F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma DIY
yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan,
Sleman, DIY Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Faktor Sosio-Demografi ”.
Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota 8 orang. Pada setiap padukuhan diteliti oleh 8 orang yang sesuai dengan faktor yang diteliti antara
lain umur, jenis kelamin, BMI, pengaturan diet, merokok, olahraga, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. Fokus peneliti
hanya pada faktor umur dan jenis kelamin.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk memilih lokasi penelitian dilakukan dengan multistage random sampling. Multistage random sampling merupakan salah satu
teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan unit sampel yang lebih kecil dan lebih kecil lagi pada setiap tahapnya. Sampel dapat
dikatakan baik apabila sampel tersebut representatif, yang dapat memberikan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti. Menurut
Kerlinger dan Lee 2000 besar sampel sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal sampel dalam penelitian kuantitatif dan jumlah tersebut dapat
memperkecil resiko sampel tidak representatif. Jumlah tersebut juga telah memenuhi batas minimum 30 sampel sebagai pertimbangan untuk pengolahan
statistik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel sampling dilakukan secara cluster random sampling. Cluster random sampling digunakan jika populasi
penelitian heterogen. Cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara berkelompok Budiarto, 2002.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Case report Form CRF, Inform consent, dan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
responden berupa sphygmomanometer digital, timbangan dan alat pengukur tinggi badan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid, maka alat yang digunakan
harus akurat dan telah dikalibrasi maupun diorientasi. Sphygmomanometer digital sebelum digunakan dilakukan orientasi dengan sphygmomanometer raksa untuk
melihat perbedaan angka pengecekan pada subjek yang sama dan waktu yang sama. Apabila pengukuran tekanan pertama dan kedua memiliki selisih 10 mmHg
dilakukan pengukuran sekali lagi pada lengan yang berbeda. Meteran dan timbangan sebelum digunakan dikalibrasi terlebih dahulu di Badan Metrologi DIY.
Sebelum sphygmomanometer digital digunakan dilakukan uji realibiltas terlebih dahulu pada 3 probandus dengan melakukan 3 kali pengukuran dan hasilnya
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki realibilitas yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Tata Cara Penelitian
Gambar 3. Alur Tata Cara Penelitian 1.
Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dengan menggunakan metode multistage random sampling.
2. Permohonan ijin dan kerjasama
Dilakukan permohonan ijin yang ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada DIY untuk mendapatkan ethical clearence. Permohonan ijin ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian dengan menggunakan hasil
pengukuran tekanan darah manusia dan hasil penelitian ini dapat dipublikasikan.
3. Permohonan ijin dan kerjasama dengan Kepala Dukuh
Permohonan ijin dan kerjasama diajukan kepada Kesatuan Bangsa, BAPPEDA, Kecamatan Kalasan, Kepala Desa Selomartani dan
Penentuan Lokasi Penelitian
Permohonan ijin dan kerjasama
kepada Komisi Etik dan Kepala Dukuh
Penyusunan Casee Report Form dan
InForm Consent
Pengujian validitas dan reliabilitas pada
instrumen penelitian Penetapan dan
seleksi pada calon responden penelitian
Pengamatan dengan mengukur tekanan
darah responden
Penjelasan tentang hasil pengukuran dan
wawancara terhadap responden
Pengumpulan dan pengolahan
data responden penelitian
Tirtomartani serta Kepala Dukuh dari Padukuhan Jetis, Pundung, Grumbulgede, Surokerten, Sambirejo, dan Dhuri di Kecamatan Kalasan,
Sleman, DIY.
4. Pembuatan Case Report Form dan Inform consent
Inform consent yang dibuat harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedoteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Case report Form CRF merupakan selembar kertas dengan ukuran A4 yang berisikan kolom-kolom
pertanyaan sebagai sumber Informasi data penelitian untuk pengambilan hasil wawancara responden.
