Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum sd 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KECERDASAN GANDA PADA SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV)

SEKOLAH DASAR Sustiana Irna

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh LKS berbasis kecerdasan ganda. Oleh karena itu, pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas LKS berbasis kecerdasan ganda oleh dua validator ahli LKS berbasis kecerdasan ganda dan dua guru kelas IV sekolah dasar.

Validasi berpedoman pada 20 aspek yaitu (1) kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran, (3) rumusan petunjuk atau instruksi dalam LKS, (4) bahasa yang digunakan pada LKS, (5) LKS bernuansa aktif dan menyenangkan, (6) penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, (7) LKS menyajikan komponen karakteristik terpadu, (8) perpindahan materi dalam LKS sesuai prinsip pembelajaran tematik, (9) LKS menyajikan gambar atau contoh yang kontekstual, (10) bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi, (11) tampilan LKS, (12) LKS menyajikan kecerdasan eksistensial, (13) LKS menyajikan kecerdasan linguistik, (14) LKS menyajikan kecerdasan matematis-logis, (15) LKS menyajikan kecerdasan ruang/ visual, (16) LKS menyajikan kecerdasan kinestetik, (17) LKS menyajikan kecerdasan intrapersonal, (18) LKS menyajikan kecerdasan interpersonal, (19) LKS menyajikan kecerdasan musikal, dan (20) LKS menyajikan kecerdasan naturalis/ lingkungan. Hasil validasi dua ahli LKS berbasis kecerdasan ganda menghasilkan skor 3,85 (baik) dan 3,95 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,0 (baik) dan 4,05 (baik). LKS berbasis kecerdasan ganda tersebut menghasilkan rerata skor 3,96 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV sekolah dasar dengan revisi sesuai saran.

Kata kunci : Lembar kerja siswa, kecerdasan ganda, subtema kebersamaan dalam keberagaman.


(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT’S WORKSHEET MULTIPLE INTELLIGENCE

BASED ON THE SUBTHEME “KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN”

FOR THE FOURTH (4nd) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Sustiana Irna

Sanata Dharma University 2016

This research was done because many teachers that still needs of the example worksheets multiple intelligences based. Therefore, the development of worksheets multiple intelligences based is still needed to increase the needs. The goal of this research is to produce a product like worksheets multiple intelligences to the subtheme of “Kebersamaan dalam Keberagaman” at the fourth grade of elementary school.

This is a kind of the development research. The worksheet multiple intelligences based in this research using a model of the researchanddevelopment according Sugiyono. The Development proceduresthat used in this researchincludesfivesteps those are:(1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, and(5) design revision, untill produce the design ofthe final productlikeworksheets multiple intelligences based for the second gradeof elementaryschoolstudents. The Instruments used inthis researchis alist of interview questionsand theneeds analysisquestionnaire.Interviewsis usedto analyzethe teachers’ needs atthe second grade SD Klasan 1,Sleman, and alsothe questionnaireis used tovalidatethe quality ofworksheet of multiple intelligences based bytwo master multiple intelligences based and the two teachers of the fourthgrade of elementary school.

The Validation based on 20 asptects those are : (1) the completeness of the worksheets’ elements, (2) learning activities of worksheets eneables the indicators achievement/ learning objectives, (3) the formulation of guidance / worksheet’s instruction, (4) the use of the language in worksheet, (5) the nuance of student worksheet active and fun, (6) the use of the languages in accordance with the EYD, (7) student worksheet provided the characteristic components of an integrated, (8) change of the matter in student worksheet accordance to the principles of thematic learning, (9) student worksheet provided a picture or sample that is contextual, (10) the shape and size of the letters in student worksheet varies, (11) student worksheet’s display, (12) student worksheet provided an existential intelligences, (13) student worksheet provided an linguistic intelligences, (14) student worksheet provided an logical-mathematical intelligences, (15) student worksheet provided an spacial or visual intelligences, (16) student worksheet provided an kinesthetic intelligences, (17) student worksheet provided an intrapersonal intelligences, (18) student worksheet provided an intrepersonal intelligences, (19) student worksheet provided an musical intelligences, (20) student worksheet provided an naturalis intelligences. The results of the validation by the two experts multiple intelligences resulted in a score of 3,85 (good) and 3.95 (very good). The Validation of second grade teachers resulted in a score of 4,0 (good) and 4,05 (good). The worksheet multiple intelligences based resulted in a mean score of 3.96 out of range of scores 1-5 and are included in the category of "good". This problem indicate the worksheet development multiple intelligences is feasible to used for testing in learning activities in the fourth grade of elementary school with revision of the idea.

Key words: Students worksheet, multiple intelligences based, subtheme kebersamaan dalam keberagaman


(3)

i

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KECERDASAN GANDA PADA SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN MENGACU KURIKULUM SD 2013

UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Sustiana Irna NIM121134263

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karyainikupersembahkanuntuk:

TuhanYesusKristus

Yang selalu setiamendengarsetiapkeluhanku

BapatercintaKornelis Ewol (Alm) Mama tercinta Regina Wiwe

Terimakasihuntuksenyumanmeskiadadantanpaadanyabahagiaitu

NenekkutersayangMartina Dihu Kakekku tersayang Herman Mbeuk Terimakasihuntuksemuadoanya

Ketigasaudariku

Fransiska H.Seni, Faleria Rini dan Novalia S.A.ewol yang selalu mendukung, menghiburku disaat kesal dan lelah


(7)

v

Teman-teman PPGT 2012 yang selaluada, setiamenghibur, berbagi, kalian takadaduanya

SahabatTersayang

Yuyun , Kaka Verni , Adik Idha, Kaka Vera, Kaka Marce, Adik Ester, Adik Yanti, Adik Yeni, Adik Tia, Adik Any,Kaka Fany, Kaka

Selin,

yangselalumemberisemangat

Yang Tersayang Keluaragaku Society

Yang terkasih

Pamongasrama Student ResidenceSanata Dharma, Adik-adik PPGT 3 yang selalumemberidukungandengancaramerekasendiri

Kupersembahkankaryainiuntukalmamaterku UniversitasSanata Dharma


(8)

vi MOTTO

Jangan takut untuk bermimpi, buatlah sebanyak apapun

mimpimu, karena mimpi ada untuk kau raih

Jangantundasampaibesokapa yang

bisaengkaukerjakanpadahariini

Abaikanlah segala hal yang menghambatmu untuk lebih

maju


(9)

(10)

(11)

ix ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KECERDASAN GANDA PADA SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV)

SEKOLAH DASAR Sustiana Irna

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh LKS berbasis kecerdasan ganda. Oleh karena itu, pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas LKS berbasis kecerdasan ganda oleh dua validator ahli LKS berbasis kecerdasan ganda dan dua guru kelas IV sekolah dasar.

Validasi berpedoman pada 20 aspek yaitu (1) kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran, (3) rumusan petunjuk atau instruksi dalam LKS, (4) bahasa yang digunakan pada LKS, (5) LKS bernuansa aktif dan menyenangkan, (6) penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, (7) LKS menyajikan komponen karakteristik terpadu, (8) perpindahan materi dalam LKS sesuai prinsip pembelajaran tematik, (9) LKS menyajikan gambar atau contoh yang kontekstual, (10) bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi, (11) tampilan LKS, (12) LKS menyajikan kecerdasan eksistensial, (13) LKS menyajikan kecerdasan linguistik, (14) LKS menyajikan kecerdasan matematis-logis, (15) LKS menyajikan kecerdasan ruang/ visual, (16) LKS menyajikan kecerdasan kinestetik, (17) LKS menyajikan kecerdasan intrapersonal, (18) LKS menyajikan kecerdasan interpersonal, (19) LKS menyajikan kecerdasan musikal, dan (20) LKS menyajikan kecerdasan naturalis/ lingkungan. Hasil validasi dua ahli LKS berbasis kecerdasan ganda menghasilkan skor 3,85 (baik) dan 3,95 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,0 (baik) dan 4,05 (baik). LKS berbasis kecerdasan ganda tersebut menghasilkan rerata skor 3,96 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam

kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan

sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV sekolah dasar dengan revisi sesuai saran.

