Berdasarkan hasil perhitungan laba ditahan terhadap total aktiva yang dimiliki masing-masing perusahaan, ada dua perusahaan yang memiliki
nilai X2 yang negatif yaitu PT. Akasha Wira International Tbk. ADES dari tahun 2010-2014 dan PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN tahun
2010, 2011, dan 2014. Perusahaan yang memiliki nilai X2 terkecil selama tahun 2010-2014 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES di
tahun 2011 yang memiliki rasio 1,640 atau 164. Nilai yang negatif ini menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan perusahaan tidak dapat
menghasilkan laba ditahan yang bernilai positif karena jumlah kerugian perusahaan telah melebihi laba ditahan awal periode. Sehingga, nilai
1,640 atau 164 dapat diartikan bahwa perusahaan tidak dapat menutupi kerugian yang terjadi pada perusahaan sebesar 164 dari total
aktiva. Nilai X2 tertinggi dari sembilan perusahaan tersebut adalah pada PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA di tahun 2010 yang memiliki rasio 0,766
atau 76,6. Nilai ini menunjukkan kemampuan total aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan adalah sebesar 76,6 dari total aktiva
yang dimiliki.
c. X3 Earnings Before Interest and Taxes EBIT to Total Assets
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebelum pembayaran bunga dan pajak dari total aktiva perusahaan.
Semakin besar tingkat profitabilitas, maka semakin efektif dan efisien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan dalam penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan laba usaha. Tabel 5.3 menunjukkan hasil perhitungan laba sebelum bunga
dan pajak terhadap total aset yang dimiliki oleh masing-masing dari sembilan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2014.
Tabel 5.3:X3 EarningsBefore Interest and Taxes EBIT to Total Assets No.
Kode Perusahaan
2010 2011
2012 2013
2014
1 ADES
0,103 0,094
0,197 0,134
0,082 2
CEKA 0,047
0,181 0,089
0,085 0,076
3 DLTA
0,272 0,294
0,386 0,413
0,383 4
ICBP 0,188
0,180 0,170
0,139 0,136
5 MLBI
0,522 0,557
0,527 0,885
0,483 6
PSDN 0,095
0,088 0,074
0,063 0,030
7 ROTI
0,237 0,204
0,166 0,116
0,118 8
SKLT 0,031
0,037 0,047
0,055 0,071
9 ULTJ
0,101 0,072
0,189 0,155
0,129
Sumber: data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, ada satu perusahaan
yang memiliki nilai X3 yang negatif di tahun 2014 yaitu PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN sebesar 0,030 atau 3. X3 yang bernilai negatif
disebabkan karena perusahaan memiliki biaya operasional yang lebih besar daripada laba bruto yang dihasilkan, sehingga laba yang diperoleh tidak
dapat menutup biaya operasional perusahaan. Rasio yang negatif
menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dan menunjukkan total aktiva perusahaan tidak dapat menghasilkan laba dari kegiatan operasional
perusahaan yang telah dilakukan sebesar 3 dari total aktiva yang dimiliki. Sedangkan, nilai X3 tertinggi yaitu pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
MLBI di tahun 2013 sebesar 0,885 atau 88,5. Nilai ini menunjukkan kemampuan total aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga
dan pajak sebesar 88,5 dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.
d. X4 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities