Teknik Pengumpulan Data Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No. Nama Perusahaan Kode 1. PT. Akasha Wira International Tbk. ADES 2. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA 3. PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA 4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP 5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 6. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN 7. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI 8. PT. Sekar Laut Tbk. SKLT 9. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. ULTJ Sumber :www.idx.co.id

F. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data melalui dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis keterangan atau informasi yang sesuai dengan lingkup batas kajian dari catatan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

G. Variabel Penelitian

1. Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud dalam Narbuko dan Achmadi 2007: 118, variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Variabel Bebas Independent Variable adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain Narbuko dan Achmadi, 2007: 119. Variabel independenbebas dalam penelitian ini adalah variabel X yang terdiri dari lima variabel, meliputi : X1 Working Capital to Total Assets, X2 Retained Earning to Total Assets, X3 Earning Before Interest and Taxes EBIT to Total Assets, X4 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities, dan X5 Sales to Total Assets. 3. Variabel Tergantung Dependent Variable yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Karena variabel ini dipengaruhi variabel lain, maka sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh Narbuko dan Achmadi, 2007: 119. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Z yaitu nilai Z-Score dengan formula yang ditemukan oleh Altman dengan penelitian yang akan dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah dikemukakan adalah : 1. Mengumpulkan data Data awal yang dibutuhkan adalah data laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan laporan perubahan modal, serta harga saham dari sembilan perusahaan dan makanan yang diteliti. 2. Menghitung komponen Z-Score dalam bentuk rasio untuk menilai kondisi masing-masing perusahaan dengan langkah-langkah : X1 = Working Capital to Total Assets Modal kerja bersih Total Aktiva a Komponen ini termasuk dalam rasio likuiditas. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya Harahap, 2007: 301. b Modal kerja bersih didapatkan dengan cara aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. X2= Retained Earnings to Total Aseets Laba ditahan Total Aktiva a Rasio ini adalah ukuran dari profitabilitas kumulatif lewat waktu dan disebut sebagai satu dari rasio baru. Laba ditahan merupakan rekening yang menunjukkan akumulasi jumlah laba yang diinvestasikan kembali atau mengukur akumulasi modal laba saham perusahaan beroperasi Octavia, 2013. b Tujuan rasio laba ditahan terhadap total aktiva pada dasarnya untuk mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi, sehingga umur perusahaan juga berpengaruh pada rasio tersebut. Semakin tinggi hasil rasio ini, menunjukkan semakin besarnya laba ditahan yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan dana perusahaan dan mengurangi besarnya sumber dana eksternal. Onyskow dan Yuniarti, 2014: 76. X3 = Earnings before Interest and Taxes to Total Assets EBIT Laba sebelum bunga dan pajak Total Aktiva Komponen ini termasuk dalam rasio profitabilitas yaitu basic earning power atau earning power of total investment. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio, semakin baik Harahap, 2007: 305. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI X4 = Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities Nilai pasar ekuitas nilai buku total utang. a Rasio ini termasuk dalam rasio solvabilitas. Market Value didapatkan dari harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Book Value of Total Liabilities nilai buku total utang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang Kamal, 2012. b Rasio ini mengukur kemampuan permodalan perusahaan dalam menanggung seluruh beban hutangnya. Rasio ini merupakan kebalikan dari rasio hutang per modal sendiri DER yang lebih terkenal Onyskow dan Yuniarti, 2014: 78. X5 = Sales to Total Assets Penjualan Total Aktiva Komponen ini termasuk dalam rasio aktivitas yaitu total assets turnover perputaran total aktiva, rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik Harahap, 2007: 309. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Menghitung nilai Z-Score untuk masing-masing perusahaan. Setelah menghitung dari masing-masing komponen Z-Score, kemudian memasukkan nilai komponen tersebut untuk menghitung nilai Z-Score dengan rumus : − = 1.2 1 + 1.4 1 + 3.3 1 + 0.6 1 + 1.0 1 Sumber: Bergevin 2002: 311 4. Menganalisis nilai Z-Score yang telah dihasilkan dengan berdasarkan nilai batas sehingga dapat diketahui kategori dari masing-masing perusahaan tersebut. Tabel 3.3 Nilai Batas Altman Z-Score Nilai Z-Score Interpretasi Z 2,99 Perusahaan dikategorikan dalam kondisi rendah risiko bangkrut low risk. 1,81 Z 2,99 Perusahaan dikategorikan tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya grey area. Z 1,81 Perusahaan dikategorikan berpotensi mengalami masalah keuangan yang serius atau tinggi risiko bangkrut high risk. Sumber: Hanafi dan Halim 2012: 273 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN