Hasil Uji Kecocokan Model Hasil Uji Parsial

4.5.1. Hasil Pengujian Hipotesis

4.5.1.1. Hasil Uji Kecocokan Model

Uji kecocokan model atau uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh variabel- variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Jika nilai signifikansi Uji F kurang dari tingkat signifikansi 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, artinya model regresi yang digunakan cocok. Tabel.4.5.1.1. adalah hasil uji kecocokan model antara variabel ROI X 1 , EPS X 2 , Curent Ratio X 3 , dan DTA X 4 terhadap Cash Dividend Y. Tabel.4.5.1.1. Uji Kecocokan Model Uji F Model F Sig. Regression 5,486 0,004 Sumber : Lampiran 17 Berdasarkan tabel.4.5.1.1. uji kecocokan model diperoleh hasil F hitung sebesar 5,486 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Cash Dividend. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Uji kecocokan model dapat disimpulkan bahwa Return On Invesment ROI, Earning Per Share EPS, Current Ratio, dan Debt to Total Asset DTA mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.5.1.2. Hasil Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Jika nilai signifikansi Uji t kurang dari tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sinifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tabel.16. adalah tabel hasil Uji t antara variabel ROI X 1 , EPS X 2 , Curent Ratio X 3 , dan DTA X 4 terhadap Cash Dividend Y. Pengaruh hipotesis dengan uji t setelah dilakukan perbaikan data dengan drop data pada data variabel dapat dilihat pada tabel.4.5.1.2. Tabel. 4.5.1.2. Hasil Uji Parsial Uji t Variabel Bebas t hitung Sig. partial Keterangan ROI X 2,451 0,024 0,481 Signifikan EPS X 1,717 0,161 0,358 Tidak signifikan Current Ratio X 0,503 0,620 0,112 Tidak signifikan DTA X 3,063 0,006 0,565 Signifikan Sumber : Lampiran 17 Berdasarkan tabel.4.5.1.2. dapat dijelaskan hasil Uji t atau uji signifikansi parameter individual sebagai berikut: 1. Uji t antara variabel ROI X 1 terhadap Cash Dividend Y menghasilkan t hitung sebesar 2,451dengan nilai signifikansi sebesar 0,024. Karena nilai signifikansi Uji t lebih kecil atau kurang dari tingkat signifikan 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara ROI terhadap Cash Dividend. 2. Uji t antara variabel EPS X 2 terhadap Cash Dividend Y menghasilkan t hitung sebesar 1,717 dengan nilai signifikansi sebesar 0,161. Karena nilai signifikansi Uji t lebih besar atau lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara EPS terhadap Cash Dividend. 3. Uji t antara variabel current ratio X 3 terhadap Cash Dividend Y menghasilkan t hitung sebesar 0,503 dengan nilai signifikansi sebesar 0,620. Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara current ratio terhadap Cash Dividend . 4. Uji t antara variabel DTA X4 terhadap Cash Dividend Y menghasilkan t hitung sebesar 3,063 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Karena nilai signifikansi Uji t kurang dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara DTA terhadap Cash Dividend. Hasil pengujian hipotesis dengan Uji t telah menunjukkan bahwa variabel independen Return On Invesment ROI dan Debt to Total Asset DTA dalam penelitian mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan variabel independen Earning Per Share EPS dan Current Ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.6. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Asset Turn Over (Tato) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

5 97 106

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Assets, Return On Invesment Dan Earning Per Share Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

1 55 97

Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei

2 49 90

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), CURRENT RATIO dan DEBT TO TOTAL ASSET (DTA) TERHADAP CASH DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 20