29
2. Pelaksanaan
Ikan  ditempatkan  dalam  kolam  yang  sudah  di  sekat  dengan  jaring berukuran 1 x 1,5 m sebanyak 40 ekor per kolam. Ikan uji berukuran 7-8cm
dengan  berat  rata-rata  10  gram.Pemeliharaan  dilakukan  selama  5 bulan.Frekuensi pemberian pakan yaitu 2 kali sehari yakni pagi dan sore.Pagi
pada  pukul  07:00  dan  Sore  pada  pukul 16:00  dengan  feeding  rate  FR  3 dari bobot tubuh ikan.Selama masa pemeliharaan dilakukan pengukuran berat
tubuh ikan Patin setiap 2 minggu sekali. 3.  Pengamatan
Selama  penelitian  berlangsung  parameter  yang  diamati  adalah pertumbuhan  berat  mutlak,  Survival  RateSR  dan  kualitas  air  media
pemeliharaan.
a. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir  pemeliharaan  dan  awal  pemeliharaan.  Pertumbuhan  berat  mutlak
dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 2003. Wm =Wt
−Wo Keterangan :
Wm = Pertumbuhan berat mutlak g
Wt = Berat rata-rata akhir g
Wo = Berat rata-rata awal g
b. Kelangsungan Hidup atau
Survival Rate SR
Survival  rate  atau  biasa  dikenal  dengan  SR  dalam  perikanan
30
budidaya merupakan indeks tingkat kelangsungan hidup suatu jenis ikan dalam  suatu  proses  budidaya  dari  mulai  awal  ikan  ditebar  hingga  ikan
dipanen. SR ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam kegiatan  budidaya  ikan.  Jika  ikan  yang  hidup  saat  panen  banyak dan
yang  mati  hanya  sedikit  tentu  nilai  SR  akan  tinggi,  namun  sebaliknya jika  jumlah  ikan  yang  mati  banyak  sehingga  jumlah  ikan  yang  masih
hidup saat  dilakukan  pemanenan  tinggal  sedikit  tentu  nilai  SR  ini  akan rendah.
Kelangsungan  hidup  SR  diperoleh  berdasarkan  persamaan  yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. 1991, yaitu :
SR = [Nt  No] x 100 Keterangan :
SR   : Kelangsungan hidup Nt    : Jumlah ikan akhir ekor
No   : Jumlah ikan awal ekor
c.  Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH air, suhu air, oksigen dan terlarut DO. Hasil pengukuran kualitas air dirata-
ratakan dan
dihitung menggunakan
uji statistik
Variabilitas ketersebaran. Parameter tersebut diukur setiap 2 minggu sekali dengan
cara sebagai berikut : 1.
pH
31
Untuk  mengukur  pH  digunakan  alat  ukur  pH  meter.pH  meter dinetralkan  terlebih  dahulu  tepat pada 7,0.  Kemudian  dicelupkan  ujung
pH  meter  pada  air  di  masing-masing  kolam,  sampai  angka  yang ditunjukkan.
2. Suhu
Untuk mengukur suhu digunakan termometer laboratorium. Dengan cara  memasukkan  termometer  laboratorium  kedalam  air  pada  kolam
yang kan di ukur. Amati perubahan alkohol atau raksa yang ada di dalam termometer.
3. DO
DO di ukur dengan seperangkat alat test kit yang berisi bahan-bahan untuk  mengukur  DO.Metode  yang  digunakan  dalam  pengukuran  kadar
oksigen terlarut adalah : 
Mengambil  sampel  air  dengan  menggunakan  botol  BOD  125  ml tidak boleh ada udara yang masuk
 Kemudian menambahkan 1 ml MnSO
4
dan 1 ml NaOH dalam botol BOD
 Tutup  botol  tersebut dan  kocok  hingga  larutan homogen dan  terjadi
endapan 
Langkah  selanjutnya  menambahkan  1  ml  H
2
SO
4
pekat  kemudian menutup botol BOD
 Kocok sampai endapan hilang dan larutan berwarna kuning
32
 Setelah itu memasukkan 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250ml
 Melakukan titrasi dengan 0,025 N  Na
2
S
2
O
3
hingga larutan berwarna kuning muda
 Menambahkan 2 tetes amilum, apabila timbul warna biru
 Melanjutkannya dengan titrasiNa
2
S
2
O
3
0,025 N hingga bening.
F. Desain Penelitian