Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
214
Bingkai Sastra
Pada saat kalian akan menuliskan puisi, ada
beberapa hal yang perlu diketahui, di antaranya
kata-kata dalam puisi sebaiknya dipilih tidak
sekadar menginformasi- kan, tetapi pilihlah kata-
kata yang sifatnya menunjukkan.
Misalnya: Kamu ingin menunjukkan
tentang pentingnya membaca.
Kemudian kalian hanya memilih kata:
Baca tentu saja hal itu kurang
berkesan di benak pembaca
Namun, lain halnya jika kalian memilih kata-kata:
baca bacalah
sebab Tuhan mencipta penuh dengan sejuta
makna
atau baca
bacalah Sebab Tuhan bertitah
Manusia itu harus jadi khalifah
tentu ini akan meninggalkan kesan
tersendiri dalam benak pembaca
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat menulis
puisi dengan pilihan kata yang tepat dan
rima yang menarik berkaitan dengan
keindahan alam.
D. Menulis Kreatif Puisi Berkaitan dengan Keindahan Alam
Sudah berapakah puisi yang pernah kalian tulis? Termasuk puisi bebaskah karya kalian tersebut? Puisi bebas adalah puisi yang
tidak terikat oleh rima, matra, jumlah larik dalam setiap bait, dan jumlah suku kata dalam setiap larik. Setiap puisi pada prinsipnya
ingin menyampaikan pesan penyair kepada pembaca. Pesan tersebut dapat bersumber dari curahan perasaan atau ungkapan
jiwa si penyair terhadap pengalaman hidup yang berkesan dan bermakna. Oleh karena itulah, pengalaman hidup merupakan
sumber inspirasi penulisan puisi yang tiada habisnya. Berkaitan dengan hal tersebut, berlatih menulis sebuah puisi sebenarnya
tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki perasaan yang dapat diungkapkan atas pengalaman hidupnya. Hanya terkadang,
seseorang terlalu dibatasi oleh pemahaman bahwa puisi itu harus menggunakan rangkaian bahasa yang tinggi, bermajas, ataupun
penuh dengan kiasan, dan sebagainya. Pendapat tersebut tidak mutlak benar. Setiap karya tulis yang memiliki nilai sastra, yang
bentuk maupun isinya memenuhi kriteria sebagai puisi, maka dapat dikatakan karya tersebut termasuk puisi.
Langkah awal dalam berlatih menulis puisi adalah berikut. 1.
Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisi. 2.
Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hati dari segala macam rasa takut yang selama ini menghantui. Takut salah, takut tidak
berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3. Tulislah semua kata yang muncul di dalam benak yang terkait
dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, tidak perlu merisaukan penggunaan diksi atau pilihan kata.
4. Setelah dirasa cukup atau selesai, mulailah cermati keindahan
diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat.
Sebagai bahan pembelajaran kalian dalam berlatih menulis puisi, perhatikan puisi mengenai sebuah rumah terpencil berikut
dengan saksama.
Rumah Terpencil
Karya: Zawawi Imron Buat Yuyun
Sebuah rumah terpencil di hutan Camba tak punya tetangga
Tapi kurasa ada daun-daun bersenyuman tiap hari
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 9 Pariwisata
215
Di sini seperti tak ada yang berangkat tua
Dan sia-sia mengasah cakar atau gigi Yang mekar hanya sanubari
Berlayar di Pamor Badik, 2003
Berdasarkan puisi tersebut, dapat kalian lihat pengungkapan pengarang mengenai sebuah rumah terpencil atas apa yang
dirasakan, dilihat, atau didengarnya. Pengarang mengungkapkan perasaannya kepada seseorang mengenai keinginannya mem-
berikan rumah yang terpencil di dalam hutan Camba. Tempat yang jauh dari keramaian dan hanya dikelilingi pepohonan yang hijau
dan segar setiap hari. Dengan demikian, perasaan hati selalu damai, tenang, dan awet muda.
Untuk dapat menuangkan ide, gagasan, dan pengalaman ke dalam bentuk puisi perlu latihan dan pengetahuan tentang puisi
yang memadai. Hal yang perlu diingat bahwa puisi merupakan karya sastra yang bersifat puitis, yang membangkitkan perasaan,
menarik perhatian, dan menimbulkan tanggapan yang jelas.
