antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.
2.2.2.4. Earning Per Share EPS
Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham atau lebih dikenal dengan Earning
Per Share EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak
mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan dapat dihitung
berdasarkan informasi laporan neraca dan laba rugi perusahaan. EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Laba bersih setelah bunga dan pajak EPS =
Jumlah saham beredar
Tandelilin, 2010:373-374
Menurut Baridwan 1997: 75 pendapatan per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar
saham yang beredar. Informasi mengenai EPS dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan dividen yang akan dibagikan. Informasi ini
juga berguna bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
2.2.2.5. Current Ratio
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam banyak keputusan dividen. Ada beberapa macam rasio likuiditas yang
dapat digunakan tetapi rasio yang paling sering digunakan adalah rasio lancar current ratio. Current ratio merupakan ukuran yang paling umum
digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari
kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Wetson
Copeland, 1996: 226 Current Ratio CR merupakan salah satu bentuk ratio keuangan yang
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, sehingga seseorang investor
lebih berminat pada keampuan likuiditas perusahaan. Riyanto, 1995: 332 Current
Ratiodapat dihitung dengan rumus :
Aktiva Lancar Current Ratio =
Hutang Lancar
Sutrisno, 2003:247 Semkin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Sartono 2001:116
2.2.2.6. Debt to Total Asset DTA