Gelling Agent Parafin Propilen Glikol

atau hidrophile-lypohile balance HLB. Berdasarkan metode tersebut, setiap bahan ditandai dengan nilai HLB atau bilangan yang mengindikasikan polaritas bahan. Tabel II. Aktifitas dan Nilai HLB Surfaktan Aktifitas Penandaan HLB Antibusa 1-3 Pengemulsi AM 3-6 Pembasah 7-9 Pengemulsi MA 8-18 Solubilisasi 15-20 Detergen 13-16 Agoes, 2008 Umumnya rentang HLB antara 1 hingga 20. Bahan yang sangat polar atau hidrofilik ditandai dengan bilangan yang tinggi dibandingkan yang kurang polar atau lebih lipofilik Ansel, 2011.

2. Gelling Agent

Gel ialah suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar dan saling diresapi cairan Ansel, 1989.Gelling agent ialah bahan pembawa yang mempunyai pengaruh dalam menentukan stabilitas fisik dari sediaan emulgel. Syarat gelling agent yaitu inert, aman dan bersifat tidak reaktif terhadap komponen lainnya dalam formulasi emulgel Zatz dan Kushla, 1996. Carbopol digunakan untuk menstabilkan emulsi dengan mengentalkan fase kontinyu yang berfungsi sebagai emulsifier pada konsentrasi kurang dari 1 dimana carbopol ini merupakan dari kelompok acrylic polymer yaitu polimer sintesis yang membentuk rantai silang dengan polyalkenyl eter Zatz dan Kushla, 1996. Carbopol mempunyai banyak keuntungan yaitu bentuknya yang seragam, lebih stabil, dan lebih resisten terhadap serangan mikroba dan pertumbuhan fungi terkait tingginya viskositas carbopol tersebut meskipun pada konsentrasi yang rendah sekalipun. Dan juga bersifat kompatibel dengan bahan lainnya, mempunyai bio-adhesive yang baik, secara thermal stabil, dan dapat ditolerir pemakaiannya oleh pasien Ortan et al., 2011 Gambar 4. Struktur Carbopol Rowe et al., 2009

3. Parafin

Paraffin digunakan terutama dalam topikal formulasi farmasetika sebagai komponen krim dan salep. Paraffin digunakan sebagai fase minyak dalam sediaan. Paraffin mempunyai ciri khas yaitu tidak berbau, tidak berasa, tembus cahaya, tidak berwarna, atau putih padat. Sedikit berminyak ketika disentuh dan menunjukan patahan yang rapuh. Secara pengamatan melalui mikroskop, merupakan sebuah campuran sekelompok mikrokristal. Paraffin terbakar bercahaya dengan api yang agak kehitaman. Ketika meleleh, paraffin tidak berfluoresensi, dan sedikit bau dapat muncul Rowe et al., 2009.

4. Propilen Glikol

Gambar 5. Struktur Propilen Glycol Rowe et al., 2009 Propilen glikol pada umumnya digunakan sebagai solvenpelarut, geltan, dan pengawet dalam berbagai variasi formulasi farmasetika baik parenteral maupun non- parenteral. Propilen glikol mempunyai ciri khas jernih, tidak berwarna, viskos, praktis cairan yang tidak berbau, dengan rasa yang manis sedikit berbau menusuk layaknya gliserin. Propilen glikol merupakan pelarut yang lebih baik dibandingkan dengan gliserin dan melarutkan sebagian besar bahan seperti kortikosteroid, fenol, obat sulfa, barbiturat, vitamin A dan D, hampir semua alkaloid, dan banyak anestetik lokal. Sebagai anitseptik sama halnya dengan etanol, dan terhadap cetakan sama halnya dengan gliserin tetapi hanya sedikit kurang efektif dibandingkan etanol. Pada umumnya, propilen glycol penggunaannya dalam kosmetik sebagai pembawa untuk emulsifier Rowe et al., 2009.

5. Metil Paraben

Dokumen yang terkait

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial.

0 2 97

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95