2. Kecerdasan Ganda Multiple Intelligencess
a. Pengertian Kecerdasan Ganda
Ula 2013:81-82 mengatakan bahwa kata intelegensi sering dimaknai dengan kecerdasan, kemampuan, atau bahkan keahlian.
Ketika ada pernyataan yang menyatakan inteligensi seseorang maka yang dimaksud adalah kecerdasan, kemampuan, atau keahlian yang
dimiliki seseorang. Menurut Kamus Bahasa Indonesia dalam Ula 2013:81, inteligensi berarti tingkat kepandaian atau kecerdasan.
Sementara dalam Kamus Ilmiah Populer dalam Ula 2013:81 intelegensi adalah kecerdasan, ketajaman pikiran. Pakar psikologi
perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Educaton, Hardvard University, Amerika Serikat, Howard Gardner
memiliki definisi tersendiri tentang intelegensi. Menurutnya, intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting bermacam-macam dan dalam situasi nyata.
Thobroni 2015:196 mengatakan bahwa kecerdasan ganda jamak majemuk multiple intelligences merupakan kemampuan
ganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Kecerdasan intelligence merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata Gardner dalam Suparno, 2004:17.
Multiple Intelligences di Indonesia diartikan dengan inteligensi ganda atau kecerdasan majemuk. Berdasarkan penelitian yang
dilakukannya, Howard Gardner menemukan bahwa setiap manusia memiliki
beberapa jenis
kecerdasan yang
dapat ditumbuhkembangkan.
Bagi Gardner,
tes IQ
tidak cukup
membuktikan seberapa tinggi tingkat inteligensi yang dimiliki seseorang. Hal ini karena, menurut Gardner, jenis inteligensi setiap
manusia beragam. Jadi, sangat tidak cocok jika diuji hanya dengan tes tulis semata. Sementara tes IQ yang dipakai selama ini hanya
menekankan pada kemampuan matematis-logis saja Ula 2013:87.
b. Macam-macam Kecerdasan Ganda
Berikut ini ada sembilan macam intelegensi menurut Ula,2013: 88-100 yaitu:
1 Inteligensi Linguistik
Inteligensi linguistik
adalah kemampuan
untuk menggunakan dan mengolah kata-kata dengan efektif, baik secara
oral maupun tertulis. Inteligensi linguistik berhubungan erat dengan keterampilan orang dalam menguasai bahasa tulisan dan lisan.
Inteligensi jenis ini banyak menonjol pada seorang sastrawan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencipta puisi, penulis, jurnalis, editor, orator dramawan maupun pemain sandiwara, guru, pengacara, pelatih atau mentor.
Komponen lain dari inteligensi linguistik adalah memori lisan verbal memory. Bagi orang yang kuat memori lisannya,
gagasan mengalir dengan konstan. Pada umumnya, jenis kemampuan yang banyak dimiliki oleh orang yang menonjol dalam
inteligensi linguistik, antara lain: a
Mengerti urutan dari kata-kata sensitivitas pada suatu bahasa b
Mampu berkomunikasi dan merasakan sesuatu melalui bahasa c
Menjelaskan, bercerita, mengajar, berdebat d
Humor e
Mengingat dan menghafal f
Analisis linguistik g
Menulis dan berbicara h
Main drama, berpuisi, berpidato i
Mahir dalam perbendaharaan kata
2 Inteligensi matematis-Logis
Bentuk lain dari inteligensi manusia adalah intelegensi matematis-logis atau kecerdasan logika-matematika. Kecerdasan
logika-matematika ini meliputi keterampilan berhitung dan berpikir logis serta keterampilan pemecahan masalah. Inteligensi jenis ini
banyak menonjol pada seorang matematikawan, logikus, saintis, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akuntan, ahli sipil, dan ilmuwan. Orang-orang yang memiliki inteligensi matematis-logis akan sangat mudah klasifikasi dan
kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka bekerja. Pada umumnya orang yang menonjol inteligensi matematis-logisnya
berkemampuan dalam: a
Logika tau berpikir logis b
Reasoning, pola sebab akibat c
Klasifikasi dan kategorisasi d
Abstraksi dan simbolisasi e
Pemikiran induktif dan deduktif f
Menghitung dan bermain angka, estimasi, dan analisis jumlah g
Pemikiran ilmiah h
Problem solving
3 Inteligensi Ruang-visual
Inteligensi ruang-visual ini mencakup berpikir dalam gambar, kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan
kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Bagi Howard Gardner, inteligensi ruang-visual adalah kemampuan untuk
menangkap dunia ruang-visual secara tepat. Inteligensi jenis ini banyak dimiliki oleh arsitek, fotografer, mekanik, navigator,
decorator, pilot, atau pemburu. Secara umum, orang yang memiliki inteligensi ruang visual yang tinggi juga memiliki kemampuan:
a Mengenal relasi benda-benda dalam ruang dengan tepat
b Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut
c Representasi grafik
d Manipulasi gambar atau menggambar
e Mudah menemukan jalan dalam ruang
f Imajinasi tinggi
g Peka terhadap garis, warna, dan bentuk
4 Inteligensi kinestik-Badani
Inteligensi kinestik-badani merupakan intelegensi fisik. Menurut Howard Gardner, intelegensi badani adalah kemampuan
menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Intelegensi kinestik ini menyoroti
kemampuan untuk menggunakan seluruh badan bagian dari badan dalam membedakan berbagai cara, baik untuk ekspresi gerak
tarian, acting maupun aktivitas bertujuan atletik. Inteligensi badani ini banyak dimiliki oleh atlet, penari, pemahat, actor, ahli
bedah, dan penerjemah bahasa gerak tubuh. Orang-orang dengan inteligensi
kinestik-badani yang
menonjol akan
mudah mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Apa yang mereka
pikir dan rasakan, dapat dengan mudah mereka ungkapkan melalui gerak tubuh mereka. Biasanya orang yang menonjol pada
