Dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sedangkan variabel independen Earning Per Share EPS dan Current Ratio
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.6. Pembahasan
4.6.1. Implikasi
Berdasarkan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa variabel independen Return On
Invesment ROI, Earning Per Share EPS, Current Ratio, dan Debt to Total
Asset DTA secara simultan berpengaruh terhadap Cash Dividend pada
perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian secara simultan yang menghasilkan nilai
signifikansi 0,007 kurang dari tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Invesment ROI, Earning Per Share
EPS, Current Ratio, dan Debt to Total Asset DTA bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend. Hasil analisis ini juga
menunjukkan bahwa model regresi ini cocok dan mampu menjelaskan perubahan variabel Cash Dividend. Sehingga H
1
dapat diterima. Secara parsial variabel independen Return On Invesment ROI dan
Debt to Total Asset DTA berpengaruh terhadap Cash Dividend, sedangkan
variabel independen Earning Per Share EPS dan Current Ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Dividend pada perusahaan
manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian secara parsial antara Return On Invesment
ROI, Earning Per Share EPS, Current Ratio, dan Debt to Total Asset DTA terhadap Cash Dividend dengan menggunakan Uji t.
Variabel Return On Invesment ROI, Earning Per Share EPS, Current Ratio
, dan Debt to Total Asset DTA hanya sebesar 56,3 mempengaruhi cash dividend sedangkan 43,7 dipengaruhi oleh variabel
lain. Menurut Sutrisno 2003: 304 faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain adalah :
a. Posisi solvabilitas perusahaan
b. Posisi likuiditas perusahaan
c. Kebutuhan untuk melunasi hutang
d. Rencana peluasan
e. Kesempatan investasi
f. Stabilitas pendapatan
g. Pengawasan terhadap perusahan
Variabel Return On Invesment ROI berpengaruh terhadap Cash Dividend
pada perusahaan manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia, dikarenakan perusahaan dapat memanfaatkan total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dapat menghasilkan laba. Apabila laba perusahaan bertambah secara tidak langsung laba yang dibagikan dalam
bentuk dividen juga akan meningkat. Kegunaan dari analisis ROI dapat dikemukakan sebagai berikut
Munawir, 2002: 91: 1.
Salah satu kegunaanya yang prinsipal ialah sifat ROI yang menyeluruh. Teknik analisis ROI dapat menggusur efisiensi
penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.
2. Apabila perusahaan dapat mempunyai dataindustri sehingga dapat
diperoleh ratio industri, maka dengan analisis ROI ini dpat dibandingkan efisiensi penggunan modal pada perusahaannya dengan
perusahaan yang sejenis, sehingga dapat diketahui perusahaannya berada dibawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
3. Analisis ROI dapatdigunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh divisibagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang
bersangkutan.
4. Analisis ROI jugga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas
masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan. 5.
ROI selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan.
Variabel Debt to Total Asset DTA berpengaruh terhadap Cash Dividend
pada perusahaan manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia, dikarenakan Semakin besar rasio ini maka semakin besar pula
resiko yang dihadapi perusahaan. Fakhrudin, Sopian 2000: 61. Sedangkan menurut Parthington 1989 dalam Sunarto dan Kartika 2003 yaitu dengan
semakin meningkatnya rasio Debt to Total Asset maka ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur akan semakin besar dan juga berdampak
pada profitabilitas yang diperoleh perusahaan berkurang maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang.
Tidak berpengaruhnya variabel Earning Per Share EPS terhadap cash dividend
pada perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek indonesia, dikarenakan laba dari hasil operasi perusahaan tidak semuanya
dibagikan dalam bentuk dividen, bagi perusahaan yang sedang berkembang lebih baik tidak membagikan laba yang diterima, laba yang diperoleh
digunakan untuk reinvestasi kembali. Teori residual menyatakan bahwa perusahaan membayar dividen jika laba perusahaan tidak seluruhnya
digunakan untuk investasi, sehingga masih terdapat “sisa laba” Residual
Earning setelah membiayai investasi baru. Menurut Sutrisno 2003 : 303
apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga
mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini tidak mendukung dari
penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2003 yang menyatakan bahwa Earning Per Share
EPS berpengaruh terhadap besarnya dividen per lembar saham.
Tidak berpengaruhnya variabel currrent ratio terhadap cash dividend pada perusahan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia,
disebabkan karena perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang mungkin tidak begitu kuat posisi likuiditasnya karena sebagian besar dari
dananya tertanam dalam aktiva tetap dan modal kerja, tetapi apabila perusahan tidak ingin mengurangi pembayaran dividen hanya karena hal
tersebut bisa ditafsirkan oleh investor sebagai memburuknya prospek perusahaan, maka perusahaan membagikan dividen yang relatif rendah untuk
mengurangi kemungkinan kesulitan likuiditas. Bird-in-the Hand Theory menyatakan bahwa investor akan meningkat sebagai akibat penurunan
pembayaran dividen. Investor lebih merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu capital again.
Tidak berpengaruhnya variabel currrent ratio terhadap cash dividend juga disebabkan karena rendahnya rasio likuiditas sehingga perusahaan
diindonesia banyak yang menggunakan dana yang berasal dari kewajiban jangka panjang. Meythi, 2005:268
Hasil dari analisa dan pengujian koefisien menunjukkan pada persamaan regresi sesuai dengan H
2
bahwa Return On Invesment ROI, Earning Per Share
EPS, dan Current Ratio berjalan searah dengan Cash Dividend
. Artinya apabila Return On Invesment ROI, Earning Per Share EPS, dan Current Ratio meningkat maka Cash Dividend juga akan
meningkat, tetapi pada variabel Debt to Total Asset DTA tidak sesuai dengan H
2
yang menyatakan bahwa variabel Debt to Total Asset DTA berbanding terbalik terhadap Cash Dividend, setelah diadakan pengujian
DTA berjalan searah dengan Cash Dividend. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan uji t dapat disimpulkan
bahwa variabel Return On Invesment ROI dan Debt to Total Asset DTA berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend, sedangkan Earning Per
Share EPS dan Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash
Dividend pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek
Indonesia, kesimpulan ini berdasarkan pada hasil uji parsial yang telah dilakukan.
4.7. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu