Analisis kebangkrutan berdasarkan metode Altman Z-Score (studi kasus di perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score. Perusahaan diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat setelah mengetahui kondisi keuangannya. Dengan mengetahui kondisi keuangan sejak dini, perusahaan diharapkan dapat mengantisipasi masalah keuangan yang mungkin terjadi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian menggunakan data sekunder dari laporan keuangan sembilan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tahun 2010 perusahaan makanan dan minuman yang dikategorikan berpotensi memiliki risiko kebangkrutan yang besar (high risk) ada tiga perusahaan (33,33%), yang tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area) ada satu perusahaan (11,11%), dan yang memiliki risiko kebangkrutan yang rendah (low risk) ada lima perusahaan (55,56%). Tahun 2011, ada satu perusahaan (11,11%) dalam kategori high risk, dua perusahaan (22,22%) dalam kategori grey area, dan enam perusahaan (66,67%) dalam kategori low risk. Tahun 2012-2014, tidak ada perusahaan dalam kategori high risk (0%), dalam kategori grey area ada dua perusahaan (22,22%), dan dalam kategori low risk ada tujuh perusahaan (77,78%).


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF BANKRUPTCY BASED ON ALTMAN Z-SCORE (Case Studies in Food and Beverage Companies Listed in Indonesia Stock

Exchange Period 2010-2014) Margarita Wiwik Endarwatik

NIM: 122114085 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The purpose of this study was to know the financial condition among companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2014 period. This study uses the method of Altman Z-Score. By knowing the financial condition early, the company are expected to anticipate the financial problems that might occur.

This type of research was a case study. The study used secondary data from the financial statements of nine food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2014. The data analysis techniques employed the method of Altman Z-Score.

The results shows in 2010 food and beverage companies which were categorized as high risk are three companies (33.33%), gray area was one company (11.11%), and low risk area were five companies (55.56%). In 2011, there was one company (11.11%) categorized as high risk, while two companies (22.22%) were in gray area category, and six companies (66.67%) were in low risk category. In 2012 to 2014, no company in the category of high risk (0%), gray area were two companies (22.22%), and low risk area were seven companies (77.78%).


(3)

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

i

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

i

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Margarita Wiwik Endarwatik NIM : 122114085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

ii SKRIPSI


(6)

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Segala perkara kutanggungkan di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku“. (Filipi 4:13)

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”. (Amsal 23:18)

"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29)

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7)

"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu ada dan menopangku

Bapakku; Yacobus Suharno, ibuku; Veronika Sumarni; kakakku; Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku; Dominica Rika Suharyani, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan dalam banyak hal.


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 29 Juli 2016 Yang membuat pernyataan,

Margarita Wiwik Endarwatik

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 29 Juli 2016 Yang membuat pernyataan,

Margarita Wiwik Endarwatik

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 29 Juli 2016 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Margarita Wiwik Endarwatik

Nomor Mahasiswa : 122114085

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016 Yang menyatakan,

(Margarita Wiwik Endarwatik)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Margarita Wiwik Endarwatik

Nomor Mahasiswa : 122114085

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016 Yang menyatakan,

(Margarita Wiwik Endarwatik)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Margarita Wiwik Endarwatik

Nomor Mahasiswa : 122114085

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016 Yang menyatakan,


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H.Herry Maridjo, Msi. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M. Akt., QIA sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(11)

viii

5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.

6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama ini.

7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini. 8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,

doa, dan hiburan.

9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Juli 2016

Margarita Wiwik Endarwatik

viii

5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.

6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama ini.

7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini. 8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,

doa, dan hiburan.

9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Juli 2016

Margarita Wiwik Endarwatik

viii

5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.

6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama ini.

7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini. 8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,

doa, dan hiburan.

9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Juli 2016


(12)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GRAFIK ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Laporan Keuangan ... 7

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 7

2. Komponen Laporan Keuangan... 8

3. Pemakai dan Manfaat Laporan Keuangan... 10

B. Analisis Laporan Keuangan... 13

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 13

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 14

C. Rasio Keuangan ... 15

1. Pengertian Rasio Keuangan... 15

2. Macam-macam Rasio Keuangan ... 16

D. Kebangkrutan ... 24

1. Pengertian Kebangkrutan ... 24

2. Manfaat Informasi Kebangkrutan... 25

E. AltmanZ-Score... 26

1. Teori AltmanZ-Score... 26

2. KomponenZ-Score... 29

3. Kelebihan metode AltmanZ-Score... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33


(13)

x

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian... 34

D. Data yang Diperlukan... 34

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Variabel Penelitian ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42

Gambaran Umum Perusahaan Sampel... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Data ... 51

B. Analisis Data... 52

C. Pembahasan ... 113

BAB VI PENUTUP ... 129

A. Kesimpulan... 129

B. Keterbatasan Penelitian ... 130

C. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel... 35

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman ... 36

Tabel 3.3 Nilai Batas AltmanZ-Score... 41

Tabel 5.1 X1 (Working Capital to Total Assets)... 53

Tabel 5.2 X2 (Retained Earnings to Total Assets)... 54

Tabel 5.3 X3 (Earnings before Interest and Taxes/EBIT to Total Assets). 56 Tabel 5.4 X4(Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities)... 57

Tabel 5.5 X5 (Sales to Total Assets)... 59

Tabel 5.6 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2010 ... 61

Tabel 5.7 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2010 ... 62

Tabel 5.8 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2010... 63

Tabel 5.9 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2010... 64

Tabel 5.10 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2010... 65

Tabel 5.11 Z-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. tahun 2010 ... 66

