Menulis Pesan Singkat smp7bhsind BerbahasaBersastraIndo AsepYudhaSudarmawarti

Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 186 berkilat-kilat. Itu bukan permata, tetapi mata dari seekor ular yang amat berbisa. Sebelum Bawang Merah dan ibunya lari, ular itu menggigit mereka berdua sampai akhirnya meninggal. Lalu ular itu merayap ke luar dari pintu depan dan lenyap menuju sungai. Beberapa waktu kemudian, Bawang Putih menjual sebagian perhiasannya dan membeli sebuah rumah serta kebun. Dia pun dapat hidup berbahagia tanpa ada yang mengganggu. Dikutip seperlunya dari: ‘’White Onion and Red Onion’’ dalam Favourite Stories from Indonesia, Kuala Lumpur, Heinemann, 1978 Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugas 1. Tulislah tema cerita di atas 2. Sebutkan latar waktu, tempat, dan suasana yang terdapat dalam cerita “Bawang Putih dan Bawang Merah” 3. Sebutkan perwatakan yang terdapat dalam cerita “Bawang Putih dan Bawang Merah” 4. Sebutkan amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita “Bawang Putih dan Bawang Merah” 5. Tulislah realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam cerita di atas

D. Menulis Pesan Singkat

Ketika kalian harus menyampaikan pesan penting kepada teman, sedangkan teman kalian tidak kalian jumpai di rumahnya, bagaimanakah pesan singkat yang harus kalian tuliskan? Menulis pesan singkat merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Hal ini berkaitan dengan isi tulisan yang menyangkut kejelasan pesan yang disampaikan kepada orang yang dituju. Untuk memahami lebih lanjut mengenai menulis pesan singkat, simaklah ilustrasi berikut beserta penjelasannya. Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat menulis pesan singkat berdasarkan pokok- pokok pesan dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun. Selesaikan tugas berikut di buku tugas 1. Carilah di perpustakaan buku bacaan anak terjemahan 2. Bacalah buku tersebut hingga kamu memahami isinya 3. Coba kamu deskripsikan mengenai penokohan, latar, tema, dan amanatnya 4. Tulislah realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam cerita di atas TAGIHAN Di unduh dari : Bukupaket.com Pelajaran 8 Budaya 187 Setelah bel pelajaran berbunyi, Joko bermaksud pergi ke ruang OSIS untuk menyampaikan perihal pembuatan surat berkaitan dengan acara lustrum kepada Dewi selaku sekretaris panitia Lustrum X SMPN 1 Surabaya. Namun, sesampai di ruang OSIS, ternyata Dewi tidak ada. Untuk menyampaikan perihal tersebut, Joko membuat pesan singkat yang ditujukan kepada Dewi. Berdasarkan ilustrasi di atas, kalian dapat menuliskan pokok- pokok informasi yang akan ditulis di dalam pesan. Berikut contoh pokok-pokok informasi yang dapat ditulis. 1. Pesan ditujukan kepada Dewi. 2. Pesan ditulis oleh Joko, tanggal 10 Mei 2005, pukul 9.30. 3. Dewi diminta segera membuat undangan rapat persiapan Lustrum X SMPN 1 Surabaya. 4. Waktu dan tempat penyelenggaraan rapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian, berdasarkan pokok-pokok informasi di atas, kalian dapat menulis pesan dengan baik, seperti contoh berikut. 16 Mei 2005; 9.30. Yth. Dewi di tempat Dengan hormat, Mohon undangan rapat persiapan Lustrum X SMPN 1 Surabaya segera dibuat dan diedarkan sesuai dengan rencana. Terima kasih Joko Penulisan pesan singkat di atas cukup memerhatikan keefektifan kalimat serta santun berbahasa. Dalam hal ini, kalian perlu memerhatikan bahwa penggunaan kalimat efektif, ko- munikatif, serta kesantunan berbahasa dalam sebuah pesan singkat bertujuan agar inti pesan dapat dipahami penerima tanpa me- nimbulkan pertanyaan atau kesalahpahaman. Ingin Tahu? Kesimpulan yang dapat kamu ambil mengenai struktur isi sebuah pesan singkat, yaitu berikut. 1. Orang yang dituju. 2. Salam pembuka. 3. Inti pesanmaksud. 4. Penutup. 5. Nama pengirim. 6. Waktu. Di unduh dari : Bukupaket.com Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 188 Uji Kemampuan 4 Kerjakan di buku tugasmu 1. Perhatikanlah ilustrasi berikut Tomi dan Rizal diminta menghadap Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, terkait dengan persiapan acara hiburan pada saat Lustrum. Karena Rizal masih berkonsultasi dengan Guru Bimbingan dan Konseling, maka Tomi terpaksa berangkat seorang diri menemui Bapak Wakil Kepala Sekolah di ruangannya. Sebelum berangkat, Tomi sempat menuliskan sebuah pesan singkat yang ditujukan kepada Rizal. Isi pesannya adalah agar ia segera pergi menyusul di ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. a. Tulislah pkok-pokok informasi pesan yang harus ditulis berdasarkan ilustrasi di atas b. Buatlah sebuah pesan singkat yang harus ditulis Tomi berdasarkan pkok-pokok informasi yang telah kamu tulis 2. Perhatikan ilustrasi berikut Sebelum berkonsultasi dengan Guru Bimbingan dan Konseling, Rizal sempat membuat sebuah pesan singkat yang ditujukan kepada Tomi. Isi pesannya adalah Tomi diminta menghadap ke Bapak Wakil Kepala Sekolah terlebih dahulu. a. Tulislah pokok-pokok informasi pesan yang harus ditulis berdasarkan ilustrasi di atas b. Buatlah sebuah pesan singkat berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah kamu tulis 1. Tanggapan terhadap proses pem- bacaan puisi berkenaan dengan suara dan aspek tubuh. Suara dalam berpuisi meliputi volume, intonasi, dan artikulasi. Aspek tubuh dalam berpuisi meliputi gestur, ekspresi, dan mimik. 2. Bertelepon dilakukan dengan sopan; mengucapkan salam, menyebutkan dengan siapa hendak berbicara, serta memperkenalkan diri. Maksud dan tujuan menelepon disampaikan dengan singkat dan jelas serta dengan bahasa yang sopan. Selesai menelepon, pem- bicaraan diakhiri dengan mengucapkan salam dan terima kasih. RANGKUMAN Di unduh dari : Bukupaket.com Pelajaran 8 Budaya 189 Kalau kotor warna jiwanya ibu cuci di lubuk hati. Cuma ibu yang bisa mengerti ia membunuh tak dengan hati. Kalau memang hauskah darah manusia. suruhlah minum darah ibunya. Paman Doblang Paman Doblang Katakan, ibunya selalu berdoa. kalau ia ‘kan mati jauh di rimba. suruh ingat marhum bapanya. yang di sorga, di imannya. Dan di dangau ini ibunya menanti dengan rambut putih dan debar hati. Paman Doblang Paman Doblang Kalau di rimba rembulan pudar duka katakan, itulah wajah ibunya. Balada Orang-orang Tercinta, 1986 Evaluasi Pelajaran 8 Kerjakan di buku tugas 1. Simaklah pembacaan puisi berikut yang dilakukan oleh temanmu Ke mana larinya anak tercinta yang diburu segenap penduduk kota? Paman Doblang Paman Doblang Ia lari membawa dosa tangannya dilumuri cemar noda tangisnya menyusupi belukar di rimba. Sejak semalam orang kota menembaki dengan dendam tuntutan mati dan ia lari membawa diri seluruh subuh, seluruh pagi. Paman Doblang Paman Doblang ke mana larinya anak tercinta di padang lalang mana mengapa tak lari di riba bunda? Paman Doblang Paman Doblang Pesankan padanya dengan angin kemarau ibunya yang tua menunggu di dangau. Kalau lebar nganga lukanya Mulut bunda’kan mengucupnya. 3. Realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak dapat dilihat pada unsur-unsur intrinsiknya. Dengan memahami unsur-unsur intrinsik sebuah cerita, maka realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku tersebut dapat ditemukan. 4. Penulisan pesan singkat perlu me- merhatikan keefektifan dan kekomu- nikatifan kalimat serta kesantunan berbahasa. Hal ini bertujuan agar inti pesan dapat dipahami penerima dengan baik. Tangis Karya: W. S. Rendra Di unduh dari : Bukupaket.com Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 190 Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Apakah tema yang diungkapkan dalam puisi di atas? b. Jelaskan nada, irama, suasana, dan pilihan kata yang ter- gambar dari puisi tersebut dengan menunjukkan data c. Bagaimanakah pola irama yang terkandung dalam puisi tersebut? d. Buatlah tanggapan terhadap pembacaan puisi di atas 2. Simaklah ilustrasi berikut Pada suatu hari Rina ingin menelepon Gani karena ada urusan sekolah yang berkaitan dengan kegiatan OSIS yang akan dilaksanakan minggu depan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan bakti sosial ke daerah yang terkena bencana. Rina akan menanyakan mengenai persiapan-persiapan kegiatan tersebut. Namun, pada saat bertelepon, yang menerima pertama kali adalah kakak Gani. Kerjakan tugas berikut dengan cermat a. Tuliskan poin-poin penting yang akan disampaikan Rina kepada Gani b. Tuliskan contoh percakapan dalam telepon tersebut dari awal sampai akhir c. Apa sajakah yang perlu diperhatikan saat bertelepon? d. Mengapa dalam bertelepon diperlukan bahasa yang singkat dan jelas? 3. Simaklah cerita berikut dengan cermat Kesetiaan Seekor Harimau Cerita Rakyat Jawa Barat Pada zaman dahulu, di Tasikmalaya ada sepasang suami istri. Kehidupan mereka cukup tenteram dan bahagia. Pada suatu hari, mereka menemukan seekor harimau kecil yang ditinggal mati oleh induknya. Harimau itu dipelihara oleh mereka, dididik dan diperlakukan seperti anggota keluarga sendiri. Ternyata hewan itu tahu diri, ia menjadi penurut kepada sepasang suami istri itu. Harimau itu tumbuh menjadi besar, ia cerdas dan tangkas. Harimau itu dipanggil si Loreng. Demikian erat hubungan si Loreng dengan suami istri itu, sehingga ia dapat mengerti kata-kata yang diucapkan suami istri itu. Kalau ia disuruh, ia pasti menurut dan mengerjakan perintah suami istri itu dengan baik. Suami istri yang bekerja sebagai petani itu semakin berbahagia ketika lahir anak mereka, seorang bayi laki-laki yang sehat dan menyenangkan. Inilah saat berbahagia yang mereka tunggu sejak lama. Apabila mereka pergi bekerja di sawah, bayinya ditinggal di Di unduh dari : Bukupaket.com Pelajaran 8 Budaya 191 rumah. Si Loreng, ditugaskan untuk menjaga keselamatan bayi itu. Hal itu berlangsung selama beberapa bulan. Sepasang suami istri itu makin sayang kepada si Loreng karena hewan itu ternyata dapat dipercaya menjaga keselamatan anak mereka. Pada suatu siang yang terik, istri petani pergi ke sawah untuk mengirim makanan kepada suaminya. Melihat kedatangan istri- nya, si suami segera menghentikan pekerjaan- nya. Ia segera menghampiri istrinya di danau. Di sana si suami melahap makanan yang dihidangkan istrinya. Baru saja selesai makan dan minum, tiba-tiba mereka mendengar suara gerengan si Loreng. Si Loreng nampak lari pontang- panting, melewati pematang sawah terus menuju ke danau. Si Loreng mengibaskan ekornya berkali-kali dengan lembut sembari menggosok-gosokkan badannya kepada suami istri itu. “Kakang, mengapa tingkah si Loreng tidak seperti biasanya?” tanya sang istri. “Iya, Istriku … aneh sekali. Ada apa gerangan?” sahut sang suami. “Kakang, lihat” teriak sang istri. “Mulut Loreng penuh darah.” Sang suami tersentak kaget, mulut si Loreng memang berlumuran darah segar. “Loreng …?” kata sang suami. “Jangan- jangan kau telah menerkam anakku. Kau telah membunuh anakku.” Si Loreng menggeleng-gelengkan kepa- lanya, sehingga darah di bagian mulutnya berhamburan. Si suami seketika meluap amarahnya. Ia segera mencabut goloknya dan memenggal kepala si Loreng. Si Loreng yang tak menduga diserang tak sempat mengelak. Harimau itu mengerang kesakitan, ia tidak melawan, hanya sepasang matanya meman- dang ke arah sepasang suami istri itu dengan penuh rasa penasaran. Karena hewan itu belum mati, si suami segera mengayunkan goloknya dengan penuh kemarahan hingga tiga kali. Putuslah leher si Loreng dari badannya. Binatang itu tewas dengan cara mengenaskan. “Kakang Cepat kita pulang.” Mereka segera berlari ke rumahnya. Sampai di dalam rumahnya, mereka mendapati anaknya