Emulgel Desain Faktorial PENELAAHAN PUSTAKA

kulit, inflamasi pada mata dan stimulasi pigmentasi Tahir, 2002. Oleh karena itu, dengan adanya pengaruh buruk radiasi UV ini dibutuhkan suatu barrier pada kulit untuk menghalangi radiasi UV. Sunscreen telah diformulasikan untuk menyediakan perlindungan dari kerusakan akibat radiasi UV Ultraviolet. Formulasi sunscreen modern melindungi kulit dari kedua radiasi UV yaitu rentang gelombang pendek UV UVB : 290-320 nm dan rentang gelombang panjang UV UVA : 320-400 nm. Penggunaan sunscreen dapat melawan semua jenis peningkat kerusakan kulit seperti photoallergies, keriput pada kulit, kerusakan kulit sunburn, atau bahkan kanker Schulz, 2002. Kulit juga mengandung pigmen melanin yang merupakan suatu pigmen yang berwarna hitam pada lapisan terdalam epidermis yang melindungi terhadap sinar ultraviolet sinar matahari Setiadi, 2007. Peranan utama melanin bertindak sebagai sunscreen alami untuk melindungi kulit dari radiasi UV cahaya matahari Morison, 1985. Peningkatan produksi melanin berlangsung jika terpajan matahari Setiadi, 2007. Telah dipercaya bahwa pigmentasi kulit ini merupakan faktor photoprotective yang penting yaitu melanin, selain berfungsi sebagai absorbent pada UV, juga berfungsi sebagai antioksidan Hearing, 2007.

D. Emulgel

Emulgel ialah emulsi dengan tipe baik minyak dalam air MA atau air dalam minyak AM yang dicampurkan dengan gelling agent. Digunakan sebagai media penghantaran berbagai macam obat ke kulit. Mempunyai tingkat acceptability yang tinggi terkait dengan keuntungan dari gel dan emulsi, dimana gel secara dermatological mempunyai beberapa kekayaan seperti kandungan minyak rendah, daya sebar mudah, mudah dilepas, sebagai emollient, non-staining, kompatibel dengan beberapa eksipien, dan larut air. Serta emulsi memiliki derajat keelegan-an dan mudah dibersihkan kapanpun jika diinginkan, juga kemampuan penetrasinya yang tinggi ke dalam kulit Meenakshi, 2013.

E. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan metode yang tepat untuk mengamati dan mengevaluasi faktor-faktor dan interaksi yang berpengaruh dengan tujuan untuk mengetahui efek mana yang menunjukan efek yang signifikan. Dua faktor dengan dua level atau tingkat desain faktorial telah digunakan untuk menjelajahi respon dari permukaan. Dua level desain faktorial secara spesifik dipilih karena hanya memerlukan beberapa langkah dibandingkan dengan desain eksperimental lainnya. Notasi yang sering ditemui pada studi dua faktor dua level ini dimulai dari A. Beberapa percobaan yang menggunakan desain faktorial ini menghubungkan level tertinggi dengan level terendahnya. Sehingga jika faktor A berada pada level tinggi maka akan dirancang percobaan “a”. Percobaan dimana semua faktornya ada pada level rendah di notasikan sebagai percobaan “1”,dan jika faktor A dan B berada pada level tinggi maka d inotasikan sebagai percobaan “ab”. Tanda yang diberikan pada level rendah yaitu “-“ sedangkan pada level tinggi yaitu “+”. Rancangan penelitian desain faktorial dengan dua faktor dan dua level ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel I. Rancangan Penelitian Desain Faktorial Experiment Faktor A Faktor B Interaction of A and B 1 - - + a - + - b + - - ab + + + Armstrong dan James, 1996

F. Uji Sifat Fisik

Dokumen yang terkait

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial.

0 2 97

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95