Kata kunci : Lembar kerja siswa, kecerdasan ganda, subtema kebersamaan dalam keberagaman.


(12)

x ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT’S WORKSHEET MULTIPLE INTELLIGENCE BASED ON THE SUBTHEME “KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN”

FOR THE FOURTH (4nd) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Sustiana Irna

Sanata Dharma University 2016

This research was done because many teachers that still needs of the example worksheets multiple intelligences based. Therefore, the development of worksheets multiple intelligences based is still needed to increase the needs. The goal of this research is to produce a product like worksheets multiple intelligences to the subtheme of “Kebersamaan

dalam Keberagaman” at the fourth grade of elementary school.

This is a kind of the development research. The worksheet multiple intelligences based in this research using a model of the researchanddevelopment according Sugiyono. The Development proceduresthat used in this researchincludesfivesteps those are:(1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, and(5) design revision, untill produce the design ofthe final productlikeworksheets multiple intelligences based for the second gradeof elementaryschoolstudents. The Instruments used inthis researchis alist of interview questionsand theneeds analysisquestionnaire.Interviewsis usedto

analyzethe teachers’ needs atthe second grade SD Klasan 1,Sleman, and alsothe questionnaireis used tovalidatethe quality ofworksheet of multiple intelligences based bytwo master multiple intelligences based and the two teachers of the fourthgrade of elementary school.

The Validation based on 20 asptects those are : (1) the completeness of the worksheets’ elements, (2) learning activities of worksheets eneables the indicators achievement/ learning

objectives, (3) the formulation of guidance / worksheet’s instruction, (4) the use of the

language in worksheet, (5) the nuance of student worksheet active and fun, (6) the use of the languages in accordance with the EYD, (7) student worksheet provided the characteristic components of an integrated, (8) change of the matter in student worksheet accordance to the principles of thematic learning, (9) student worksheet provided a picture or sample that is contextual, (10) the shape and size of the letters in student worksheet varies, (11) student

worksheet’s display, (12) student worksheet provided an existential intelligences, (13) student

worksheet provided an linguistic intelligences, (14) student worksheet provided an logical-mathematical intelligences, (15) student worksheet provided an spacial or visual intelligences, (16) student worksheet provided an kinesthetic intelligences, (17) student worksheet provided an intrapersonal intelligences, (18) student worksheet provided an intrepersonal intelligences, (19) student worksheet provided an musical intelligences, (20) student worksheet provided an naturalis intelligences. The results of the validation by the two experts multiple intelligences resulted in a score of 3,85 (good) and 3.95 (very good). The Validation of second grade teachers resulted in a score of 4,0 (good) and 4,05 (good). The worksheet multiple intelligences based resulted in a mean score of 3.96 out of range of scores 1-5 and are included in the category of "good". This problem indicate the worksheet development multiple intelligences is feasible to used for testing in learning activities in the fourth grade of elementary school with revision of the idea.

Key words: Students worksheet, multiple intelligences based, subtheme kebersamaan dalam keberagaman


(13)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul PengembanganLKS Berbasis

Kecerdasan GandaMengacuKurikulum SD 2013 padaSubtema

KebersamaandalamKeberagamanuntukSiswaKelasIV SekolahDasardapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD

3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Ahli lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk peneliti

6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Selaku validator Ahli lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk peneliti.

7. Sarjono, S.Pd.SD. selakukepalasekolah SD NegeriKalasan 1 yang telahmemberikanbantuanselamapenelitimelakukanpenelitian di sekolah

8. Sri Rejeki,S.Pd. selaku guru kelas IV SDNegeriKalasan 1yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

9. Alm Bapak tercinta Kornelis Ewol, Mama Regina Wiwe, NenekMartina Dihu, Kakek Herman Mbeuk yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.


(14)

xii

10.Adikku Siska Seni, Feli Rini danNova Ewol yang selalu memberi semangat.

11.Sahabat tersayang yuyun, idha, ester, any,tia kaka verni, kaka vera, kaka marce, yanti, dan yeni yang selalumemberisemangat.

12.Keluargabesar Society Yogyakarta

13.Teman-teman seperjuangan 36 mahasiswa PPGT 2012UniversitasSanata Dharma 14.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan

dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 18 April 2016 Penulis


(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN …...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN MOTTO ...vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...viii

ABSTRAK ...ix

ABSTRACT ...x

KATA PENGANTAR ...xii

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR BAGAN ...xv

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...7

C. Tujuan Penelitian ...7

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Batasan Istilah ...8

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ...10

1. Lembar Kerja Siswa ...10

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) ...10

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) ...11

c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS) ...11

d. Langkah-langkah Penyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) ...13

e. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS) ...16

2. Kecerdasann Ganda ...17


(16)

xiv

b. Jenis-jenis Kecerdasan Ganda ...19

1) Kecerdasan Linguistik (Linguistik Intelligence) ...19

2) Kecerdasan Logis Matematis (Logival Mathematical Intelligence) ...20

3) Kecerdasan Visual Spasial ...22

4) Kecerdasan Kinestetik-Tubuh...22

5) Kecerdasan Musikal...24

6) Kecerdasan Interpersonal...25

7) Kecerdasan Intrapersonal...26

8) Kecerdasan Naturalis...27

9) Kecerdasan Eksistensial-Spiritual...28

3. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas Empat (IV) Sekolah Dasar...29

B. Kajian Penelitian yang Relevan...29

C. Kerangka Pikir...33

D. Pertanyaan Penelitian...34

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...36

B. Prosedur Pengembangan...36

1. Potensi dan Masalah...38

2. Pengumpulan Data...38

3. Desain Produk...38

4. Validasi Desain...39

5. Revisi Desain...40

C. JadwalPelaksanaan Penelitian ...40

D. Validasi Ahli LKS Basis Kecerdasan Ganda...41

E. Validasi Guru Kelas IV Sekolah Dasar...41

F. Instrumen Penelitian...42

G. Teknik Pengumpulan Data...48

H. Teknik Analisis Data ...48

1. Data Kualitatif ...48


(17)

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan ...52

1. HasilWawancaraAnalisis Kebutuhan ...52

2. Pembahasan Hasil WawancaraAnalisisKebutuhan ...55

B. Deskripsi Produk Awal ...55

C. Data Hasil Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dan Revisi Produk ...57

D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IVSekolah Dasar ...58

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...60

1. Kajian Produk Akhir ...60

2. Pembahasan...61

BAB VPENUTUP A. Kesimpulan ...64

B. Keterbatasan Penelitian ...64

C. Saran ...65

DAFTAR PUSTAKA ...66

LAMPIRAN...69 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...


(18)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Langkah-lngkah penyusun LKS ...15

Bagan 2. Literature Map peneliti Terdahulu ...32

Bagan 3. Bagan Kerangka Berpikir ...34


(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ...40

Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ...42

Tabel 3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa ...43

Tabel 4. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima ...49

Tabel5. Kriteria Skor Skala Lima...51

Tabel 6. Komentar Guru SD Kelas IVSekolah Dasar dan Revisi ...65

Tabel 7. Rekapitulasi Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dan Guru Kelas IV SD ...61


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Wawancara ...69

Lampiran 2.Surat Keterangan Melakukan Wawancara ...70

Lampiran 3. Surat Izin Validasi ...71

Lampiran 4.Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ...72

Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda ...75

Lampiran 6. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD ...81

Lampiran 7. Silabus Pembelajaran Tematik SD ...87

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ...109

Lampiran9.BiodataPenulis ...236


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approach) cenderung mendominasikan pelaksanaan pembelajaran saat ini, sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approach) baru merupakan teori dan konsep yang belum terintegrasi secara menyeluruh dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat diamati baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, masih menguatnya berbagai pandangan dari sebagian besar guru bahwa unsur pendidik memegang peranan penting dalam mendesain pembelajaran termasuk dalam merancang tujuan, mengembangkan materi, memilih media yang sesuai, menggunakan metode dan melakukan evaluasi pembelajaran dengan memerhatikan karakteristik peserta didik dalam konteks lingkungan di mana terjadinya proses pembelajaran. Oleh karena itu, mereka berpandangan bahwa gurulah yang menentukan terjadinya proses pembelajran, tanpa guru proses pembelajran tidak mungkin dapat berlangsung.

Secara praktis, pelaksanaan pembelajaran langsung (direct instruction),belajar dengan bantuan guru (assisted learning), dan pengajaran resiprokal (reciprocal teaching) menjadi pendekatan yang sering dianut dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Pertama, direct instruction atau disebut “pembelajaran langsung” adalah cara tradisional untuk mempersiapkan pembelajaran yang bertujuan untuk menyajikan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan penekanan bahwa guru harus memahami keseluruhan konten atau materi pembelajaran yang sesuai dengan pengetahuan dan tugas-tugas yang dibutuhkan peserta didik sehingga menguasai mata pelajaran yang sedang dipelajari (Reigeluth and Chellman, 2009). Direct instruction is


(22)

an explicit,intensive instructional method that allows students of all abilities to become cinfident, capable learners (SRA dalam Yaumi, 2012:2).Artinya, pembelajaran langsung merupakan suatu metode intensif eksplisit yang membuat peserta didik menjadi mampu dan percaya diri. Filosofi pembelajaran berbasis guru merujuk pada prinsip-prinsip bahwa semua peserta didik dapat belajar ketika diajar secara benar tanpa memandang latar belakang dan sejarah peserta didik. Selain itu, bahwa semua pendidik dapat berhasil jika memberikan materi ajar yang efektif dan teknik presentasi yang benar.

Prinsip-prinsip tersebut memberi gambaran jelas bahwa sikap ketergantungan sepenuhnya kepada guru (pendidik) dalam setiap melaksanakan pembelajaran dipandang sebagai cara yang efektif untuk menghasilkan sistem pembelajaran yang baik dan faktor terpenting dalam menciptakan kinerja dan kompetensi peserta didik adalah kualitas pembelajaran yang diterima selama proses belajar mengajar. Kedua, assistensi learning, dikembangkan berdasarkan pada teori yang mengatakan bahwa peserta didik harus dibimbing dan diarahkan oleh guru untuk memperoleh pengetahuan dan prinsip-prinsip belajar dalam mata pelajaran tertentu tanpa harus meminta mereka untuk menemukan sendiri berdasarkan yang mereka pelajari (Paraelink, 2011). Belajar dengan bantuan guru ini dapat digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil peserta didik karena harus menekankan pada individu-indiviu peserta didik berdasarkan level pengetahuan. Seperti halnya direct instruction, belajar dengan bantuan guru dianggap sebagai metode pembelajaran yang efektif bila keterlibatan guru dalam membantu peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan secara cepat dan efisien. Dengan demikian, elemen kunci yang membawa keberhasilan dalam menggunakan pendekatan ini adalah:


(23)

1. Kemampuan guru dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai berdasarkan kesiapan dan kebutuhan peserta didik.

2. Kemampuan untuk mendemonstrasikan dan membuat prosedur untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan kepada peserta didik.

3. Persiapan guru dalam memberikan bantuan kapan saja dibutuhkan oleh peserta didik.

4. Keterampilan dalam mengukur peningkatan atau ketidak memadaian kemampuan peserta didik.

Ketiga, reciprocal teaching, atau disebut strategi pembelajaran timbal balik adalah pembelajaran yang memanfaatkan pasangan siswa (teman sejawat) atau kelompok kecil untuk bertindak sebagai guru bagi teman yang lain, kemudian melibatkan setiap peserta didik untuk memegang tanggung jawab untuk membantu yang lain dalam mempelajari konten atau isi pembelajaran (Reigeluth and Chellman, 2009). Elemen kunci yang harus yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini adalah membuat model tahapan secara jelas untuk memahami kemampuan setiap peserta didik. Tahapan tersebut mencakup aspek-aspek meringkaskan, menanyakan, menjelaskan, dan memprediksi. Artinya, guru meringkaskan materi atau isi pembelajaran yang hendak diberikan kepada peserta didik, menanyakan peserta didik tentang isu-isu kunci dalam matei yang diberikan, menjelaskan kembali berbagai komponen isi yang dianggap sulit, peserta didik dapat memprediksi kemungkinan hasil belajar yang mereka peroleh.

Kesulitan dalam menerapkan pembelajaran berdeferensiasi dan demokrasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Identifikasi dan penggalian kecerdasan peserta didik masih sangat jarang dijadikan sandaran utama mengawali setiap rancangan pembelajaran, strategi dan


(24)

pendekatan yang digunakan, serta sistem evaluasi yang diterapkan. Kecenderungan, minat, bakat, talenta dan keterampilan dasar belum menjadi bagian yang integral dengan pengembangan kurikulum dan pemilihan serta pembuatan media pembelajaran yang dapat mengakomodasi dan memfasilitasi terbangunnya suatu pola pembinaan yang mengedepankan tumbuh dan berkembangnya kecerdasan jamak. Konsep kecerdasan jamak (Multiple intelligences) belum terintegrasi secara optimal dalam setiap penyelenggaraan pendidikkan di sekolah padahal hal tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pengelolaan pendidikan di negara-negara maju. Implementasi kecerdasan jamak baru dapat dilakukan secara parsial dalam lingkungan pendidikan anak usia dini dan belum ditangani secara profesional sehingga cenderung mengabaikan aspek-aspek fundamental dari kecerdasan jamak itu sendiri.

Untuk membantu merealisasikan pengembangan pembelajaran berbasis Multiple intelligences dapat dilakukan dengan melengkapi sarana Perangkat pembelajaran dengan LKS. Salah satu pembelajaran yang mendukung perkembangan pendidikan adalah LKS. Lembar kerja siswa disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari pada hari itu dan diberikan kepada setiap siswa ataupun kelompok. Guru yang menyusun lembar kerja siswa hendaknya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup luas agar dalam pemberian lembar kerja siswa, siswa dapat mengerjakan dan dapat memahami. LKS yang disusun harus menggunakan model pembelajaran yang mengutamakan partisipasi aktif peserta didik. Lembar kerja siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa yang dilengkapi dengan tugas-tugas sehingga peserta didik dapat mempelajari materi ajar dan mengerjakannya secara mandiri (Andriani dalam


(25)

Prastowo, 2014:269). Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/ atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik; dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain (Prastowo, 2014:269).

Lembar kerja siswa adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009:223). Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran kertas yang berisikan ringkasan materi, isi tugas, dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai

Berdasarkan hasil survei kebutuhan guru terkait pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda pada tanggal 29 Juli 2015 pukul 10.00 di SDN Kalasan 1 dengan Ibu S, guru sudah menggunakan LKS. Guru sudah sangat memahami arti penting LKS dalam mengajar dimana LKS adalah sarana untuk menyampaikan informasi serta salah satu pokok kebutuhan saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru S mengatakan bahwa LKS adalah salah satu proses pembelajaran aktif pada peserta didik dan dapat mengetahui kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki peserta didik.Jika tidak ada LKS, informasi tidak akan disampaikan dengan baik. Guru S sering menggunakan LKS yang sudah di sediakan oleh pemerintah.


(26)

Beliau juga mengatakan bahwa peserta didik sebenarnya tidak memiliki satu jenis keahlian saja. Di dalam lingkungan peserta didik memiliki intelegensi yang berbeda-beda dan itu pun tidak bisa diukur dari suatu kegiatan belajar. Misalnya dilihat dari aspek kognitif, banyak peserta didik yang kognitifnya tidak mampu, namun peserta didik tersebut memiliki keahlian yang lain. Jadi disini konsep yang dilimiki oleh guru S dalam multiple intelegences itu bahwa guru harus pandai menghargai kemampuan intelegensi siswa. Jadi dengan konsep multiple intelligences akan memunculkan peserta didik yang kurang mampu dan pintar. Pembelajaran saat ini sangat menghargai multiple intellingences, dengan mengembangkan sembilan ranah pembelajaran tetapi di SDN Kalasan I hanya memaparkan empat ranah yang mencakup kognitif, psikomotorik, afektif sosial dan afektif spiritual. Dari situ guru akan menggali potensi yang dimiliki peserta didik dan menampakan kemampuan peserta didik.

Beliau menyatakan kesulitan kecerdasan ganda dimana kita harus mempunyai LKS agar dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa, kami guru terlalu mendominasi pelajaran, yang sebenarnya diharapkan oleh kurikulum sekarang ini guru berperan hanya sedikit. Guru hanya sebagai fasilitator jika peserta kurang mengetahui.

Dengan melihat adanya masalah tersebut dan pentingnya pembuatan LKS agar dapat mengembangkan kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki peserta didik, maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Kebersamaan dalam keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.


(27)

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang maka peneliti menjabarkannya ke dalam beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan LKS Berbasis kecerdasan Ganda pada Subtema kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk LKS berbasis kecerdasan ganda pada Subtema

Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan produk berupa LKS berbasis kecerdasaan ganda pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mengetahui kualitas produk prosedur pengembangan LKS berbasis

kecerdasan ganda pada Subtema Keberagaman dalam kebersamaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa

Bagi peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) khususnya dalam upaya untuk Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.


(28)

2. Bagi guru

Bagi guru dapat memperoleh inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development ini dan memperoleh contoh Lembar Kerja Siswa khususnya LKS Berbsis Kecerdasan Ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi sekolah

Bagi sekolah, dapat menambah pengetahuan dan referensi terkait dengan penelitian Research and Development dan contoh Lembar Kerja Siswa khususnya LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dalam upaya untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. 4. Bagi prodi PGSD

Bagi prodi PGSD dapat memperoleh bahan bacaan tambahan perpustakan terkait dengan penelitian Research and Development dalam upaya untuk Mengembangkan LKS berbasis Kecerdasan Ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

D. Batasan Istilah

Untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kecerdasan Ganda adalah kemampuan yang bersifat laten dan beragam dalam menyelesaikan masalah dengan kondisi yang berbeda, karena di dalam kemampuan mengandung unsur pengetahuan dan keterampilan serta sikap. Kemampuan itu diantaranya; verbal-linguistik (kemampuan berbahasa); logika-matematika


(29)

(kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan hitungan); visual-spasial (kemampuan berpikir tiga dimensi); body-kinestetik (olahraga); musikal,intrapersonal (kemampuan memahami diri sendiri); interpersonal (kemampuan dalam berelasi); naturalis (kemampuan memahami ingkungan); dan Eksistensial.

2. Lembar Kerja Siswa adalah lembar-lembar kegiatan yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/atau praktis, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

3. Subtema Keberagaman dalam Kebersamaan

Subtema merupakan penjabaran dari tema yang ada dalam kurikulum 2013. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman merupakan penjabaran dari tema 1 Indahnya Kebersamaan untuk siswa kelas IV SD.

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Spesifikasi dari produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Produk yang dikembangkan berupa Lembar Kerja Siswa berbasis kecerdasan ganda.

2. Lembar Kerja Siswa berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan, diterapkan pada Sekolah Dasar yang telah menerapkan Kurikulum 2013.

3. Lembar Kerja Siswa berbasis kecerdasan ganda ini digunakan dalam pembelajaran di kelas IV SD pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman. Lembar kerja siswa yang dikembangkan meliputi jumlah RPPTH sebanyak 6 sesuai dengan jumlah pembelajaran dalam Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman.


(30)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Andriani (dalam Prastowo, 2014:269) mengatakan bahwa lembar kerja siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa yang dilengkapi dengan tugas-tugas sehingga peserta didik dapat mempelajari materi ajar dan mengerjakannya secara mandiri Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/ atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik; dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

Sementara menurut Trianto (2009:223), lembar kerja siswa adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran kertas yang berisikan ringkasan materi, isi tugas, dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.


(31)

11 b. Fungsi, dan Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan fungsi dan tujuan lembar kerja siswa bagi kegiatan pembelajaran. Fungsi lembar kerja siswa yaitu sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2015:206).

Tujuan penyusunan lembar kerja siswa yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik Andriani (dalam Prastowo, 2015:206).

c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Dengan adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS, maka LKS memiliki berbagai macam bentuk (Prastowo, 2015:208-209). Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis lembar kerja siswa.

1) LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep

LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, seperti melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, perlu dirumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian peserta didik


(32)

12 diminta untuk mengamati fenomena hasil kegiatanya. Selanjutnya, memberikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang dibangun dalam benak mereka.

2) LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan

Setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, selanjutnya peserta didik dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan diskusi, kemudian diminta untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

3) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS ini berisikan pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat pada buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. Selain itu, LKS ini juga berguna untuk keperluan remediasi.

4) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapaan materi pembelajaran yang di dalam buku pelajaran. Selain itu, LKS ini juga berguna sebagai pengayaan.


(33)

13 LKS yang dibuat diusahakan untuk menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content) LKS.

6) Berdasarkan jenis-jenis lembar kerja siswa, maka dalam penelitian ini jenis lembar kerja siswa yang akan dikembangkan adalah lembar kerja siswa (LKS) yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep dan lembar kerja siswa (LKS) yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan

d. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa yang dibuat diusahakan lebih inovatif dan kreatif agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran secara efektif. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah penyusunan lembar kerja siswa Diknas (dalam Prastowo, 2015:212-215).

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan lembar kerja siswa. Tujuannya adalah untuk menentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar lembar kerja siswa. Caranya yaitu melihat materi pokok, pengalaman belajar, materi yang akan diajarkan, dan mencermati kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik

.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan lembar kerja siswa diperlukan untuk mengetahui jumlah lembar kerja siswa yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan lembar kerja siswa. Sekuensi berguna untuk menentukan prioritas penulisan.


(34)

14 Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Sebuah kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar. Adapun besarnya kompetensi dasar dapat dilihat dengan cara diuraikan ke dalam materi pokok dan mendapatkan maksimal empat materi pokok, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah judul lembar kerja siswa.

4) Penulisan LKS

Langkah-langkah penulisan lembar kerja siswa adalah sebagai berikut. Pertama, merumuskan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan atas dasar proses dan hasil kerja peserta didik. Apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assessment. Ketiga, menyusun materi. Materi lembar kerja siswa sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi lembar kerja siswa dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami materi secara luas dan dapat membaca lebih jauh tentang materi tersebut. Selain itu, tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari peserta didik. Keempat, memperhatikan struktur lembar kerja siswa. Struktur lembar kerja siswa terdiri atas enam komponen yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan


(35)

langkah-15 langkah kerja, serta penilaian. Semua komponen-komponen tersebut harus ada dalam lembar kerja siswa. Untuk visualisasi langkah-langkah penyusunan LKS dapat dilihat pada gambar berikut.

e. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Suatu produk yang dibuat biasanya memiliki berbagai keunggulan dan kelemahannya. Lembar kerja siswa (LKS) memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan (Lismawati, 2010:40). Berikut ini akan diuraikan keunggulan dan kelemahan dari LKS.

1) Keunggulan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-judul LKS Analisis Kurikulum

Menulis LKS

Merumuskan Kompetensi Dasar

Menentukan Alat Penilaian

Menyusun Materi

Memerhatikan Struktur Bahan Ajar


(36)

16 b) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.

c) Dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) Secara ekonomis lebih hemat dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.

2) Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian-bagian tertentu

Lembar kerja siswa yang tersedia kadang sulit dipahami peserta didik karena penggunaan bahasa atau kalimat yang terlalu tinggi.

b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan

Berbagai hal yang tidak dipahami pembaca dalam lembar kerja akan sulit mendapatkan penjelasan secara detail dari pembuat lembar kerja. c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam

Lembar kerja yang dibuat biasanya disajikan secara singkat dan sederhana. Hal ini dapat berpengaruh dengan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawaban yang kompeks karena tidak sepenuhnya dimuat pada lembar kerja.

d) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan

Lembar kerja disusun disesuaikan dengan suatu tingkatan kelas tertentu. Bagi peserta didik dalam suatu kelas, yang tidak memenuhi asumsi


(37)

17 pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan lembar kerja.

2. Kecerdasan Ganda

a. Pengertian Kecerdasan Ganda

Menurut Gardner (dalam Suparno, 2004:17) Kecerdasan (intelligence) merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Selain itu, Kecerdasan adalah kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berpikir abstrak Bainbridge (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:9). Kecerdasan (intelligences) merupakan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan, kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan berpikir abstrak, kemampuan untuk memahami hubungan, mengevaluasi dan menilai, menghasilkan pikiran-pikiran produktif dan original (Yaumi dan Nurdin, 2013:11). Dari pendapat para ahli tersebut, juga menegaskan bahwa sebuah kecerdasan (intelligences) tidak hanya semata-mata kemampuan untuk menjawab soal-soal dan tes tertulis. Akan tetapi, lebih pada kemampuan untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

Kecerdasan ganda/ jamak/ majemuk (multiple intelligences) merupakan kemampuan ganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan (Thobroni, 2015:196). Sedangkan menurut Fleetham (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:11) kecerdasan ganda (multiple intelligences) adalah berbagai


(38)

18 keterampilan dan bakat yang dimililki siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ganda atau (multiple intelligences) adalah berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia seperti kecerdasan linguistik, matematis logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan. b. Jenis-jenis Kecerdasan Ganda

Gardner (dalam Tobroni, 2015:198) menjelaskan bahwa multiple intelligences adalah kemampuan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan dengan berbagai cara dan hampir semua dipelajari secara alami. Pada sumber yang sama, Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai berikut:

1) Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya 2) Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan

3) Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya

Berdasarkan buku yang berjudul “Intelligence Reframed” yang ditulis oleh Gardner (dalam Chatib dan Alamsyah, 2012:79) mengatakan bahwa otak manusia memiliki sembilan macam kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (linguistik intelligence), kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan spasial (spatial intellegence), kecerdasan kinestetis (kinesthetic intelligence), kecerdasan musikal (musical intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), kecerdasan naturalis (naturalist intelligence), dan kecerdasan eksistensial (exixtential intelligence). Sebelumnya, Gardner hanya


(39)

19 menyebutkan tujuh macam kecerdasan yang dimiliki manusia. Berikut ini akan dijelaskan kesembilan macam kecerdasan tersebut.

1) Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligences)

Gardner (dalam Campbell, dkk, 2006:2), kecerdasan linguistik merupakan kemampuan untuk berpikir dalam membentuk kata-kata atau bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna kompleks. Baum, Viens, dan Slatin (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:13), kecerdasan verbal-linguistik merupakan kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing, untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran dan memahami orang lain. Kecerdasan linguistik sebut juga kecerdasan verbal karena mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis, serta kemampuan untuk menguasai bahasa asing McKenzie (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:13). Sementara menurut Armstrong (2013:6), menjelaskan bahwa linguistik merupakan kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan (misalnya, sebagai seorang orator, pendongeng atau politisi) maupun tulisan misalnya, sebagai penyair, penulis naskah drama, editor atau jurnalis.

2) Kecerdasan Logis Matematis (Logical Mathematical Intelligence)

Gardner (dalam Chatib dan Alamsyah, 2012:85) mengungkapkan bahwa kecerdasan logis matematis adalah kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan secara matematis, berpikir logis, nalar, pemecahan masalah, pertimbangan edukatif, dan ketajaman hubungan antar pola-pola numerik. Kecerdasan logika matematika merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-opreasi matematis Gardner dalam (Champbell, dkk,


(40)

20 2006:2). Orang yang memiliki kecerdasan logis matematis, seperti ahli matematis, akuntan, pemogram komputer, insinyur, logikus, dan saintis. Orang berintelligence logis matematis, biasanya rata-rata nilai matematikanya baik. Adapun ciri-ciri orang dengan intelligence matematis logis yang menonjol yaitu (a) Memiliki kemampuan dalam penalaran, (b) Mengurutkan, (c) Berpikir dalam pola sebab-akibat, (d) Menciptakan hipotesis, dan (e) Menacari keteraturan konseptual atau pola numerik dan bahkan biasanya, pandangan hidupnya bersifat rasional (Ula, 2013:90). Adapun menurut Champbell, dkk, (2006:42), ciri-ciri orang dengan logis-matematis berkembang dengan baik adalah sebagai berikut

a) Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungan

b) Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitas, waktu, dan hubungan sebab-akibat

c) Mengunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan secara konkrit, baik objek maupun konsep

d) Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah logis e) Memahami pola-pola hungan-hubungan

f) Mengajukan dan menguji hipotesis

g) Mengunakan bermacam-macam keterampilan matematis seperti memperkirakan, perhitungan logaritme, menafsirkan statistik, dan menggambarkan informasi visual dalam bentuk grafik (gambar)

h) Menyukai operasi yang kompleks seperti kalkulus, fisika, pemograman komputer, dan metode penelitian

i) Berpikir secara matematis


(41)

21 k) Mengungkapkan ketertarikan dalam karir-karir, seperti akuntansi, teknologi

komputer, hukum, mesin, dan ilmu kimia

l) Menciptakan model-model baru atau wawasan baru dalam ilmu pengetahuan alam atau matematika.

3) Kecerdasan Visual-Spasial

Menurut Gardner (dalam Ula, 2013:91) kecerdasan ruang visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, seperti arsitek, fotografer, mekanik, navigator, dekorator, pilot, pelukis, pengukir, tukang cat, dan pemburu. Orang dengan kecerdasan visual-spasial memiliki kepekaan pada garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan harmoni, pola, dan hubungan antar unsur-unsur tersebut (Yaumi dan Nurdin, 2013:16). Adapun Tobroni (2015:199) menjelaskan bahwa kecerdasan ini mampu menangkap ruang internal dan eksternal untuk penentuan arah dirinya atau benda yang dikendalikan, mengubah, dan menciptakan karya tiga dimensi nyata. Anak yang berkecerdasan ruang-visual tinggi biasanya suka menggambar dan menyukai warna-warna dan membangun balok-balok menjadi bangunan indah dan bermakna.

