Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Bawang Lanang Allium sativum L.

luka. S.aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik Warsa, 1994. Bisul atau abses setempat, seperti jerawat dan borok merupakan infeksi kulit di daerah folikel rambut, kelenjar sebasea, atau kelenjar keringat Jawetz dkk, 1995. Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli, sehingga disini peneliti ingin menguji apakah ekstrak bawang lanang memiliki zat antibakteri yang efektif berpengaruh terhadap pertumbuhan kedua bakteri tersebut. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan pelarut etanol absolut dengan konsentrasi 99.9. Peneliti menggunakan etanol dikarenakan zat allicin dalam bawang putih yang sangat berperan dalam antibakteri termasuk dalam sifat yang dapat larut dalam minyak sehingga untuk mengekstraknya lebih maksimal digunakan pelarut yang non polar seperti etanol yang sangat baik melarutkan zat yang non polar seperti zat allicin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah ekstrak bawang lanang Allium sativum L. memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus? 3. Berapa konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang Allium sativum L. untuk menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menguji adanya aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Allium sativum L. terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 2. Mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. 3. Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang Allium sativum L. yang dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti mendapat tambahan informasi bahwa ekstrak bawang lanang Allium sativum L. memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ilmu yang didapatkan selama kuliah diaplikasikan dalam bentuk tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan.

2. Bagi Dunia Pendidikan

Bagi dunia pendidikan, peneliti berharap agar: a. Guru sebagai seorang pendidik dapat menjelaskan zat-zat antibakteri tidak hanya pada bawang lanang tetapi bisa tanaman lain. b. Bahwa dengan adanya zat antibakteri tersebut, bakteri yang bersifat patogen dapat dihambat pertumbuhannya. Dalam kasus ini bisa diaplikasikan dalam pelajaran biologi tentang bakteri. c. Dapat diketahui potensi tanaman yang memiliki kandungan antibakteri serta efektivitas zat antibakteri tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Kegiatan ini dapat dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran praktikum. d. Dalam mempelajari mikrobia, guru dapat mempelajari cara alternatif untuk mengendalikan pertumbuhan mikrobia atau bakteri patogen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan menggunakan berbagai macam tanaman yang mempunyai zat antibakteri sehingga wawasan yang didapat oleh guru tidak terbatas.

3. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat ialah sebagai pengetahuan tambahan bagi masyarakat bahwa bawang lanang memiliki kandungan antibakteri yang berkhasiat dalam mengobati penyakit diare maupun infeksi kulit lainnya yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 BAB II DASAR TEORI