5. Pengujian validitas dan reliabilitas instrument penelitian
Pada sebuah penelitian dapat meminimalkan kesalahan dengan memaksimalkan reliabilitas kepercayaan dan validitas kesahihan hasil
penelitian. Alat ukur atau instrumen yang baik harus dapat mengukur dengan benar valid dan konsisten reliabel. Dengan pemilihan desain
penelitian yang tepat akan maka akan menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya reliable dan sahih valid. Instrumen yang memiliki validitas
dan reliabilitas yang baik dapat dinyatakan dengan nilai Coefficient of Variation CV
≤5. Validitas suatu instrumen menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen yang digunkan pada saat penelitian. Validitas
penelitian adalah derajat kebenaran keabsahan kesimpulan yang ditarik dari sebuah penelitian, yang dinilai berdasarkan melalui metode yang
digunakan, keterwakilan sampel, dan sifat populasi asal sampel Last, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2001. Reliabilitas adalah dimana tingkat ketepatan suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur.
Pengukuran tekanan
darah dilakukan
dengan menggunakan
sphygmomanometer digital. Sphygmomanometer digital menggunakan sensor tekanan dan layar elektronik yang menggantikan manometer merkuri
MHRA, 2013. Dalam sejumlah survei di beberapa negara secara cross- sectional, perangkat sphygmomanometer digital telah menggantikan
perangkat merkuri untuk mengukur tekanan darah Ostchega, 2012. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan pengukuran tekanan darah
dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan jeda waktu 5 menit pada setiap pengukurannya pada 3 probandus menggunakan sphygmomanometer
digital dan raksa kemudian masing-masing hasil dari pengukuran tersebut dihitung nilai coefficient of variation CV.
Validasi instrumen
pada penelitian
ini dilakukan
dengan membandingkan hasil pengukuran tekanan darah 3 probandus yang
dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dengan jeda waktu 2 menit menggunakan sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa.
Setalah pengukuran dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji t- berpasangan dan instrumen dinyatakan valid apabila p0.05. Instrumen
untuk menimbang berat badan responden berupa timbangan berat badan dilakukan penaraan di Balai Metrologi, DIY.
6. Penetapan dan seleksi pada calon responden penelitian
Setelah mendapat ijin dari enam Kepala Dukuh maka dilakukan penetapan responden penelitian yang dilakukan secara door to door atau
dari rumah ke rumah. Setelah bertemu dengan responden, peneliti menjelaskan tentang tujuan dari penelitian kepada calon responden. Bagi
responden yang telah bersedia mengikuti beberapa tahap penelitian maka segera dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan.
Pertanyaan wawancara sesuai dengan isi CRF setelah semua pengukuran selesai dilakukan. Setelah semua pengukuran dan wawancara selesai,
responden penelitian diminta untuk menandatangani Inform consent.
7. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah responden penelitian dilakukan setelah peneliti menyatakan tujuan dan meminta persetujuan dari responden serta
sedikit menanyakan kegiatan fisik apa yang dilakukan responden sebelum dilakukan pengukuran seperti olahraga, merokok dan makan, minimal 30
menit sebelum dilakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan posisi duduk. Lengan kiri responden diletakkan diatas meja sehingga manset yang
akan dipasang dapat sejajar dengan posisi jantung responden. Pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan sphygmomanometer digital
OMRON
®
HEM -7203. Pada saat akan dilakukan pengukuran tekanan darah, lengan baju yang panjang sebaiknya disingsingkan sehingga tidak
menghambat aliran darah di daerah lengan dan meminta responden untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran.
Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak antara dua pengukuran antara 2 menit dengan melepaskan manset pada lengan.
Apabila hasil pengukuran pertama dan kedua terdapat selisih 10 mmHg maka pengukuran diulangi untuk ketiga kalinya setelah istirahat selama 10
menit dengan melepaskan manset dari lengan. Kemudian hasil pengukuran dicatat dan nilai yang paling mendekati dihitung rata-ratanya.
8. Penjelasan hasil pengukuran dan wawancara responden
Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah, selanjutnya hasil pengukuran akan dijelaskan oleh peneliti kepada responden. Pemberian
informasi mengenai pencegahan hipertensi dilakukan apabila responden memiliki tekanan darah diatas 14090 mmHg. Wawancara berdasarkan
pertanyaan yang terdapat pada CRF dilakukan disela-sela memberikan penjelasan kepada responden. Informasi yang telah didapatkan akan
dikelompokkan sebagai data analisis.
9. Pengelompokan dan pengolahan data hasil penelitian
Setelah dilakukan pengambilan data dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur pada CRF, data yang telah terkumpul dikelompokkan
berdasarkan masing-masing kategori kemudian diolah secara manual dengan bantuan komputer untuk mengubah data tersebut menjadi sebuah
informasi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pengolahan data diawali dengan proses editing yaitu dengan memeriksa kelengkapan
data yang dibutuhkan. Entry dilakukan dengan memasukkan data yang telah didapatkan berdasarkan CRF kedalam Program Excel. Coding merupakan
proses dimana data diklasifikasikan menurut masing-masing kategori dengan memberikan kode 1 untuk jenis kelamin laki-laki dan 2 untuk jenis
kelamin perempuan. Proses terakhir cleaning yaitu dilakukan pengecekan data yang telah dimasukkan untuk memeriksa kembali agar data yang
dimasukkan tidak ada yang salah.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan dan dianalisis secara statistik dengan bantuan program komputer. Data yang dianalisis tersebut sudah
merupakan data yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian data antara lain, analisis univariat untuk mendapatkan
gambaran distribusi frekuensi variabel bebas umur dan jenis kelamin dan variabel tergantung tekanan darah. Uji univariat berfungsi untuk mengetahui apakah data
yang digunakan tersebut sudah layak dan melihat apakah data yang didapatkan telah optimal jika digunakan untuk analisis berikutnya Umar, 2002.
Data yang telah dikelompokkan lalu diolah menggunakan uji normalitas untuk melihat dan mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menganalisis data setiap variabel penelitian karena jumlah responden penelitian
≥50 orang. Apabila data memiliki nilai p0,05 maka data terdistribusi normal Dahlan, 2014.
Data yang terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan dan Mann Whitney apabila data tidak terdistribusi normal. Uji t tidak berpasangan yaitu untuk
mengetahui perbedaan rerata antarkelompok. Uji ini dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelompok responden yang berumur 60-75 tahun terhadap
kelompok umur 40-59 tahun. Untuk mengetahui perbedaan proporsi faktor umur dan jenis kelamin terhadap prevalensi hipertensi, kesadaran, terapi, pengendalian
tekanan darah dari data penelitian dilakukan Uji Chi Square. Dengan dilakukan Uji Chi Square dapat melihat ada tidaknya pengaruh kelompok responden yang
berumur 60-75 tahun terhadap prevalensi hipertensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden.
Apabila distribusi data normal maka digunakan mean sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi SD sebagai ukuran penyebaran. Apabila distribusi
data tidak normal maka digunakan median sebagai ukuran pemusatan dan minimum-maksimum sebagai ukuran penyebaran Dahlan, 2014. Dinyatakan
secara statistik apabila ukuran sampel semakin besar diharapkan dapat memberikan hasil yang semakin baik. Dengan menggunakan sampel yang besar, mean dan
standar deviasi yang akan diperoleh akan memiliki probabilitas yang tinggi untuk menyerupai mean dan standar deviasi populasi. Menurut Agung 2006, terdapat
suatu teorema tentang variabel tunggal atau univariat, yaitu teorema limit sentral yang menyatakan statistik rata-rata mempunyai distribusi normal untuk ukuran
sampel yang mendekati tak terhingga. Dalam praktek, teorema limit sentral telah dapat diterapkan untuk ukuran sampel minimal 30.
K. Pembuktian Hipotesis