4) Kecerdasan Kinestetik-Tubuh

Menurut Gardner (dalam Armstrong), 2013:7 kinestetik merupakan keahlian dalam menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan seperti ada pada aktor, pemain pantomim, atlet dan penari), dan kelincahan dalam menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (seperti seorang perajin, pematung, mekanik, atau ahli bedah). Selain itu pun, kecerdasan tersebut meliputi keterampilan fisik tertentu


(42)

22 seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, dan kapasitas-kapasitas proprioseptif serta taktil dan haptic. Orang-orang dengan intelligences kinestetis-badani yang menonjol mudah mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Ciri-ciri orang dengan kecerdasan kinestetis-badani (Champbell, dkk, 2006:76) adalah sebagai berikut

a) Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan b) Mengembangkan kerja sama dan rasa terhadap waktu

c) Belajar lebih baik, dengan langsung dan terlibat melakukan

d) Menikmati secara konkret dalam mempelajari pengalaman-pengalaman e) Menunjukkan keterampilan gerak

f) Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan dan sistem secara fisik.

g) Mendemontrasikan keahlian dalam berakting, atletik, menari dan lain-lain h) Mendemonstrasikan keseimbangan, keangguhan, dan keterampilan gerak

fisik

i) Mengerti dan hidup dalam standar kesehatan fisik

j) Mengungkapkan ketertarikan untuk berkarir dalam bidang kinestetik k) Menemukan pendekatan baru dalam kemampuan fisik atau menciptakan

bentuk-bentuk gerak yang baru. 5) Kecerdasan Musikal

Armstrong (2014:14), kecerdasan musikal merupakan kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan komponen musik, termasuk pola melodi, nada maupun ritme, melalui cara-cara figural, atau intuitif (musisi alami) atau cara analisis formal (musisi profesional). Contohnya seperti komposer, pianis,


(43)

23 pemain perkusi, kritikus musik, dan penyanyi. Ciri-ciri orang berkecerdasan musikal (Champbell, dkk, 2006:147) sebagai berikut

a) Mendengarkan dan merespon dengan ketertarikan terhadap berbagai bunyi, termasuk suara manusia dan mengorganisasikannya ke dalam pola yang bermakna.

b) Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik pada saat belajar

c) Merespon terhadap musik secara kinestetik dengan cara memimpin/ konduktor, memainkan, menciptakan, atau berdansa

d) Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran, dan variasi budaya yang berbeda

e) Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam bentuk rekaman dan cetakan, serta mengoleksi instrumen musik

f) Mengembangkan kemampuan menyanyi dan bermain intrumen secara sendiri atau bersama orang lain

g) Menggunakan perbendaharaan dan notasi musik

h) Mengembangkan referensi berpikir pribadi untuk mendengarkan musik i) Menikmati improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi dan memberi frase

bila perlu untuk mengungkapkan musik dengan cara masuk akal

j) Dapat memberikan interpretasi menurut pendapat pribadi tentang apa yang komposer sampaikan melalui musiknya.

k) Mengungkapkan ketertarikan untuk berkarir dibidang musik, seperti menjadi penyanyi, pemain instrumen musik, pengolah suara, produser, kritik, pembuat instrumen, guru musik, atau konduktor.


(44)

24 6) Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan memahami pikiran, sikap, dan perilaku orang lain (Gardner dan Checkley dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:20). Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan membuat perbedaan-perbedaan pada suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan terhadap orang lain (Gardner dalam Armstrong, 2013:7). Ciri-ciri orang dengan memiliki kecerdasan interpersonal yang baik (Champbell, dkk, 2006:173) seperti berikut

a) Terikat dengan orang tua dan berinteraksi dengan orang lain b) Membentuk dan menjaga hubungan sosial

c) Mengetahui dan menggunakan cara-cara beragam dalam hubungan dengan orang lain

d) Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan gaya hidup orang lain

e) Berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima berbagai macam peran yang perlu dilaksanakan oleh bawahan sampai atasan dalam satu usaha bersama

f) Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain

g) Memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik, dengan cara verbal, maupun non-verbal

h) Menyesuaikan dengan lingkungan yang dan group yang berbeda serta umpan balik dari (feeback) dari orang lain

i) Menerima perspektif yang bermacam-macam dalam masalah sosial dan politik


(45)

25 j) Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal seperti mengajar,

pekerjaan sosial, konseling, manajemen, dan politik 7) Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal merujuk pada pemahaman diri sendiri. Campbell (dalam Chatib dan Alamsyah, 2012:96) mengungkapkan bahwa kecerdasan intrapersonal adalah hakikat memahami diri kita sendiri yang kemudian berdampak pada pemahaman pada orang lain, mencakup kelebihan dan kekurangan diri kita. Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan dunia batin, yang bersumber pada pemahaman diri secara menyeluruh guna menghadapi, merencanakan, dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi (Yaumi, 2012:20). Orang yang menonjol dengan kecerdasan ini akan berkembang menjadi ahli terapi, motivator, psikolog, filsuf, dan rohaniawan Campbell, dkk, (2006:203) menyebutkan ciri-ciri orang dengan berkecerdasan intrapersonal sebagai berikut

a) Sadar akan wilayah emosi

b) Menemukan cara dan jalan keluar untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya

c) Mengembangkan model diri yang akurat

d) Termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya e) Membangun dan hidup dengan suatu sistem nilai etik (agama) f) Bekerja mandiri

g) Penasaran tentang pertanyaan mengenai makna hidup, relevansi, dan tujuannya

h) Mengatur secara kontinu pembelajaran dan perkembangan tujuan personalnya


(46)

26 i) Berusaha mencari dan memahami pengalaman batin sendiri

j) Mendapatkan wawasan dalam kompleksitas diri dan eksistensi manusia k) Berusaha untuk mengaktualisasikan diri

l) Memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan). 8) Kecerdasan Naturalis

Yaumi dan Nurdin (2013:21) kecerdasan naturalistik adalah kemampuan dalam melakukan kategorisasi dan membuat hirarki terhadap keadaan organisme seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan alam. Menurut Gardner (dalam Ula, 2013:98-99) kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan dalam mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam. Maksud dari uraian atas adalah keahlian seseorang dalam mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan alam.

9) Kecerdasan Eksistensial-Spiritual

Kecerdasan eksistensial adalah kesiapan manusia dalam menghadapi kematian. Kecerdasan eksistensial berhubungan dengan kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam terkait eksistensi atau keberadaan manusia (Ula, 2013:100). Ula pun menambahkan bahwa, kecerdasan ini tampak pada para filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Anak yang menonjol dalam kecerdasan ini akan cenderung mempersoalkan keberadaannya ditengah alam raya ini. Ula (2013:100) Orang yang memiliki kecerdasan eksistensial pun berkemampuan untuk: (a) Peka dalam menjawab


(47)

27 persoalan eksistensial diri/manusia, (b) Melakukan refleksi diri, (c) Kontemplasi diri.

3. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman Untuk Siswa Kelas Empat (IV) Sekolah Dasar

Subtema merupakan penjabaran dari tema yang ada dalam kurikulum 2013. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman merupakan penjabaran dari tema Indahnya Kebersamaan untuk siswa kelas IV SD. Dalam subtema Kebersamaan dalam Keberagaman terdiri dari 6 pembelajaran dan satu pembelajaran dilaksanakan untuk 1 hari, maka 6 pembelajaran dilaksanakan daalam 6 hari atau selama satu minggu. Untuk pembelajaran 1, akan memuat materi pembelajaran matematika, PPKn dan PJOK dengan kecerdasan yang akan dieksplorasi adalah kecerdasan eksistensial, kecerdasan sedangkan, untuk pembelajaran 2 akan memuat materi pelajaran IPS dan bahasa indonesia lalu, untuk pembelajaran 3 akan memuat materi IPA, matematika dan SBdP Kemudian, materi terkait untuk pembelajaran ke-4 adalah PKn dan bahasa indonesia materi terkait untuk pembelajaran yang terakhir yaitu , pembelajaran ke-5 akan dipelajari materi matematika dan PJOK.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berikut ini akan diuraikan tiga penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda. Pertama,

penelitian yang dilakukan oleh Hermawan, Yudhi (2015) tentang “Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple Intelligences untuk Kurikulum 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis ICT dan multiple intelligences yang digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan menilai kelayakan prototipe media ICT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prosedur


(48)

28 pengembangan instrumen Media pembelajaran berbasis ICT dilakukan dengan langkah-langkah: (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain produk, (e) revisi desain. (2) Instrumen Media Pembelajaran berbasis ICT layak digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (a) Penilaian dari ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan skor rata-rata 3,83, aspek bahasa mendapatkan skor rata 3,5, aspek tampilan mendapatkan skor rata 3,76, rata-rata dari ketiga aspek 3,69 tergolong dalam kategori baik (b) Penilaian dari ahli multimedia pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 3,26, termasuk dalam kategori cukup baik, (c) Penilaian dari ahli bahasa skor rata-rata 3,6, termasuk kategori baik (d) penilaian dari guru sd kelas IV mendapatkan skor rata-rata 4,26, termasuk dalam kategori sangat baik.

Kedua, penelitian yang dikemukakan oleh Herdiyanto, Sri Wahyudi Jatmiko

Herdiyanto (2014) tentang “Pengembangan Instrumen Penilaian Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu instrumen penilaian tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence yang digunakan oleh guru untuk memantau pencapaian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan menilai kelayakan prototipe instrumen penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prosedur pengembangan instrumen penilaian dilakukan dengan langkah-langkah: (a) potensi dan maslah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain produk, (e) revisi desain. (2) Instrumen penilaian layak digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (a) Penilaian dari ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan skor rata-rata 4,94, aspek bahasa mendapatkan skor rata-rata 4,58, aspek tampilan mendapatkan skor rata-rata 4,56, rata-rata dari ketiga aspek 4,70 tergolong dalam ketegori sangat baik (b) Penilaian dari ahli evaluasi pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 4,68, termasuk dalam kategori sangat baik, (c) Penilaian dari


(49)

29 ahli bahasa skor rata-rata 4,62, termasuk baik (d) penilaian dari guru sd kelas IV mendapatkan skor rata-rata 4,56, termasuk dalam kategori sangat baik.

Ketiga, penelitian yang dikemukakan oleh Utami, Dwi (2012) tentang

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Multiple Intelligences untuk MA Kelas X Semester II di Pondok Pesantren”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model prosedural. Instrumen yang digunakan berupa lembar angket untuk peerreviewer, ahli kurikulum dan ahli pembelajaran, guru, dan siswa. Subjek uji coba ini meliputi 21 siswa sebagai uji coba lapangan tahap awal, dan selanjutnya sebagai uji coba lapangan utama meliputi 42 siswa Pondok Pesantren dan 6 guru fisika. Data kualitas produk yang diperoleh dari penilaian reviewer pada uji coba lapangan awal maupun uji lapangan utama dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengolah skor rata-rata aspek penilaian kualitas yang diperoleh dari nilai kuantitatif menjadi nilai kualitatif menggunakan kriteria kategori penilaian ideal. Hasil penilaian terhadap produk berupa silabus dan RPP fisika dengan menggunakan analisis data berupa pengolahan secara kuantitatif dan kualitatif dari beberapa penilai terhadap pengembangan silabus mendapatkan predikat “Baik (B)” antara lain melalui penilaian ahli pembelajaran dan ahli kurikulum dengan skor rata-rata sebesar 43,5 dan persentase sebanyak 79%. Sedangkan penilaian dari 6 guru fisika memiliki rata-rata penilaian sebesar 116,7% dengan persentase keidealan produk sebesar 87,5%, dan penilaian dari 42 siswa memiliki rata-rata nilai sebesar 37,5 dengan persentase keidealan sebesar 75,3%. Data ini menunjukkan bahwa produk silabus dan RPP fisika yang dikembangkan meliputi indikator, kegiatan pembelajaran, dan penilaian dapat diaplikasikan di sekolah MA berbasis Pondok Pesantren.

Dari ketiga penelitian di atas terdapat kesamaan antara variabel-variabel yang ada, yaitu multiple intelligences (kecerdasan ganda). Selain memiliki kesamaan


(50)

30 penelitian yang sudah disebut di atas, penelitian-penelitian terdahulu yang telah disebutkan memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian ini mengembangkan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda sedangkan ketiga penelitian yang terdahulu mengembangkan media pembelajaran tematik, instrumen penilaian tematik, dan perangkat pembelajaran fisika. Mengacu pada penelitian di atas sebagai pedoman dalam membuat penelitian maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul

Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Keberagaman dalam Kebersamaan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.

Hermawan, Yudhi (2015) tentang pengembangan media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis

ICT dan multiple

intelligences untuk

kurikulum 2013

Herdiyanto, Sri Wahyudi Jatmiko Herdiyanto (2014) tentang pengembangan instrumen penilaian tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence

Utami, Dwi (2012) tentang pengembangan perangkat

pembelajaran fisika berbasis multiple intelligences untuk MA kelas X semester II di pondok pesantren

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Keberagaman dalam Kebersamaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar


(51)

31 C. Kerangka Pikir

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berganti menjadi Kurikulum 2013 yang akan dikemas dalam pembelajaran tematik. Pergantian kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 mengakibatkan minimnya pengetahuan guru tentang kurikulum 2013. Hal tersebut berdampak pada terbatasnya fasilitas perangkat pembelajaran yang tersedia. Salah satu pembelajaran yang mendukung perkembangan pendidikan adalah LKS. LKS yang disusun harus menggunakan model pembelajaran yang mengutamakan partisipasi aktif peserta didik.

Garis besar kerangka pikir di atas disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan di SDN Kalasan I bersama Ibu S. Hasil analisis menunjukkan bahwa LKS tidak sering digunakan dalam pembelajaran, mengingat sudah adanya target waktu untuk setiap pokok bahasan. Penggunaan LKS cenderung menyita banyak waktu dalam pembelajaran. Selain itu, kuantitas LKS Berbasis Kecerdasan Ganda yang telah disusun dan pernah digunakan selama pembelajaran masih kurang. Oleh karena itu, guru masih membutuhkan lebih banyak lagi contoh LKS Berbasis Kecerdasan Ganda.

Uraian di atas semakin menguatkan alasan peneliti untuk mengembangkan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda. Adapun tema yang dipilih adalah Tema Indahnya Kebersamaan untuk siswa kelas IV (Empat) sekolah dasar. Secara khusus, subtema yang akan dikembangkan adalah Kebersamaan dalam Keberagaman. Dengan adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKS Berbasis Kecerdasan Ganda maka peneliti berharap agar proses dan hasil belajar dapat ditingkatkan.


