreY ZscoreX1 ZscoreX2 ZscoreX3 ZscoreX4 Valid N lis twise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Lampiran : 12 Berdasarkan tabel. 4.3.4. di atas, menunjukkan bahwa pada variabel Cash Dividend Y, Return On Invesment ROI X1, Earning Per Share EPS X2, Current Rasio X3 terdapat outlier karena nilai zscore yang dihasilkan melebihi selang ± 1.96. Dengan demikian data yang dihasilkan akan cenderung menjadi lebih baik. lihat lampiran 12 dan 13. Observasi yang dikategorikan sebagai outlier Ke-1,2,3 pada variabel rasio Cash Dividend Y, Return On Invesment ROI X1, Earning Per Share EPS X2, Current Rasio X3 dapat dilihat pada Lampiran. Dalam uji normalitas sebelum perbaikan data diketahui signifikansi dari variabel cash dividen, EPS, dan current ratio yang dihasilkan kurang dari 0,05 yang berarti data tidak normal, sedangkan variabel ROI dan DTA nilai signifikansinya lebih dari 0.05 yang berarti data sudah memenuhi normalitas. Tabel.4.3.5. adalah hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi. Tabel .4.3.5. Hasil Uji Normalitas Setelah Uji Outlier Ke-3 Variabel Sig. Keterangan Cash Dividen Y 0.084 Normal ROI X 1 0.976 Normal EPSX 2 0.438 Normal Current Ratio X 3 0.270 Normal DTA X 4 0.857 Normal Sumber : Lampiran 14 Berdasarkan Tabel.4.3.5. hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi data dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap variabel penelitian pada regresi linier berganda menunjukkan bahwa distribusi data pada variabel cash dividend Y sebesar 0.084, ROI X 1 sebesar 0.976, EPS X 2 sebesar 0.438, current ratio X 3 sebesar 0.270, dan DTA X 4 sebesar 0.857 tingkat signifikansi yang dihasilkan oleh masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 yang berarti distribusi masing-masing variabel tersebut normal 4.4. Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik.

4.4.1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adnya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Ghozali, 2006 : 95. Tabel.4.4.1. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Keterangan ROI X 1 2,179 Non Multikolinearitas EPS X 2 1,581 Non Multikolinearitas Current Ratio X 3 1,309 Non Multikolinearitas DTA X 4 1,776 Non Multikolinearitas Sumber : Lampiran 15A Berdasarkan tabel.4.4.1. menunjukkan nilai VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian dapat dipenuhi.

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2006 : 125. Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Rank Spearman. Tabel.4.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Bebas Unstandardized residual Keterangan ROI X 0.951 Non heteroskedastisitas EPS X 0.624 Non heteroskedastisitas Current Ratio X 0.805 Non heteroskedastisitas DTA X 0.344 Non heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 15A Berdasarkan tabel.4.4.2. diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.4.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson Dw-Test. Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du Ghozali, 2006 : 99. Tabel 10 adalah nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi. Tabel.4.4.3. Hasil Uji Autokorelasi Kriteria Pengujian Nilai Durbin Tabel Uji Durbin Kesimpulan 0 d dl 0 1,849 1,0616 Tidak ada dl ≤ d ≤ du 1,0381 ≤ 1,849 ≤ 1,7666 Autokorelasi 4 - dl d 4 2,9619 1,849 4 Positif atau 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl 2,2334 ≤ 1,849 ≤ 2,9619 negatif du d 4 – du 1,7666 1,849 2,2334 1,839 Sumber : Lampiran 15B Berdasarkan tabel.4.4.3. nilai DW sebesar 1,839 sedangkan N = 25 dan K = 4, maka du = 1,7666, dl = 1,0381. Jadi d terletak antara batas du d 4 – du atau, 1,7666 1,849 2,2334 maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif atau negatif dan terletak pada keputusan tidak ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi, dan asumsi dapat dipenuhi.

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Asset Turn Over (Tato) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

5 97 106

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei

2 49 90

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), CURRENT RATIO dan DEBT TO TOTAL ASSET (DTA) TERHADAP CASH DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 20