Sinar Ultraviolet dan Sunscreen

diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baki yang telah ditetapkan Depkes RI, 2014. Ekstrak air ialah sediaan air simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet Depkes RI, 2014.

C. Sinar Ultraviolet dan Sunscreen

Sinar matahari terdiri dari UVA 320-400 nm, UVB 290-320 nm, dan UVC 200-290 nm, dimana radiasi tersebut mempunyai efek potensial yang dapat membahayakan kulit. Sinar UV ini merupakan salah satu dari spektrum sinar matahari dimana sinar ini berbahaya bagi kesehatan kulit terkait reaksi reaksi yang dihasilkan berpengaruh buruk terhadapa kulit manusia Satiadarma, 1986. Sinar UVA memiliki radiasi yang lebih lemah dibanding UVB, UVA ini dapat menembus kulit sampai ke bagian dermis, tetapi reaksi yang ditimbulkan dari kulit yaitu hanya terjadi sedikit penebalan pada lapisan stratum corneum dan sintesis melanin yang juga sedikit, sehingga menimbulkan kecoklatan pada kulit dan dapat juga menimbulkan sunburn. Meskipun demikian efek kumulatif sinar UVA ini sama dengan sinar UVB terkait intensitasnya sepuluh kali UVB Tahir, 2002. UVB yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek di absorbsi oleh kulit masuk ke dalam bagian epidermis dan dermis bagian atas yang menyebabkan erythema dan terbakarnya kulit. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa radiasi UVB secara langsung menginduksi perubahan genetik, dimana meningkatkan carcinogenesis Larrson et al., 2005. UVC merupakan paparan sinar yang dapat mengakibatkan kemerahan pada kulit, inflamasi pada mata dan stimulasi pigmentasi Tahir, 2002. Oleh karena itu, dengan adanya pengaruh buruk radiasi UV ini dibutuhkan suatu barrier pada kulit untuk menghalangi radiasi UV. Sunscreen telah diformulasikan untuk menyediakan perlindungan dari kerusakan akibat radiasi UV Ultraviolet. Formulasi sunscreen modern melindungi kulit dari kedua radiasi UV yaitu rentang gelombang pendek UV UVB : 290-320 nm dan rentang gelombang panjang UV UVA : 320-400 nm. Penggunaan sunscreen dapat melawan semua jenis peningkat kerusakan kulit seperti photoallergies, keriput pada kulit, kerusakan kulit sunburn, atau bahkan kanker Schulz, 2002. Kulit juga mengandung pigmen melanin yang merupakan suatu pigmen yang berwarna hitam pada lapisan terdalam epidermis yang melindungi terhadap sinar ultraviolet sinar matahari Setiadi, 2007. Peranan utama melanin bertindak sebagai sunscreen alami untuk melindungi kulit dari radiasi UV cahaya matahari Morison, 1985. Peningkatan produksi melanin berlangsung jika terpajan matahari Setiadi, 2007. Telah dipercaya bahwa pigmentasi kulit ini merupakan faktor photoprotective yang penting yaitu melanin, selain berfungsi sebagai absorbent pada UV, juga berfungsi sebagai antioksidan Hearing, 2007.

D. Emulgel

Dokumen yang terkait

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial.

0 2 97

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95