(52)

32 Guru belum

paham

LKS tidak sesuai dengan materi yang diajarkan

Tidak semua jenis kecerdasan ganda dapat diterapkan secara utuh dalam kegiatan

pembelajaran

Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolah untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar Kecerdasan Ganda

Matematika

Linguistik

Visual-spasial

Musik

Kinestetik

Interpersonal

Intrapersonal

Naturalis

Gambar 3. Bagan Kerangka Berpikir Eksistensial


(53)

33 D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan produk berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar?


(54)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam peneletian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dalam bahasa Inggris Research And Development (R&D). Research and development adalah metode peneltian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014:407). Produk yang dihasilkan berupa LKS berbasis kecerdasan ganda (multiple intelligence) pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Untuk menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal yaitu bertahap bisa saja berupa multy years. Pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada lima tahap, yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan LKS berbasis kecerdasan ganda ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga peneliti memandang LKS berbasis kecerdasan ganda ini tidak perlu dilakukan uji coba.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk final berupa pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Lembar Kerja Siswa berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan adalah dimulai dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi ahli, dan revisi desain sampai


(55)

35 menghasilkan desain produk pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Berikut ini peneliti akan menjelaskan bagan prosedur pengembangan dari langkah pertama sampai kelima beserta keterangannya.


(56)

36 LANGKAH 3 Tema KI-KD Strategi Pembelajara Urutan Isi Sumber Belajar Silabus Tujuan Subtema Indikator Evaluas i Menyusun RPPTH Menyusun LKS LANGKAH 1

Potensi dan Masalah

LANGKAH 2

Pengumpulan Data

Hasil wawancara Kajian Dokumen Desain Produk (LKS) LANGKAH 4

Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Evaluasi Formatif

LANGKAH 5

Revisi Desain

Hasil Prototipe LKS

LANGKAH 1

Potensi dan Masalah

Analisis


(57)

37 Langkah 1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara mewawancarai langsung Ibu S selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang pada saat ini menerapkan Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara ini dilakukan pada hari rabu, 29 Juli 2015, pukul 10.00 WIB di ruang kelas IV. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan, mengenai sejauh mana pemahaman guru dalam mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda dalam kegiatan pembelajaran, sehingga diharapkan pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang akan dikembangkan, disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar subtema kebersamaan dalam keberagaman.

Langkah 2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada guru. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan LKS berbasis kecerdasan ganda adalah dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber.

Langkah 3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus


(58)

38 berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).

Berdasarkan RPPTH maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan, kemudian peneliti menyusun evaluasi untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam RPPTH. Terakhir peneliti menyusun dan mendesain LKS berbasis kecerdasan ganda yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran di kelas.

Langkah 4. Validasi Desain

Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti akan divalidasi oleh empat validator ahli yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari dua dosen dan dua guru kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap produk LKS.

Langkah 5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari dua dosen dan dua guru Kelas IV SD. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil revisi validasi pakar. Revisi tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini


(59)

39 akan menjadi desain produk final LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik ini disusun berupa tabel jadwal sebagai berikut.

No Kegiatan Bulan

J uli Ag us tus Septe mb er O ktob er N ovem be r De se m b er Janu ari F ebrua ri Mar et

1 Potensi dan masalah 2 Pengumpulan data 3 Menentukan tema 4 Menentukan KI-KD dan

subtema

5 Merumuskan indikator dan tujuan

6 Menyusun silabus dan RPPTH

7 Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi 8 Menyusun LKS 9 Validasi produk

10 Analisis data validasi ahli 11 Revisi produk


(1)

231 Yogyakarta, 22 Januari 2016

Mahasiswa

Sustiana Irna NIM 121134263


(2)

232

PENILAIAN 1. Pengetahuan

Tugas : Setelah kamu mengenal berbagai budaya di Indonesia, sekarang saatnya kita bermain Teka-teki Silang Budaya. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 2 orang. Diskusikan jawaban untuk pertanyaan mendatar dan menurun. Tuliskan jawabannya sesuai dengan nomor!

2 3

1

4 5

6

Kunci Jawaban :

2 L 3D

1 F A H O M B O B A T U

N Y

T A

4 N I A S K 5G

K A

C U

6 E N G K L E K

MENDATAR

1. Tradisi lompat batu

suku Nias

4. Suku di Sumatera

6. Permainan tradisional

MENURUN

2. Rumah adat Riau

3. Suku di Kalimantan

5. Benda untuk bermain

engklek


(3)

233

Rubrik Penilaian

No Nama Siswa Total Jawaban Benar Predikat 1

2

Dst

Pedoman Penskoran

Jawaban Benar Predikat Keterangan

6 A Sangat Baik

5 B Baik

4 C Cukup

3 D Kurang

2 E Buruk

1 E Buruk

Mendekati benar ( skor = 0.5) E Buruk

2. Keterampilan

Buatlah soal sendiri tentang harga cenderamata dan makanan tradisional di daerahmu dengan melengkapi tabel di bawah ini. Hitunglah pembulatan harga keseluruhan!

No Cenderamata Jumlah Harga

1 2 3 4

Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran

Aspek yang dinilai Total aspek yang dipenuhi Predikat

( 1 ) Kesesuaian dengan isi tabel 4 A

( 2 ) Kelengkapan isi tabel 3 B

( 3 ) Pemahaman siswa terhadap data dalam tabel


(4)

234

( 4 ) Kerapian tulisan 1 D

3. Sikap Sosial

Buatlah soal sendiri tentang harga cenderamata dan makanan tradisional di daerahmu dengan melengkapi tabel di bawah ini. Hitunglah pembulatan harga keseluruhan!

No Cenderamata Jumlah Harga

1 2 3 4

Format Penilaian Diri

Nama siswa : ……….. Kelas/ No.Absen :…../……

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0 Rubrik penilaian sikap sosial/ individu

Kriteria Baik sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1

Sikap cernat Memenuhi 4 aspek penilaian Memenuhi 3 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian

4. Sikap Spiritual Lembar Observasi :

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap cermat

1 Saya berhati-hati dalam membuat soal cerita

2 Saya melakukan pembulatan sesuai dan urut dengan langkah yang saya buat dalam soal cerita

3 Saya mengoreksi hasil pembulatan harga dari soal cerita yang saya buat yang telah dilakukan lebih dari 1 kali

4 Saya sabar dalam melakukan pembulatan harga dari soal cerita yang saya buat


(5)

235

Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran :

Perilaku syukur saat kegiatan evaluasi Skala Sikap Keterangan Selalu mendengarkan petunjuk dari guru 4 SB Sangat Baik Sering mendengarkan petunjuk dari guru 3 B Baik

Kadang-kadang mendengarkan petunjuk dari guru

2 C Cukup

Tidak pernah mendengarkan petunjuk dari guru

1 K Kurang

4 3 2 1

1 2

Dst

Indonesia Bersatu

( Gubahan dari lagu Alusiau)

Beragam-ragam budaya bangsanya

Itulah Indonesia

Bermacam-macam agama, suka dan rasnya

itulah Indonesia

Dari sabang sampai dengan merauke

Itulah nusantara ..

Walau beda adat budayanya

Kita tetap saudara..

Indonesia,..,,,satu nusa..

I do esia….satu bahasa


(6)

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 75 392

Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda subtema aku merawat tubuhku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 5 381

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

0 1 304

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 subtema perjuangan para pahlawan untuk siswa kelas empat (IV ) Sekolah Dasar.

0 0 163

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 5 160

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar.

0 3 167

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 194

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema barang dan jasa mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar.

0 3 168

Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema bersatu dalam keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar - USD Repository

0 7 372