Tabel 5.12 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. 2010 ... 67

Tabel 5.13 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2010... 68

Tabel 5.14 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2010... 69

Tabel 5.15 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2011 ... 70

Tabel 5.16 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2011 ... 71

Tabel 5.17 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2011... 72

Tabel 5.18 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2011... 73

Tabel 5.19 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2011... 74

Tabel 5.20 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2011 ... 75

Tabel 5.21 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. 2011 ... 76

Tabel 5.22 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2011... 77

Tabel 5.23 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2011... 78

Tabel 5.24 Z-ScorePT. AkashaWira Internasional Tbk. tahun 2012 ... 79

Tabel 5.25 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2012 ... 80

Tabel 5.26 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2012... 81

Tabel 5.27 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2012... 82

Tabel 5.28 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2012... 83

Tabel 5.29 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2012 ... 84

Tabel 5.30 Z-ScorePT. Nippon Indosari CorporindoTbk.2012 ... 85

Tabel 5.31 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2012... 86

Tabel 5.32 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2012... 87

Tabel 5.33 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2013 ... 88

Tabel 5.34 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2013 ... 89

Tabel 5.35 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2013... 90


(15)

xii

Tabel 5.37 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2013... 92

Tabel 5.38 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2013 ... 93

Tabel 5.39 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. tahun 2013 ... 94

Tabel 5.40 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2013... 95

Tabel 5.41 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company Tbk. 2013 . 96 Tabel 5.42 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2014 ... 97

Tabel 5.43 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2014 ... 98

Tabel 5.44 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2014... 99

Tabel 5.45 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. tahun 2014.. 100

Tabel 5.46 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2014... 101

Tabel 5.47 Z-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. tahun 2014 ... 102

Tabel 5.48 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. tahun 2014 ... 103

Tabel 5.49 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2014... 104

Tabel 5.50 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2014... 105

Tabel 5.51 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2010 ... 106

Tabel 5.52 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2011... 107

Tabel 5.53 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2012 ... 109

Tabel 5.54 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2013 ... 110

Tabel 5.55 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2014 ... 112

Tabel 5.56 NilaiZ-ScoreKeseluruhan Perusahaan... 125


(16)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 NilaiZ-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk... 113

Grafik 5.2 NilaiZ-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk... 114

Grafik 5.3 NilaiZ-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. ... 115

Grafik 5.4 NilaiZ-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ... 117

Grafik 5.5 NilaiZ-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. ... 118

Grafik 5.6 NilaiZ-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk... 119

Grafik 5.7 NilaiZ-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ... 121

Grafik 5.8 NilaiZ-ScorePT. Sekar Laut Tbk ... 122 Grafik 5.9 NilaiZ-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company Tbk 123


(17)

xiv ABSTRAK

ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMANZ-SCORE

(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score. Perusahaan diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat setelah mengetahui kondisi keuangannya. Dengan mengetahui kondisi keuangan sejak dini, perusahaan diharapkan dapat mengantisipasi masalah keuangan yang mungkin terjadi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian menggunakan data sekunder dari laporan keuangan sembilan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dari AltmanZ-Score.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tahun 2010 perusahaan makanan dan minuman yang dikategorikan berpotensi memiliki risiko kebangkrutan yang besar (high risk) ada tiga perusahaan (33,33%), yang tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area) ada satu perusahaan (11,11%), dan yang memiliki risiko kebangkrutan yang rendah (low risk) ada lima perusahaan (55,56%). Tahun 2011, ada satu perusahaan (11,11%) dalam kategori high risk, dua perusahaan (22,22%) dalam kategori grey area, dan enam perusahaan (66,67%) dalam kategori low risk. Tahun 2012-2014, tidak ada perusahaan dalam kategorihigh risk (0%), dalam kategorigrey areaada dua perusahaan (22,22%), dan dalam kategorilow riskada tujuh perusahaan (77,78%).


(18)

xv ABSTRACT

ANALYSIS OF BANKRUPTCY BASED ON ALTMAN Z-SCORE (Case Studies in Food and Beverage Company Listed in Indonesia Stock

Exchange Period 2010-2014)

Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The purpose of this study was to know the financial condition among companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2014 period. This study uses the method of Altman Z-Score. By knowing the financial condition early, the company are expected to anticipate the financial problems that might occur.

This type of research was a case study. The study used secondary data from the financial statements of nine food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2014. The data analysis techniques employed the method of Altman Z-Score.

The results shows in 2010 food and beverage companies which were categorized as high risk are three companies (33.33%), gray area was one company (11.11%), and low risk area were five companies (55.56%). In 2011, there was one company (11.11%) categorized as high risk, while two companies (22.22%) were in gray area category, and six companies (66.67%) were in low risk category. In 2012 to 2014, no company in the category of high risk (0%), gray area were two companies (22.22%), and low risk area were seven companies (77.78%).


(19)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia mulai memasuki masa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), pemerintah mendorong industri makanan dan minuman sebagai sektor yang strategis dalam menghadapi persaingan global. Sektor industri makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang dipersiapkan bersaing dengan produk negara ASEAN lainnya. Pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi untuk industri makanan, hal ini dilansir dalam berita online (www.tempo.co. 8/04/2015).

Saat memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan antar perusahaan makanan dan minuman akan semakin ketat. Perusahaan akan menentukan berbagai strategi untuk menghadapi persaingan tersebut dengan berusaha menciptakan produk yang mampu bersaing dan mampu untuk menguasai pasar agar perusahaan dapat terus bertahan di tengah persaingan global yang semakin tinggi. Perusahaan yang tidak mampu menghadapi kondisi perekonomian dan persaingan yang terus bermunculan, akan


(20)

mengalami krisis keuangan dan bahkan sampai mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan masalah yang bisa terjadi dalam sebuah perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan. Berbagai faktor baik internal maupun eksternal dapat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Menurut Darsono (2005) dalam Iflaha (2008), faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yaitu, manajemen yang tidak efisien (kurangnya keterampilan dan keahlian manajemen), adanya ketidakseimbangan antara modal yang dimiliki dengan jumlah hutang dan piutang yang dimiliki, dan adanya kecurangan yang dilakukan manajemen perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan misalnya kesulitan bahan baku, adanya perubahan selera konsumen, persaingan bisnis yang ketat, kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak stabil, dan lain-lain. Manajer diharapkan dapat mengambil kebijakan maupun strategi yang lebih baik bagi kelangsungan hidup perusahaan dengan melakukan analisis prediksi kebangkrutan.

Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah analisis Altman Z-Score. Analisis ini dapat membantu manajemen dalam melakukan berbagai langkah strategis untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang cepat dan tepat dalam memperbaiki kondisi keuangan perusahaan sebelum sampai pada kebangkrutan. Analisis Altman Z-Score juga berguna bagi pihak investor


(21)

untuk mengantisipasi segala risiko terhadap investasi yang telah ditanamkan pada perusahaan. Altman Z-Score menggunakan beberapa rasio untuk menciptakan alat prediksi kebangkrutan. Altman Z-Score menggunakan teknik statistik (analisis diskriminan berganda – multiple discriminant analysis) untuk menghasilkan alat prediksi yang merupakan fungsi linier dari beberapa variabel penjelas. (Subramanyam dan Wild, 2013: 288). Setiap perusahaan mempunyai risiko kesulitan keuangan bahkan sampai mengalami kebangkrutan dari berbagai faktor yang ada, tidak terkecuali perusahaan yang memproduksi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat seperti kebutuhan akan makanan dan minuman sekalipun.

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk memilih penelitian dengan judul “Analisis Kebangkrutan Berdasarkan Metode AltmanZ-Score(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman periode 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan metode AltmanZ-Score?


(22)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan pada perusahaan makanan dan minuman periode 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode AltmanZ-Score.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Penulis mendapatkan pengetahuan tentang analisis kondisi keuangan perusahaan, mendapatkan wawasan mengenai perusahaan makanan dan minuman yang dinilai mengalami masalah keuangan yang serius, dan dapat menerapkan ilmu maupun teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan yang dinilai mengalami masalah keuangan yang serius agar dapat mengantisipasinya sehingga perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup usahanya. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai prediksi kebangkrutan perusahaan sehingga dapat menjadi acuan manajemen dalam setiap pengambilan keputusan.


(23)

3. Bagi Pihak Eksternal Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang dapat membantu para investor, kreditor, maupun pemerintah dalam mengambil keputusan ekonomi maupun bisnis yang tepat di masa yang akan datang.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma.

E. Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini akan menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan


(24)

data, variabel penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dengan dasar teknik analisis data yang telah ditentukan.

BAB VI Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian yang dilakukan, serta saran bagi peneliti selanjutnya dari penelitian yang dilakukan.


(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. (Harahap, 2007: 105)

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011: 2).

Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi sehingga menghasilkan laporan keuangan, dan bahkan harus


(26)

dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya (Hery, 2015: 3).

Maka, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi yang dapat menggambarkan kondisi keuangan maupun kinerja dari perusahaan tersebut selama periode yang bersangkutan.

2. Komponen Laporan Keuangan

Menurut IAI (2002) dalam Octavia (2013), laporan keuangan yang lengkap yaitu:

a. Neraca: neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, dengan menampilkan aset (sumber daya ekonomis) dan klaim atas aset tersebut (meliputi utang dan modal sendiri). Aset perusahaan menunjukkan keputusan penggunaan dana pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukkan sumber dana tersebut pada masa lalu.

b. Laporan laba rugi: laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, dan laba rugi yang diperoleh selama periode tertentu. Tiga elemen pokok dalam laporan laba rugi yaitu 1) pendapatan operasional yang merupakan aset masuk yang berasal dari kegiatan pokok perusahaan, 2) beban operasional sebagai aset keluar dari kegiatan pokok perusahaan, 3) untung atau rugi (gain


(27)

or loss), gain didefinisikan sebagai kenaikan modal saham dan loss

adalah penurunan modal saham dimana keduanya berasal dari transaksi incidental atau bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan.

c. Laporan perubahan ekuitas: laporan perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.

d. Laporan arus kas: laporan arus kas digunakan untuk melihat efek kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas operasi merupakan bagian dari usaha sehari-hari perusahaan. Aktivitas investasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva jangka panjang. Sedangkan, aktivitas pendanaan merupakan kegiatan dimana kas diperoleh dari atau pembayaran kembali kepada pemilik atau kreditur.

e. Catatan atas laporan keuangan: catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen.


(28)

3. Pemakai dan Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan oleh beberapa pihak (Harahap, 2007: 7), diantaranya:

a. Pemilik Perusahaan

Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk: 1) Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen

2) Mengetahui hasil dividen yang akan diterima

3) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya 4) Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham

5) Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang

6) Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi

b. Manajemen Perusahaan

Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan untuk:

1) Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik 2) Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan,

divisi, bagian, atau segmen tertentu

3) Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, bagian, atau segmen


(29)

5) Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru

6) Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, AD (Anggaran Dasar), Pasar Modal, dan lembaga regulator lainnya.

c. Investor

Bagi investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk: 1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan 2) Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan

3) Menilai kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi) dari perusahaan

4) Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. d. Kreditur ataubanker

Bagi kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk:

1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang

2) Menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan

3) Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilairate of returnperusahaan 4) Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas


(30)

5) Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati

e. Pemerintah dan regulator

Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk:

1) Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar 2) Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijakan baru

3) Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain 4) Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan 5) Bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan

penyusunan data dan statistik. f. Analis, Akademisi, Pusat Data Bisnis

Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis seperti PDBI,Moody’s, Brunstreet, Standard & Poor, Perfindo, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.


(31)

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis berarti memecahkan atau menguraikan suatu unit menjadi berbagai unit terkecil, sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba/rugi, dan arus kas (dana) (Harahap, 2007: 189).

Analisis laporan keuangan menurut Harahap (2007: 190) adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Hery, 2015: 132).

Maka, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah kegiatan untuk mengetahui laporan keuangan secara lebih mendalam agar dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.


(32)

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Salah satu tugas penting setelah akhir tahun dalam sebuah perusahaan adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada laporan keuangan yang sudah disusun (Harahap, 2007: 18). Tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai berikut:

a. Screening: analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.

b. Understanding: memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.

c. Forecasting: analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

d. Diagnosis: analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

e. Evaluation: analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Di samping tujuan tersebut, analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan.


(33)

Dengan melakukan analisis laporan keuangan, maka informasi yang diperoleh dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.

C. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnyan yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan (Harahap, 2007: 297).

Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan (Hery, 2015: 161).

Rasio keuangan merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan (financial statement) (Arifin, 2004: 7).

Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian rasio keuangan merupakan hasil perhitungan atau perbandingan dari pos-pos laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan.


(34)

2. Macam-macam Rasio Keuangan

Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah:

1) Rasio Likuiditas : rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar (Arifin, 2004: 8). Beberapa jenis rasio likuiditas yaitu:

a. Current Ratio: digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus untuk menghitungcurrent ratio adalah sebagai berikut:

= Aktiva lancar Kewajiban lancar

b. Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency: digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek (surat berharga) yang dapat segera dicairkan. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah sebagai berikut:

= Kas + efek Kewajiban lancar


(35)

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio: digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (liquid asset). Rumus untuk menghitung

quick ratioadalah sebagai berikut:

= Kas + efek + piutang Kewajiban lancar

d. Working Capital to Total Assets Ratio: digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto). Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

= Aktiva lancar − Kewajiban lancar Jumlah aktiva

2) Rasio solvabilitas: rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang (Harahap, 2007: 303).

a. Rasio Utang atas Modal: rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan


(36)

pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau miminal sama.

Rasio Utang atas Modal = Total utang Modal ( Equity)

b. Debt Service Ratio (Rasio Pelunasan Utang): rasio ini menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan menutupi utang-utangnya. Perusahaan yang sehat mestinya laba yang diperoleh jauh melebihi kewajiban pembayaran/pelunasan utang.

= Laba ber sih + bunga + penyusutan + Biaya nonkas Pembayaran Bunga dan Pinjaman

c. Rasio Utang atas Aktiva: rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva. Lebih besar rasionya, lebih aman (solvable).

= Total Utang Total Aktiva


(37)

3) Rasio Aktivitas: digunakan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki (Arifin, 2004: 11). Rasio aktivitas diantaranya sebagai berikut:

a. Total Assets Turnover: digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”. Rumus untuk menghitung Total Assets Turnover adalah sebagai berikut:

= Penjualan neto Total aktiva

b. Receivable Turnover: digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertentu. Rumus untuk menghitung Receivable Turnover

adalah sebagai berikut:

= Penjualan kredit Piutang rata − rata

c. Average Collection Period: digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Jika menghasilkan angka yang


(38)

semakin kecil menunjukkan hasil yang semakin baik. Rumus untuk menghitung Average Collection Period

adalah sebagai berikut:

= Piutang rata − rata x 360 Penjualan kredit

d. Inventory Turnover: digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu. Atau, likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya“overstock”. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

= Harga pokok penjualan Persediaan rata − rata

e. Average Day’s Inventory: digunakan untuk mengukur periode (hari) rata-rata persediaan barang dagangan berada di gudang perusahaan. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

= Persediaan rata − rata x360 Harga pokok penjualan

f. Working Capital Turnover: digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (neto) yang berputar pada suatu


(39)

periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat di perusahaan, dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= Penjualan Neto

Aktiva lancar − kewajiban lancar

4) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007: 304).

a. Margin Laba (Profit margin): angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

= Pendapatan bersih Penjualan

b. Asset Turnover (Return On Asset): rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.


(40)

= Penjualan bersih Total Aktiva

c. Retained Earning to Total Asset Ratio (Return On Equity/ROE): rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.

= Laba bersih

Rata − rata Modal ( Equity)

d. Return On Total Asset (ROA): rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

= Laba bersih Rata − rata Total Aset

e. Basic Earning Power: rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar ratio semakin baik.

= EBIT Total Aktiva

f. Earning per Share: rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.


(41)

= Laba bagian saham bersangkutan Jumlah saham

g. Contribution Margin: rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya-biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.

= Laba kotor Penjualan

5) Rasio Penilaian Pasar (Market Based Ratio), rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar modal (Harahap, 2007: 310).

a. Price Earning Ratio (PER): rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi.


(42)

= Harga Pasar Saham Laba Bersih

b. Market to Book Value Ratio: rasio ini menunjukkan perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang digambarkan di neraca.

= Nilai Pasar Saham Nilai Buku

D. Kebangkrutan

1. Pengertian Kebangkrutan

Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan. Ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. (Prihadi, 2010: 332).

Menurut Alimiansyah (2003) dalam Iflaha (2008) kebangkrutan dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan yang menunjukkan jalannya usaha yang sangat kritis (genting) dan akhirnya jatuh pailit atau bangkrut.

Dapat disimpulkan bahwa kebangkrutan adalah suatu kondisi keuangan yang sangat kritis dan diawali dengan kesulitan pembayaran kewajiban-kewajiban jangka pendek perusahaan.


(43)

2. Manfaat Informasi Kebangkrutan

Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut ini (Hanafi dan Halim, 2012: 259):

a. Pemberi pinjaman (seperti pihak bank): informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa yang akan diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan memonitor pinjaman yang ada.

b. Investor: investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut.

c. Pihak Pemerintah: pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi jalannya usaha tersebut (misal sektor perbankan). Pemerintah juga mempunyai badan-badan usaha (BUMN) yang harus selalu diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tindakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.

d. Akuntan: akuntan memiliki kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan menilai kemampuangoing concernsuatu perusahaan.


(44)

e. Manajeman: suatu penelitian menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai 11-17% dari nilai perusahaan, contohnya biaya akuntan dan biaya penasihat hukum. Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan, misal dengan melakukan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari.

E. AltmanZ-Score

1. Teori AltmanZ-Score

Model prediksi kebangkrutan sudah dikembangkan ke beberapa negara. Altman (1983, 1984) melakukan survei model-model yang dikembangkan di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Swis, Brazil, Australia, Inggris, Irlandia, Kanada, Belanda, dan Perancis (Foster, 1986: 551). Menurut Wilopo (2001) dalam Octavia (2013), Altman (1968) mengembangkan model prediksi kebangkrutan menggunakan metode

multiple discriminant analysis (MDA). Altman mengambil sampel 66 perusahaan manufaktur yang dibagi dua menjadi kelompok perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut untuk periode amatan 1946-1965. Digunakan lima rasio keuangan yaitu: working capital/total asset, retained earnings/total asset, earnings before interest and taxs/total aseets, market value equity/book value of total debt,sertasales/total asset.


(45)

Z-Scoreadalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Formula Z-Scoredari Altman merupakan sebuah multivariate formula yang digunakan untuk mengukur kesehatan finansial dari sebuah perusahaan (Munawir, 2002) dalam Kneefel dan Mandagie (2015). Z-Score Altman untuk perusahaan yang telah go public ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2012: 272):

Z-Score= 1,2X1+ 1,4X2+ 3,3X3+ 0,6X4+ 1,0X5 Keterangan :

X1= Modal kerja terhadap total aktiva (Working capital to total asset)

X2 = Laba yang ditahan terhadap total aktiva (Retained earnings to total asset)

X3= Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total aktiva (Earnings before interest and taxes to total asset)

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (Market value equity to book value of total debt)

X5= Penjualan terhadap total aktiva (Sales to total asset).

Dalam metode tersebut, perusahaan yang mempunyai skor Z lebih dari 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang rendah risiko bangkrut (low risk), sedangkan perusahaan yang mempunyai skor antara 1,81 sampai


(46)

2,99, perusahaan dikategorikan tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area).Selanjutnya skor Z kurang dari 1,81 perusahaan dikategorikan berpotensi mengalami kesulitan keuangan yang besar dan berisiko tinggi mengalami kebangkrutan (high risk).

Dalam penelitian ini, model Altman yang pertama inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tanda-tanda kesulitan keuangan dalam perusahaan yang telahGo Public.

Altman Z-Score menggunakan teknik statistik (analisis diskriminan berganda – multiple discriminant analysis) untuk menghasilkan alat prediksi yang merupakan fungsi linier dari beberapa variabel penjelas. (Subramanyam dan Wild, 2013: 288). Menurut Altman (1968), lima jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan tersebut, terbukti dengan sangat akrual dapat memprediksi kebangkrutan dengan tingkat kebenaran 94% dengan sampel 95% dari seluruh perusahaan yang dinyatakan bangkrut dan tidak bangkrut. Metode Altman mampu memperoleh ketepatan prediksi sebesar 95% untuk data satu tahun sebelum terjadinya kebangkrutan, dan untuk data dua tahun sebelum kebangkrutan memiliki ketepatan prediksi sebesar 72%. Selain itu diketahui bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah, sangat berpotensi mengalami krisis keuangan yang serius.


(47)

2. Komponen AltmanZ-Score

Altman Z-Score menggunakan beberapa rasio untuk menciptakan alat prediksi kesulitan keuangan. Lima rasio keuangan yang digunakan pada Z-ScoreadalahX1= Modal kerja/ total aset,X2= Laba ditahan/ total aset,X3

= Laba sebelum bunga dan pajak/total aset, X4 = Ekuitas pemegang saham/total kewajiban, danX5= Penjualan/ total aset. Dapat dilihat bahwa

X1, X2, X3, X4, dan X5 masing-masing mencerminkan 1) likuiditas, 2) usia perusahaan dan profitabilitas kumulatif, 3) profitabilitas, 4) struktur keuangan, dan 5) tingkat perputaran modal (Subramanyam dan Wild, 2013: 288).

Rasio yang diambil dari rasio-rasio metode Altman yaitu: a. X1=Working Capital to Total Asset

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal bersih dari total aktiva yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi modal bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan perusahaan akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut (Iflaha, 2008).


(48)

b. X2=Retained Earnings to Total Assets

Rasio ini digunakan untuk mengukur profitabilitas kumulatif. Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan (Kamal, 2012). Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham (Octavia, 2013).

c. X3=Earning Before Interest and Tax to Total Asset

Rasio ini digunakan untuk mengukur produktivitas yang sebenarnya dari aktiva perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Beberapa indikator yang dapat digunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah piutang dagang meningkat, rugi terus-menerus dalam beberapa kwartal, persediaan meningkat, penjualan menurun, dan terlambatnya hasil penagihan piutang (Kamal, 2012). Semakin kecil tingkat profitabilitas berarti semakin tidak efisien dan tidak efektif


(49)

perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan laba usaha (Octavia, 2013).

d. X4=Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajiban dari nilai pasar modal sendiri (saham biasa) (Iflaha, 2008). Nilai pasar ekuitas sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham yang beredar dengan harga pasar per lembar saham. Nilai buku utang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang (Kamal, 2012).

e. X5=Sales to Total Asset

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan dengan investasi dalam total aktivanya. Rasio ini menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba (Iflaha, 2008).

Sales to Total Asset termasuk rasio aktivitas yang mengukur keefektifan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini menggambarkan kemampuan peningkatan penjualan dari aktiva perusahaan (Octavia, 2013).


(50)

3. Kelebihan metode AltmanZ-Score

Menurut Bapepam (2005) dalam Kamal (2012), kelebihan dari hasil Z-Scoreadalah:

a) Menggabungkan berbagai risiko keuangan secara bersama-sama. b) Menyediakan koefisien yang sesuai untuk mengkombinasikan

variabel-variabel independen. c) Mudah dalam penerapan.


(51)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu melakukan penelitian tentang subyek tertentu yang jumlahnya terbatas, sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk subyek yang diteliti tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.

2. Waktu penelitian


(52)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

2. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

D. Data yang diperlukan

Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data sekunder tentang laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua (biasanya diperoleh melalui badan atau instansi yang bergerak dalam proses pengumpulan data, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta) (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 73).

E. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis/hasil pengukuran yang dibatasi oleh kriteria tertentu (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 72). Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah 15 perusahaan.

Sampel adalah sekumpulan atau sebagian dari unit populasi yang diperoleh melalui proses sampling tertentu (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011:


(53)

72). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Pengambilan sampel bertujuan (purposive) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu (Jogiyanto, 2013: 98).

Kriteria sampel yang harus dipenuhi yaitu perusahaan yang menyediakan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2010-2014.

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

Populasi 15

Perusahaan makanan dan minuman yang tidak lengkap menyediakan laporan keuangan periode 2010-2014

(6)

Jumlah sampel 9


(54)

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Akasha Wira International Tbk. ADES 2. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA

3. PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA

4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP 5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 6. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN 7. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI

8. PT. Sekar Laut Tbk. SKLT

9. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company Tbk. ULTJ

Sumber :www.idx.co.id

F. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data melalui dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis keterangan atau informasi yang sesuai dengan lingkup batas kajian dari catatan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

G. Variabel Penelitian

1. Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud dalam Narbuko dan Achmadi (2007: 118), variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.


(55)

2. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain (Narbuko dan Achmadi, 2007: 119). Variabel independen/bebas dalam penelitian ini adalah variabel (X) yang terdiri dari lima variabel, meliputi : (X1)Working Capital to Total Assets, (X2) Retained Earning to Total Assets, (X3) Earning Before Interest and Taxes (EBIT) to Total Assets, (X4) Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities,dan (X5)Sales to Total Assets.

3. Variabel Tergantung (Dependent Variable) yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Karena variabel ini dipengaruhi variabel lain, maka sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh (Narbuko dan Achmadi, 2007: 119). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah (Z) yaitu nilai Z-Score dengan formula yang ditemukan oleh Altman dengan penelitian yang akan dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.


(56)

H. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah dikemukakan adalah :

1. Mengumpulkan data

Data awal yang dibutuhkan adalah data laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan/ laporan perubahan modal, serta harga saham dari sembilan perusahaan dan makanan yang diteliti.

2. Menghitung komponen Z-Scoredalam bentuk rasio untuk menilai kondisi masing-masing perusahaan dengan langkah-langkah :

X1 =Working Capital to Total Assets(Modal kerja bersih / Total Aktiva) a) Komponen ini termasuk dalam rasio likuiditas. Rasio likuiditas

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Harahap, 2007: 301).

b) Modal kerja bersih didapatkan dengan cara aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.

X2= Retained Earnings to Total Aseets(Laba ditahan / Total Aktiva)

a) Rasio ini adalah ukuran dari profitabilitas kumulatif lewat waktu dan disebut sebagai satu dari rasio baru. Laba ditahan merupakan rekening yang menunjukkan akumulasi jumlah laba


(57)

yang diinvestasikan kembali atau mengukur akumulasi modal laba saham perusahaan beroperasi (Octavia, 2013).

b) Tujuan rasio laba ditahan terhadap total aktiva pada dasarnya untuk mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi, sehingga umur perusahaan juga berpengaruh pada rasio tersebut. Semakin tinggi hasil rasio ini, menunjukkan semakin besarnya laba ditahan yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan dana perusahaan dan mengurangi besarnya sumber dana eksternal. (Onyskow dan Yuniarti, 2014: 76).

X3 = Earnings before Interest and Taxes to Total Assets (EBIT) (Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aktiva)

Komponen ini termasuk dalam rasio profitabilitas yaitu basic earning power atau earning power of total investment. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio, semakin baik (Harahap, 2007: 305).


(58)

X4 = Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities (Nilai pasar ekuitas/ nilai buku total utang).

a) Rasio ini termasuk dalam rasio solvabilitas. Market Value

didapatkan dari harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Book Value of Total Liabilities (nilai buku total utang) diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang (Kamal, 2012).

b) Rasio ini mengukur kemampuan permodalan perusahaan dalam menanggung seluruh beban hutangnya. Rasio ini merupakan kebalikan dari rasio hutang per modal sendiri (DER) yang lebih terkenal (Onyskow dan Yuniarti, 2014: 78).

X5 =Sales to Total Assets(Penjualan/ Total Aktiva)

Komponen ini termasuk dalam rasio aktivitas yaitutotal assets turnover (perputaran total aktiva), rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik (Harahap, 2007: 309).


