53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
Berdasarkan pada teknik penentuan sampel yang digunakan, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan
Manufaktur dan untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambaran dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu :
1. PT. Astra Graphia Tbk.
PT Astra Graphia Tbk “Perusahaan” didirikan di Indonesia pada tanggal 31 Oktober 1975 berdasarkan akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No.
186. Akta pendirian ini dan akta-akta perubahannya telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
Y.A.53314 tanggal 12 Pebruari 1976 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 25 tanggal 26 Maret 1976 Tambahan No. 219. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H.,
M.Kn., No. 14 tanggal 14 April 2005 mengenai perubahan pasal 4 2 tentang perubahan modal yang ditempatkan sehubungan dengan kompensasi
karyawan berbasis saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
surat No. C-10927 HT.01.04. TH 2005 tanggal 21 April 2005 dan
diumumkan dalam Berita Negara No. 49 tanggal 21 Juni 2005 Tambahan No. 570.
Perusahaan bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, jasa konsultasi, jasa kontraktor peralatan dan perlengkapan kantor, teknologi
informasi, telekomunikasi dan penyertaan modal pada perusahaan danatau badan hukum lain. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusatnya
berkedudukan di Jalan Kramat Raya 43, Jakarta, dan memiliki 75 titik layan yang tersebar di 21 kantor cabang dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1989, atas persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM, Perusahaan menawarkan 3.075.000 sahamnya dengan nilai
nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp 8.550 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya kini Bursa Efek
Indonesia.
2. PT. Fast Food Indonesia Tbk.
PT Fast Food Indonesia “Perusahaan“ didirikan berdasarkan Akta No.20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H.,
Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui surat keputusan No.Y.A.524512 tanggal 22 Mei 1979
dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No.4491 tanggal 1 Oktober 1979, dimuat dalam Tambahan No.682 serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir No.75 tanggal 13 Juni 1997 dari Notaris Poerbaningsih
Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas
No.1 tahun 1995 dan Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995. Akta ini juga memuat perubahan nama Perusahaan dengan menambahkan kata
Tbk. pada akhir nama Perusahaan untuk selanjutnya menjadi PT Fast Food Indonesia Tbk.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979.
Pada tanggal 31 Maret 1993 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran
umum kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham
Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatat di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2000 Perusahaan melakukan pemecahan nilai
nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 per saham menjadi Rp.100 per saham.
3. PT. Lautan Luas Tbk.
PT Lautan Luas Tbk Perusahaan didirikan dengan nama Perusahaan Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee Indonesia berdasarkan
akta No. 75 pada tanggal 18 Januari 1951 oleh Notaris Raden Mas Soerojo. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat
Keputusan No. J.A.8139 tanggal 13 Juli 1951 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 16 tanggal 22 Februari 1952, Tambahan No. 212.
Perubahan nama menjadi PT Lautan Luas dilakukan berdasarkan akta No. 90 pada tanggal 29 Desember 1964 oleh Lie Sioe Hoa Nio, wakil notaris
dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.52420 tanggal 20 April 1965.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, Perusahaan bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, agrobisnis dan penyediaan jasa, pertambangan,
pembangunankontraktor dan perbengkelan. Kegiatan utama Perusahaan adalah distribusi bahan kimia serta melakukan penyertaan saham pada
perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia. Perusahan mulai beroperasi secara komersial sejak didirikan.
4. PT. Lion Metal Works Tbk.
PT Lion Metal Works “Perusahaan” didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undangPenanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 dan No.
11 tahun 1970 berdasarkan Akta NotarisDrs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 21 tanggal 16 Agustus 1972 dan diubah dengan Akta No.1 tanggal 2 Juni 1973
dan akta No. 9 tanggal 11 Nopember 1974 dari notaris yang sama. Akta Pendirian dan perubahannya diumumkan dalam Berita Negara No. 34
tanggal 29 April 1975 Tambahan No. 215. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris
Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 27 Agustus 1999, terutama dalam rangka memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-
44PM1998 tentang peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan Anggaran Dasar ini mendapat persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat No. C-19408 HT.01.04.- TH.99 tertanggal 30 Nopember 1999. Perubahan terakhir dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 32 tanggal 10 Juni 2008 terutama mengenai penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007.
Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU–86982.AH.01.02
Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah memproduksi peralatan
kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip filing cabinet, lemari penyimpan;
pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel cable ladder dan lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1974.
