Pelajaran 4 Moral
81
A. Menunjukkan Hubungan Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang
Pada pembelajaran sebelumnya, kalian telah mempelajari mengenai dongeng. Menarik, bukan? Tentunya kalian sudah dapat
menemukan kemenarikan-kemenarikan dari sebuah dongeng. Dongeng merupakan salah satu karya sastra lama yang hidup dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat. Sifat yang paling menonjol dalam sebuah dongeng adalah uraiannya bersifat khayal
atau fantastis. Dalam dongeng, fantasi sangat berperan sehingga segala sesuatunya serba mungkin dan dapat terjadi.
Dongeng disajikan oleh penciptanya sebagai sebuah gambaran perilaku nyata yang memiliki muatan-muatan pesan
moral. Pesan moral tersebut disampaikan agar pendengar dapat mengambil hikmah dari kisah yang disampaikan. Oleh karena itu,
tidak mustahil jika dalam dongeng terdapat peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kejadian nyata. Hal ini disebabkan dongeng-
dongeng selain disajikan sebagai hiburan, juga disajikan sebagai perenungan kehidupan manusia.
Hubungan dongeng dengan keadaan saat ini dapat dilihat dari sudut isi cerita, perwatakan tokoh, maupun urutan kejadiannya.
Memahami isi sebuah dongeng yang diperdengarkan diperlukan konsentrasi yang sungguh-sungguh. Dengan demikian,
kita dapat mengetahui alur peristiwa secara kronologis atau sesuai urutan waktu, latar tempat dan motif peristiwanya, serta
hubungannya dengan kehidupan nyata.
Salah satu contoh dongeng yang dapat kalian hubungkan isi dongeng dengan kehidupan saat ini adalah kisah “Si Malin Kundang
Anak Durhaka”. Sebelumnya, kalian akan membahas terlebih dahulu isi cerita,
perwatakan tokoh, maupun urutan kejadiannya, sebagai berikut.
1. Isi cerita
Isi cerita berkaitan dengan tema dan amanat. Tema yang dapat kalian simpulkan dari dongeng “Si Malin Kundang Anak
Durhaka” adalah cinta dan kasih sayang seorang ibu yang tercurah kepada anak merupakan cinta kasih yang tulus dan
tidak ternilai harganya. Pengkhianatan atau pendurhakaan terhadap ibu atau orang tua akan menghadirkan malapetaka.
Amanat yang terkandung dalam dongeng tersebut dapat kalian kemukakan di antaranya seorang anak yang baik akan
selalu berbakti dengan membalas kebaikan dan kasih sayang yang telah ibu berikan kepadanya. Misalnya membuat ibu
senang dan bangga; merawat ibu di hari-hari senjanya seperti ibu telah merawat kita di kala kecil dulu; dan sabagainya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
mengungkapkan pokok-pokok isi
dongeng dan menunjukkan
hubungan isi dongeng dengan situasi
sekarang.
Sumber: Dok. Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
82 Bubur Ajaib
2. Perwatakan tokoh
Tokoh utama dalam cerita “Si Malin Kundang Anak Durhaka” adalah Mande Rubayah dan Malin Kundang. Mande
Rubayah adalah seorang ibu yang sungguh mencintai anaknya dengan tulus. Adapun Malin Kundang adalah seorang yang
kaya, lupa kepada orang tuanya, durhaka, dan sombong.
3. Urutan kejadian
Dalam cerita tersebut dikisahkan bahwa pada mulanya Malin Kundang adalah seorang anak yang baik dan sayang
dengan orang tua. Namun, setelah ia menjadi seorang yang kaya, ia menjadi lupa daratan, lupa terhadap orang tuanya,
tertutup hati untuk melihat kenyataan, serta bersifat sombong, tamak, dan angkuh. Pada akhirnya, anak durhaka tersebut
mendapat balasan dari Tuhan karena kedurhakaannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kalian dapat menunjukkan hubungan isi dongeng “Si Malin Kundang Anak Durhaka” dengan
situasi sekarang, sebagai berikut. Peristiwa yang dikisahkan dalam dongeng tersebut dapat
diamati dalam kehidupan nyata sekarang. Dalam kehidupan sekarang ini, masih banyak di antara kita yang kurang peduli
dengan ibu atau bapaknya. Seringkali seorang anak hanya menuntut ini dan itu tanpa pernah mau mengerti dan peduli
kondisi orang tua. Banyak anak-anak yang sering merepotkan orang tua tanpa pernah mau membantu meringankan bebannya
dalam merawat sang anak.
Meskipun kisah Malin Kundang tersebut adalah kisah fiksi, tapi dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan di sekitar kita saat ini
terdapat jenis orang yang berkarakter demikian. Selain itu, peristiwa-peristiwa anak durhaka juga masih banyak terjadi di
kehidupan sekarang.