(59)

3. Menghitung nilaiZ-Scoreuntuk masing-masing perusahaan.

Setelah menghitung dari masing-masing komponen Z-Score, kemudian memasukkan nilai komponen tersebut untuk menghitung nilai

Z-Scoredengan rumus :

− = 1.2 1 + 1.4 1 +

3.3 1 +

0.6 1 + 1.0 1

Sumber: Bergevin (2002: 311)

4. Menganalisis nilai Z-Score yang telah dihasilkan dengan berdasarkan nilai batas sehingga dapat diketahui kategori dari masing-masing perusahaan tersebut.

Tabel 3.3 Nilai Batas AltmanZ-Score

NilaiZ-Score Interpretasi

Z > 2,99

Perusahaan dikategorikan dalam kondisi rendah risiko bangkrut (low risk).

1,81 < Z < 2,99

Perusahaan dikategorikan tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area).

Z <1,81

Perusahaan dikategorikan berpotensi mengalami masalah keuangan yang serius atau tinggi risiko bangkrut (high risk).


(60)

42 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran Umum Perusahaan Sampel:

1. PT. Akasha Wira International Tbk.

PT Akasha Wira International, Tbk (sebelumnya dikenal dengan nama PT Ades Waters Indonesia Tbk) (“Perseroan”) adalah perusahaan yang berkedudukan di Jakarta beralamat di Perkantoran Hijau Arkadia Tower C lantai 15, Jalan Letjen. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta Selatan.

Perseroan bergerak dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan merek dagang AdeS, AdeS Royal yang dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestlé Pure Life yang dimiliki oleh Nestlé SA.Di tahun 2010 Perseroan memperluas bidang usahanya dalam bisnis kosmetika dengan dibelinya aset berupa mesin-mesin produksi kosmetika milik PT Damai Sejahtera Mulia, perusahaan yang memproduksi produk kometika perawatan rambut.

Perluasan bidang usaha tersebut mewajibkan Perseroan memperluas izin-izinnya dengan memasukkan Industri bahan kosmetik dan kosmetik,


(61)

dalam izin usahanya. Dengan perluasan izin usaha tersebut maka izin usaha Perseroan meliputi air minum dalam kemasan; minuman ringan; industri produk roti dan kue; industri kembang gula lainnya; industri mie dan produk sejenisnya; industri bahan kosmetik dan kosmetik, termasuk pasta gigi; dan bisnis perdagangan besar (distributor utama, ekspor, dan impor). Selama tahun 2010 Perseroan mengoperasikan 1 pabrik dan 1 kantor penjualan, sebagai berikut:

a) Pabrik: Jalan Tapos KM. 1, Desa Kranji, Kel Ciriung, Kecamatan Cibinong

b) Kantor Penjualan: Jalan Tapos KM. 1, Desa Kranji, Kel Ciriung, Kecamatan Cibinong.

2. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. adalah suatu perseroan terbatas yang memiliki kantor pusat berkedudukan di Kabupaten Bekasi dengan alamat di Jalan Industri Selatan 3 Blok GG No. 1, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi 17550, Propinsi Jawa Barat. Perseroan dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar yang didirikan di Pontianak berdasarkan Akta No. 1 tanggal 3 Februari 1968.Perseroan disahkan menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan SK Menteri Kehakiman RI No.C2-1390.HT.01.01.TH.88 tanggal 17 Februari 1988.


(62)

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Perseroan bergerak di bidang industri dan perdagangan minyak nabati yaitu minyak kelapa sawit beserta produk turunannya, biji tengkawang, minyak tengkawang, dan minyak nabati spesialitas. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. merupakan perusahaan di bawah Grup Wilmar International Limited (“WIL”). WIL merupakan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek Singapura. Entitas induk perusahaan adalah Tradesound Investments Limited dan entitas pengendali pemegang saham perusahaan adalah Wilmar International Limited.

3. PT. Delta Djakarta Tbk.

PT. Delta Djakarta (Perseroan) didirikan pada tahun 1932 oleh suatu kelompok usaha Jerman yang awalnya bernama Archipel Brouwerij NV, selanjutnya kelompok usaha Belanda mengambil alih Perseroan dan merubah namanya menjadi NV De Oranje Brouwerij. Tahun 1970 Perseroan berubah nama dengan namanya yang dikenal saat ini, PT. Delta Djakarta.

Pada tanggal 27 Februari 1984, PT. Delta Djakarta menjadi salah satu dari kelompok pertama perusahaan-perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan membuka jalan untuk berkembang sebagai salah satu pemain utama dalam industri bir di negeri ini. Tahun 1993,


(63)

PT. Delta Djakarta menjadi bagian dari perusahaan makanan, minuman, dan kemasan terbuka terbesar di Asia Tenggara.

4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT. Indofood CBP sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) merupakan produsen makanan dalam kemasan yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan sehari–hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun–tahun.

ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September 2009 serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang sahamnya tercatat di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP.

Setelah pencatatan saham ICBP, Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sebesar 80%. Oleh


(64)

karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan–perusahaan Grup Indofood lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya.

5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen awalnya didirikan di Medan pada tahun 1929 dengan sebuah pabrik bir di Surabaya. Domisili Perseroan dipindahkan ke Surabaya pada tahun 1936 dan pada tahun yang sama Heineken N.V. menjadi pemegang saham utama. Pada tahun 1951, Perseroan mengubah namanya menjadi Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V. Sebuah pabrik bir baru didirikan di Tangerang pada tahun 1972. Setelah beberapa kali berubah nama, Perseroan menjadi perusahaan publik pada tahun 1981 dan memakai nama baru, PT. Multi Bintang Indonesia.

