13
2008.  Selain  itu,  suhu  juga  bisa  menjadi  salah  satu  faktor  yang mempengaruhi  nafsu  makan  ikan  secara  otomatis  akan  mempengaruhi
pertumbuhannya.  Bila  suhu  rendah,  nafsu  makan  rendah,  matabolisme relatif  lambat.  Sebaliknya,  ketika  suhu  meningkat,  nafsu  makan,
metabolisme,  dan  pertumbuhan  akan  kembali  meningkat  Mahyuddin, 2010.
6. Pakan
Pakan merupakan sumber energi bagi ikan untuk kelangsungan hidup dan  kelestarian keturunan.Energi  dalam pakan dapat dimanfaatkan setelah
pakan  tersebut  dirombak  menjadi  komponen  lebih  sederhana  Afrianto, 2005.Sebagaimana  halnya  makhluk  hidup  lain,  ikan  juga  membutuhkan
zat–zat gizi tertentu dalam kehidupannya. Zat gizi yang diperlukan adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air Mujiman, 1987.
a. Protein
Dalam  pakan  ikan,  protein  merupakan  unsur  yang  paling  penting karena  kualitas  pakan  ditentukan  oleh  kandungan  proteinnya.  Secara
garis  besar,  fungsi  utama  protein  dalam  tubuh  ikan  adalah  sebagai sumber  energi,  berperan  dalam  pertumbuhan  maupun  pembentukan
jaringan  tubuh,  mengganti  jaringan  tubuh  yang  rusak,  berperan  dalam pembentukan gonad reproduksi, komponen utama pembentukan enzim
dan hormon serta berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh ikan.
14
Sumber  protein  bisa  berasal  dari  tumbuhan  dan  hewan.  Sumber protein yang berasal dari tumbuhan relatif lebih susah dicerna oleh ikan
karena  protein  nabati  terbungkus  oleh  selulosa.  Selain  itu,  kandungan asam  amino  pada  protein  nabati  juga  tidak  lengkap  sehingga  masih
membutuhkan  tambahan  protein  hewani.Kebutuhan  ikan  terhadap protein  berkisar  20–60.  Menurut  Afrianto  2005,  pakan  dengan
kandungan  protein  rendah  akan  mengurangi  laju  pertumbuhan,  proses reproduksi  kurang  sempurna,  dan  dapat  menyebabkan  ikan  menjadi
mudah  terserang  penyakit.  Sumber  protein  pakan  antara  lain  tepung ikan, tepung kedelai, tepung cacing dan lain-lain.
b. Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral
Lemak  yang  terkandung  dalam  makanan  ditentukan  oleh kandungan  asam  lemaknya  terutama  asam  lemak  esensial.Asam  lemak
yang  sangat  penting  terdapat dalam  makanan  adalah  asam  lemak  tidak jenuh  Hepher,  1988.  Menurut  Soedarmo  1974,  selain sebagai  bahan
bakar  tubuh,  lemak  membantu  penyerapan  mineral-mineral  tertentu terutama kalsium serta penyerapan vitamin-vitamin terlarut. Kandungan
lemak  pakan  yang  dibutuhkan  oleh  sebagian  besar  jenis  ikan,  yakni antara 4-16.
Karbohidrat  mempunyai  fungsi  utama  sebagai  penghasil  energi Soedarmo,  1974.Kebutuhan  ikan  terhadap  karbohidrat  sangat
15
terggantung  pada  jenis  ikan.  Golongan  ikan  karnivora    membutuhkan karbohidrat  15-20,  golongan  ikan  omnivora  memerlukan  karbohidrat
hingga  35  dan  ikan  herbivora  memerlukan  karbohidrat  lebih  banyak lagi, yaitu mencapai 61 Mujiman, 1987.
Vitamin  adalah  zat  organik  yang  diperlukan  dalam  jumlah  yang relatif sedikit terutama untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan
dan  hanya  dapat  diperoleh  dari  makanan.Vitamin  secara  spesifik diperlukan  dalam  metabolisme  yaitu  sebagai  koenzim.Selain  itu  fungsi
vitamin lainnya adalah untuk mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel – sel baru. Dari
sifat fisiknya, vitamin dapat dibagi kedalam dua golongan yaitu vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D E, K, vitamin yang
larut  dalam  air  meliputi  vitamin  C  dan  vitamin  B  kompleks  yaitu vitamin B1, B2, B6, B12 Soedarmo, 1974. Menurut Soedarmo, 1974.
Unsur-unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi  esensial.  Mineral yang dibutuhkan oleh  ikan antara  lain  kalsium,
fosfor, natrium, mangan, besi, tembaga, yodium, dan kobalt. c.
Pakan Alami dan Pakan Buatan Secara ekologis, makanan alami ikan dapat dikelompokkan sebagai
plankton,  nekton,  bentos,  perifiton,  epifiton,  dan  neustron  Mujiman, 1987.Pakan  alami  dari  genus  Pangasius  terdiri  dari  plankton,  udang –
16
udangan kecil, siput, cacing dan jentik nyamuk Santoso, 1996. Dalam budidaya  ikan  secara  intensif  menurut  tersedianya  pakan  dalam  jumlah
yang  cukup    tepat  waktu,  dan  kontinyu  dengan  mengandalkan  pakan alami  kadang  kala  banyak  dipengaruhi  faktor-faktor  alam  dan
lingkungan  seperti  cahaya,  suhu,  hama  penyakit,  bahan  beracun,  dan lain-lain  Mujiman,  1987.  Pembuatan  pakan  didasarkan  pada
pertimbangan  kebutuhan  nutrien  ikan,  kualitas  bahan  baku,  dan  nilai ekonomisnya.
Penggunan  pakan  buatan  dapat  memperoleh  banyak  keuntungan, antara  lain  dapat  meningkatkan  produksi  melalui  metode  padat
penebaran  yang  tinggi  dengan  waktu  pemeliharaan  yang  lebih  pendek serta dapat memanfaatkan limbah industri pangan seperti tepung onggok
singkong,  tepung  ikan,  tepung  kanji,  dedak,  minyak  jelantah,  daun singkong yang dapat digunakan sebagai pakan campuran.
B. Onggok Singkong