Uji Kemampuan 4
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti di buku tugasmu
1. Tentukan sebuah tema puisi yang menarik yang berkaitan
dengan keindahan alam 2.
Ungkapkan segala sesuatu yang ada dalam benakmu ke dalam tulisan kata-kata
3. Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah yang mewakili
segala sesuatu yang ada di dalam benakmu 4.
Susunlah diksi atau pilihan kata yang telah kamu pilih menjadi karya sastra bentuk puisi
5. Suntinglah puisimu dengan memerhatikan keserasian bait, baris,
serta perimaannya
RANGKUMAN
1. Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan
gagasan narasumber dalam wa- wancara dapat dilakukan dengan me-
nyimak wawancara dengan kon- sentrasi yang baik. Bersamaan dengan
menyimak, pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber dapat dicatat.
Berdasarkan catatan tersebut, dapat disimpulkan mengenai pikiran, penda-
pat, dan gagasan narasumber.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
216
2. Latar merupakan salah satu unsur in-
trinsik cerita. Latar suatu cerpen dapat berkaitan dengan realitas sosial
masa kini. Latar yaitu segala kete- rangan mengenai waktu, ruang, dan
suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.
3. Gagasan utama adalah suatu gagasan
yang menjadi pokok pengembangan sebuah wacana. Gagasan pokok dapat
ditemukan dengan membaca wacana secara tepat, jeli, dan cermat.
4. Puisi ditulis berdasarkan pada tema.
Ide puisi dapat diambil dari keindahan alam. Ciri puisi adalah penggunaan
pemilihan kata yang indah dan padat makna. Maka itu, sebelum menulis
puisi hendaknya mendata semua kata yang muncul dalam benak. Kemudian
baru mencermati diksi atau pilihan kata yang tepat untuk mengubah kata-kata
tersebut.
Evaluasi Pelajaran 9
Kerjakan di buku tugas
1. Simaklah wawancara berikut
Wawancara dengan Kepala Desa Adat Suku Talang Mamak Bapak M. Hoed
Bagaimana dengan Suku Talang Mamak, apakah suku yang Bapak pimpin itu juga ting-
gal dalam Taman dan melakukan penebangan secara beringsut?
Kami telah menetap di sana jauh sebelum ada penetapan kawasan TNBT.
Selama ini kami tetap berusaha arif terhadap hutan dan alam. Namun, seiring dengan
bertambahnya jumlah anggota, suku kami membuka sedikit kawasan hutan untuk
sekadar bercocok tanam.
Apa yang Bapak maksudkan dengan istilah “tetap berusaha arif terhadap hutan dan
alam”? Tidak banyak yang tahu bahwa dua
budaya adat masyarakat kami adalah hidup selaras dengan alam. Jadi, kami tetap ber-
usaha arif terhadap hutan dan alam karena berkat adanya alam inilah kami dapat menik-
mati hidup. Jelas, yang telah kami lakukan, hanya membuka sedikit lahan hutan untuk
menanaminya dengan tanaman makanan pokok masyarakat kami. Selain itu, setiap
kami menebang pohon-pohon yang tua untuk keperluan pembuatan rumah, selalu kami
ganti dengan menanam tiga tanaman baru. Itulah adat kami, yang sampai saat ini selalu
mengajari kami untuk hidup berdampingan dengan alam.
Bagaimana perasaan Bapak dengan ditetapkannya wilayah adat Suku Talang
Mamak sebagai bagian dari Taman Nasional? Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami
telah ada dan menetap di sana jauh sebelum ada penetapan kawasan TNBT. Maka dari itu,
kami berharap pemerintah mau mengakui keberadaan kami dan hutan adat milik
masyarakat Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Apalagi
kawasan hutan adat kami dianggap mem- punyai peran penting sebagai
water catchment area wilayah serap air bagi Sungai Limun
yang merupakan anak Daerah Aliran Sungai DAS Batanghari.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 9 Pariwisata
217
Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugasmu a. Tuliskan gagasan dari narasumber yang terdapat dalam
wawancara yang kamu simak b. Apakah kesimpulan isi wawancara tersebut?
c. Tulislah kesimpulan mengenai gagasan narasumber dalam wawancara tersebut
2. Bacalah cerpen berikut dengan cermat
Mengingat potensinya yang tinggi itulah, kami tengah berupaya agar hutan adat
segera mendapatkan pengakuan sah negara, melalui pengukuhan dari SK Bupati. Dengan
pengakuan dan pengukuhan itu dapat dijadi- kan perisai bagi kelestarian dan perlindungan
hutan adat secara lengkap.
Sebenarnya apa yang Bapak harapkan dari pengakuan itu?
Dengan pengakuan dan pengukuhan itu, akan makin menguatkan keberadaan hutan
adat kami yang sudah kami jaga dan lestarikan sejak dari tahun 1970-an. Kami berharap
keinginan untuk mendapatkan SK Bupati hendaknya tidak dikaitkan dengan masalah
politik. Hal ini dikarenakan masalah menjaga kelestarian hutan adat ini adalah menyangkut
keberlangsungan masa depan anak cucu suku kami. Dengan adanya pengakuan dan
pengukuhan itu, kami dapat hidup tenang tan- pa takut diusir dari tanah moyang kami dan
kami pun dapat turut berpartisipasi dalam me- lestarikan hutan warisan leluhur kami.
Sumber: www.warsi.or.id, 2006, dengan
pengubahan
Kisah Klasik dalam Air Mata Langit
Oleh: Nimas Gilang Puja Norma
Madras, 24 May
Kain sari putih, kain khas India yang panjang sudah tertempel pada badanku,
sedangkan kayu cendana menyokong sesosok jenazah tetangga baruku.
Lelaki berbadan tegap membawa obor dan mulai menyalakan api membakar. Seorang
wanita yang dari tadi menangis meraung-raung dibopong oleh dua orang lelaki mendekati
kobaran api yang mulai menggila. Wanita itu meronta dan berteriak dalam bahasa Hindi,
yang tentu saja aku tidak tahu. Di luar dugaan- ku, kedua orang lelaki itu malah melemparkan
wanita yang kutahu sebagai istri almarhum ke dalam kobaran api.
“Maria tak usah takut. Ritual yang baru saja kau saksikan tadi adalah sebagai lambang
kesetiaan seorang istri kepada suaminya yang telah meninggal”.
Di luar hujan sangat lebat, seakan menya- pu kepiluan hari ini.
Nanking, Jun 16
Tembok itu sungguh kokoh, sangat sesuai bila ia termasuk tujuh keajaiban dunia. Aku
ingat bahwa dulu Jimmy berjanji mengajakku kemari untuk
honeymoon bulan madu kelak setelah menikah. Dengan langkah berat kuta-
paki penuh canda. Kusempatkan diriku untuk mengunjungi
sebuah kuil. Kudengar di Cina terkenal akan ramalan nasibnya.
Tampak seorang rahib menyunggingkan senyum di depan pintu gerbang sebuah kuil.
“Nona, mari masuk,” ujarnya dengan bahasa yang dapat aku mengerti. “Apa Anda punya
masalah atau mau meramal nasib?” lanjutnya lagi.
Akhirnya kami melakukan perdebatan seru seputar cinta.
“Cinta itu tak mengenal ruangan dan waktu.”
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
218
“Maksudnya?” tanyaku. “Baiklah, besok datanglah kemari pada
jam yang sama, kau akan mengerti.”
Jun, 17
Kuil yang kemarin terlihat bersih itu sekarang sangat meriah dengan hiasan warna
merah. Rahib yang kemarin berdebat denganku sekarang mengenakan jubah kuning berkomat-
kamit di belakang meja sesembahan.
“Selamat pagi, ada acara apa di sini?” tanyaku pada salah seorang pengunjung.
“Pernikahan Tuan Muda Wen,” jawabnya singkat.
Kuputuskan untuk menunggu ritual upa- cara ini sampai selesai dan menemui rahib itu
untuk mempertanyakan apa maksud ucapannya kemarin. Kulihat seorang pria gagah, tampan,
dan masih muda duduk di kursi pengantin. Wajahnya berseri-seri. “Maaf, itukah yang
bernama Tuan Muda Wen?“ tanyaku pada perempuan di sebelahku.
“Ya, dialah mempelai prianya”, lanjut- nya. Aku mengangguk paham.
