1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini Indonesia mulai memasuki masa Masyarakat Ekonomi Asean MEA. Dalam menghadapi MEA Masyarakat Ekonomi Asean, pemerintah
mendorong industri makanan dan minuman sebagai sektor yang strategis dalam menghadapi persaingan global. Sektor industri makanan dan minuman
menjadi salah satu industri yang dipersiapkan bersaing dengan produk negara ASEAN lainnya. Pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi
untuk industri makanan, hal ini dilansir dalam berita online www.tempo.co. 8042015.
Saat memasuki Masyarakat Ekonomi Asean MEA, persaingan antar perusahaan makanan dan minuman akan semakin ketat. Perusahaan akan
menentukan berbagai strategi untuk menghadapi persaingan tersebut dengan berusaha menciptakan produk yang mampu bersaing dan mampu untuk
menguasai pasar agar perusahaan dapat terus bertahan di tengah persaingan global yang semakin tinggi. Perusahaan yang tidak mampu menghadapi
kondisi perekonomian dan persaingan yang terus bermunculan, akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami krisis keuangan dan bahkan sampai mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan masalah yang bisa terjadi dalam sebuah perusahaan
jika perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan. Berbagai faktor baik internal maupun eksternal dapat mempengaruhi kondisi keuangan suatu
perusahaan yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Menurut Darsono 2005 dalam Iflaha 2008, faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan yaitu, manajemen yang tidak efisien kurangnya keterampilan dan keahlian manajemen, adanya ketidakseimbangan antara
modal yang dimiliki dengan jumlah hutang dan piutang yang dimiliki, dan adanya kecurangan yang dilakukan manajemen perusahaan. Faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan misalnya kesulitan bahan baku, adanya perubahan selera konsumen, persaingan bisnis
yang ketat, kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak stabil, dan lain- lain. Manajer diharapkan dapat mengambil kebijakan maupun strategi yang
lebih baik bagi kelangsungan hidup perusahaan dengan melakukan analisis prediksi kebangkrutan.
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah analisis Altman Z-Score. Analisis ini dapat
membantu manajemen dalam melakukan berbagai langkah strategis untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang cepat dan tepat dalam
memperbaiki kondisi keuangan perusahaan sebelum sampai pada kebangkrutan. Analisis Altman Z-Score juga berguna bagi pihak investor
untuk mengantisipasi segala risiko terhadap investasi yang telah ditanamkan pada perusahaan. Altman Z-Score menggunakan beberapa rasio untuk
menciptakan alat prediksi kebangkrutan. Altman Z-Score menggunakan teknik statistik analisis diskriminan berganda – multiple discriminant
analysis untuk menghasilkan alat prediksi yang merupakan fungsi linier dari beberapa variabel penjelas. Subramanyam dan Wild, 2013: 288. Setiap
perusahaan mempunyai risiko kesulitan keuangan bahkan sampai mengalami kebangkrutan dari berbagai faktor yang ada, tidak terkecuali perusahaan yang
memproduksi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat seperti kebutuhan akan makanan dan minuman sekalipun.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk memilih penelitian dengan judul “Analisis Kebangkrutan Berdasarkan Metode Altman Z-Score Studi Kasus di
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014”.
B. Rumusan Masalah