A. Bawang Lanang Allium sativum L.

1. Klasifikasi Bawang Lanang Allium sativum L. Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Asparagales Familia : Alliaceae Genus : Allium Species : A. sativum L. Gambar 2.1. Bawang Lanang Allium sativum L. Anonim, 2005 2. Bawang Lanang Allium sativum L. Bawang lanang merupakan bawang putih Allium sativum L. yang hanya terdiri dari satu siung single bulb garlic. Berdasarkan jumlah siungnya, bawang putih dapat dibagi menjadi dua, yaitu bawang putih yang memiliki banyak siung multi bulb garlic serta hanya memiliki satu siung single bulb garlic. Walaupun sama-sama merupakan bawang putih, namun antara single bulb garlic dan multi bulb garlic jika dilihat dari karakteristik organoleptiknya, memiliki perbedaan mulai dari warna, rasa, bau dan teksturnya. Multi bulb garlic memiliki warna krim yang kekuningan, rasa yang tajam, bau yang khas karena kandungan alliaceous, serta tekstur berupa serbuk yang kasar. Sedangkan untuk bawang lanang single bulb garlic memiliki warna krim kuning keputihan, rasa yang sangat kuat dan tajam, baunya sangat kuat karena kandungan alliaceous serta tekstur berupa serbuk kasar Bharat et.al., 2014. Bawang lanang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya, bawang lanang ini merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di lingkungan yang tak sesuai, sehingga bawang ini tak berkembang dengan baik dan hanya berkembang satu siung Untari, 2010. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Syamsiah dan Tajudin, 2005 bahwa bawang lanang sebenarnya merupakan varietas yang terbentuk tidak sengaja karena lingkungan penanaman yang tidak cocok. Bawang lanang pertama kali ditemukan di daerah Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Umbi dari tanaman ini hanya terdiri dari satu umbi utuh yang kecil. Hal ini disebabkan karena gagalnya pembentukan tunas utama di tajuk dan menekan pembentukan tunas-tunas bakal siung, daun yang biasanya membungkus siung-siung hanya mampu membungkus umbi utuh, sehingga kulit umbi utuh lebih tebal daripada kulit luar umbi yang bersiung. Pada umumnya, bawang putih yang memiliki banyak siung multi bulb garlic digunakan sebagai obat dalam dunia medis namun, masyarakat tradisional lebih menggunakan bawang lanang sebagai obat karena memiliki sifat terapi yang lebih kuat. Bawang putih biasanya digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti dyslipedemia, penyakit arteri koroner, diabetes, hipertensi dan lain-lain. Bharat et.al., 2014. 3. Kandungan dan Manfaat Bawang Lanang Allium sativum L. Sama halnya dengan bawang putih biasa, umbi bawang lanang diyakini ampuh mengatasi berbagai macam penyakit misalnya penyakit infeksi, hipertensi dan stroke. Keampuhan bawang lanang sebagai herbal memang relatif lebih dahsyat dibandingkan dengan bawang putih biasa. Bawang lanang mengandung zat aktif allicin dan saponin. Selain sebagai zat antibakteri, kedua zat tersebut secara bersamaan dapat menghambat sintesis kolesterol penyebab penyumbatan pembuluh darah Utami dan Mardiana, 2013. Wahyu Suprapto, staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam Utami dan Mardiana 2013, menyatakan bahwa kandungan kimia bawang lanang yang bermanfaat untuk kesehatan relatif sama dengan bawang putih, yang berbeda ialah kadarnya. Perbandingan kandungan senyawa aktif dalam 1 siung bawang lanang setara dengan 5-6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siung bawang putih biasa. Kandungan senyawa aktif dalam bawang lanang relatif lebih tinggi dibandingkan bawang putih biasa, karena semua zatnya terkumpul dalam siung tunggal tersebut. Inilah yang menyebabkan bawang lanang dipercaya lebih berkhasiat dibandingkan dengan bawang putih. Adapun menurut dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Dini Dinarti M.Si, senyawa aktif dalam bawang lanang ialah dialilsulfida. Kadar dialilsulfida bawang lanang lebih tinggi daripada bawang putih. Itu terbukti dari aroma bawang lanang yang lebih menyengat Utami dan Mardiana, 2013. 4. Fitokimia Bawang Lanang Allium sativum L. Penelitian yang dilakukan oleh Amin, 2015 tentang mendeteksi kandungan kimia dalam ekstrak bawang lanang dengan menggunakan pelarut etanol, didapatkan bahwa ekstrak bawang lanang positif mengandung flavonoid serta saponin. Hal ini terbukti dari hasil penapisan fitokimia ekstrak bawang lanang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 2.1. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Bawang Lanang Golongan Senyawa Kimia Ekstrak bawang lanang menggunakan pelarut etanol Alkaloid - Flavonoid + Saponin + Kuinon - Steroid dan Triterpenoid - Tanin dan Polifenol - Keterangan: + positif mengandung - negatif tidak mengandung

B. Bakteri

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

23 109 87

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN BLACK GARLIC TERHADAP Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Dan Black Garlic Terhadap Escherichia coli Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik.

0 0 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN BLACK GARLIC TERHADAP Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Dan Black Garlic Terhadap Escherichia coli Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik.

0 0 13

UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA IN VITRO.

0 1 4