“Lantas di mana mempelai wanitanya?,” tanyaku lagi.
“Itu di sebelah kiri Tuan Muda Wen,” jawabnya singkat, tapi membuatku bingung.
Aku mencari-cari sosok seorang gadis yang sebaya dengan Tuan Muda Wen. Kulihat tak
seorang gadis pun yang duduk di samping pemuda tampan itu. Yang ada malah seorang
ibu yang kuperkirakan usianya hampir setengah abad lebih. Benarkah seorang pemuda yang
gagah dan tampan itu menikahi seorang wanita yang lebih cocok dipanggil ibu olehnya.
Pandanganku kemudian beralih pada sebuah boneka yang tergolek di atas kursi pengantin.
Mainan siapa yang tertinggal pikirku. Atau mungkin boneka berbaju sutra merah ini seba-
gai mas kawinnya?
“Untuk apa boneka itu?” Kuberanikan bertanya lagi pada gadis itu. Tentu saja untuk
“Tuan Muda Wen”, jawabnya. Alisku menger- nyit. “Boneka itu adalah mempelai wanitanya?”
Kerjakanlah soal berikut dengan cermat a. Tuliskan tema dari cerpen di atas
b. Jelaskan tokoh dan perwatakan tokoh yang terdapat dalam cerpen di atas
c. Tuliskan amanat dan pesan moral yang terkandung dalam cerpen
d. Jelaskan hubungan latar cerpen tersebut dengan realitas sosial yang ada di sekitarmu
3. Bacalah dengan cermat
Disiapkan, Paket-paket Wisata ke Malaysia
Menyambut penerbangan Jogjakarta- Kuala Lumpur yang akan dioperasikan Ma-
laysia Airlines dan Air Asia, sejumlah agen perjalanan di Jogjakarta mempersiapkan paket-
paket wisata ke Kuala Lumpur, Malaysia. Selain untuk menekan pendapatan, langkah
ini juga untuk menyeimbangkan arus pe- numpang dari Jogjakarta dan Kuala Lumpur,
agar pihak maskapai tidak merugi. Yenti, bagian
tour luar negeri Nusantara Tour, Selasa 291, menuturkan, paket wisata
yang ditawarkan berkisar pada harga 340 dolar AS, belum termasuk biaya pajak bandara
air- port tax. “Dengan harga tersebut, calon
wisatawan dapat menikmati suasana di Ma- laysia selama 4 hari 3 malam. Harga itu sudah
sangat murah,” katanya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 9 Pariwisata
219
Ada beberapa jenis paket yang diper- siapkan, seperti paket tiket dan hotel atau
tiket-hotel-tour. Untuk paket kedua, agen biasanya sudah mempersiapkan pemandu
wisata khusus yang akan menemani wisa- tawan mengelilingi Malaysia. ”Untuk hotel
dan kegiatan tour, kami menjalin kerja sama dengan sejumlah agen di sana,” katanya.
Sejak ditawarkan, paket-paket wisata tersebut sudah banyak diminati. Tidak hanya
kalangan masyarakat DIJ, peminat juga datang dari luar DIJ, seperti Magelang, Temanggung,
dan Klaten. “Pesanan terbanyak pada bulan Maret
karena ada libur panjang tanggal 20-23,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan General Manager Pasar Tiket, Faroki Syayidi. Menurut-
nya, selain membuat paket wisata sendiri, agen juga bekerja sama dengan pihak mas-
kapai. “Mereka sudah mempersiapkan paket sendiri, jadi kami tinggal menjual saja,” ka-
tanya.
Rencananya rute internasional akan mu- lai dioperasikan pada 30 Januari mendatang.
Sumber: Kompas, 30 Januari 2008, dengan pengubahan
Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Apakah tema pokok pada bacaan di atas?
b. Tentukan gagasan utama-gagasan utama dari setiap paragraf pada bacaan di atas
c. Tuliskanlah gagasan utama dari teks tersebut 4.
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti a. Tentukan sebuah tema puisi yang menarik yang berkenaan
dengan keindahan alam b. Ungkapkan segala sesuatu yang ada dalam benakmu ke
dalam tulisan kata-kata c. Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah, yang mewakili
segala sesuatu yang ada di dalam benakmu d. Susunlah diksi yang telah kamu pilih menjadi karya sastra
bentuk puisi e. Suntinglah puisimu dengan memerhatikan keserasian bait,
baris, serta perimaannya 5.