masih berada di dalam ayunan. Bayi itu nampak tertidur nyenyak. Dirabanya tubuh anaknya itu, diguncang-gun- cang tubuhnya. Si bayi pun terbangun dan tersenyum melihat kedatangan orang tuanya. Kedua suami itu bersyukur karena bayinya selamat dan masih hidup. Setelah puas memandangi anak bayinya, setelah merasa lega atas keselamatan anaknya, kini mereka celingukan, mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Perhatian mereka terpusat pada tempat sekitar ayunan anaknya bagian bawah. Mereka mendapatkan bangkai seekor ular yang sangat besar berlumuran darah tergeletak di bawah ayunan. Sadarlah kedua suami istri itu bahwa si Loreng telah berjasa menyelamatkan jiwa anaknya dari bahaya, yaitu dari serangan ular besar. Suami istri sangat menyesal, terlebih si suami, karena telah tergesa-gesa membunuh harimau kesayangannya. Hal tersebut dilakukannya karena salah terka. Dalam bahasa Sunda “salah terka” disebut nyalahan. Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka tempat tinggal suami istri itu dinama- kan “Penyalahan”. Lama-kelamaan, Penyalah- an makin banyak penduduknya sampai men- jadi sebuah desa yang ramai. Menurut kepercayaan mereka yang berasal dari Desa Penyalahan, sampai seka- rang senjata apa pun tidak mempan untuk membunuh harimau. Hal ini terjadi karena di desa Penyalahan pernah terjadi peristiwa mengenaskan, yaitu seekor harimau yang tidak bersalah dibunuh karena salah terka. Kisah ini memberikan pelajaran kepada kita agar tidak bertindak gegabah, berpikirlah dengan cermat sebelum mengambil tindakan yang nantinya merugikan. Sumber: Buku Pintar Mendongeng Se- Nusantara, 2003 Di unduh dari : Bukupaket.com Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 192 Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Sebutkan tema cerita “Kesetiaan Seekor Harimau” b. Sebutkan latar waktu, tempat, dan suasana yang terdapat dalam cerita “Kesetiaan Seekor Harimau” c. Sebutkan perwatakan yang terdapat dalam cerita “Kesetia- an Seekor Harimau” d. Sebutkan amanat atau pesan moral yang terkandung dalam cerita “Kesetiaan Seekor Harimau” 4. Simaklah ilustrasi berikut Pada saat jam istirahat, Firman akan mengajak teman-teman panitia kegiatan sosial daerah bencana untuk mengadakan rapat setelah jam pelajaran sekolah berakhir. Namun, pada saat itu teman-teman tidak ada di kantor kesekretariatan panitia. a. Tuliskan poin-poin penting yang harus ditulis Firman untuk menuliskan sebuah pesan singkat b. Tuliskan pesan singkat Firman untuk teman-temannya c. Jelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah pesan singkat Di unduh dari : Bukupaket.com Pelajaran 9 Pariwisata Masih adakah kesulitan-kesulitan yang belum terpecahkan dalam memahami materi-materi yang telah kita pelajari bersama? Diskusikan kesulitan-kesulitan tersebut bersama teman-teman dan bapakibu guru kalian. Akan sangat membantu, jika kalian mengu- las serta memahami kembali materi-materi tersebut di waktu luang. Pada Pelajaran 9 ini, kalian akan mempelajari kembali menge- nai mendengarkan wawancara sebagai materi menyimak kalian. Materi kemampuan berbicara, membaca, dan menulis berturut-turut yaitu menjelaskan tokoh serta hubungan latar cerpen dengan realitas kehidupan sosial; menemukan gagasan utama suatu teks; serta menulis kreatif puisi mengenai keindahan alam. Manfaatkan materi-materi di atas sebagai pemicu untuk meningkatkan kemahiran kalian dalam kemampuan berbahasa dan bersastra. Sumber: Garuda, 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 194 Peta Konsep Pariwisata Mendengarkan Berbicara Menjelaskan tokoh serta hubungan latar cerpen dengan realitas sosial Membaca Menemukan gagasan utama Menulis Menulis puisi Menyimpulkan informasi narasumber Di unduh dari : Bukupaket.com Pelajaran 9 Pariwisata 195

A. Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dari Narasumber