9
empedu dan lipase pankreatik  akan  mengubah  lemak  menjadi partikel  lemak berukuran  kecil  yang  disebut  micel  yang  akan  diserap  oleh  dinding  usus.
Beberapa  lemak yang disimpan  sebagai trigliserida dapat dikonversi  menjadi fosfolipid  dengan  melepas  satu  dari  tiga  asam  lemak  dari  gliserol  dan
menggantikannya  dengan  kelompok  fosfat.Fosfolipid  sebagai  komponen penting  dalam  pembentukan  struktur  membrane  sel  sehingga  esensial  dalam
membentuk  jaringan  baru.Lemak  tidak  jenuh  pada  ikan  dapat  dicerna  dan diasilmilasi tetapi biasanya tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan atau untuk
energi dan hanya terakumulasi di dalam otot dan sebagai lemak organ dalam Fujaya, 2004.
Karbohidrat  dalam  pakan  umumnya  berbentuk  senyawa  polisakarida, disakarida, dan monosakarida.Karena tidak memiliki air liur maka pencernaan
karbohidrat  dimulai pada segmen  lambung,  tetapi  secara  intensif  tejadi  pada segmen  usus  yang  memiliki  enzim  amylase  pankreatik.Karbohidrat  diserap
oleh dinding usus dalam bentuk glukosa, setelah diabsorbsi oleh sel, glukosa dapat  segera  diubah  menjadi  energi  atau  dapat  disimpan  dalam  bentuk
glikogen Fujaya, 2004.
4. Kebiasaan Makan
Ikan  patin  mempunyai  kebiasaan  makan  di  dasar  perairan  atau  kolam bottom  feeder.Berdasarkan  jenis  pakannya,  patin digolongkan  sebagai  ikan
yang bersifat  omnivore pemakan segala.Namun,  pada  fase larva,  ikan patin
10
cenderung bersifat karnivora.Pada saat larva, patin bersifat kanibalisme, yaitu memiliki  sifat  yang  suka  memangsa  jenisnya  sendiri.Jika  kekurangan  pakan,
larva  patin  tidak  segan-segan  memangsa  kawannya  sendiri.Oleh  karena  itu, ketika masih dalam tahap larva, pemberian pakan tidak boleh terlambat.
Pada  budidaya  ikan,  makanan  ikan  patin  akan  berubah  sejalan  dengan pertambhan umur dan perkembangannya. Larva patin yang berumur 0-2 hari,
belum  diberi  pakan  tambahan  karena  masih  mempunyai  cadangan  makanan berupa kuning telur yolk yang menempel di perut. Umur 2-7 hari, larva ikan
patin diberi  pakan telur Artemia sp. Umur 7-15 hari larva patin diberi pakan cacing  sutera  atau  Tubifex  sp.  Sementara  itu,  benih  patin  mulai  umur  15-30
hari  sudah  diberi  pakan  pelet  berbentuk  tepung  dengan  kandungan  protein minimal 40.
Dihabitat  aslinya,  patin  memakan  ikan-ikan  kecil,  cacing,  udang- udanagn, moluska, serangga dan biji-bijian.Berdasarkan  jenis pakannya  yang
beragam  tersebut,  patin  dikategorikan  sebagai  ikan  pemakan  segala omnivora.Namun demikian, pakan buatan pelet merupakan makanan yang
terbaik  dan  mutlak  diberikan  bagi  ikan  patin  yang  dibudidayakan  secara intensif.Pakan  buatan  pabrik  atau  pelet  memang  memiliki  kualitas  yang
terjamin dengan kandungan nutrisi  yang  lengkap sehingga sangat baik untuk perkembangan  dan  pertumbuhan  patin  yang  optimal.Namun,  yang  menjadi
pertimbangan jika menggunakan pakan buatan ooabrik adalah harganya yang
11
relatif  mahal.Ikan  patin  termasuk  salah  satu  ikan  yang  rakus  terhadap makanan tambahan.
Sebagai hewan nokturnal, patin banyak melakukan aktivitas dan mencari makan  pada  malam  hari  dan  lebih  menyukai  tempat  yang  agak  gelap,  agak
dalam,  dan  teduh.Pada  siang  hari,  ikan  patin  memilih  berdiam  diri  atau berlindung  di  tempet-tempat  yang  gelap.Namun,  pada  ikan  patin  yang
dibudidayakan  di  kolam  pemeliharaan,  terutama  budidaya  yang  dilakukan secara  intensif,  patin bisa dibiasakan untuk makan pada pagi  atau siang hari,
kendati  nafsu  makannya  tetap  lebih  tinggi  jika  pakan  diberikan pada  malam hari.
5. Kualitas Air