5. Oksigen
Mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih banyak energi dari nutrien yang diperoleh daripada mikroba yang tidak
menggunakan oksigen anaerob. Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup disebut bakteri aerob obligat. Terdapat pula bakteri anaerob
fakultatif yang menggunakan oksigen bila ada oksigen, tetapi dapat terus bertumbuh dengan menggunakan proses fermentasi atau respirasi anaerob
apabila oksigen tidak cukup tersedia. Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah E. coli Radji, 2011.
D. Peranan Bakteri
Berbagai jenis bakteri yang terdapat di alam ada yang menguntungkan serta ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan
biasanya digunakan dalam dunia industri, pangan serta kesehatan kedokteran. Dalam dunia kesehatan, bakteri digunakan sebagai penghasil antibiotik.
Antibotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa
ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
a. Streptomyces griseus menghasilkan antibiotik streptomycin
b. Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik tetracycline
c. Streptomyces venezuelae menghasilkan antibiotik chloramphenicol
d. Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin Rosihan, 2015.
Namun beberapa bakteri juga dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit bakteri patogen. Bakteri patogen adalah bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia. Bakteri-bakteri patogen dikelompokkan berdasarkan kriteria bakteriologisnya, yaitu pewarnaan gram,
metabolisme, morfologi, pembentukan spora, serta kekerabatan secara filogenik dan genetik. Pada dasarnya, bakteri patogen dibagi dalam kelompok
bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit infeksi.
Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan
penyakit menular disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Contoh infeksi yang disebabkan oleh bakteri
adalah E. coli dan S. aureus. Bakteri E. coli sering menyebabkan infeksi saluran kemih, diare dan penyakit lain. Salah satu penyembuhannya dengan
antibiotik. S. aureus merupakan contoh bakteri penyebab penyakit infeksi kulit yang terutama dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Penyakit
infeksi tersebut diatasi dengan antibiotik. Namun bakteri S. aureus telah lama diketahui merupakan bakteri patogen yang telah lama bermutasi menjadi
kebal terhadap berbagai jenis antibiotik sehingga membutuhkan penanganan serius dalam pengendaliannya Radji, 2011.
1. Bakteri Staphylococcus aureus
a. Klasifikasi
Kingdom : Eubacteria
Filum : Firmicutes
Classis : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus aureus Anonim, 2008
b. Morfologi
Gambar 2.3. Bakteri Staphylococcus aureus
Sumber :Anonim, 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bulat, bergaris tengah 0.5 – 1.5 µm, satu-satu atau berpasangan
serta tidak bergerak. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi. S. aureus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, empiema, endokarditis atau
sepsis dengan supurasi di tiap organ Jawetz dalam Paju, 2013.
c. Karakteristik
Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan bakteri dalam keadaan aerobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh
paling cepat pada suhu 37°C. Koloni pada pembiakan padat berbentuk bundar, halus, menonjol dan berkilau. S. aureus membentuk koloni
berwarna abu-abu sampai kuning emas tua Brooks, 1995. Bakteri S. aureus termasuk bakteri patogen yang sering
menyebabkan infeksi pada manusia. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif yang memiliki dinding sel luar yang tebal yang terbuat dari polimer
kompleks yang disebut peptidoglikan. Bakteri gram positif memiliki
lapisan kandungan lipid yang rendah yaitu hanya sebesar 1-4 Pelczar dan Chan, 2005. Selain itu, dinding sel gram positif mengandung banyak
rantai samping asam amino yang berikatan silang yang membentuk suatu lapisan kompleks menyerupai kawat berduri. Saat zat warna kristal violet
diberikan, zat warna tersebut terperangkap di dalam dinding sel mikroorganisme gram positif, yang menyerupai kawat berduri tadi,
sehingga berwarna ungu Sears dkk, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bakteri Escherichia coli
a. Klasifikasi
Kingdom : Eubacteria Filum
: Proterobacteria Classis
: Gamma Proteobacteria Ordo
: Enterobacteriales Family
: Enterobacteriaceae Genus
: Escherichia Species
: Escherichia coli Reuters, 2009
E. coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi
hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli Escherich 1885 dengan membangun segala
perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika
Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. coli Anonim, 2008.
b. Morfologi
Gambar 2.4. Bakteri Escherichia coli
Reuters, 2009
E. coli merupakan bakteri berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat
anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata Smith-Keary; Jawetz et al, dalam Kusuma
2010. Spesies ini ditemukan di dalam usus mamalia, dan bersifat patogen opportunis Bonang, 1982.
c. Karakteristik
Bakteri E. coli termasuk bakteri gram negatif yang dapat merugikan. Berperan sebagai bakteri merugikan bakteri patogen, bakteri
ini menyebabkan berbagai jenis penyakit. Sebagai bakteri gram negatif, bakteri ini memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis jika
dibandingkan dengan bakteri gram positif. Kandungan lipid pada bakteri gram negatif lebih tebal dari bakteri gram positif yaitu 11-22 Pelczar
dan Chan, 2005. Karena berdinding sel tipis, bakteri ini tidak mampu mempertahankan zat warna kristal violet. Zat warna ini dengan mudah
dapat dihilangkan dari dinding sel bakteri gram negatif yang sederhana pada saat dicuci sehingga zat warna safranin membuat mikroorganisme
tersebut berwarna merah Sears dkk, 2006.
E. Antibakteri