Uji Kemampuan 1
Persiapkan konsentrasimu untuk menyimak dongeng yang akan disampaikan oleh seorang temanmu di depan kelas Simaklah
dongeng berikut dengan saksama
Dahulu kala, di Pulau Menjangan ting- gallah seorang perempuan tua dan cucunya.
Mereka tinggal di sebuah gubuk tua yang reot. Untuk makan sehari-hari, mereka ber-
cocok tanam di belakang gubuk mereka. Mes- kipun lahan mereka sangat sempit dan hanya
ditanami sedikit padi, tetapi itu cukup untuk keduanya. Sedangkan untuk lauknya, sang
nenek harus pergi ke laut untuk menangkap ikan.
Portofolio
Masih ingatkah kalian dengan materi dongeng
sebelumnya? Untuk menguji
pemahamanmu tentang materi sebelumnya,
kerjakan perintah soal berikut.
1. Carilah sebuah buku dongeng di
perpustakaan 2. Tentukan penokohan,
latar, tema, dan amanat
3. Tunjukkan hubungan isi dongeng dengan
kehidupan sekarang ini
4. Tuliskan ungkapan- ungkapan yang
terdapat dalam dongeng
5. Serahkan hasil pekerjaanmu kepada
guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 4 Moral
83
Setiap kali sang nenek pergi mencari ikan, anak kecil
itu tidak diizinkan oleh sang nenek untuk ikut bersamanya.
Ia harus tinggal di rumah sendirian sepanjang hari dan
harus menyiapkan makanan untuk keduanya. Tetapi suatu
hari, sang anak tak dapat menahan diri lagi. Dia berkata
kepada perempuan tua itu, “Kumohon, Nek, izinkan aku
pergi bersamamu. Aku akan menangkap ikan bersama
Nenek.”
“Tidak, Cucuku,” jawabnya. ”Jangan pergi bersamaku. Itu sangat berbahaya.
Tinggallah di rumah dan masaklah nasi untuk kita. Ambillah sebutir saja. Itu sudah cukup.”
Kemudian ia pergi meninggalkan anak kecil dalam kekecewaan. Anak kecil itu pun
duduk di sekitar rumah, memikirkan alasan ia tak diperbolehkan menemani neneknya. Ia
pikir ia sudah cukup kuat dan tentunya dia tidak takut pada ombak. Tiba- tiba ia sadar
bahwa hari sudah gelap. Ia belum memasak nasi. Ia pun pergi ke dapur untuk menanak
nasi. “Mengapa satu butir sudah cukup? Lucu sekali nenek berpikir seperti itu. Bagaimana
bisa? Tidak, tentu saja tidak.” Maka ia menaruh panci di atas api. Ia pun mengambil
beberapa genggam beras. Ia mencuci beras itu dan memasukkan ke dalam panci dan
menunggunya sampai matang. Sudah saatnya mengangkat panci dari atas api. Ia pun
membuka tutup panci. “Ya Tuhan” Ia berseru,
“Apa yang terjadi?” Karena baru saja ia membuka tutup panci
itu, bubur panas mengalir dengan derasnya dari panci itu.
Bubur itu terus mengalir dengan derasnya ke lantai, melewati
dapur dan kemudian melintasi halaman.
Sambil menangis terisak- isak, anak kecil itu pergi men-
cari neneknya. Ia tak mengerti apa yang telah terjadi. Ketika ia
menemukan neneknya dan menceritakan apa yang telah
dilakukannya, sang nenek marah bukan kepalang. Ia mengambil sebatang kayu dan
memukul kepala anak itu sampai lebam- lebam. Anak itu menjerit keras karena
kesakitan.
Sang nenek terus memukulnya. “Dasar pembangkang Mengapa tak kau turuti
perintah nenekmu?” Bentaknya. Tiba–tiba anak itu menghilang. Sang nenek kebingungan
dan mencarinya ke mana-mana. Ia yakin tadi mengapitnya erat-erat di lengannya, tetapi
sekarang anak itu hilang. Kemudian sang nenek mendengar suara:
“Selamat tinggal, Nenek Engkau seba- tang kara kini. Tak ada lagi yang akan memban-
tumu.” Kemudian suara itu lenyap. Sejak saat itu masyarakat Manjengan tidak pernah
memukul anak mereka atau orang lain di kepala.
Sumber: Buku Pintar Mendongeng Se-
Nusantara, 2003
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat di buku tugasmu
1. Tuliskan pokok isi dari cerita yang kamu simak
2. Tuliskan tema serta pesan cerita dari dongeng tersebut
3. Dalam hal apa sajakah terdapat hubungan isi dongeng “Bubur
Ajaib” dengan kehidupan nyata saat ini? Sebutkan 4.
Jelaskan hubungan isi dongeng tersebut dengan kehidupan nyata saat ini
5. Diskusikan hasil kerjamu bersama kelompok belajarmu
6. Temukanlah kekurangan dari hasil kerjamu dan benahilah
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
84
B. Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan