Cetyl Alcohol Tween 80 Hydrophile-Lypohile Balance HLB

Non-ionic surfactants ini kompatibel dengan kedua zat anionik dan kationik, dan sangat tinggi resisten terhadap perubahan pH Winfield dan Richards, 2004.

a. Cetyl Alcohol

Gambar 2. Struktur Cetyl Alcohol Rowe et al., 2009 Cetyl alcohol merupakan campuran dari alkohol alifatik padat yang berisikan 1- hexadecanol. Cetyl alcohol dimanfaatkan sebagai emulsifying agent , yang mana penggunaannya sebagai emulsifying agent ini berada pada konsentrasi 2 – 5 . Pada emulsi tipe minyak dalam air cetyl alcohol digunakan dalam membuat stabilitas menjadi lebih baik dengan mengkombinasikan cetyl alcohol ini dengan emulsifying agent larut air. Kombinasi emulsifier tersebut menghasilkan penghalang barrier mono-molekular pada antar muka minyak – air dimana membentuk sebuah barrier mekanik melawan droplet coalescence. Cetyl Alcohol dikatakan sebagai consistency improver atau bodying agent, meskipun harus dikombinasikan terlebih dahulu dengan hidrofilik emulsifier. Cetyl alcohol mempunyai ciri khas agak berlilin, white flakes, seperti granul, dan mempunyai bau serta rasa yang redam Rowe et al., 2009.

b. Tween 80

Gambar 3. Struktur Tween 80 Rowe et al., 2009 Gambar 3 menunjukkan struktur tween 80 yang merupakan rangkaian sebagian asam lemak ester dari sorbitol dan anhidridanya copolimerized dengan kurang lebih 20, 5, atau 4 mol dari ethylene oxide untuk setiap mole sorbitol dan anhidridanya. Tween 80 merupakan surfaktan non-ionik hidrofilik yang digunakan secara luas sebagai emulsifying agents dalam pembuatan emulsi farmasetika tipe minyak dalam air yang stabil. Tween 80 larut dalam etanol dan air, tetapi tidak larut baik dalam minyak mineral maupun minyak sayur. Tween dijadikan sebagai emulsifying agent tipe minyak dalam air MA ini yaitu pada konsentrasi 1-15, dengan nilai HLB 15 Rowe et al., 2009.

c. Hydrophile-Lypohile Balance HLB

Pada umumnya setiap bahan pengemulsi memiliki bagian hidrofilik dan lipofilik dengan satu atau yang lain lebih atau kurang dominan. Sebuah metode yang dirancang untuk pengemulsi atau bahan permukaan aktif dapat dikategorikan berdasarkan pada penyusun untuk keseimbangan hidrofil-lipofil atau hidrophile-lypohile balance HLB. Berdasarkan metode tersebut, setiap bahan ditandai dengan nilai HLB atau bilangan yang mengindikasikan polaritas bahan. Tabel II. Aktifitas dan Nilai HLB Surfaktan Aktifitas Penandaan HLB Antibusa 1-3 Pengemulsi AM 3-6 Pembasah 7-9 Pengemulsi MA 8-18 Solubilisasi 15-20 Detergen 13-16 Agoes, 2008 Umumnya rentang HLB antara 1 hingga 20. Bahan yang sangat polar atau hidrofilik ditandai dengan bilangan yang tinggi dibandingkan yang kurang polar atau lebih lipofilik Ansel, 2011.

2. Gelling Agent

Dokumen yang terkait

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial.

0 2 97

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95