BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian menggunakan aplikasi desain faktorial yang bersifat eksperimental dengan dua faktor dua level dengan tujuan melihat persamaan dalam memprediksi
respon baik stabilitas fisik maupun sifat fisik dan untuk mengetahui faktor faktor serta interaksinya secara signifikan dalam penentuan stabilitas dan sifat fisik sediaan
emulgel.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas pada penelitian ini ialah komposisi emulsifying agents
cetyl alcohol beserta komposisi gelling agents sehingga didapatkan hasil
emulgel yang optimum. b.
Variabel tergantung pada penelitian ini ialah sifat fisik emulgel terkait dengan viskositas, daya sebar dan kestabilannya seperti pergeseran
viskositas yang terjadi pada sediaan emulgel, serta gel Aloe barbadensis dalam sediaan.
c. Variabel pengacau terkendali yang ada pada penelitian ini yaitu waktu
pencampuran yaitu 15 menit, suhu pencampuran yaitu 70
o
C dengan kecepatan putar skala 1 pada emulsi dan pada gel, serta lama waktu
penyimpanan yaitu 1 bulan.
26
d. Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini yaitu suhu tempat
bekerja, kelembaban lingkungan tempat pembuatan, cahaya.
2. Definisi Operasional
a. Emulgel ialah emulsi dengan tipe baik minyak dalam air MA atau
air dalam minyak AM yang dicampur dengan gelling agent. b.
Gel Aloe barbadensis ialah sampel yang digunakan dengan karakteristik fisik yaitu cair, jernih, dan berbau khas Aloe barbadensis
c. Emulsifying agent ialah kemampuan untuk membentuk emulsi dan
menjaga stabilitas dari emulsi tersebut agar tercapai shelf life dari produk tersebut dengan cara mengurangi tegangan antar muka dan
menjaga pemisahan droplet dengan membentuk sebuah pelindung pada antar muka.
d. Gelling Agent ialah salah satu fungsi eksipien dalam sediaan yang
dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan dimana pada penelitian ini menggunakan carbopol.
e. Faktor ialah satuan untuk mengetahui respon yang ada dan yang terjadi
dalam penelitian yaitu Emulsifying agent cetyl alcohol dan gelling agent
carbopol. f.
Level ialah tingkatan jumlah faktor, pada penelitian ini dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu level rendah dan level tinggi dimana masing masing
dari emulsifying agent dan gelling agent mempunyai level rendah dan level tinggi.
g. Respon ialah hasil perlakuan yang secara kuantitatif diamati perubahan
perubahan yang terjadi. Respon yang diamati pada penelitian ini yaitu respon stabilitas fisik seperti pergeseran viskositas dan respon sifat
fisik seperti daya sebar dan viskositas emulgel. h.
Efek ialah respon yang mengalami perubahan akibat perlakuan terhadap variasi level dan faktor.
i. Daya sebar ialah suatu kemampuan pada emulgel untuk menyebar.
j. Viskositas ialah ketahanan emulgel untuk mengalir.
k. Pergeseran viskositas ialah rentang antara viskositas emulgel yang
dilihat pada siklus 0 a dibandingkan dengan viskositas emulgel setelah pengkondisiannya pada siklus 3 b.
l. Desain faktorial ialah metode yang digunakan untuk mengetahui efek
yang dalam menentukan sifat fisik emulgel secara signifikan dan optimal.
m. Contour plot ialah profil daya sebar, viskositas, dan pergeseran
viskositas pada sediaan emulgel. n.
Komposisi optimum yaitu komposisi antara emulsifying agent dan gelling agent
yang menghasilkan sediaan emulgel dengan daya sebar 3- 5 cm dan viskositas 200-350 dPa.s.
o. R Studio ialah aplikasi yang digunakan sebagai media untuk
pengolahan data mentah yang didapatkan dari hasil penelitian sediaan emulgel gel lidah buaya untuk mengetahui stabilitas sediaan selama
pengkondisian
C. Bahan Penelitian