Uji Sifat Fisik Emulgel Uji Tipe Emulsi

dalam gel dan diaduk dengan mixer dengan kecepatan putar skala 1 selama 1 menit. Metil paraben dan propil paraben yang telah dilarutkan ke dalam propilen glikol ditambahkan ke dalam sistem emulgel. Pencampuran ketiga bahan tersebut akan meningkatkan aktifitas antimikrobial pada sediaan emulgel. Kemudian kembali dilakukan pengadukan dengan mixer dengan kecepatan putar skala 1 selama 1 menit. Selanjutnya, penambahan sisa aquadest ke dalam sediaan emulgel, kemudian dilakukan pengadukan selama 3 menit sampai sediaan tercampur homogen.

D. Evaluasi Sediaan Emulgel

1. Uji Sifat Fisik Emulgel

Sediaan emulgel yang telah dibuat dilanjutkan dengan pengujian sifat fisik. Sifat fisik yang diuji diantaranya yaitu organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, dan tipe emulsi. Sifat fisik mempunyai peran penting akan pengaruhnya terhadap acceptability bagi konsumen. Evaluasi terutama terhadap viskositas dan daya sebar ini dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam, dengan tujuan untuk menghilangkan shearing stress yang terjadi akibat energi kinetik yang diberikan selama proses pembuatannya. Evaluasi stabilitas fisik dilakukan selama 3 hari, pada hari ke-1, ke-2, dan ke-3 setelah pembuatan. Penyimpanan sediaan untuk mengetahui stabilitas fisik yang terjadi menggunakan freeze-thaw stability. Evaluasi organoleptis dilakukan dengan pengamatan secara visual, didapatkan sediaan emulgel gel Aloe barbadensis berwarna putih, berbentuk kental, dengan bau gel Aloe barbadensis Lampiran 3.

2. Uji Tipe Emulsi

Uji tipe emulsi dilakukan, hal ini untuk memverifikasi bahwa sediaan yang dibuat benar merupakan tipe sediaan yang diinginkan, yaitu tipe emulsi yang ada dalam sediaan. Pada penelitian diinginkan tipe MA dikarenakan zat aktif lidah buaya ini bersifat hidrofobik atau sukar larut dalam air. Pemilihannya dalam tipe MA agar zat aktif lebih stabil. Metode yang dilakukan untuk mengetahui tipe emulsi pada sediaan emulgel gel Aloe barbadensis ini dengan cara menggunakan metode pengenceran, dimana sejumlah sediaan dilarutkan ke dalam baik fase air maupun fase minyak yang ditambahkan berlebihan. Hasil ditunjukan dari larutnya sediaan di antara salah satu fase tersebut. Pada sediaan emulgel yang dibuat memberikan hasil bahwa sistem emulsi yang ada yaitu merupakan sistem emulsi tipe MA . a b Gambar 9. Uji tipe emulsi emulgel gel Aloe barbadensis : fase minyak a dan fase air b Pada hasil ditunjukan bahwa emulgel tidak larut dalam fase minyak gambar 9a dan larut dalam fase air gambar 9b.

3. Uji pH

Dokumen yang terkait

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial.

0 2 97

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105

Optimasi gelling agent cmc-na dan humektan polietilen glikol 400 dalam sediaan gel antiinflamasi ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis mill.) dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 101

Optimasi gelling agent Carbopol ® 940 dan Humectant Gliserol dalam sediaan gel antiinflamasi lidah buaya gel (Aloe barbadensis Mill.) - USD Repository

0 0 95