intelegensi kinestik-badani ini berkemampuan untuk: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Berekspresi dengan tubuh
b Mengaitkan pikiran dengan tubuh
c Bermain mimik
d Main drama atau main peran
e Olahraga, menari, dan aktif bergerak
f Koordinasi dan fleksibilitas tubh yang tinggi
g Mengontrol sebagian atau keseluruhan anggota tubuh
5 Inteligensi Musikal
Inteligensi yang muncul lebih awal pada manusia dibanding inteligensi lain adalah bakat musik. Intelegensi musikal meliputi
kepekaan terhadap tanda nada, irama, dan warna bunyi kualitas suara serta aspek emosional akan bunyi yang berhubungan dengan
bagian fungsional dari apresiasi musik, bernyanyi, dan memainkan alat musik. Howard Gardner mendifinisikan intelegensi musical
sebagai kemampuan untuk mengembangkan, mengepresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara, seperti kepekaan
terhadap ritme, melodi dan intonasi, kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi dan mencipta lagu, bahkan
kemampuan untuk menikmati lagu, musik serta nyanyian. Pada umumnya, orang dengan inteligensi musikal yang mumpuni akan
berkemampuan dalam: a
Menangkap musik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Mencipta melodi
c Menyanyi dan pentas musik
d Mencipta musik
e Memainkan alat musik
f Mengetahui struktur musik dengan baik
g Peka terhadap suara dan musik
h Peka dengan intonasi dan ritmik
6 Inteligensi Interpersonal
Inteligensi interpersonal sangat berhubungan dengan kemampuan untuk memahami orang lain. Howard Gardner
menjelaskan, inteligensi interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, watak, perangai, intensi,
motivasi dan temperamen orang lain. Inteligensi interpersonal ini banyak dimiliki oleh para komunikator, fasilitator, penggerak
massa, politikus, terapis, pendidik atau trainer, konselor, diplomat, konsultan manajemen, dan negosiator. Inteligensi interpersonal
mendororng keberhasilan seseorang dalam mengatur hubungan antar individu. Secara umum, orang yang menonjol pada
intelegensi interpersonal juga memiliki kemampuan dalam: a
Bekerja sama dengan teman b
Mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi teman c
Berkomunikasi verbal dan nonverbal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Berempati dan peka terhadap teman
e Memberikan feedback
f Menganalisis kondisi sosial atau orang lain
7 Inteligensi Intrapersonal
Inteligensi intrapersonal atau yang bisa juga disebut dengan inteligensi intrapribadi adalah kecerdasan dalam diri sendiri.
Kecerdasan dan kemampuan untuk mengerti diri sendiri, apa yang terbaik yang harus dilakukan, apa yang harus dihindari serta apa
saja yang dapat meningkatkan kemampuan diri. Inteligensi intrapersonal lebih dominan dimiliki oleh filsuf, sastrawan,
motivator, psikolog, dan musisi. Orang dengan inteligensi intrapribadi tinggi dapat dengan mudah dapat mengakses
perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi serta menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan
membimbing hidupnya. Orang yang inteligensi intrapersonal yang menonjol juga akan berkemampuan dalam:
a Berkonsentrasi
b Reflektif dan bekerja mandiri
c Keseimbangan diri
d Kesadaran dan realitas spiritual
e Pengenalan diri yang dalam
f Mengekspresikan perasaan-perasaan yang berbeda
g Membentuk model mentalnya sendiri
h Melibatkan gambaran model diri untuk mengambil keputusan
terhadap tindakan i
Mengartikan pemahaman melalui beragam ekspresi menulis puisi, menggambar
8 Inteligensi Naturalistik
Inteligensi naturalistik merupakan keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungannya. Para
pecinta alam adalah contoh orang yang tergolong memiliki kecerdasan ini. Terkait inteligensi naturalistik ini, ada beberapa
kelompok ahli yang merasa bahwa intelegensi jenis ini sudah termasuk dalam intelegensi matematis-logis. Namun, Howard
Gardner berpendapat bahwa inteligensi jenis ini berbeda dengan intelegensi matematis-logis. Untuk itulah, intelegensi naturalistik
ini masih dalam taraf penelitian lebih lanjut. Secara umum orang dengan
intelegensi naturalistik
yang menonjol
memiliki kemampuan untuk:
a Mengenal flora dan fauna
b Mengklasifikasi dan identifikasi tumbuh-tumbuhan dan binatang
c Menyukai alam dan hidup di luar rumah
9 Inteligensi Eksitensial
Inteligensi eksitensial berhubungan dengan kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
terdalam terkait eksitensi manusia. Intelegensi jenis ini tampak pada para filsuf, terlebih filsuf eksitensialis yang selalu
mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksitensi hidup manusia. Pada umumnya, orang yang menonjol eksitensialnya juga
berkemampuan untuk: a
Peka dalam menjawab persoalan eksitensi diri atau manusia b
Melakukan refleksi diri c
Kontemplasi diri
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda belum tersedia sumber yang relevan dengan penelitian ini sehingga peneliti mencoba
menggunakan beberapa sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Berikut ini ada dua
penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan LKS berbasisi kecerdasan ganda:
Penelitian pertama berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelegences Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vll di Mts Madinatunnajah Kelurahan Kecapi
Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon” penelitian ini dilakukan oleh Aini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI