darah. Olahraga dapat menurunkan berat badan melalui proses pembakaran lemak serta dapat menurunkan kadar garam dalam tubuh, karena garam akan keluar dari
dalam tubuh bersama keringat. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan tekanan darah karena nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dan pengapuran
pada dinding pembuluh darah. Konsumsi alkohol secara berlebihan berkaitan dengan hipertensi. Pada orang yang menderita hipertensi dianjurkan untuk
menghentikan konsumsi alkohol. Stres memiliki hubungan dengan hipertensi, apabila seseorang stres maka tekanan darahnya akan naik dalam jangka waktu
pendek dengan cara mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang biasanya mengendalikan tekanan darah secara otomatis Sustrani, Alam, dan Hadibroto,
2006.
1. Rumusan masalah
a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran terhadap
hipertensi, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY?
b. Apakah perbedaan usia dan jenis kelamin dapat mempengaruhi perbedaan
prevalensi, kesadaran, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY?
2. Keaslian penelitian
Sepanjang penelusuran peneliti, judul penelitian ini belum pernah diteliti. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan prevalensi, kesadaran,
terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah dengan kajian faktor umur dan jenis kelamin yang telah dipublikasikan antara lain:
Tabel I. Keaslian penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
Rahajeng dan
Tuminah, 2009
Prevalensi hipertensi secara nasional sebesar
28,3. Proporsi pada usia ≥45-54 tahun lebih
tinggi dari kontrol. Pada usia ≥75 tahun memiliki
peningkatan risiko dengan seiring
bertambahnya usia. Proporsi laki-laki
bermakna memiliki risiko hipertensi 1,25
kali daripada perempuan.
Penelitian ini menggunakan metode
analisis cross –
sectional, tekanan darah 14090 mmHg.
Menggunakan variabel bebas seperti umur,
jenis kelamin, merokok,
mengkonsumsi alkohol, aktivitas fisik,
diet garam, BMI, pendidikan, pekerjaan.
Pada penelitian ini menggunakan data
responden berumur 18 tahun ang
berjumlah 567.530 orang. Menggunakan
metode analisis kasus kontrol untuk
mengetahui faktor yang berisiko
terhadap hipertensi. meneliti variabel
tentang status ekonomi serta tipe
daerah kotadesa.
Rahayu, 2012
Jumlah responden yang menderita hipertensi
33,7 lebih sedikit daripada jumlah
responden yang tidak hipertensi 66,3,
umur rata-rata penderita hipertensi 49,21 tahun.
Berdasarkan jenis kelamin di dapat
presentase hipertensi pada perempuan lebih
besar daripada laki-laki Menggunakan desain
penelitian cross- sectional. Penelitian
ini menganalisis hubungan antara umur,
jenis kelamin, genetik, mengkonsumsi
makanan asin, BMI, merokok, olahraga..
Penelitian ini sampel diambil secara acak
menggunakan simple random sampling.
Menggunakan tekanan darah 14090 mmHg
sebagai kategori hipertensi.
Pada penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif korelatif. Dalam
mengumpulkan data penelitian ini
menggunakan kuisioner.
Bersmin, et al.,
2009 Prevalensi pada
perempuan dan laki-laki sebesar 10,
ketidaksadaran responden sebesar 65
dan yang menggunakan terapi sebesar 71.
Menggunakan desain analisis cross-
sectional. Prevalensi hipertensi dilaporkan
berdasarkan hasil pengukuran tekanan
darah. Variabel sosiodemografi yang
digunakan antara lain umur, jenis kelamin,
pendidikan. Menggunakan
rentang umur 25-84 tahun. Dalam
mengumpulkan data digunakan kuisioner.
Variabel sosiodemografi yang
digunakan bahasa pokok sewaktu
dirumah dan status asuransi kesehatan.
Lanjutan.. Hasil
Persamaan Perbedaan
Gu, Reynolds,
Wu,Chen ,Duan,M
untner,
et al., 2002
Prevalensi hipertensi pada laki-laki usia 45-54
sebesar 28,2; usia 64- 74 sebesar 47,3,
prevalensi pada perempuan usia 45-54
sebesar 26,8; usia 64- 74 sebesar 50,2.
Kesadaran responden hipertensi sebesar
44,7, menerima terapi sebesar 28,2 dan yang
mengontrol hipertensinya sebesar
8,1. Menggunakan desain
analisis cross- sectional, Teknik
sampling multistage cluster, tekanan darah
≥14090 mmHg sebagai kategori
hipertensi. Variabel yang digunakan usia
dan jenis kelamin. Tempat penelitian
berbeda dan rentang usia yang digunakan
berbeda yaitu 35-74 tahun.
Greta, 2014
Prevalensi hipertensi sebesar 55,8 dengan
proporsi laki-laki sebesar 44,6 dan
perempuan 55,4. Responden yang sadar
menderita hipertensi 29,1, yang melakukan
terapi secara rutin 2,6 dan yang jarang
melakukan terapi 14,7.
Jenis penelitian observasional dengan
rancangan cross sectional dengan
kesamaan variabel antara lain umur, jenis
kelamin, aktivitas fisik, merokok, pola
makan, BMI, konsumsi alkohol dan
riwayat penyakit. Dalam penelitian ini
juga dilaporkan hasil prevalensi, kesadaran
dan terapi responden hipertensi dan
menggunakan teori Rule of Halves.
Pada penelitian ini menggunakan
responden dengan umur ≥ 40 tahun dan
teknik pengambilan sampel dilakukan
secara non-random dengan jumlah
responden penelitian 265 orang.
3. Manfaat penelitian