5. PT. Lionmesh Prima Tbk.
PT Lionmesh Prima Tbk “Perusahaan” didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Drs.Gde Ngurah Rai, S.H. No. 28 tanggal 14
Desember 1982 dengan nama PT Lion Weldmesh Prima. Sejak didirikan, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
antara lain dengan Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., pengganti Adam Kasdarmadji, S.H., No. 88 tanggal 7 Mei 1997 terutama mengenai
peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp 38.000.000.000, perubahan ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan penyesuaian dengan
Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan Undang- undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perubahan ini telah disetujui
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2560 HT.01.04.Th.98 tanggal 27 Maret 1998. Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH. No. 29 tanggal 10 Juni 2008 mengenai penyesuaian dengan Undang-undang
Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 tentang Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU- 86981.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi industri besi kawat seperti
weldmesh dan sejenisnya dan steel fabrication. Saat ini, Perusahaan hanya
bergerak dalam usaha manufaktur weldmesh. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
6. PT. Mayora Indah Tbk.
PT. Mayora Indah, Tbk, didirikan pada tanggal 17 Pebruari 1977, dengan berdasarkan akta Notaris No. 204 yang dibuat dihadapkan Poppy
Savitri Parmanto, S.H. Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan, kembang gula
dan biskuit, dengan Kantor Pusat yang berkedudukan di Gedung Mayora, di Jl. Tomang Raya No. 21 - 23, Jakarta, sedangkan lokasi pabrik berada di
Tangerang dan Bekasi dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1978
7. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk “Perseroan” didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari
Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor
pusat berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19,
Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari-Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja
S.H., No.5 tanggal 5 Agustus 2008. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-61423.AB.01.02. Tahun 2008 tanggal 11 September 2008.
8. PT. Trias Sentosa Tbk.
PT Trias Sentosa Tbk “Perusahaan” didirikan dalam rangka Undang- undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 61968 berdasarkan akta yang
dibuat di hadapan Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. No. 37 tanggal 23 November 1979. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5216 tanggal 2 Januari 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 55, Tambahan No.
872 tanggal 9 Juli 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat di hadapan
Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. No. 70 tanggal 20 Juni 2008 mengenai penyesuaian dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-64738 AH.01.02. Tahun
2008 tanggal 17 September 2008 dan telah diumumkan di Tambahan Berita Negara R.I. No. 41 tanggal 22 Mei 2009.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang industri dan
perdagangan polypropylene dan polyester film. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jl. Raya Waru 1B, Waru, Sidoarjo dan Desa Keboharan Km.
26, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1986.
9. PT. Tunas Ridean Tbk.
Dikenal sebagai “PENYEDIA SOLUSI OTOMOTIF”, usaha utama PT. Tunas Ridean Tbk. Yang utama adalah di bidang penjualan dan layanan
purna jual otomotif dengan merek-merek Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, dan Honda sepeda motor. Saat ini, Grup memiliki 132 outlet yang tersebar
di 28 kota diseluruh Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Jaringan Divisi Otomotif Group: Tunas Toyota, Tunas Daihatsu, Tunas
BMW, Tunas Peugeot dan Tunas Honda. Grup menguasai pangsa pasar nasional sebesar 5.2 untuk penjualan mobil baru dan 2.3 untuk
penjualan sepeda motor di Indonesia. Sebagai layanan penyedia otomotif terpadu, Grup juga memiliki divisi Tunas Used Car yang menawarkan mobil
dan motor bekas yang berkualitas. Untuk menjawab kebutuhan konsumen di bidang pembiayaan, Grup juga memiliki PT. Tunas Financindo Sarana atau
Tunas Finance, sebuah fasilitas pembiayaan konsumen yang tersebar di kota-kota strategis di Indonesia. Melalui PT. Surya Sudeco atau Tunas
Rental, Grup menawarkan penyewaan kendaraan dan pengelolaan armada professional bagi klien korporasi dan individu. Untuk memberikan layanan
bernilai tambah, Grup membentuk TUNASFriend, suatu layanan darurat dan Derek 24 jam sebagai bagian dari komitmennya untuk memberikan
layanan purna jual dengan lengkap. Mengingat luasnya Negara ini dan tingginya populasi, serta relative terbatasnya penetrasi untuk pasar
kendaraan baru, maka Grup tetap memegang potensi besar untuk terus maju dan menjadi lebih baik seiring perkembangannya.
10. PT. United Tractors Tbk.
United Tractors UTperseroan berdiri pada tanggal 13 oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19
september 1989, perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana
PT. Astra Internasional menjadi pemegang saham mayoritas, Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, Perseroan juga aktif
bergerak di bidang kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan mesin Konstruksi, Kontraktor
Penambangan dan Pertambangan.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian