b. Manfaat praktis.
Berdasarkan data yang diperoleh diharapkan dapat memberikan Informasi mengenai tekanan darah responden sehinga responden dapat
melakukan tindak lanjut yang seharusnya dilakukan setelah mengetahui tekanan darahnya. Penelitan juga diharapkan dapat memberikan
Informasi terkait faktor risiko kesehatan kepada penderita hipertensi sehingga dapat membantu masyarakat, peneliti selanjutnya atau
institusi dibidang kesehatan seperti puskesmas dalam menurunkan tingkat prevalensi hipertensi, meningkatkan kesadaran hipertensi,
meningkatkan terapi hipertensi dan dapat mengendalikan tekanan darah responden di Kabupaten Sleman, DIY.
B. Tujuan Penelitian
a.
Tujuan umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan
Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015. b.
Tujuan khusus. 1.
Menghitung berapa proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah
yang ada pada populasi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Melakukan evaluasi perbedaan usia dan jenis kelamin terhadap
prevalensi, kesadaran, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.
9
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi
Sekitar sepertiga dari orang dewasa di sebagian besar masyarakat negara maju dan berkembang di dunia mengalami hipertensi. Oleh sebab itu hipertensi adalah
kondisi kronis yang paling sering ditangani oleh dokter, keperawatan dan praktisi kesehatan lain. Ada hubungan yang erat antara tingkat tekanan darah dan risiko
kejadian kardiovaskular, stroke dan penyakit ginjal Weber, et al., 2014. Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik seseorang
berada pada nilai ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik menunjukkan nilai ≥ 90
mmHg danatau sedang mengkonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah tingginya Ostchega, et al., 2008. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu
penyakit degeneratif yang umumnya tekanan darah tersebut akan naik atau bertambah secara perlahan dengan seiring bertambahnya umur Chobaniam, et al.,
2003. Awalnya kebanyakan dari penderita tekanan darah tinggi mengalami tahap tekanan darah prehipertensi sebelum mereka didiagnosis hipertensi, serta banyak
diagnosis hipertensi terjadi pada umur antara dekade ketiga dan kelima. Hingga umur 55 tahun, lebih banyak laki-laki yang menderita hipertensi dibanding dengan
perempuan. Umur 55 – 74 tahun, sedikit lebih banyak perempuan dibanding dengan
laki-laki yang menderita hipertensi sedangkan pada populasi lansia dengan umur ≥60 tahun, prevalensi hipertensinya sebesar 65,4 Prodjosudjadi, 2000.
Hipertensi adalah kondisi medis yang heterogen. Pada banyak pasien tidak diketahui faktor penyebab terjadinya hipertensi mereka essensial atau hipertensi
primer. Sementara itu hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Sebagian kecil dari pasien memiliki faktor penyebab hipertensi mereka yang
spesifik hipertensi sekunder dan apabila penyebab hipertensi sekunder ini dapat diidentifikasi maka hipertensi pada pasien tersebut dapat berpotensi untuk
disembuhkan Dipiro, et al., 2005. Lebih dari 90 pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi primer Chobaniam, et al., 2003. Kurang dari 10 dari
penderita hipertensi merupakan hipertensi sekunder dimana dapat dikarenakan penyakit dan pengonsumsian obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan
darah. Dalam tabel dibawah ini merupakan penyakit dan obat-obatan yang memiliki efek meningkatkan tekanan darah:
Tabel II. Penyebab hipertensi yang dapat diidentifikasi Penyakit
Obat
Penyakit ginjal kronis Kortikosteroid, ACTH
Hiperaldosteronisme primer Estrogen pil KB dengan kadar
estrogen yang tinggi Penyakit renovaskular
NSAID, cox-2 inhibitor Sindroma Cushing
Fenilpropanolamine dan analog Pheochromocytoma
Cyclosporin dan tacrolimus Koarktasi aorta
Eritropoetin Penyakit tiroid atau paratiroid
Sibutramin Antidepresan terutama venlafaxine
NSAID: non-steroid-anti-inflamatory-drug, ACTH: adrenokortikotropik hormon Depkes RI, 2006
Menurut European Society of Hypertension ESH and European Society of Cardiology ESC Guidelines 2013 mengklasifikasikan tingkat tekanan darah,
sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah mmHg Berdasarkan ESHESC
Kategori Sistolik
Diastolik Optimal
120 dan
90
Normal 120-129
danatau 80-84
Normal kategori tinggi 130-139
danatau 85-89
Hipertensi kelas 1 140-159
danatau 90-99
Hipertensi kelas 2 160-179
danatau 100-109
Hipertensi kelas 3
≥180 danatau
≥110
Hipertensi isolasi sistolik
≥140 dan
90
Mancia, et al., 2013
B. Kesadaran Hipertensi