Bacalah teks berikut dengan cermat
HUDOQ
Hudoq merupakan sebuah seni tari yang dilakukan oleh suku Dayak Bahau dan
Modang di Kalimantan Timur untuk memulai musim tanam padi, bersih desa, dan mera-
yakan musim panen. Seni tari ini dilakukan sebagai wujud persembahan kepada dewi
padi dan pencipta alam semesta. Penari hudoq Bahau dan Modang
memakai topeng kayu berukir, gabungan antara citra hama tanaman dan satwa-satwa
berbahaya. Seluruh tubuh penari tertutup busana yang terbuat dari kulit pohon, dihiasi
rumbai daun pisang. Busana dilengkapi topi berbulu dan tongkat kayu yang dipegang di
tangan kanan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
220
Musik pengiring berupa gong dan tubun, yaitu sebuah gendang kecil yang dapat
digenggam, dilapisi besisi kulit kadal pada salah satu sisinya dan diikat kuat dengan
rotan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh se- belas penari, masing-masing memakai topeng
berbeda, digelar di lapangan luas dan terbuka. Para penonton mengelilingi arena pertun-
jukan.
Sebelas penari duduk berbaris di tengah arena. Pawang pemimpin upacara menabur-
kan beras kuning ke kepala penari sebagai tanda upacara dimulai. Satu demi satu para
penari berdiri dan berjalan pelan sesuai dengan tempo musik, bergerak ke dalam
lingkaran, tangan melambai, badan berayun, kaki menghentak, kemudian kembali ke
tengah lingkaran, dan kembali menari. Saat itu pawang menyampaikan pesan kepada roh
yang menguasai penari dengan mengucapkan mantra suci yang panjang. Roh-roh diminta
untuk menjaga tanaman, menjauhkan hama yang membahayakan, dan melindungi
penduduk desa.
Seiring makin dalam mereka kerasukan, gerakan mereka menjadi lebih tegas; tangan
memukul paha dan hentakan kaki makin kuat. Saat puncak, musik dan tarian berhenti.
Rangkaian upacara diakhiri tatkala pawang mendekati para penari dan mengimbau para
roh agar kembali ke asal masing-masing di hutan, gunung, empat penjuru angin, gua,
dan tempat lainnya. Para penari kembali ke tengah arena dan disadarkan kembali oleh
pawang. Setelah melepas topeng dan busana, mereka bergabung dengan penonton.
Sumber: Seni Pertunjukan, 2002: 14—15
Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Apakah tema pokok pada bacaan di atas?
b. Tentukan gagasan utama-gagasan utama dari setiap paragraf pada bacaan di atas
c. Tuliskanlah gagasan utama dari teks tersebut
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 10
Perdagangan
Seberapa besarkah kendala yang masih kalian hadapi dalam memahami materi-materi pelajaran yang pernah kita pelajari ber-
sama? Diskusikan bersama teman-teman kalian untuk menemukan solusinya. Pahamilah bersama setiap materi dengan cermat dan teliti.
Gunakan kemampuan dan pengalaman belajar yang kalian miliki untuk menemukan jalan keluar dari kesulitan kalian.
Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini, kita akan mempelajari materi yang berkaitan dengan kemampuan merefleksi
isi puisi; menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial; menemukan informasi dari tabel atau diagram; serta menulis
kreatif puisi yang berkaitan dengan peristiwa yang pernah dialami.
Tetaplah dengan semangat untuk selalu berprestasi. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk berkomunikasi sesuai
situasi dan kondisi. Manfaatkan pengetahuan bersastra kalian sebagai motivasi berkarya dan berapresiasi. Persiapkanlah untuk
menyongsong jenjang kelas yang baru untuk kembali belajar bersama.
Sumber : Indonesian Heritage 2, 2002
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
222
Peta Konsep
Perdagangan
Mendengarkan
Berbicara Menjelaskan hubungan
latar suatu cerpen dengan realitas sosial
Membaca Membaca tabel
atau diagram
Menulis Menulis puisi
Merefleksi isi puisi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 10 Perdagangan
223
A. Merefleksi Isi Puisi yang Dibacakan