Kantor pusatnya pun dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta. Saham-sahamnya kini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. telah menjadi produsen bir terkemuka di Indonesia. Perseroan memproduksi dan memasarkan serangkaian produk ternama, seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Foreign Extra Stout dan

Green Sands. Perseroan mengoperasikan pabrik-pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan Tangerang, sedangkan anak perusahaannya, PT. MuIti Bintang Indonesia Niaga memiliki kantor-kantor penjualan dan pemasaran di semua kota besar, dari Medan di Sumatra Utara hingga Jayapura di Papua.


(65)

6. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk.

Perseroan yang didirikan dengan Akta Pendirian nomor 7 pada tanggal 16 April 1974, semula bernama PT Aneka Bumi Asih dan berkedudukan di Palembang. Mendapat Pengesahan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman nomor Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara nomor 37 tanggal 10 Mei 1994, Tambahan nomor 2488. Dengan Akta nomor 39 tanggal 29 Desember 1993 tentang Perubahan Anggaran Dasar, Perseroan berganti nama menjadi PT. Prasidha Aneka Niaga (PAN) dan telah mendapat Persetujuan Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan nomor C2-3792.HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994, yang diumumkan dalam Berita Negara nomor 40 tanggal 20 Mei 1994 Tambahan nomor 2678.

Bidang usaha Perseroan dan Anak Perusahaan yang utama adalah pengolahan dan perdagangan hasil-hasil bumi seperti karet remah dan kopi. Kegiatan pemasaran perusahaan dan anak perusahaan disentralisir pada kantor pusat di Jakarta. Sistem sentralisasi dilakukan sehingga pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi perusahaan dapat dikoordinasikan secara efektif. Negara tujuan ekspor antara lain:

a. Karet Remah: Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan

b. Kopi Instan: Jepang, Thailand, Vietnam, China, Malaysia, Singapore, Filipina


(66)

7. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. berdiri sejak tahun 1995 dan saat ini berkantor di Jababeka Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri roti, kue dan jenis roti lainnya. Dalam menjalankan kegiatannya, PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk melakukan akvitas usahanya dengan mendirikan pabrik roti, memproduksi, memasarkan dan menjual roti tawar dan segala jenis roti lainnya.

Pada awal berdirinya, PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. mempunyai 2 lini mesin - 1 lini mesin untuk pembuatan jenis roti tawar dan 1 lini mesin untuk pembuatan jenis roti manis. Masyarakat Indonesia menyambut baik roti-roti produk Indosari. Penjualan dari bulan demi bulan terus bertumbuh, sehingga untuk memenuhi permintaan pelanggan, pada 2001 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat dengan menambah dua lini mesin. Sampai awal 2011 Perseroan mengoperasikan 11 lini mesin, yaitu 5 lini mesin untuk roti tawardan 6 lini mesin untuk roti manis.

8. PT. Sekar Laut Tbk.

PT. Sekar Laut Tbk, adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan, khususnya krupuk, saos, dan bumbu masak. Proses produksi krupuk telah dilakukan oleh pendiri sejak tahun 1966, dimulai dari


(67)

industri rumah tangga. Tahun 1976, PT. Sekar Laut didirikan dan produksinya mulai dikembangkan dalam skala industri besar. Pada tahun 1996, proses pembuatan krupuk telah dikembangkan dengan teknologi modern, yang mengutamakan kebersihan, kualitas, dan nutrisi. Kapasitas produksi krupuk juga meningkat. Produk krupuk dipasarkan di dalam dan di luar negeri.

Perusahaan juga telah berkembang dan memproduksi saus tomat, sambal, bumbu masak, dan makanan ringan. Produk-produknya dipasarkan dengan merek “FINNA”. Selain pemasaran produk sendiri, perusahaan juga bekerja sama dengan perusahaan makanan lainnya, di dalam membantu memproduksi dan menyuplai produk makanan sesuai kebutuhan masing-masing. Tanggal 8 September 1993 sahamnya di daftar untuk diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

9. PT. Ultrajaya Milk and Trading Company Tbk.

Kantor pusat dan pabrik Perseroan terletak di Jalan Raya Cimareme no.131, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. (“Perseroan”) dari tahun ke tahun terus berkembang, dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang cukup terkemuka di bidang industri makanan dan minuman. Tahun 1970an Perseroan mulai memperkenalkan dan memasarkan minuman yang diproses dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) sehingga


(68)

steril dan dikemas dalam kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material) sehingga bisa tahan lama tanpa harus menggunakan bahan pengawet.

Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang minuman Perseroan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti minuman susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman untuk kesehatan. Di bidang makanan Perseroan memproduksi susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis (sweetened condensed milk). Perseroan juga memproduksi konsentrat buah-buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).

Tahun 1975 Perseroan mulai memproduksi secara komersial produk minuman susu cair UHT dengan merk dagang “Ultra Milk”, tahun 1978 memproduksi minuman sari buah UHT dengan merk dagang “Buavita”, dan tahun 1981 memproduksi minuman teh UHT dengan merk dagang “Teh Kotak”. Tahun 2008 merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” telah dijual kepada PT. Unilever Indonesia. Sampai saat ini Perseroan telah memproduksi lebih dari 60 macam jenis produk minuman UHT.


(1)

142

LAMPIRAN V

GRAFIK NILAIZ-SCORESEMBILAN PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

1.522 1.804 12.35 6.69 9.018 1.117 16.823 2.764 4.983 1.043 3.118 12.342 6.674 10.49 2.888 11.805 2.729 4.262 4.28 2.087 20.741 7.317 14.465 3.086 9.798 2.7 5.762 4.287 3.744 23.351 6.866 24.693 2.891 4.268 2.796 12.576 2.523 4.104 20.429 7.072 11.859 2.136 5.333 3.287 12.857

ADES CEKA DLTA ICBP MLBI PSDN ROTI SKLT ULTJ

2010 2011 2012 2013 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

143 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

144 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

145 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

146 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

147 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI