d. Diuretik
Obat-obatan golongan diuretik bekerja dengan mengeluakan cairan tubuh melalui air kencing, sehingga menyebabkan cairan dari dalam tubuh
berkurang, dengan demikian daya pompa jantung menjadi lebih ringan dan berefek pada penurunan tekanan darah. Obat golongan diuretik digunakan
sebagai pilihan pertama pada hipertensi tanpa adanya penyakit penyerta lain, contohnya adalah hidroclorotiazid Depkes RI, 2006.
D. Pengendalian Tekanan Darah
Hipertensi merupakan peyebab utama dari kejadian penyakit jantung dan stroke, hal ini merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi oleh
lembaga-lembaga kesehatan pemerintah dan para praktisi medis untuk dapat mengendalikan hipertensi, baik pada satu individu pasien maupun pada tingkat
populasi di masyarakat Singh, et al., 2000. Hingga saat ini masih terdapat banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah yang tidak terkontrol dan bahkan jumlahnya
terus meningkat. Apabila pengendalian hipertensi berhasil maka akan menurunkan pula kejadian stroke, peyakit jantung dan penyakit gagal ginjal. Hipertensi yang
dapat dikendalikan maka akan mengurangi beban ekonomi dan sosial bagi keluarga, masyarakat, pemerintah terhadap yang diakibatkannya Sofia, 2014.
Kasus hipertensi yang sudah terdiagnosis atau yang telah minum obat hipertensi masih rendah yaitu 24,2, hal ini menunjukkan 75,8 kasus hipertensi
di masyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan. Analisis lebih lanjut pun menunjukkan hanya sekitar 18 mempunyai tekanan darah yang terkontrol dari
yang telah terdiagnosis Turana, 2007. Terdapat pergeseran pola makan di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia yang mengarah pada makanan cepat saji dan makanan yang diawetkan serta mengandung tinggi garam, lemak jenuh, dan rendah serat yang mulai
menjamur terutama di kota-kota besar di Indonesia. Maka Indonesian Society of Hypertension melalui berbagai kesempatan selalu mempromosikan dan
mengedukasi masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat, diet sehat dengan mengkonsumsi makanan tinggi buah, sayur, rendah lemak jenuh dan kolesterol,
rendah garam serta produk susu rendah lemak, aktivitas fisik secara teratur, mempertahankan berat badan ideal, lingkar pinggang ideal dan berada di
lingkungan yang bebas asap rokok. Meskipun pengendalian tekanan darah dipengaruhi oleh pengobatan, bukan
hal yang tidak mungkin untuk memisahkan sampai sejauh mana perbedaan dalam pengendalian tekanan darah apakah dari perbedaan dalam pengobatan
menggunakan obat anti hipertensi atau dari faktor lain. Pada faktor jenis kelamin, perempuan merupakan indikator yang kuat dari keberhasilan pengendalian
hipertensi Pereira, et al., 2009.
E. The Rule of Halves